Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syifa Rizki Maharani
"Kulit pisang yang menjadi limbah industri dan rumah tangga dapat diolah dan dimanfaatkan menjadi bahan tambahan pada sediaan farmasi. Kulit pisang dapat memiliki kandungan kadar pati sebesar 70-80% pada keadaan belum matang. Hal ini menunjukkan bahwa kulit pisang berpotensi untuk dapat dijadikan sebagai superdisintegran alami dalam formulasi sediaan tablet cepat hancur. Penelitian ini bertujuan memperoleh tepung dari limbah kulit pisang, mengkarakterisasi superdisintegran dari tepung kulit pisang, serta membandingkan karakteristik tablet cepat hancur yang menggunakan tepung kulit pisang dan croscarmellose sodium sebagai superdisintegran. Tepung kulit pisang dikarakterisasi secara fisik, kimia, dan fungsional. Tablet cepat hancur yang menggunakan tepung kulit pisang diformulasikan dengan konsentrasi yang bervariasi, yaitu konsentrasi 3%, 5%, dan 9%. Tablet cepat hancur dengan konsentrasi croscarmellose sodium sebanyak 5% dijadikan sebagai pembanding dalam penelitian. Tepung kulit pisang yang dihasilkan berupa serbuk halus berwarna putih hampir cokelat muda, berbau khas aroma pisang, tidak berasa, memiliki nilai swelling power sebesar 4 kali dibanding volume awal, indeks kelarutan dalam air sebesar 0,87%, kadar air 7,79%, ukuran partikel 125-355 Î¼m, sifat alir buruk, dan kandungan amilosa sebesar 22,23%. Evaluasi tablet cepat hancur yang menggunakan superdisintegran dari tepung kulit pisang menghasilkan waktu hancur cepat selama 5-10 detik dan waktu pembasahan selama 2-5 detik untuk semua formula. Dapat disimpulkan bahwa, tablet cepat hancur yang menggunakan tepung kulit pisang memenuhi persyaratan waktu hancur dan dapat menyamai karakteristik tablet cepat hancur yang menggunakan croscarmellose sodium sebagai superdisintegran, serta tablet cepat hancur yang menggunakan formulasi tepung kulit pisang sebanyak 3% menghasilkan waktu hancur yang paling cepat.

Banana peels as industrial and household waste can be processed and used as additives in pharmaceutical preparations. Banana peels can contain 70-80% of starch levels in an immature state. It shows that banana peel has the potential to be used as a natural superdisintegrant in the formulation of fast disintegrating tablets. This study aims obtain to characterize the flour from banana peel waste and also compare the characteristics of fast disintegrating tablets using banana peel flour and croscarmellose sodium as super disintegrants. Banana peel flour has been characterized physically, chemically, and functionally. The fast disintegrating tablets with banana peel flour has formulated in varying concentrations such as 3%, 5%, and 9%. Align with that, Fast disintegrating tablets with 5% of croscarmellose sodium concentration have been used as comparisons in the study. The banana peel flour produced is in the form of a white and almost light brown fine powder. It has a distinctive banana aroma, tasteless, has a swelling power value of 4 times compared to the initial volume, and has a 0.87% for solubility index in water, 7.79% of water content, a particle size of 125-355 Î¼m, poor flowability, and has 22.23% of amylose content. Evaluation of fast disintegrating tablets using superdisintegrant from banana peel flour resulted in a quick disintegration time of 5-10 seconds and wetting time of 2-5 seconds for all formulas. It concluded that the fast disintegrating tablets using banana peel flour fulfilled the disintegration time requirements. Fast disintegrating tablets using banana peel flour has similar characteristics to the fast disintegrating tablets using croscarmellose sodium as a super disintegrant. Fast disintegrating tablets with concentration of banana peel flour of about 3% have the fastest disintegration time."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Rizki Maharani
"Pengkajian resep pasien yang berasal dari Program Rujuk Balik di Apotek Kimia Farma 143 Margonda selama periode bulan Maret 2023 bertujuan untuk menganalisis pola penggunaan obat, kepatuhan pasien terhadap resep, dan efektivitas program rujuk balik dalam mendukung pelayanan farmasi yang optimal. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi terhadap resep-resep pasien yang diambil dari program rujuk balik, analisis data resep terhadap kesesuaian pemberian pengobatan sesuai dengan jenis penyakit pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh resep secara keseluruhan telah tepat dan memenuhi persyaratan dari hasil pengkajian resep, dan sesuai dalam pola penggunaan obat oleh pasien yang mendapatkan resep melalui program rujuk balik. Selain itu, ditemukan beberapa faktor yang memengaruhi peresepan obat kepada pasien, seperti informasi penunjang pemahaman terhadap petunjuk penggunaan obat, efek samping, dan ketersediaan obat. Dalam penulisan resep oleh dokter, masih banyak informasi yang kurang atau belum ditambahkan sehingga apoteker perlu mengkonfirmasi terkait informasi obat kepada dokter penulis resep agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian obat dan informasi obat kepada pasien. Namun, secara keseluruhan hasil pengkajian resep pada pasien dalam program rujuk balik mengindikasikan kesesuaian terapi dalam pelayanan kefarmasian. Temuan ini memberikan kontribusi penting dalam pengembangan strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan pelayanan farmasi, meningkatkan kepatuhan pasien, dan memastikan penggunaan obat yang aman dan optimal. Implikasi praktis dari penelitian ini dapat membantu Apotek Kimia Farma 143 Margonda dalam mengoptimalkan program rujuk balik serta meningkatkan kerjasama antara apotek dan pemberi layanan kesehatan untuk mencapai hasil terbaik bagi pasien.

