Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suntana Sukma Djatnika
"Perencanaan proyek merupakan proses yang kompleks yang melibatkan aplikasi dari kumpulan pengetahuan teknik untuk menghasilkan suatu ide yang kreatif sebagai hasil yang diminta dalam obyektif suatu proyek. Mengukur kualitas perencanaan sebagai bagian dari produktiltas perencanaan lebih sulit jika dibandingkan dengan mengukur kualitas dan produktifitas dalam masa pelaksanaan.
Pengendalian kualitas perencanaan yang dilakukan selama masa pelaksanaan pekerjaan perencanaan sangat diperlukan, terutama bila terjadi perubahan faktor-faktor lain yang menjadi batasan proyek seperti waktu, biaya, lingkup kerja. Untuk itu maka perlu dikembangkan suatu sistem atau cara yang dapat memenuhi keperluan tersebut. Pengendali kualitas perencanaan lebih sulit dilakukan karena pada umumnya lebih bersifat intangible atau kualitatif, padahal untuk memperoleh hasil kerja yang optimal mensyaratkan adanya kepastian atas keluaran yang dibuat.
Gagasan cara pengendalian dengan metoda perhitungan ini diberi nama Expected Risk Value (ERV) merupakan pengembangan dari teori expected value dan cara perhitungan Expected Monetary Value(EMV). Metode perhitungannya diperoleh dengan merubah nilai monetary atau nominal mata uang menjadi besaran utility value. Kualitas perencanaan dapat dikuantifikasi dengan merubah semua satuan penunjang untuk pengerjaan setiap komponen pekerjaan menjadi besaran utility value. Pengurangan pencapaian utility value akibat perubahan jadwal berupa pemendekan waktu pelaksanaan pekerjaan menimbulkan risiko pengurangan kualitas perencanaan.
Perhitungan ERV ternyata dapat mengetahui bagian mana dari seluruh pekerjaan yang memberikan kontribusi paling significant kepada pengurangan kualitas perencanaan, dan pengendalian dapat dikonsentrasikan kepada bagian pekerjaan ini. Pengujian hipotesa dari kasus proyek membuktikan bahwa kinerja Konsultan Perencana Master Plan Infrastruktur yang dicapai setelah dilakukan pengendalian risiko perubahan kualitas perencanaan atas dasar perhitungan ERV ternyata berbeda cukup significant dibandingkan dengan sebelumnya.

Expected Risk Value (ERV) Controlling Method for the Change of Design Quality: Case Study Infrastructure Master Plan DesignProject design is a complex process involving the application of technical knowledge to produce a creative idea as a result of the project objective. Measuring a design quality as part of design productivity is more difficult compare with measuring the quality and productivity during construction works.
Controlling design quality during design work is really needed; especially when facing changes in other constrain factors such as time, project cost or scope of work. Therefore it is necessary to develop a system or a method, which can fulfill the requirement. Design quality control is more difficult to implement because it usually more intangible or qualitative, in the other hand to get an optimal result requires an assurance of the design output.
Expected Risk Value (ERV) as the proposed design quality controlling method is developed from the expected value theory and Expected Monetary Value(EMV) calculation method, The ERV calculation modifies the monetary value or currency amount into utility value. Design quality can be quantified by changing the entire supporting amount to do all design components into utility value. The decreasing of utility value achievement as a result of shortening the design working time will decrease the design quality.
ERV calculation method can detect which part of the design work gives the most significant contribution to design quality decrease and the risk mitigation can be concentrated to this work. The hypothetical test from the case study proofed that the Design Consultant of the Infrastructure Master Plan performance achievement after implementing the risk controlling method based on ERV calculation had shown significant improvement compared with the previous condition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T1521
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suntana Sukma Djatnika
"Berdasarkan prioritas pembangunan nasional ke depan, Pemerintah bersama sektor swasta akan membangun proyek-proyek konstruksi infrastruktur jalan berskala besar. Globalisasi membuat pasar konstruksi lokal terbuka bagi perusahaan dan tenaga kerja asing. Sektor konstruksi di Indonesia sekarang ini masih menghadapi banyak masalah, antara lain kinerja daya saing tenaga kerja pekerjaan jalan. Secara umum kinerja daya saing dan kompetensi tenaga kerja pekerjaan jalan masih rendah jika dibandingkan dengan tenaga kerja asing. Kinerja tenaga kerja ini meliputi efektifitas, efisiensi, kualitas hasil kerja, ketepatan waktu, produktifitas dan keselamatan kerja. Apabila tidak dilakukan upaya peningkatan kinerja daya saing tersebut, di waktu mendatang pasar konstruksi dan tenaga kerja pekerjaan jalan berskala internasional di dalam negeri dapat didominasi oleh pihak asing.
Tujuan penelitian adalah meningkatkan kinerja daya saing tenaga kerja pekerjaan jalan dengan cara mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi rendahnya kinerja daya saing, mengidentifikasi faktor penyebab dan dampak rendahnya kinerja daya saing dan melakukan analisis untuk merekomendasikan bagaimana meningkatkan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan. Penelitian ini dibatasi pada proyek jalan berskala besar.
Jika peningkatan semua faktor kinerja dilakukan secara maksimal, berdasarkan hasil perhitungan simulasi teoritis tentang optimalisasi output pekerjaan jalan dapat diperoleh kisaran biaya langsung tenaga kerja bobot biaya tenaga kerja berada pada batas 6,52% - 11% dari total biaya langsung, bobot biaya material pada batas 44,60 % sampai 62,70 %, bobot biaya peralatan pada batas 19,58 % sampai 21,18 %, bobot biaya sub kontraktor pada batas 16,63 % sampai 30,48 %, dan bobot biaya overhead lapangan pada batas 4,50 % sampai 5,78%.
Peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja pekerjaan jalan akan memberikan manfaat pencapaian efisiensi kerja, pelaksanaan pekerjaan yang lebih efektif, produktifitas lebih tinggi, waktu kerja sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan, mutu pekerjaan sesuai perencanaan dan tercapainya keselamatan kerja. Peningkatan kinerja daya saing ini akan membuat tenaga kerja pekerjaan jalan lebih siap dalam menghadapi globalisasi.

