Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Susanty
Abstrak :
Flu babi H1N1 merupakan salah satu penyakit menular akibat virus influenza tipe A yang telah menjadi pandemik dan mortalitasnya sangat tinggi pada manusia. Salah satu pencegahan penularan penyakit tersebut dengan cara vaksinasi. Mengetahui bagian antigenik (epitope) suatu virus merupakan hal penting untuk merancang suatu vaksin. Beberapa epitope telah diprediksi dari perwakilan protein hemagglutinin (HA), neuramidase (NA), dan matrik 2 (M2). Pendekatan in silico dilakukan melalui kombinasi prediksi pada tahap-tahap respon imun oleh adanya antigen yaitu; proteasomal cleavage (NetChop), Transporter Antigen Processing (TAP) binding (TAPPred), dan Major Histocompatibility complex (MHCPred). Upaya meningkatkan respon imun juga dilakukan dengan memprediksi epitope sel B menggunakan server DiscoTope (conformational epitope) dan BepiPred (sequential epitope). Enam vaksin, yaitu NHM, MHN, HNM, MNH, HMN, dan NMH diperoleh dari 21 kombinasi terbaik epitope sel T dan sel B sebagai representasi variasi allele Human Leukocyte Antigen (HLA) dan protein virus sehingga diharapkan mampu memberikan respon imun. Struktur 3D vaksin diprediksi dan dimodeling menggunakan server CPHModels dan program Swiss-Pdb Viewer (Deep View ). Hasil struktur 3D vaksin dievaluasi menggunakan Ramachandran Plot, BLASTp (database PDB virus), dan FeatureMap3D. Vaksin terdiri dari 258 asam amino dan memiliki kesamaan struktur 3D dengan protein dalam database lebih besar dari 50 %. Terakhir dilakukan molecular docking antara vaksin dengan antibodi dalam database diperoleh 14 clustering dengan waktu yang dibutuhkan sekitar 18 detik dan data energi minimum interaksi antibodi dengan vaksin NHM sebesar -13,6859 kkal/mol. ......Swine flu H1N1 is one of the diseases due to influenza type A virus that has become pandemic and very high mortality to humans. One of the prevention of this disease with a vaccination. Knowing the antigenic (epitope) of a virus is important for designing a vaccine. Some have predicted epitope of representatives from protein hemagglutinin (HA), neuramidase (NA), and matrix 2 (M2). In silico approach was undertaken through a combination of input stages by immune response, namely antigen; proteasomal cleavage (NetChop), Transporter Antigen Processing (TAP) binding (TAPPred), and Major Histocompatibility Complex (MHCPred). An effort to improve the immune response is also conducted to predict the B-cell epitope using DiscoTope (conformational epitope) and BepiPred (sequential epitope) server. Six vaccines (vaccine NHM, MHN, HNM, MNH, HMN, and NMH) are the best combinations of 21 B-cell epitope and T-cell variations in allele representation as Human Leukocyte antigen (HLA) and protein the virus are expected to provide the immune response. The 3D structure and predicted vaccine was modeled by CPHModels program and the Swiss-PDB Viewer (Deep View). The results of 3D structure of vaccines evaluated using the Ramachandran Plot, BLASTp (protein database human - virus GDP), and FeatureMap3D. Vaccines consist of 258 amino acids have a similar 3D structure with protein in the database bigger than 50 %. The last performed molecular docking between vaccines and antibody was found in the database received 14 of clustering with the time needed about 18 seconds and the minimum energy of antibody interaction with NHM vaccine was -13,6859 kkal/mol.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T40097
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Susanty
Abstrak :
Reaksi oksidasi parsial metana mulai diminati sejak 1990-an, karena reaksinya yang bersifat eksotermik dan juga rasio H2/CO yang dihasilkan adalah 2 yang cocok untuk reaksi Fischer Tropsch dan praduksi metanol. Proses ini menguntungkan dibandingkan dengan proses pembentukan sintesis gas dengan metode konvensional (reformasi kukus) yang sangat endotermik dan rasio H2/CO≥3 yang tidak sesuai untuk proses Fischer Tropsch. Katalis Ni/A1203 telah banyak digunakan untuk reaksi oksidasi parsial metana. Namur terjadinya deposit karbon dan deaktivasi katalis menjadi kendala utama pada proses ini. Katalis serbuk Ni/ γ -A1203 dipreparasi dengan metode sol gel menggunakan aluminium isopropoksida