The study of patient prescriptions from the Referback Program at Kimia Farma 143 Margonda Pharmacy during the period March 2023 aims to analyze drug use patterns, patient compliance with prescriptions, and the effectiveness of the referral program in supporting optimal pharmaceutical services. The research method used is observation of patient prescriptions taken from the referral program, analysis of prescription data on the appropriateness of providing treatment according to the type of patient's disease. The results of the study showed that all prescriptions as a whole were appropriate and met the requirements of the prescription review results, and were in accordance with the pattern of drug use by patients who received prescriptions through the referral program. In addition, several factors were found that influence drug prescribing to patients, such as information supporting understanding of drug use instructions, side effects, and drug availability. When writing prescriptions by doctors, there is still a lot of information that is missing or has not been added, so pharmacists need to confirm the drug information with the prescribing doctor so that there are no errors in administering drugs and drug information to patients. However, overall results of the review of prescriptions in patients in the referral program indicate the suitability of therapy in pharmaceutical services. These findings provide an important contribution to the development of more effective strategies to improve pharmaceutical care, increase patient compliance, and ensure safe and optimal medication use. The practical implications of this research can help Kimia Farma 143 Margonda Pharmacy optimize the referral program and increase collaboration between pharmacies and health service providers to achieve the best results for patients."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Rizki Maharani
"Penelitian ini dilakukan dengan pelaksanaan edukasi penyakit, pengobatan, dan pencegahan kolesterol melalui leaflet di Puskesmas Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, dengan fokus pada tingkat pengetahuan dan respons pasien. Melalui pelaksanaan penyusunan materi dan pembuatan leaflet berdasarkan studi literatur, serta pelaksanaan edukasi kepada pasien, hasil penelitian dengan edukasi pasien menunjukkan bahwa sebagian besar pasien di Puskesmas Kecamatan Makasar masih memiliki keterbatasan pengetahuan terkait penyebab dan penanganan penyakit kolesterol. Selain itu, pola hidup sehat belum sepenuhnya diterapkan oleh pasien. Meskipun demikian, pelaksanaan edukasi melalui leaflet membuktikan efektif dalam meningkatkan pemahaman pasien. Hasil menunjukkan bahwa ada peningkatan signifikan dalam pengetahuan pasien tentang penyebab penyakit kolesterol dan metode penanganannya. Lebih lanjut, hasil menunjukkan bahwa pola hidup sehat juga mengalami perubahan positif setelah penyuluhan. Tujuan edukasi ini tercapai dengan baik, mengingat respon dan tanggapan pasien terhadap penyuluhan atau edukasi ini sangat positif. Pasien juga menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi terkait penyampaian informasi, dan pasien menyatakan keinginan untuk terus memperoleh informasi terkini terkait penyakit kolesterol. Selain itu, penelitian menyoroti bahwa pengetahuan tentang konsumsi obat kolesterol dan beragam jenisnya mendapat respons baik dari pasien. Ini memberikan dasar yang kuat untuk mengembangkan program edukasi lebih lanjut, dengan fokus pada pemahaman yang lebih mendalam tentang pengobatan kolesterol. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi penting untuk memahami keefektifan edukasi melalui leaflet dalam meningkatkan pengetahuan dan perilaku pasien terkait kolesterol di tingkat Puskesmas. Implikasi praktis dari penelitian ini dapat membantu perancangan program edukasi yang lebih terarah dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

This research was carried out by implementing disease education, treatment and prevention of cholesterol through leaflets at the Makasar District Health Center, East Jakarta, with a focus on the level of knowledge and response of patients. Through the preparation of materials and the creation of leaflets based on literature studies, as well as the implementation of patient education, the results of research using patient education show that the majority of patients at the Makasar District Health Center still have limited knowledge regarding the causes and treatment of cholesterol disease. Apart from that, a healthy lifestyle has not been fully implemented by patients. However, the implementation of education through leaflets has proven effective in increasing patient understanding. The results showed that there was a significant increase in patient knowledge about the causes of cholesterol disease and methods of treating it. Furthermore, the results showed that healthy lifestyles also experienced positive changes after the counseling. The aim of this education was achieved well, considering that the patient's response to this counseling or