Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
T. Yuliansah
Abstrak :
Kebijaksanaan pemerintah menunjukkan adanya arah dan perhatian yang besar untuk mengurangi kesenjangan yang ada di Kawasan Timur Indonesia dengan Kawasan Barat Indonesia dalam setiap sektor pembangunan. Untuk mendukung kebijaksanaan diatas, maka Propinsi Maluku Utara perlu pengembangan sistem transportasi dengan nisi menunjang peningkatan pertumbuhan wilayah Propinsi tersebut dengan tujuan untuk mendukung pemerataan pembangunan. Sehingga penekanan konsep pengembangan sistem transportasi Maluku Utara adalah pengembangan tingkat pelayanan jaringan udara, darat dan laut dalam satu-kesatuan multi jaringan moda yang seimbang. Telah banyak model-model yang dikembangkan untuk perencanaan peningkatan jaringan transportasi masing-masing moda, dan sampai saat ini teknik pemodelan yang dijumpai seringkali hanya melibatkan sate moda saja secara terpisah, sedangkan moda lain diasumsikan sebagai input secara statis untuk moda lainnya. Penelitian ini adalah melakukan simulasi pengembangan tingkat pelayanan angkutan moda udara dan laut dengan pendekatan analisis demand pada integrasi multi jaringan moda yang berbasis pada stokastik taksonomi user equilibrium. Tahapan metodologi dalam penelitian ini terdiri dari perumusan masalah, survey data primer dan sekunder seperti survey traffic counting, pola perjalanan (Matriks O-I7), data jaringan jalan dan data LPF (Link Performance Function), data kondisi eksisiting tingkat pelayanan bandara dan pelabuhan Iaut, data-data RUTRP dan RUTRK Maluku Utara Tahapan selanjutnya adalah memformat data-data tersebut hingga siap digunakan sebagai input meliputi kodifikasi jaringan, penetapan zones pada wilayah studi selanjutnya dilakukan tahapan representasi multi jaringan moda, membangun formulasi konversi kinerja ruas masing-masing moth. Dengan menggunakan Program STUE yang telah dimodifikasi dilakukan pembebanan jaringan untuk mendapatkan arus pergerakan atau penumpang untuk tiap-tiap ruas jalan, untuk tiap-tiap rute udara dan laut. Hasil Assignment dengan Program STUE terbagi dalam dua skenario, pertama hasil dengan skenario perubahan nilai waktu (biaya tarif perjalanan) dimaksudkan untuk melihat tingkat elastisitas demand masing-masing mods terhadap perubahan tarif biayalnilai waktu perjalanan. Simulasi ini, hasilnya ditampilkan dalam bentuk grafik. Kedua dengan hasil skenario nilai waktu kondisi eksisting dimaksudkan untuk menyusun suatu rekomendasi tingkat pelayanan yang ada dengan tingkat pelayanan yang seharusnya yang sesuai dengan kondisi tarif/biaya perjalanan yang diperoleh dad hasil Asisgnment tersebut. Hasil analisis ini ditampilkan dalam suatu rekomendasi program peningkatan pelayanan moda Udara dan Laut.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14980
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdy Yuliansah
Abstrak :
PT. KA (Persero) as a BUMN (Badan Usaha Milik Negara/State Owned Company) running business in the field of transportation in its performance measurement satisfactorily takes as its reference KEP. MEN BUMN No. 100 dated June 4, 2002, i.e. performance 'measurement based on 3 aspects, those are financial aspect with 50 score in weight, operational aspect with 35 score in weight, and administrational aspect with 15 score in weight. Based on the said performance measurements, PT. KA (Persero) for 4 years (2001-2004) achieves the average score of 66.84 or A as "Healthy" criteria. What must be observed the said score is slightly different 1.84 point from the "Not Healthly Enough" that is 65. The said result is a tendency of achieving decresed score in financial aspect, especialy ROE (Return On Equity), ROl (Return On Investment), and TATO (Total Assets Turnover). Performance evaluation thus far still giving great attention/weight on financial aspect has its weakness. The basis of financial aspect evaluation on financial report has its limitation that is only on financial activity report in certain period/duration and incapable to maximally explain the relation or link between those periods. Business cycle in carrying out the strategic vision and mission of the company experiences three stages that is growth, sustain, and harvest, which are of course different in the pattern of income, pattern of operational costs, or investment policies, thus resulting in performance measurement limited on financial aspect is not too effective as the basis of decision making. Performance measurement with Balanced Scorecard approach gives other alternatives of the measured aspect in the said performance measurement including 4 aspects that is financial aspect, internal business process aspect, and expenditure & development aspects. Financial aspect in Balanced Scorecard approach is still considered strategic for financial performance is the result from other performances. The frame of mind is as follow: Financial performance represented by ROCE (Return On Capital Employed) is Scorecard measurement in financial perspective. This measurement is the result of product/service sales continuously repeated and developing of the consumers reflecting the height level of loyalty among the customers. Loyalty occurs by the existence of customer satisfaction or level of service quality. Increasing service quality is achieved through internal business process through training, improving the skill level of the employees, and work satisfaction of the employees. The result of performance measurement of PT. KA (Persero) with Balanced Scorecard achieves the total score of 66 of the total maximal score of 95 with "Good" criteria. The range of total score for good criteria is between total score of 64.63 to 79.83. This result provides the picture to management that achievement of performance score based on the dominant State Miinisterial Decree of BUMN with financial aspect must be observed and to be made as the consideration in measuring performance.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21969
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library