sebagai prekursor untuk mendapatkan penyangga dengan luas permukaan tinggi dan lebih berpori, metode impregnasi dengan Ni(NO3)3.6H2O sebagai prekursor untuk mendapatkan inti aktif nikel dengan variasi penambahan promotor CeO2, La2O3, dan MgO alau kombinasinya. Perlakuan ultrasonik diberikan pada saat proses impregnasi dengan frekuensi 18 - 22 kHz selama 60 menit. Katalis Nily-A1203 dengan variasi promotor CeO2 dari MgO (SG 5NCT--CeMg) dengan loading Ni 5% berat memiliki aktivitas katalitik yang tinggi dan stabil dalam waktu reaksi hingga 48 jam. Konversi metana rata-rata sebesar 97,06 % dan selektivitas produk H2 dan CO berturut-turut sebesar 83.38% dan 73,14% dengan rasio produk H2/CO adalah 2,28. Penambahan promotor CeO2 meningkatkan chemisorption H2 sedangkan promotor penambahan MgO meningkatkan jumlah inti aktif nikel dengan mencegah terbentuknya spinel NiA12O4 yang merupakan fasa tidak aktif dengan terbentuknya spinel MgAl2O4 sehingga kombinasi keduanya dapat meningkatkan kinerja katalis. Reaksi tersebut dilakukan pada kondisi tekanan atmosferik, pada temperatur 800°C, rasio reaktan CH4 : O2 = 2 : 1,2 dan WIF = 0,2 g.detiklml. Perlakuan ultrasonik yang diberikan dapat menaikkan selektivitas produk H2 dan CO hingga 9% dan 12% berturut-turut, karena memiliki diameter partikel yang lebih kecil dan komposisi yang lebih seragam dibandingkan dengan katalis tanpa perlakuan ultrasonik.
Partial oxidation of methane has been an interested process since 1990s, because of the reaction is mildly exothermic and also the syngas obtained a suitable H2/CO ratio of 2 for Fischer Tropsch process and production of methanol. This process is more valuable than the process of syngas production through conventional method (Steam Reforming) which is a highly endothermic reaction and the H2/CO≥3ratio of 3 is not suitable for Fischer Tropsch process. Ni/Al2O3 catalyst has been widely used for partial oxidation of methane reaction. Nevertheless the carbon deposit and catalyst deactivation has become the main obstacle in this process. The powder of Nily-Al2O3 catalyst was prepared by sol gel method using aluminum isopropoxide as a precursor to get a support with high surface area and more porous, impregnation method with Ni(N03)3.6H2O as precursor to get the active site of nickel with addition of various promoters CeO2, La2O3, and MgO or the combination of them. Ultrasonic treatment when impregnation process has been done with 18 - 22 kHz frequency for 60 minutes. Nily-Al2O3 catalyst with promoters CeO2 and MgO (SG 5NU-CeMg) with 5 wt. % loading of Ni has high catalytic activity and stable for 48 hours time reaction. The mean methane convert-ion is 97,06 % and the product selectivity of H2 and CO is 83.38% and 73,14% respectively, with product H2/CO ratio of 2,28. The addition of CeO2 promoter increase the H2 chemisorptions while the addition of MgO promoter increase the active site of nickel with decreasing the formation inactive NiAl2O4 spine' by forming a stable MgAI2O4 spinel, therefore the combination of these two kind promoters increase the performance of the catalyst. These reaction was studied at atmospheric pressure, with temperature 800°C, CH4:O2 ratio is 211,2 and WIF ratio is 0,2 g.second/ml. Ultrasonic treatment increase the product selectivity of Hz and CO up to 9% and 12% respectively, because of has a smaller particle diameter and more homogeneous composition than the catalyst without ultrasonic treatment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vonny Susanty
Abstrak :
Teori Sensory Integration (SI) secara garis besar menjelaskan cara otak menerima dan memproses stimulus sensorik dari Iingkungan dan dari dalam tubuh (Trott, Laurel dan Windeck, 1993). Apabila seseorang dapat memproses input sensorik dengan baik, maka ia akan berperilaku secara adaptif. Sedangkan gangguan SI disebabkan karena individu kesulitan dalam menerima dan memproses input sensorik, sehingga perilaku yang muncul menjadi tidak adaptif. Hal ini terjadi pada anak ASO (Autism Spectrum Disorder) dan anak dengan gangguan perkembangan lain. Pemahaman mengenai gambaran sensorik sangat diperlukan untuk menentukan langkah-langkah intervensi, namun belum tersedia alat ukur yang terstandar, yang dapat memberikan gambaran sensorik anak. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, penulis melakukan adaptasi terhadap alat ukut The Infant/Toddler Sensory Profile, yang dikembangkan oleh Dunn (2002) dan dianggap reliabel dan valid untuk mengukur gambaran sensoris anak usia 7 - 36 bulan yang telah mampu menerima dan mcngolah infonmsi melalui seluruh sistem sensorik. Penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif terhadap 103 subyak yang dipilih menggunuakan teknik incidental sampling. Subyek adalah caregiver (orang tua, kerabat dan pengasuh) yang mempunyai dan atau mengasuh anak usia 7 sampai dengan 36 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat ukur ini cukup konsisten dalam mengukur gambaran sensorik anak usia 7 - 36 bulan. Analisa item dilakukan secara kualitatif dan dilakukan sejak awal penyusunan alat ukur ini. Alat ini juga valid, mengukur dimensi yang hendak diukur, melalui 6 faktor, yaitu sensation seeking, low threshold (context), low threshold (self), oral processing, low registration dan sensory avoiding. Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah memperbaiki penyusunan item berdasarkan membuat definisi operasional yang lebih konkrit. Selain itu, penambahan jumlah item pada beberapa dimensi serta penambahan jumlah sampel, terutama pada sampeI dari populasi anak-anak yang memiliki gangguan perkembangan, juga disarankan. Menambah metode penelitian dalam melakukan uji reliabilitas dan validitas sangat diperlukan untuk menyempurnakan alat ukur yang disusun.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18091
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Susanty
Abstrak :
Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan hasil-hasil yang bertentangan dan tidak konsisten mengenai hubungan antara performance goal orientation dan self-regulated learning. Terdapat dua tipe performance goal orientation, yaitu performance-approach goal orientation dan performance-avoidance goal orientation. Sebagian besar ahli berpendapat bahwa performance goal orientation tidak menunjang self-regulated learning. Namun, beberapa penelitian membuktikan bahwa performance goal orientation, khususnya tipe performance-approach goal orientation dapat memberikan efek yang menguntungkan bagi siswa dengan konteks atau kondisi tertentu. Penelitian ini menguji trait extraversion dan neuroticism dari Five Factor Model yang merupakan salah satu kondisi siswa sebagai moderator pada hubungan masing-masing dari kedua tipe performance goal orientation dan self-regulated learning. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 293 siswa dari tiga SMA yang menerapkan Kurikulum 2013. Hasilnya menunjukkan bahwa performance-approach goal orientation tidak memiliki korelasi yang signifikan dengan self-regulated learning. Performance-avoidance goal orientation ditemukan secara signifikan berkorelasi negatif dengan self-regulated learning. Sementara itu, trait extraversion dan neuroticism sama-sama terbukti tidak signifikan sebagai moderator.
Previous research suggested contradictive and inconsistent result about the correlation between performance goal orientation and self regulated learning. There are two types of performance goal orientation. They are performance approach goal orientation and performance avoidance goal orientation. Most of theorists suggested that performance goal orientation doesn rsquo t support self regulated learning. However, some researches found that performance goal orientation, especially performance approach goal orientation could be beneficial for students with certain context or condition. This study examines trait extraversion and neuroticism from Five Factor Model, which is one of students rsquo condition, as moderator in the correlation between each of the two types of performance goal orientation and self regulated learning. Participant involved are 293 students from three high schools that implements Kurikulum 2013. The result suggets that performance approach goal orientation has no significant correlation with self regulated learning. Performance avoidance goal orientation is found significantly has negative correlation with self regulated learning. Trait extraversion and neuroticism are not significant as moderator.
