Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suhardjono
Malang: Institut Teknologi Nasional, 1994
627.52 Suh p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suhardjono
Malang: Institut Teknologi Nasional (ITN Press), 1994
694.1 SUH k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Suhardjono
Malang: Institut Teknologi Nasional, 1994
627.52 Suh p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suhardjono
"Pada pasien hemodialisis (HD), banyak penelitian di negara maju membuktikan hubungan yang erat antara inflamasi, komplikasi kardiovaskular, malnutrisi, dan mortalitas yang tinggi. Inflamasi yang ditandai dengan meningkatnya IL-6 dan CRP, serta berkurangnya sitokin anti-inflamasi IL-10, mempunyai peran utama dalam terjadinya berbagai komplikasi pada pasien HD di Indonesia, terdapat perbedaan pelaksanaan HD, yaitu HD yang lebih jarang (2 kali seminggu), banyak menggunakan dialiser selulosal diasetat, proses ulang, low flux, dan tanpa air yang sangat murni, yang kesemuanya menyebabkan risiko respons inflamasi yang tinggi. Pada kenyataannya, prevalensi inflamasi dan nilai rata-rata CRP di Indonesia lebih rendah. Polimorfisme gen IL-6-174G>C dan gen IL-10-1082G>A telah dibuktikan mempengaruhi tingkat produksi IL-6 dan CRP. Perbedaan proporsi alel G, C pada IL-6-174, dan alel G, A pada IL-1082, berbagai bangsa dan ras, mungkin menjadi penyebab perbedaan di atas. Sindrom inflamasi malnutrisi (SIM) pada pasien HD berbeda dengan malnutrisi pada populasi. Pada SIM, faktor inflamasi, uremia dan katabolisme protein lebih berperan. Hal ini memerlukan cara penilaian status malnutrisi yang berbeda. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan frekuensi polimorfisme gen IL-6-174 dan IL-10-1082, mengetahui faktor yang berperan dalam SIM, mengetahui perbedaan prevalensi inflamasi pada pasien dengan malnutrisi dan sebagai validitas penilaian SGA.
Telah dilakukan penelitian pada pasien yang menjalani HD 2 kali seminggu, 5 jam per kali HD, tanpa komplikasi penyakit lainnya, dan semua memakai dialiser selulosa diasetat yang diproses ulang. Dari 64 pasien yang diperiksa, didapatkan gen IL-6-74GG 95,31%, CC 3,13% dan GC 1,56%. Gen IL-1082AA 89,06%, GA 10,94%, dan GG tidak didapatkan. Proporsi alel ini hampir sama seperti yang didapatkan di Korea, Jepang dan Cina, berbeda dengan yang didapat di AS, ras Kaukasia, Amerika-Afrika, Hispanik dan Eropa (Kaukasia). Selain perbedaan pada proporsi gen, kami mendapatkan konsenlrasi CRP (6,23±5,57 mg/L), frekuensi malnutrisi (24,7%), dan skor MIS (6,7) yang lebih rendah dibanding dengan data dari AS dan Eropa. Mengingat sedikitnya alel C pada gen IL-6-174 dan alel G pada gen IL-10-1082, analisis statistik yang dilakukan tidak dapat memperlihatkan pengaruh perbedaan alel terhadap manifestasi klinik. Inflarnasi kronik mempengaruhi terjadinya malnutrisi (PR 3,03; 1K 95% 1,53-6,06; P = 0,012). Penilaian dengan skala SGA berkorelasi balk dengan parameter antropometri (IMT, LLA, LOLA, HGS), dan albumin serum. Albumin serum sebagai parameter inflamasi kronik berkorelasi balk dengan parameter nutrisi yang lain, sedangkan CRP tidak. Didapatkan kesan yang kuat bahwa pada pasien HD, gen IL-174GG bersifat protektif, sedangkan gen IL-1082AA tidak begitu berperan. Selain itu dibuktikan adanya pengaruh inflamasi terhadap malnutrisi dan SGA terbukti merupakan penilaian sindrom malnutrisi inflamasi yang cukup baik.

Many studies on HD patients in developed countries have conferred strong evidence of closed correlation between inflammation, cardiovascular complication and high mortality rates. Inflammation, indicated by high levels of CRP and IL-6, has a major role in initiating and sustaining complications. Adapting to high cost, HD in Indonesia is conducted in a little different ways. Patients are dialyzed twice a week, 5 hours each, using reprocessed cellulose/diacetate membrane dialyzer, and without ultrapure water. All of these contribute to a high risk of inflammation, but in fact the prevalence of inflammation in Indonesia is relatively low. IL-6-174G>C and IL-10-1082G>A polymorphic gene have been proven to influence the production of IL-6 and CRP. The difference in the proportion of allele G, C in IL-6-174, allele G, A in IL-1082 in a variety of people's races might cause the difference in the prevalence and the level of inflammation. Malnutrition inflammation syndrome (MIS) on HD patients is different from malnutrition in general population. In MIS, the inflammatory factors, uremia, and protein catabolism of protein are more dominant. These matters probably require a different assessment method of malnutrition status. The purpose of this study was to obtain the frequency of polymorphic gene IL-6-174 and IL-10-1082 to find out the prominent factors in MIS, and to find out the difference in the inflammation prevalence in patients with malnutrition and to serve as validity of SGA assessment.
