Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Syarif Amr Hasyemi
"Selama masa karantina kesehatan pandemi COVID-19 tempat usaha penyedia makanan dan minuman diwajibkan oleh pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan. Untuk menjamin diterapkannya protokol kesehatan, Pemerintah mengemban peran untuk melakukan sosialisasi, pengawasan dan penindakan. Condet menjadi kawasan yang menarik untuk diteliti karena adanya ketimpangan data sebaran tempat usaha. Dalam melalukan penelitian penulis menggunakan dua teori yaitu Integrated Implementation Model dengan Normalisation Process Theory yang kemudian dielaborasi sesuai konteks kebijakan. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Post-Positivist. Proses implementasi kebijakan di sini dapat dikatakan cukup sesuai dengan kondisi ideal yang ada pada teori. Tiga dimensi berada pada status cukup tercapai sementara satu lainnya berada pada status tercapai. Selain itu turut ditemui beberapa perbedaan keterhubungan faktor yang ada di dalam teori dengan apa yang ada di lapangan. Adapun perbedaan ini merujuk pada adanya pengaruh dari variabel yang tidak disebutkan dalam teori hingga coping behaviour yang juga ditemukan pada diri Penanggung Jawab Usaha. Dari temuan ini ditemukan beberapa upaya yang dapat ditempuh untuk memperbaiki proses implementasi kebijakan mulai dari penguatan dan penyatuan media sosialisasi secara daring sampai dengan penerapan proses manajemen terhadap para Penanggung Jawab Usaha.
During COVID-19 quarantine period, food and beverage industry are required by law to apply health protocols. To ensure the implementation, the Government has a role to socialize, supervise and sanction. Condet is one of interesting area to study because of the discrepancy in spatial data of the place of business. This research conducted by elaborating and adjusting two theories, namely Integrated Implementation Model and Normalization Process Theory. For approach, this research using Post-Positive methodology. The policy implementation process here can be said to be quite in accordance with the ideal conditions that exist in the theory. In this case, three dimensions are in the moderately achieved status while the other one is in the achieved status. However, through the Post-Positive approach, author finds several differences between theory and reality. This difference range from the existence of unmentioned varibel to the existence of coping behavior in target group individuals. From these findings, it was found that there is few efforts that government can do to improve policy implementation process, starting from strengthening and integrating socialization media to implementing management processes for target group individuals."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library