2017
T48604
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Susanty
Abstrak :
Kecurangan akademik telah menjadi masalah utama dalam pendidikan hingga saat ini. Penelitian ini mencoba untuk meneliti kecurangan akademik pada mahasiswa pascasarjana. Terdapat dua macam faktor yang mendorong mahasiswa pascasarjana untuk menyontek. Pertama, faktor-faktor yang dapat dikendalikan oleh siswa, seperti kurangnya persiapan sebelum ujian, kelelahan, atau kurangnya waktu untuk belajar. Kedua, faktor-faktor yang berada di luar kendali siswa, seperti masalah kesehatan, tugas atau ujian yang terlalu sulit, atau kecurangan akademik yang dilakukan teman sesama mahasiswa. Peneliti menduga bahwa self-regulated learning dan muraqabah dapat menjadi solusi untuk menghadapi faktor-faktor ini. Dalam self-regulated learning, siswa dapat mengatur pembelajaran mereka secara efektif sehingga terhindar dari masalah kurangnya persiapan sebelum ujian, kelelahan, atau kurangnya waktu belajar. Jadi, dengan self-regulated learning, mahasiswa semestinya dapat mengatasi faktor kecurangan akademik yang dapat dikendalikan tersebut. Sementara itu, muraqabah, yang didefinisikan sebagai kesadaran akan pengawasan Tuhan, diduga dapat mengatasi faktor kecurangan akademik yang di luar kendali mahasiswa. Meskipun mengalami kesulitan selama ujian atau melihat temannya menyontek, mahasiswa yang percaya bahwa mereka sedang diawasi oleh Tuhan semestinya menahan diri untuk tidak melakukan kecurangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Responden yang terlibat adalah mahasiswa pascasarjana Muslim yang dipilih melalui teknik convenience sampling. Empat instrumen digunakan dalam penelitian ini: Kuesioner Self-Regulated Learning, Kuesioner Muraqabah, Kuesioner Kecurangan Akademik, dan adaptasi Social Desirability Scale. Data dianalisis dengan teknik analisis statistik deskriptif dan korelasi parsial. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan antara self-regulated learning dengan kecurangan akademik pada mahasiswa pascasarjana. Sementara itu, tidak ada korelasi yang signifikan antara muraqabah dengan kecurangan akademik mahasiswa pascasarjana. ......Academic dishonesty has become a major problem in education to date. This recent study tries to examine the academic dishonesty on graduate students. The factors encouraging graduate students to cheat can be classified into two types. The first one is the factors that can be controlled by students, such as lack of preparation, fatigue, or lack of study time. The second type is the factors that are beyond the students control, such as health problems, complicated tasks or exams, or seeing other students cheat. Researcher predicts that self-regulated learning and muraqabah can be solutions to deal with these factors. In self-regulated learning, students can manage their learning effectively so as to avoid problems of lack of preparation, fatigue, or lack of study time. Thus, by improving their self-regulated learning, students should overcome the controllable factors of academic dishonesty. Meanwhile, muraqabah, defined as awareness of God's supervision, should be able to overcome the uncontrollable factors of academic dishonesty. Despite having difficulties during the exam or seeing other students cheat, the students who believe that they are being watched by God should refrain from cheating. This study used quantitative approach. The participants were Muslim graduate students who were selected through convenience sampling technique. Four instruments were used in this study: self-regulated learning questionnaire, muraqabah questionnaire, academic dishonesty questionnaire, and social desirability scale. The data was analyzed using descriptive statistics and partial correlation analysis technique. This study found that there is a significant negative correlation between self- regulated learning and academic dishonesty in graduate students. Meanwhile, there is no significant correlation between muraqabah and academic dishonesty in graduate students.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T52120
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frides Susanty
Abstrak :
Servisitis merupakan bagian dari Infeksi Menular Seksual (IMS), dengan perkembangan bidang sosial, demografik dan meningkatnya migrasi penduduk, populasi berisiko tinggi akan semakin meningkat. WHO memperkirakan 376 juta infeksi baru dengan 1 dari 4 IMS yaitu: klamidia (127 juta), gonore (87 juta), sifilis (6,3 juta) dan trikomoniasis (156 juta). Penelitian Gatot dkk menunjukkan 11,9 % pasien mengalami servisitis. Penelitian Iskandar, dkk prevalensi infeksi serviks (klamidia 9,3 % dan gonore 1,2 %). Berdasarkan hasil SDKI, terjadi peningkatan tren pemakaian kontrasepsi di Indonesia sejak tahun 1991 sampai 2017. Secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara servisitis dengan infeksi HPV, sehingga bila servisitis tidak ditangani dengan baik, maka akan meningkatkan risiko untuk terinfeksi HPV. Seseorang dengan gejala servisitis mukopurulen meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kejadian servisitis. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan desain cross sectional study. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari hasil pemeriksaan IVA puskesmas yang didampingi Female Cancer programme (FcP) di DKI Jakarta tahun 2017-2019. Jumlah sampel 3563 orang, yaitu memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis yang digunakan logistic regression. Prevalensi penyakit servisitis pada penelitian ini 11,20%. Terdapat hubungan penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kejadian servisitis yang bermakna signifikan secara statistik dengan p-value =0,0000 POR 1,673 95% CI (1,323 - 2.115). Perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala pada perempuan yang menggunakan kontrasepsi hormonal untuk mencegah terjadinya servisitis dan kanker leher rahim. ......Cervicitis is one of the Sexually Transmitted Infections (STIs). There is a correlation between socio-demographic development and migration with increase of the number of high-risk populations. WHO estimates there are 376 million new infections by 1 out of 4 STIs, such as chlamydia (127 million), gonorrhea (87 million), syphilis (6.3 million) and trichomoniasis (156 million). Gatot et al, showed that 11.9% of patients had cervicitis. Iskandar, et al, also showed the prevalence of cervical infections (chlamydia 9,3% and 1,2% gonorrhea). Based on the results of the SDKI, there had been an increasing trend in contraceptive use in Indonesia from 1991 to 2017. There was a statistically significant association between cervicitis and HPV infection. It will increase the risk of getting infected by HPV if cervicitis is left untreated. Additionally, a person with mucopurulent cervicitis symptoms has an increased risk of cervical cancer. This study aims to determine the relationship between the use of hormonal contraceptives and the incidence of cervicitis. This is a quantitative study with a cross sectional study design. This study used secondary data from the results of the VIA examination at the primary health care supervised by the Female Cancer Program (FcP) in DKI Jakarta in 2017-2019. The number of samples were 3563 people, who met the inclusion and exclusion criteria. This study used logistic regression to analyze the data. The prevalence of cervicitis in this study was 11.20%. There is a relationship between hormonal contraceptive use and the incidence of cervicitis which is statistically significant with p-value<0.0001. Thus, it is necessary to carry out periodic checks on women who use hormonal contraception to prevent cervicitis and cervical cancer
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindilia Susanty
Abstrak :
Perkembangan pusat perbelanjaan seiama beberapa tahun terakhir ini melaju dengan pesat. Pembangunan serta perencanaan pusat perbelanjaan terusmenerus berlangsung di seluruh wilayah Jakarta hingga saat ini dan mengakibatkan menjamumya pusat-pusat perbelanjaan sebagai kawasan komersial di kota. Banyaknya pusat perbelanjaan baru tentunya menimbulkan terjadinya persaingan yang ketat dengan pusat perbelanjaan yang lama maupun antara pusat-pusat perbelanjaan yang baru itu sendiri. Perkembangan ini tentunya tidak lepas dari peran serta para pengembang yang tertarik untuk ikut serta dalam meramaikan bisnis ritel ini. Berbagai macam cars dilakukan oleh pengembang untuk mendapatkan keuntungan pada pusat perbelanjaan. Setiap pusat perbelanjaan yang hadir berusaha menawarkan kelebihan-kelebihan dan konsep-konsep baru yang bertujuan menarik pengunjung demi mendapatkan keuntungannya sebagai area komersial. Pusat perbelanjaan dituntut untuk menjadi sebuah tempat yang menarik, nyaman serta dapat memberikan kepuasan kepada pengunjung agar dapat menjadi pusat perbelanjaan yang sukses dan dapat bertahan menghadapi persaingan. Sedangkan arsitek bertanggung jawab untuk menciptakan kawasan dan ruang yang nyaman bagi pengunjung dan penghuni yang ada di dalamnya. Faktor arsitektural sangat berperan dalam mendukung kesuksesan pada pusat perbelanjaan, tetapi faktor arsitektural bukanlah satu-satunya unsur yang periu diperhatikan untuk mencapai kesuksesan karena pusat perbelanjaan juga berkaitan erat dengan fungsi sosial serta ekonomi. Kerjasama pengembang serta arsitek sangat berperan dalam proses perencanaan pusat perbelanjaan yang akan menentukan kualitas dari pusat perbelanjaan yang akan didirikan. Kualitas pusat perbelanjaan yang terbentuk dari faktor arsitektural dan non-arsitektural tersebut akan membawa pusat perbelanjaan untuk mendapatkan keuntungan dalam perdagangan serta mencapai kesuksesan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48605
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Susanty
Abstrak :
ABSTRAK
Katalis bentuk film yang memiliki transparansi yang baik dan aktivitas fotokatalitik yang tinggi telah menjadi target penelitian. Hingga kini fused silica plate (FSP) atau quartz (Qz) banyak dipakai sebagai representasi untuk penyangga kaca (glass support material) pada film-film TiO2, oleh karena harganya yang mahal maka hal ini menjadi satu kendala penelitian. Penggunaan soda lime plate (SLP) yang murah menjadi salah satu pilihan, namun karena kandungan kation impurities (Na+, Si4+) yang ada pada SLP menyebabkan rendalmya aktivitas fotokatalitik film TiO2 dibandingkan jika film tersebut disangga di atas quartz. Pelapisan film SiO2 ke atas SLP diharapkan dapat memperbaiki bahan penyangga tersebut sehingga kualitasnya sama dengan FSP atau quartz.

