Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syifa Amirta Sani
"Apoteker merupakan profesi yang memiliki peran penting dalam membangun kesehatan bangsa Indonesia. Seorang apoteker profesional harus memiliki pengetahuan farmasi yang menyeluruh dan dapat mengimplementasikannya dengan baik. Sebagai spaya peningkatan kualitas apoteker, para calon apoteker perlu memperkaya keterampilan dan keilmuan farmasi melalui praktik-praktik kefarmasian. Calon apoteker wajib menjalani Praktik Kerja Profesi Apoteker untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka tentang peran, fungsi, dan tanggung jawab apoteker. Praktik ini dilakukan di Apotek Roxy Galaxy pada Januari 2022, PT. Bintang Toedjoe pada April hingga Mei 2022, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan pada Maret 2022. Setelah menjalani Praktik Kerja Profesi Apoteker, para calon apoteker diharapkan memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang mumpuni untuk memasuki dunia kerja sebagai apoteker.

A pharmacist is a profession that plays a vital role in improving the health of Indonesian nation. A professional pharmacist must have comprehensive pharmaceutical knowledge and be able to implement it properly. As an effort to improve the quality of pharmacists, prospective pharmacists need to enrich their pharmaceutical skills and knowledge through pharmaceutical practices. Prospective pharmacists are required to undergo Pharmacist Professional Work Practice to improve their knowledge and skills regarding the roles, functions and responsibilities of pharmacists. This practice was carried out at the Roxy Galaxy Pharmacy in January 2022, PT. Bintang Toedjoe from April to May 2022, and the Indonesian Food and Drug Monitoring Agency in March 2022. After the Pharmacist Professional Work Practice, prospective pharmacists are expected to have sufficient insight, knowledge, skills and experience to work as pharmacists."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Amirta Sani
"Hipoglikemia merupakan kondisi saat kadar glukosa darah di bawah batas normal. Salah satu penyebab umum hipoglikemia adalah penggunaan obat-obat tertentu. Hipoglikemia akibat dari konsumsi obat dalam dosis lazim disebut sebagai Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD). Studi cross-sectional ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan menganalisis obat-obat yang berpotensi menyebabkan ROTD berupa hipoglikemia di RSUD Pasar Minggu periode Agustus 2019 hingga April 2020. ROTD hipoglikemia dideteksi dengan metode trigger tools yakni penggunaan dekstrosa 40%. Analisis kausalitas ROTD dan obat terkait dilakukan menggunakan algoritma Naranjo. Penelitian ini menemukan 180 (0,06%) dari 291.584 pasien mengalami hipoglikemia. Namun, hanya 102 pasien yang memiliki riwayat pengobatan diikutsertakan dalam penelitian. Total kasus hipoglikemia berjumlah 113 dengan prevalensi hipoglikemia akibat dari ROTD mencapai 78,8% (89 kasus). Kejadian ini umum dialami pasien diabetes melitus tipe 2 (97,8%) dan pasien yang mengalami kekurangan asupan makan (89,7%). Sebanyak 57 (50,4%) kasus hipoglikemia termasuk kejadian mungkin ROTD (probable) dan 32 (28,3%) kasus merupakan kejadian cukup mungkin ROTD (possible). Obat yang berpotensi menyebabkan ROTD hipoglikemia adalah glimepirid (34,8%), glikuidon (23,9%), insulin (15,2%), glibenklamid (9,8%), metformin (9,8%), gliklazid (1,1%), gabapentin (1,1%), siprofloksasin (1,1%), propranolol (1,1%), klopidogrel (1,1%), dan nifedipin (1,1%). Penelitian ini menyimpulkan bahwa ROTD merupakan penyebab utama dari kasus hipoglikemia di RSUD Pasar Minggu dengan faktor risiko utama yaitu riwayat penyakit diabetes dan asupan makan yang kurang.

Hypoglycemia is a condition when blood glucose levels are below normal. One of the common causes of hypoglycemia is the use of certain drugs. Hypoglycemia that results from drug consumption in normal doses is known as Adverse Drug Reaction (ADR). The purpose of this cross-sectional study was to determine the prevalence and analyze potential drugs that might cause hypoglycemia due to ADR at Pasar Minggu District Hospital from August 2019 until April 2020. Hypoglycemia was detected using a trigger tools method that is dextrose 40% prescription. The causality assessment was carried out using Naranjo algorithm. Based on this research, hypoglycemia was found in 180 (0.06%) out of 291,584 patients. However, there were only 102 patients eligible for this study with 113 total cases of hypoglycemia. The prevalence of hypoglycemia due to ADR was found to be 78.8% (89 cases). These events mostly happened in patients with type 2 diabetes mellitus (97.8%) and low food intake (89.7%). The Naranjo algorithm showed 57 (50.4%) cases are probable and 32 (28.3%) cases are possible. The potential drugs cause hypoglycemia due to ADR were glimepiride (34.8%), gliquidone (23.9%), insulin (15.2%), glibenclamide (9.8%), metformin (9.8%), gliclazide (1.1%), gabapentin (1.1%), ciprofloxacin (1.1%), propranolol (1.1%), clopidogrel (1.1%), and nifedipine (1.1%). Based on this study, it can be concluded that ADR is the main cause of hypoglycemia cases in Pasar Minggu District Hospital and the main risk factors are history of diabetes and low food intake."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S70512
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library