A study on patients who were on hemodialysis twice a week, 5 hours each session has been conducted. The subjects had no other co-morbidities and all of them used reprocessed diasetat cellulose dialyzers. Out of 64 patients examined, IL-6-174GG was obtained 95.31%, CC 3.13% and GC 1.56%, IL-1082AA 89.06%, GA 10.94%, but absence of GG genotype. The proportion of these alleles was almost similar to that obtained in Korea, Japan and China, but it was different from that obtained in the US for the Caucasian race, African Americans, Hispanic people, and the Caucasian people in Europe_ Besides the difference in gene proportion, it was obtained that CRP (6.23±5.57 mg/L), malnutrition (24.7%), and malnutrition inflammation score (6.7) were lower compared with the data from Europe and the United States. Considering the scanty amount of allele C in IL-6-174 gene and G allele in IL-10-1082 gene, based on the statistic analysis performed it did not revealed the influence of the difference in allele on the clinical manifestation. It was found that chronic inflammation influenced the occurrence of malnutrition (PR 3.03; CI 95% 1.53-6.06; P = 0,012). The scoring by the..."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
D779
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhardjono
Jakarta: UI-Press, 2009
PGB 0635
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Yayuk Rahayuningsih Suhardjono
"ABSTRAK
Collembola merupakan Hexapoda yang mempunyai beraneka ragarn ukuran, warna, habitat, dan peran dalam lingkungannya. Kelompok antropoda ini mudah dikenal karena cirinya yang khas, yaitu alat pelenting yang disebut furkula. Dengan adanya alat pelenting ini, Collembola juga dikenal dengan nama ekorpegas.
Dasar pemilihan Collembola
Ukuran Collembola berkisar antara 0,25 mm dan 8,00 mm panjangnya. Warnanya pun bermacam-macam, dari yang paling pucat sampai yang sangat mencolok, yaitu dari putih, abu-abu, biru tua, hitam, sampai merah merona. Secara menyeluruh, Collembola menduduki habitat-habitat lapisan tanah, serasah, kulit pohon yang melapuk, daun, dan bunga. Dengan habitat yang bermacam-macam ini, peran Collembola dalam lingkungannya juga bermacamrnacam, yaitu sebagai perombak bahan organik, penyeimbang fauna tanah, pemangsa hewan lain, penyerbuk, perusak tanaman bawang dan jamur merang, serta penyerap ion racun dan/atau logam berat.
Walaupun Hexapoda ini terdiri atas berbagai kelompok yang menduduki berbagai lingkungan, yang menonjol darn segi jumlah dan peran dalam lingkungan adalah Collembola tanah. Sebagai fauna tanah, Collembola tanah terdapat pads lapisan tanah atas. Habitat seperti ini berkisar parka kedalaman tanah darn 0 cm sampai 15 cm. Dengan persyaratan kehidupan Collembola tanah seperti itu, peran kelompok ini yang dapat dimanfaatkan manusia adalah dalam aspek indikasi kandungan air tanah, ion racun dan Iogam berat, Berta sebagai faktor penyeimbangan fauna tanah.
Kias Collembola, yang terklasifikasi di dalam Induk klas Hexapoda, terdiri atas tidak kurang darn 6.000 jenis yang sudah dikenal. Jenis-jenis ini terkelompok ke dalarn seldtar 500 marga (Greenslade 1991: 548). Collembola tidak tersebar merata di bagian-bagian dunia. Di Jepang tercatat 331 jenis yang terkelompok dalam 92 marga darn 13 suku (Yoshii, 1977: 141-170), Norwegia memiiild 234 jenis dalam 48 marga dari 5 suku (Fjellberg 1980: 1-200), sedangkan di Australia tercatat lebih darn 1.600 jenis yang terkelompok dalam 14 suku.
Di Indonesia pencatatan mengenai Collembola masih sangat terbatas. Sampai tahun 1989 dikenal 154 jenis dalam 57 marga (Suhardjono 1989a: 1-22; 1989b: 117-127, Yoshii & Suhardjono 1989: 23-90). Jenis-jenis yang tercatat ini berasal clan Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Lombok, Sulawesi, dan Irian Jaya. Darn kenyataan ini, jelaslah bahwa masih terdapat peluang besar untuk mengungkapkan keanekaragaman Collembola darn Indonesia. Dengan inventarisasi yang lebih rinci di banyak bagian Indonesia, akan lebih banyak jenis bare yang dapat ditambahkan pads daftar Collembola Indonesia. "
1992
D336
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadi Waras Suhardjono
"Skripsi ini menganalisis verba yang terdapat pada modus kondisional kalimat majemuk, baik yang terdapat pada anak kalimat maupun induk kalimat, yang merupakan kajian morfologi dalam kelas verba dalam studi linguistik. Penelitian dilakukan dengan menganalisis sumber data dari novel Mertvye Dusi 'Jiwa-jiwa Mati' karya Nikolai Vasilyevich Gogol diterbitkan pada tahun 1959 oleh Xudozestvennaja Literatura. Latar belakang penulisan ini adalah modus kondisional memiliki karakter tersendiri dalam sistem gramatikalnya, di samping itu juga modus ini banyak digunakan di dalam karya sastra.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa kalimat bermodus kondisional kalimat majemuk berbahasa Rusia berjumlah 49 buah dalam novel Mertvye Dusi Jiwa-jiwa Mati karya Nikolai Vasilyevich Gogol. Dari kalimat-kalimat tersebut ternyata verba perfektif berkala lampau jauh lebih dominan daripada verba berkala lampau beraspek imperfektif, serta terdapat juga verba berbentuk infinitif. Ini berarti, dalam pembentukan modus kondisional kalimat majemuk bahasa Rusia, secara kuantitas, verba perfektif berkala lampau merupakan verba yang paling produktif yang muncul dari 49 buah kalimat yang dianalisis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S14829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library