education was very positive. Patients also showed a high level of satisfaction regarding the delivery of information, and patients expressed a desire to continue to obtain the latest information regarding cholesterol disease. In addition, research highlights that knowledge about consuming cholesterol medication and its various types has received a good response from patients. This provides a strong basis for developing further educational programs, with a focus on a deeper understanding of cholesterol treatment. The results of this research provide an important contribution to understanding the effectiveness of education through leaflets in increasing patient knowledge and behavior regarding cholesterol at the community health center level. The practical implications of this research can help design more targeted and sustainable educational programs to improve overall public health."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Rizki Maharani
"Pada penelitian ini bertujuan untuk mengulas lebih dalam mengenai penatalaksanaan registrasi variasi obat X dari PT Abbott Indonesia dengan fokus pada peran apoteker di bagian Regulatory Affairs dalam memastikan khasiat, keamanan, dan mutu obat sebelum diedarkan. Proses registrasi obat melibatkan dua tahapan utama, yaitu praregistrasi dan registrasi. Praregistrasi melibatkan penyaringan berkas registrasi produk, termasuk penentuan kategori, jalur, biaya evaluasi, dan dokumen registrasi. Setelah apoteker menyerahkan dokumen praregistrasi, pendaftar membayar biaya praregistrasi, dan Badan POM melakukan evaluasi. Hasil praregistrasi diperoleh dalam bentuk surat yang digunakan pada tahap registrasi. Proses registrasi, mirip dengan praregistrasi, melibatkan persetujuan registrasi variasi oleh Badan POM. Hasil persetujuan dapat berupa Nomor Izin Edar (NIE) atau surat persetujuan registrasi variasi. Dengan izin edar, produk dapat dipasarkan dengan jaminan khasiat, keamanan, dan mutu oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan. Apoteker di Regulatory Affairs memainkan peran kunci dalam memastikan bahwa proses registrasi dilakukan sesuai prosedur dan tepat waktu. Penelitian ini juga menyoroti peran apoteker dalam menangani perubahan pada produk dan memastikan keselamatan pasien. Keselamatan pasien dijamin melalui penerapan registrasi obat yang tepat pada waktunya. Hasil penelitian ini memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya peran apoteker dalam menjaga kualitas produk farmasi sejak tahap registrasi hingga pemantauan setelah produk beredar di pasaran. Implikasi praktis dari penelitian ini dapat membantu memperbaiki dan memperkuat proses registrasi obat di industri farmasi, menjamin kualitas produk, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap obat yang beredar di pasaran.

This study aims to review in more depth the management of registration of drug variation X from PT Abbott Indonesia with a focus on the role of pharmacists in the Regulatory Affairs section in ensuring the efficacy, safety and quality of drugs before distribution. The drug registration process involves two main stages, namely preregistration and registration. Preregistration involves screening product registration files, including determining category, route, evaluation fees, and registration documents. After the pharmacist submits the pre-registration documents, the registrant pays the pre-registration fee, and the POM conducts an evaluation. Pre-registration results are obtained in the form of a letter which is used at the registration stage. The registration process, similar to preregistration, involves approval of variation registration by the POM. The approval result can be in the form of a Distribution Permit Number (NIE) or variation registration approval letter. With a distribution permit, the product can be marketed with a guarantee of efficacy, safety and quality by the Food and Drug Supervisory Agency. Pharmacists in Regulatory Affairs play a key role in ensuring that the registration process is carried out according to procedures and on time. This research also highlights the role of pharmacists in dealing with changes to products and ensuring patient safety. Patient safety is guaranteed through the implementation of timely drug registration. The results of this research provide an indepth understanding of the important role of pharmacists in maintaining the quality of pharmaceutical products from the registration stage to monitoring after the product is on the market. The practical implications of this research can help improve and strengthen the drug registration process in the pharmaceutical industry, guarantee product quality, and increase public trust in drugs on the market."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Rizki Maharani
