Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sukartono
Abstrak :
ABSTRAK


Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada dekade terakhir ini menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Peningkatan ini merupakan hasil dari kebijakan makro di bidang ekonomi seperti penggalakkan ekspor non migas, kemudahan investasi, pengembangan sumber daya manusia, deregulasi dan sebagainya. Di bidang investasi, Indonesia dipandang sebagai salah satu negara yang menarik . untuk realokasi . industri. Persetujuan investasi yang diberikan oleh BKPM dari tahun ke tahun juga menunjukkan perkembangan yang mengembirakan. Untuk itu, diperlukan berbagai sarana pendukung seperti sarana transportasi, listrik, telekomunikasi, air bersih, sarana jalan dan sebagainya agar mampu menjadi penunjang pertumbuhan ekonomi yang selama ini telah dicapai.

Peningkatan investasi yang terjadi diikuti dengan meningkatnya populasi kendaraan, sementara penambahan panjang jalan relatif lebih kecil. Pemerintah menghadapi kendala dalam hal penyediaan dana untuk menambah panjang jalan yang ada. Urituk itu diambil suatu kebijakan yaitu membangun jalan tal yang dapat dioperasikan secara komersial. Pengelolaan jalan tol di Indonesia diserahkan kepada sebuah BUMN, tetapi pemerintah juga membuka peluang kepada investor swasta untuk membangun dan mengoperasikannya. Minat investor swasta ini ternyata cukup baik dan saat ini bisnis jalan tol termasuk bidang usaha favorit.

PT. "X" merupakan perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan jalan tol yang mengalami pertumbuhan cukup pesat. Hal ini ditandai dari ruas jalan tol yang dikelola semakin lama semakin panjang. Dengan makin besarnya perusahaan maka masalah-masalah yang muncul juga menjadi kompleks. Sistem pengendalian yang diterapkan PT. "X" meliputi perencanaan jangka pendek yang dituangkan dalam anggaran tahunan. Sedangkan perencanaan strategik dituangkan dalam rencana jangka panjang yang mencakup periode lima tahun. Untuk melaksanakan sistem pengendalian tersebut, ditetapkan adanya pendelegasian wewenang dari manajemen yang lebih tinggi kepada level manajemen dibawahnya. Unit-unit kerja yang ada dikelompokkan ke dalam berbagai pusat pertanggungjawaban, dan cabang-cabang yang merupakan ujung tombak perusahaan ditetapkan sebagai profit center.

Pengukuran kinerja yang dilakukan pada PT. "X" adalah penilaian prestasi kerja pegawai yang dilakukan secara periodik dan berjenjang. Untuk kepala cabang penilaian dilakukan direksi. Fokus penilaian adalah sasaran kerja yang hendak dicapai seorang pegawai pada satu periode. Nilai prestasi yang diperoleh kepala unit kerja merupakan cerminan dari rata-rata nilai akhir para manajer dibawahnya. Untuk perusahaan secara keseluruhan, penilaian kinerja dilakukan setiap akhir tahun buku berupa : (1) perbandingan antara realisasi dengan anggaran dan (2) kesehatan perusahaan. Tingkat kesehatan perusahaan diukur dari nilai terbobot yang terdiri dari rentabilitas, likuiditas, solvabilitas, profit margin, efisiensi dan produktivitas tenaga kerja. Penilaian kinerja ini dilakukan oleh auditor eksternal. Ditinjau dari sistem pengendalian manajemen, pengukuran ini belum mencukupi untuk menilai prestasi kepala cabang maupun prestasi cabang secara keseluruhan. Hal ini disebabkan penilaian kinerja tersebut tidak menggunakan laba sebagai tolok ukur suatu profit center.

Laba merupakan indikator penting dalam pengukuran kinerja suatu profit center. Diantara berbagai pengukuran kinerja untuk menilai pusat pertanggungjawaban, pengukuran kinerja efektivitas layak dipertimbangkan dalam penilaian kinerja cabang-cabang PT. "X". Pengukuran tersebut, disamping menilai kinerja . kepala cabang sebagai seorang manajer, juga menilai kinerja cabang secara keseluruhan. Untuk keperluan ini daftar laba-rugi konvensional harus disesuaikan ke dalam bentuk divisional. Berdasarkan laba-rugi divistonal tersebut, penilaian kinerja kepala cabang dapat dilakukan dari angka controllable contribution. Sedangkan untuk cabang secara keseluruhan dapat dilakukan dari angka divisional controllable. Berdasarkan analisis yang dilakukan, kinerja kedua kepala cabang dan kinerja masing-masing cabang secara keseluruhan menunjukkan hasil yang sama. Hal ini dapat diartikan bahwa kedua kepala cabang mempunyai prestasi yang sama baiknya dalam mengelola sumber daya yang menjadi tanggungjawabnya: Dengan menerapkan metode pengukuran kinerja ini, diharapkan akan menumbuhkan kepercayaan yang tinggi pada para kepala cabang. Di sisi lain penilaian ini cukup adil dalam menilai prestasi yang diraih oleh masing-masing cabang. Pengukuran ini dapat melengkapi pengukuran yang selama ini telah dilaksanakan yaitu penilaian prestasi kerja kepala cabang. Pelaksanaan kegiatan ini dapat dilakukan oleh internal auditor yang mempunyai tugas membantu direksi perusahaan dalam bidang pengawasan intern

Pengukuran kinerja merupakan salah satu aspek penting dalam sistem pengendalian manajemen. Kinerja dari suatu unit usaha I pusat pertanggungjawaban akan mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, manajemen harus memiliki acuan yang representatif dan handal agar pusat pertanggungjawaban dapat dievaluasi secara tepat dan obyektif. Kesimpulan tentang pelaksanaan penilaian kinerja unit-unit kerja di atas berikut saran-saran yang telah diuraikan di muka semoga dapat menjadikan sistem penilaian kinerja . di PT "X" semakin baik, efisien dan efektif sebagai alat pengendalian manajemen.
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library