Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Sugeng Riyanto
Abstrak :
Setiap pelanggan akan berusaha memilih produk yang diinginkan sesuai dengan nilai yang diterimanya dengan pertimbangan kualitas pelayanan dan kepuasan yang diperoleh. Selanjutnya kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai perbandingan antara ekspektasi dan persepsi pelanggan (Parasuraman, Zeithmal, dan Berry :1990) Pokok permasalahan dalam penelitian ini antara lain kualitas pelayanan, tingkat kepentingan dan kepuasan pelanggan, kesenjangan kualitas pelayanan, dan implementasi Customer Relationship Management ( CRM) pada INDOSATnet RN Bogor. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Sedangkan tipe penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian deskriptif dan merupakan penelitian studi kasus. Penelitian menggunakan atribut kualitas pelayanan dengan lima dimensi yaitu Reliability (keandalan), Responsiveness (daya tanggap), Assurance (jaminan), Empathy (empati) dan Tangibles (kasat mata) dengan pendekatan kualitas pelayanan pada perusahaan telekomunikasi. Teori yang dipakai dalam penelitian ini meliputi teori kualitas pelayanan, kepentingan dan kepuasan pelanggan, kesenjangan kualitas pelayanan dan CRM. Hasil penelitian yang diperoleh antara lain bahwa beberapa atribut kualitas pelayanan INDOSATnet lebih baik dibandingken dengan Telkomnet maupun CBN. Tingkat kualitas pelayanan INDOSATnet RN Bogor masih rendah, hal ini terbukti dari nilai indeks kinerja rata-rata kepentingan pelanggan sebesar 29,1 lebih besar dari rata-rata kepuasan pelanggan sebesar 23,8. Tingkat Kesenjangan masih terjadi khususnya kesenjangan pelayanan (service gap). Implementasi CRM pada INDOSATnet telah dilaksanakan dengan melalui telepon, fax, dan layanan berbasis web seperti Layanan E-mail, Layanan Chat Support , dan Layanan Feedback type. Pemanfaatan data base pelanggan oleh perusahaan digunakan dalam melayani permintaan informasi tagihan pelanggan, melayani dan menangani komplain, melakukan aktivitas penagihan dan memberikan informasi dengan media bulletin. Selama menggunakan Internet Service Provider INDOSATnet keluhan pelanggan masih banyak. Secara umum dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan masih dibawah tingkat kepentingan pelanggan. Kesenjangan kualitas pelayanan masih terjadi. Implementasi CRM telah dilaksanakan dengan cukup memadai. Administrasi data base keluhan pelanggan cukup baik. Pemanfaatan data base pelanggan oleh perusahaan cukup baik. Saran yang dapat disampaikan penulis antara lain manajemen harus komitmen memberikan perhatian khusus dalam peningkatan kualitas pelayanan untuk atribut discount harga, desain kantor dan atribut lainnya yang masuk kategori "sedang", serta mempertahankan kualitas pelayanan untuk atribut yang masuk dalam kategori "baik". Manajemen perlu memperhatikan dan mengelola dengan hati-hati atribut yang masuk kuadran C antara lain atribut kemudahahan sistem pendaftaran, diskon harga, desain kantor, letak kantor dan penampilan petugas karena pada dasarnya kekecewaan atau ketidakpuasan pelanggan pada umumnya berawal dari atribut ini. Manajemen perusahaan perlu mengatasi kesenjangan yang terjadi dengan melakukan perbaikan kualitas pelayanan. Manajemen perusahaan perlu melakukan optimalisasi implementasi CRM dengan melakukan pelatihan petugas khususnya bagian customer service dan mengatasi adanya keluhan yang disampaikan pelanggan dengan cepat dan tepat (profesional).
Every Customer will try to chose product wanted with value he gets, taking service quality and satisfaction into consideration. Hence customer's satisfaction is defined as comparison between customer's satisfaction and perception (Parasuraman, Zeithmal, dan Berry :1990) The focus of this research lays upon service quality, customer's level of interest and satisfaction, service quality gap and implementation of Customer Relationship Management (CRM) at INDOSATnet RN Bogor. Author is using quantitaive research for research approach and for research type descriptive research and is a research on case study. Research uses services quality attribution with five dimentions : realibility, responsiveness, assurance, empathy and tangibles with approach of service quality in a telecommunication company. Theories used are theories on service quality, customer's interest and satisfaction, service quality gap and CRM. The result shows that some INDOSATnet's service quality attributions are better than Telkomnet and CBN. INDOSATnet RN Bogor's level of service quality is still low, as can be deviled from performance index of customer interest averages 29,1 while customer's satisfaction averages 23,8, a higher index of customer's interest. There is also service gap. CRM Implementation at INDOSATnet is done through telephone, fax and web-based service like e-mail, chat support and feedback type. The company uses customer data base for billing information, handling complaint, billing activities and informing trough bulletin. Many complaint on Internet Service Provider INDOSATnet are still made. In general it can be concluded that customer's satisfaction level is still under customers interest lecel. There is service gap. The implementation of CRM is sufficiently done. Data base on customer complaint is well administered. Company usage of customer data base is quite good. Author advise the management to give attention to enchange service quality in price discount, office design and other " medium" attributions and to maintain "good" service quality. Management need to pay attention and to handle carefully those C quadrant attributions like easy application system, price discount, office design, office location and office appearance for customer's disappointment and dissatisfaction start here. Management need to cope with service service gap by enchanging service quality. Management also need to optmalize the implementation of CRM by training customer service department and handle customer complaints professionally.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Riyanto
Abstrak :