Based on the coming national development plan priority, Government and private sector will develop many large scale road constructions infrastructure projects. Globalization will make the domestic market opens to foreign construction companies and workers. Construction sector in Indonesia is still facing many problems; one of them is the construction worker competitive performance. In general the road worker competitive performance and competency are lower compare to foreign workers. The determinant factors of the worker competitive performance are effectiveness, efficiency, quality, timeliness, productivity and safety. Without any improvement of this situation in the coming future, the local construction market and the role of construction workers may be dominated by foreigners.
The objective of this research is to increase the road construction worker competitive performance, consist of the identification of the influencing factors, the identification the cause and impact of low competitive performance and analyzing the recommendation of improving the road worker competitive performance. This research was limited to large scale road construction project.
If all road construction worker competitive performance factors are being maximally improved, by theoretical simulation computation of the optimal road work output, the road construction worker direct cost range is between 6,52% to 11% from the direct cost, the material cost range is between 44,60 % to 62,70 %, the equipment cost range is between 19,58 % to 21,18 %, the sub contractor cost range is between 16,63 % to 30,48 %, and the project overhead cost range is between 4,50 % to 5,78 %.
The benefit of the road construction worker competitive performances improvement are working efficiency achievement, more effective works, higher productivity, timeliness according to the work time schedule, obtaining quality of works and work safety. This performance improvement will make the road construction worker more ready to face the global competition."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
D925
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suntana Sukma Djatnika
"Berdasarkan prioritas pembangunan nasional ke depan, Pemerintah bersama sektor swasta akan membangun proyek-proyek konstruksi infrastruktur jalan berskala besar. Globalisasi membuat pasar konstruksi lokal terbuka bagi perusahaan dan tenaga kerja asing. Sektor konstruksi di Indonesia sekarang ini masih menghadapi banyak masalah, antara lain kinerja daya saing tenaga kerja pekerjaan jalan. Secara umum kinerja daya saing dan kompetensi tenaga kerja pekerjaan jalan masih rendah jika dibandingkan dengan tenaga kerja asing. Kinerja tenaga kerja ini meliputi efektifitas, efisiensi, kualitas hasil kerja, ketepatan waktu, produktifitas dan keselamatan kerja. Apabila tidak dilakukan upaya peningkatan kinerja daya saing tersebut, di waktu mendatang pasar konstruksi dan tenaga kerja pekerjaan jalan berskala internasional di dalam negeridapat didominasi oleh pihak asing.
Tujuan penelitian adalah meningkatkan kinerja daya saing tenaga kerja pekerjaan jalan dengan cara mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi rendahnya kinerja daya saing, mengidentifikasi faktor penyebab dan dampak rendahnya kinerja daya saing dan melakukan analisis untuk merekomendasikan bagaimana meningkatkan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan. Penelitian ini dibatasi pada proyek jalan berskala besar.
Jika peningkatan semua faktor kinerja dilakukan secara maksimal, berdasarkan hasil perhitungan simulasi teoritis tentang optimalisasi output pekerjaan jalan dapat diperoleh kisaran biaya langsung tenaga kerja bobot biaya tenaga kerja berada pada batas 6,52% - 11% dari total biaya langsung, bobot biaya material pada batas 44,60 % sampai 62,70 %, bobot biaya peralatan pada batas 19,58 % sampai 21,18 %, bobot biaya sub kontraktor pada batas 16,63 % sampai 30,48 %, dan bobot biaya overhead lapangan pada batas 4,50 % sampai 5,78%.
Peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja pekerjaan jalan akan memberikan manfaat pencapaian efisiensi kerja, pelaksanaan pekerjaan yang lebih efektif, produktifitas lebih tinggi, waktu kerja sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan, mutu pekerjaan sesuai perencanaan dan tercapainya keselamatan kerja. Peningkatan kinerja daya saing ini akan membuat tenaga kerja pekerjaan jalan lebih siap dalam menghadapi globalisasi.

Based on the coming national development plan priority, Government and private sector will develop many large scale road constructions infrastructure projects. Globalization will make the domestic market opens to foreign construction companies and workers. Construction sector in Indonesia is still facing many problems; one of them is the construction worker competitive performance. In general the road worker competitive performance and competency are lower compare to foreign workers. The determinant factors of the worker competitive performance are effectiveness, efficiency, quality, timeliness, productivity and safety. Without any improvement of this situation in the coming future, the local construction market and the role of construction workers may be dominated by foreigners.
The objective of this research is to increase the road construction worker competitive performance, consist of the identification of the influencing factors, the identification the cause and impact of low competitive performance and analyzing the recommendation of improving the road worker competitive performance. This research was limited to large scale road construction project. If all road construction worker competitive performance factors are being maximally improved, by theoretical simulation computation of the optimal road work output, the road construction worker direct cost range is between 6,52% to 11% from the direct cost, the material cost range is between 44,60 % to 62,70 %, the equipment cost range is between 19,58 % to 21,18 %, the sub contractor cost range is between 16,63 % to 30,48 %, and the project overhead cost range is between 4,50 % to 5,78 %.
The benefit of the road construction worker competitive performances improvement are working efficiency achievement, more effective works, higher productivity, timeliness according to the work time schedule, obtaining quality of works and work safety. This performance improvement will make the road construction worker more ready to face the global competition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
D925
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library