"Gejala mual dan muntah harus ditangani dengan terapi yang sesuai dengan penyebab timbulnya gejala tersebut. Obat mual dan muntah memiliki berbagai macam jenis berdasarkan penyebabnya serta patofisiologinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki keterkaitan antara penyebab mual dan muntah dengan proses patofisiologis yang terlibat, dengan fokus pada pengembangan strategi pengobatan yang lebih terarah. Metode penelitian melibatkan analisis literatur terkini untuk mengidentifikasi berbagai penyebab mual dan muntah, serta memahami mekanisme patofisiologis di balik setiap kondisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat mual dan muntah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kondisi medis, pengaruh toksin, efek samping obat, dan masalah emosional. Patofisiologi mual dan muntah melibatkan kompleksitas interaksi antara sistem saraf pusat, saluran cerna, dan pusat pengaturan mual di otak. Dalam memahami patofisiologi, pengkategorian berdasarkan sumber stimulus, seperti pengaruh vestibular, kimiawi, dan psikogenik, menjadi krusial dalam menentukan pendekatan terapeutik yang efektif. Dalam konteks pengobatan, penelitian ini menyoroti pentingnya pendekatan yang spesifik terhadap penyebab mual dan muntah. Identifikasi penyebab yang tepat memungkinkan pemberian obat yang lebih tepat, sehingga meningkatkan efektivitas pengobatan dan kualitas hidup pasien. Pemberian obat yang tepat dan rasional sesuai permasalahan pada patofisiologinya dapat memberikan hasil terapi yang baik dan optimal. Implikasi praktis dari penelitian ini mencakup pengembangan panduan klinis yang lebih akurat dalam manajemen obat mual dan muntah, serta memberikan dasar bagi penelitian lebih lanjut dalam mengoptimalkan terapi untuk setiap jenis penyebab mual dan muntah.

Symptoms of nausea and vomiting must be treated with therapy that is appropriate to the cause of these symptoms. Medicines for nausea and vomiting have various types based on the cause and pathophysiology. The aim of this study was to investigate the relationship between the causes of nausea and vomiting and the pathophysiological processes involved, with a focus on developing more targeted treatment strategies. The research method involved analyzing current literature to identify various causes of nausea and vomiting, as well as understanding the pathophysiological mechanisms behind each condition. Research results show that nausea and vomiting drugs can be caused by various factors, including medical conditions, the influence of toxins, drug side effects, and emotional problems. The pathophysiology of nausea and vomiting involves complex interactions between the central nervous system, the gastrointestinal tract, and the nausea regulatory center in the brain. In understanding pathophysiology, categorization based on stimulus sources, such as vestibular, chemical, and psychogenic influences, is crucial in determining effective therapeutic approaches. In the context of treatment, this study highlights the importance of a specific approach to the cause of nausea and vomiting. Identifying the correct cause allows for more appropriate drug administration, thereby improving the effectiveness of treatment and the patient's quality of life. Providing appropriate and rational medication according to the pathophysiological problem can provide good and optimal therapeutic results. Practical implications of this research include the development of more accurate clinical guidelines in the drug management of nausea and vomiting, as well as providing a basis for further research in optimizing therapy for each type of cause of nausea and vomiting."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Rizki Maharani
"Penelitian mengenai pemetaan suhu dan kualifikasi tempat penyimpanan produk rantai dingin di gudang obat PT SamMarie Tramedifa bertujuan untuk mengetahui titik potensial dan titik kritis terkait suhu dalam tempat penyimpanan obat. Metode penelitian melibatkan pemantauan suhu pada titik-titik kritis di area penyimpanan produk rantai dingin dan evaluasi kualifikasi operasional serta kinerja refrigerator yang digunakan. Hasil pemetaan suhu menunjukkan bahwa suhu penyimpanan produk rantai dingin di gudang obat tersebut berada dalam rentang yang dipersyaratkan, yaitu 2-8°C. Titik kritis teridentifikasi pada area titik A1 dengan suhu mencapai 8°C, menjadi dasar pertimbangan penempatan alat pengukur suhu tertinggi karena kepekaannya terhadap kenaikan suhu. Selain itu, evaluasi kualifikasi operasional dan kinerja refrigerator menunjukkan bahwa perangkat tersebut memenuhi standar yang ditetapkan, memastikan keberlanjutan penggunaannya untuk menyimpan produk rantai dingin dengan menjaga stabilitas dan mutu obat. Gudang obat PT SamMarie Tramedifa telah berhasil menjaga suhu penyimpanan produk rantai dingin sesuai standar yang ditetapkan, dengan penekanan pada area titik kritis untuk perhatian lebih lanjut. Kualifikasi operasional dan kinerja refrigerator memberikan keyakinan terhadap kelangsungan fungsi perangkat sebagai sarana penyimpanan yang efektif. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah memberikan dasar yang kuat bagi perusahaan farmasi untuk mempertahankan dan meningkatkan sistem rantai dingin, memastikan keamanan dan kualitas produk obat selama penyimpanan dan distribusi.