Disertasi ini membahas basantara Belanda-Indonesia yang dikaji dari bidang psikolinguistik pada tataran sintaksis. Kalimat basantara yang dituturkan oleh tiga puluh mahasiswa dari berbagai tingkat kemampuan berbahasa dianalisis untuk mengetes prakiraan teori keterprosesan Pienemann (2005 dan 2007). Penelitian ini membuktikan kesahihan teori keterprosesan. Pelajar bahasa Belanda yang menguasai kalimat dengan tingkat pemrosesan yang tersulit juga menguasai kalimat dengan tingkat pemrosesan yang lebih mudah. Hasil pada pelajar dengan kemampuan tinggi mendukung teori keterprosesan secara lebih tegas daripada hasil pada pelajar dengan kemampuan lebih rendah. Kalimat yang berterima dari segi urutan subjek dan predikat masih diselimuti galat sehingga memerlukan penyesuaian agar menjadi kalimat bahasa Belanda. Pelajar berpedoman pada makna jika dia tidak yakin pada kemampuan gramatikalnya. Basantara terbentuk karena tuntutan pada pelajar untuk dalam waktu singkat menuturkan konsep dan gagasan yang ada dalam benaknya, tetapi sarana pendukungnya masih terbatas, sementara dia sudah menguasai bahasa pertama dan mungkin juga bahasa lain. Pandangan yang netral itu berdampak pada peningkatan pemahaman mengenai proses belajar mengajar bahasa kedua pada pelajar, pengajar, peneliti, dan pihak yang berkecimpung dalam lingustik edukasional. ......This dissertation focuses on the psycholinguistic study of the syntactic aspects of Dutch-Indonesian interlanguage. The study is based on the interlanguage syntax observed in oral tests of thirty Indonesian learners of Dutch as a second language, and has as its purpose to test the processability theory of Pienemann (2005 and 2007). The results of the study provide evidence for the correctness of Pienemann?s theory. Learners who have acquired sentences with the highest level of processing will also already have acquired sentences with a lower level of processing. The results from learners with a high level of proficiency in Dutch verify the processability theory with more certainty than the results of learners with a lower proficiency. Most of their sentences are only grammatical in the order of the subject and predicate and contain many grammatical errors which need correction in order to become proper Dutch. Learners tend to rely on meaning if they are not confident of their grammatical proficiency. Interlanguage is the result of the immediate need to encode in the mind concepts and ideas into the form of linguistic items, within a fraction of a millisecond, whilst the supporting means are limited, and whilst learners already have acquired a first language and possibly another language as well. This neutral analysis has much relevance for the understanding of the learning and teaching process involving a second language not just for language learners, but also for second language teachers, researchers and everyone involved in educational linguistics.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
D1275
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Riyanto
Abstrak :
Dalam skripsi ini pronomina refleksif (PR) bahasa Be_landa akan dibahas dalam kaitannya dengan kategori, fungsi dan distribusi sintaksis. Selain itu juga akan dibahas ba_gaimana secara semantis relasi antara PR bahasa Belanda dengan anteseden (subjeknya) (relasi anafora dan katafora). Sebagai tambahan praktis juga dibahas mengenai keunikan terjemahan PR bahasa Belanda dalam bahasa Indonesia. Dalam meneliti PR ini penulis mengadakan penelitian pustaka dan penelitian korpus. Pertama-tama penulis mengumpulkan sumber rujukan pustaka yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan PR. Setelah itu bahasan yang berasal dari sumber tadi dilengkapi dengan penelitian korpus. Dari hasil penelitian tersebut penulis menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan cukup baser antara PR bentuk pen_dek dan bentuk panjang. Perbedaan tersebut menyangkut fungsi dan distribusi sintaksis, juga proses mengacunya. PR bentuk pendek tidak selalu memiliki fungsi sintaksis, sedangkan PR bentuk panjang selalu memiliki fungsi sintak_sis. Distribusi PR bentuk panjang lebih babas dibanding PR bentuk pendek. Proses mengacunya PR bentuk pendek masih khas refleksif, sedangkan PR bentuk panjang bisa mirip pronomina persona (bisa mengacu ke luar wacana).
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S15948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
FX Sugeng Riyanto
Abstrak :
Mesin perkakas CNC (Computer Numerical Comrol) merupak:an mesin yang dapat bekelja secara otomatis. Mesin bekelja berdasarl
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Riyanto
Yogyakarta: Balai Arkeologi, 2016
959.834 SUG t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Riyanto
Abstrak :
This article focuses on the psycholinguistic study of the syntactic aspects of Dutch-Indonesian interlanguage. The study is based on the interlanguage syntax observed in an oral test given to thirty Indonesian learners of Dutchas a second language, whose purpose is to test the processability theory of Pienemann (2005a, b, c, 2007). The results of the study provide evidence for the validity of Pienemann?s theory. Learners who have acquired sentences with the highest level of processing will also already have acquired sentences with a lower level of processing. The results from learners with a high level of Dutch proficiency verify the processability theory with more certainty than the results of learners with a lower proficiency. Learners tend to rely on meaning if they are not confident of their grammatical proficiency. Interlanguage is the result of the immediate need to encode in the mind concepts and ideas into the form of linguistic items, within a fraction of a millisecond, whilst the supporting means are limited, and whilst learners already have acquired a first language and possibly another language as well.
Depok: Faculty of Humanities University of Indonesia, 2012
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Riyanto
Yogyakarta: Balai Arkeologi D.I. Yogyakarta, 2017
930 ARKEO 37:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library