Fotokatalis semikonduktor bentuk film telah dipreparasi menggunakan bahan awal titanium tetraisopropoxide [Ti(OPr)4] dengan metode sol-gel dan dip-coating pada SLP, Qz, dan SLP yang telah dilapisi dengan film SiO2 (SLP-Si). Pelapisan film SiO2 pada SLP juga dipreparasi dengan metode sol-gel dan dip-coating menggunakan bahan awal tetraethyl orthosilicate (TEOS). Film-film gel tersangga pelat kaca tersebut kemudian dikalsinasi pada temperatur 400°C selama 1 jam untuk mengubahnya menjadi film keramik TiO2 dan meningkatnya daya adhesi katalis pada penyangga.

Fotokatalis film yang dihasilkan dikarakterisasi dengan SEM dan XRD. Hasil karakterisasi SEM manunjukkan bahwa makin tinggi konsentrasi dan jumlah coating SiO2 maka ketebalan film SiO2 meningkat. Kemudian katalis film TiO2 yang memiliki struktur kristal anatase murni (dari karakterisasi XRD) diuji aktivitas fotokatalitiknya untuk degradasi gas asetaldehida dalam fotoreaktor batch. Hasil pengujian menunjukkan bahwa film TiO2 yang disangga di alas 1,5μm film SiO2 (TiO2/SLP-SiA3-a) memiliki aktivitas fotokatalitik yang terbaik diantara yang lainnya, bahkan sedikit melebihi aktivitas fotokatalitik film TiO2 yang disangga di atas quartz (TiO2/Qz). Sedangkan katalis film Ti02 yang disangga di atas SLP memiliki aktivitas fotokatalitik yang terendah dibandingkan yang lainnya.
2000
S50859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Susanty
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33108
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yunni Susanty
Abstrak :
Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) merupakan pelatihan struktural kepemimpinan dalam rangka pemenuhan standar kompetensi manajerial jabatan administrator. Penyelenggaraan PKA pada 2021 di Puslatbang PKASN LAN menggunakan metode pembelajaran jarak jauh berdasarkan ketentuan Surat Edaran Nomor 2/K.1/HKM.02.3/2021 tentang panduan teknis penyelenggaraan pelatihan struktural kepemimpinan dalam masa tatanan normal baru tahun 2021, sebagai upaya menekan penyebaran virus Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan berdasarkan teori implementasi kebijakan publik Edward III sekaligus mengevaluasi pembelajaran jarak jauh pada penyelenggaraan PKA. Teknik pengolahan dan analisis data pada penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed method), yaitu gabungan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa implementasi kebijakan pembelajaran jarak jauh pada penyelenggaraan PKA di Puslatbang PKASN LAN telah berjalan dengan baik, meskipun pada prosesnya menghadapi beberapa kendala. Berdasarkan hasil penelitian ini, pembelajaran secara jarak jauh sangat mungkin diterapkan. Kendati demikian, Puslatbang PKASN LAN harus senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan, baik dari sisi substantif, maupun dari sisi teknis pembelajaran
Sumedang: Puslatbang Pkasn Lan, 2023
JWK 25:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>