Research regarding temperature mapping and qualification of cold chain product storage areas in PT SamMarie Tramedifa's drug warehouse aims to determine potential and critical points related to temperature in drug storage areas. The research method involves monitoring temperatures at critical points in the cold chain product storage area and evaluating the operational qualifications and performance of the refrigerator used. The temperature mapping results show that the storage temperature of cold chain products in the drug warehouse is within the required range, namely 2-8°C. The critical point was identified in the area of point A1 with a temperature reaching 8°C, which became the basis for considering the placement of the highest temperature measuring device because of its sensitivity to temperature increases. In addition, evaluation of the operational qualifications and performance of the refrigerator shows that the device meets the specified standards, ensuring its continued use for storing cold chain products while maintaining the stability and quality of medicines. PT SamMarie Tramedifa's drug warehouse has succeeded in maintaining cold chain product storage temperatures according to established standards, with emphasis on critical point areas for further attention. The operational qualifications and performance of the refrigerator provide confidence in the continued function of the device as an effective storage facility. The practical implications of this research are to provide a strong basis for pharmaceutical companies to maintain and improve cold chain systems, ensuring the safety and quality of medicinal products during storage and distribution."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Rizki Maharani
"Film adalah satu di antara sekian rupa komunikasi visual yang dapat berisi beragam informasi. komponen seperti visual dan suara didasari dengan suatu cerita yang berisi suatu pesan yang akan disampaikan dari pembuat film bagi penontonnya. Pada zaman modern ini, film digunakan sebagai ajang kreatifitas hingga ajang pelestarian budaya. Salah satu rumah produksi film yang kerap kali mengangkat tema budaya Jawa dalam ceritanya, yakni Rumah Produksi Ravacana Films. Salah satu film mereka yang mengangkat kepercayaan dalam budaya Jawa, yaitu film pendek Danyang yang menjadi objek kajian pada penelitian ini. Pada penelitian ini terdapat dua permasalahan yang dibahas, yakni 1.) Apa pesan moral yang terkandung dalam film pendek Danyang?; dan 2.) Apa pepatah Jawa yang sesuai dengan pesan moral tersebut?. Penelitian ini bertujuan untuk menambah pemahaman dalam menyimak suatu pesan moral dalam film pendek berbahasa Jawa dan dapat memberikan jawaban atas masalah penelitian yang dibahas. Penelitian ini memakai metode pendekatan deskriptif kualitatif menurut Moleong (2005: 4) dengan mendasarkan konsep pesan moral menurut Nurgiyantoro (2013: 429). Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini dengan dokumentasi data melalui pengambilan gambar berupa tangkapan layar dari beberapa cuplikan adegan dalam film. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film pendek Danyang karya Ravacana Films ini mengandung pesan moral melalui pepatah Jawa yakni Yitna Yuwana lena kêna dan ungkapan yang menunjukkan Ora Tanggap ing Sasmita. Hal penting yang ingin disampaikan melalui film pendek Danyang ini adalah ketidakhati-hatian dan ketidakpedulian manusia dapat menghadirkan dampak negatif, kepada bagi diri sendiri maupun orang lain.

Film is one of the many forms of visual communication that can contain a variety of information. Components such as visuals and sound are based on a story that contains a message that will be conveyed from the filmmaker to the audience. In modern times, films are used as a place for creativity to cultural preservation. One of the film production houses that often raises the theme of Javanese culture in their stories, is the Ravacana Films Production House. One of their films raises beliefs in Javanese culture, namely the short film Danyang which is the object of study in this study. In this study, there are two problems discussed, namely 1.) What is the moral message contained in the short film Danyang?; and 2.) What is the Javanese proverb that is by the moral message? This research aims to increase understanding in listening to a moral message in a Javanese short film and can provide answers to the research problems discussed. This study uses a qualitative descriptive approach method according to Moleong (2005: 4) based on the concept of moral messages according to Nurgiyantoro (2013: 429). The data collection technique for this study is data documentation by taking screenshots of several scenes in the film. The results of the study show that the short film Danyang by Ravacana Films contains a moral message through a Javanese proverb, namely Yitna Yuwana lena kêna and expressions that show Ora Tanggap ing Sasmita. The important thing that we want to convey through this short film is that human carelessness and indifference can have a negative impact, both for ourselves and others.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library