Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tanty Harjati
Abstrak :
Pelayanan kesehatan mengalami pergeseran fokus pelayanan dari pengobatan penyakit dan trauma kulit ke arah pencegahan melalui penilaian rutin. Peralatan perawatan dan kondisi neonatus, termasuk berat dan usia bayi, status klinis, dan penyakit yang mendasari memiliki hubungan yang kuat pada risiko terjadinya trauma kulit. Instrumen penilaian trauma kulit yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen SRAMT dan NSRAS plus. Penelitian ini menggunakan studi kohort prospektif, total responden 66 neonatus yang terdiri dari kelompok terpapar dan historical control. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan tingkat risiko trauma kulit pada penilaian awal dan penilaian akhir pada kelompok terpapar (p value 0.001), terdapat perbedaan tingkat risiko trauma kulit antara kelompok terpapar dan kelompok tidak terpapar (X2 29.505 > 5.991) dan terdapat hubungan yang sangat lemah antara usia gestasi dan berat badan lahir terhadap tingkat risiko trauma kulit pada neonatus (rs 0.077 dan 0.004). Peneliti menyarankan agar peneliti selanjutnya melakukan penelitian yang mengintegrasikan pengetahuan perawat terhadap faktor penyebab trauma kulit dan pemantauan ulang sebagai upaya menurunkan tingkat risiko trauma kulit menggunakan instrumen SRAMT, memodifikasi instrumen sesuai dengan kondisi pelayanan yang ada di Indonesia sehingga instrumen ini dapat digunakan untuk menurunkan risiko trauma kulit pada neonatus khususnya bayi prematur. ......Health services have shifted the focus of services from treating skin diseases and skin injury to prevention through routine assessments. Treatment equipment and neonatal conditions, including the weight and age of the baby, clinical status, and underlying disease have a strong association with the risk of skin injury. The skin injury assessment instruments used in this study were the SRAMT and NSRAS plus instruments. This study used a short cohort study, totaling 66 neonates consisting of the exposed group and unexposed group (historical control). The results showed that there were differences in the risk level of skin injury first assessment and last assessment in the exposed group with a value (p value 0.001), there were differences in the risk level of skin injury between the exposed group and unexposed group (p value 0.001) and there was no correlation between gestational age and birth weight on the level of skin injury risk (p value 0.446 and 0.821). The researchers suggest that researchers should integrates nurses' knowledge of the factors that cause skin injury and re-monitoring as an effort to reduce the risk level of skin injury using SRAMT instrument, modify the instrument according to the existing service conditions in Indonesia so that the instrument can be use to reduce skin injury in neonates especially preterm.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanty Harjati
Abstrak :
Bayi prematur mengalami keterbatasan secara anatomi dan fisiologi tubuh, salah satunya belum berfungsi dengan baiknya sistem pencernaan bayi, sehingga memerlukan pengunaan selang orogastrik untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Pemantauan nutrisi bayi diukur melalui jumlah residu lambung, yaitu jumlah sisa nutrisi enteral yang tidak terserap oleh tubuh pada pemberian nutrisi terakhir sebelum nutrisi enteral berikutnya diberikan. Berdasarkan lima kasus yang diangkat, keseluruhannya merupakan bayi prematur yang menggunakan selang orogastrik. untuk mengoptimalkan toleransi minum bayi diperlukan serangkaian intervensi keperawatan melalui pemberian posisi lateral kanan. Pemberian posisi selama dan setelah nutrisi enteral diberikan merupakan salah satu proyek inovasi yang menggunakan desain pre-posttest with control group dengan metode kuasi eksperimen. Pemantauan dilakukan selama empat hari dengan total responden 30 bayi. Hasil Proyek Inovasi ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jumlah residu lambung yang bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p=0,017 dan p=0,137), tidak terdapat perbedaan yang bermakna berat badan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (30,000±19,062 gram/KgBB/hari dan 23,540±15,302 gram/KgBB/hari). Akan tetapi, peningkatan berat badan kelompok intervensi lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pengaturan posisi lateral kanan setelah pemberian nutrisi enteral dapat diaplikasikan untuk menurunkan residu lambung dan meningkatkan berat badan bayi prematur. ......Premature babies experience anatomical and physiological limitations, one of which is that the baby's digestive system is not functioning properly, so that it requires the use of an orogastric tube to meet their nutritional needs. Infant nutritional monitoring is measured by the amount of gastric residue, which is the amount of remaining enteral nutrition that is not absorbed by the body at the last nutritional intake before the next enteral nutrition is given. Based on the five cases raised, all of them were premature babies who used an orogastric tube. To optimize the baby's drinking tolerance, a series of nursing interventions are needed by providing the right lateral position. Providing positions during and after enteral nutrition is given is one of the innovation projects that uses a pre-posttest with control group design with a quasi-experimental method. Monitoring was carried out for four days with a total of 30 babies as respondents. The results of this Innovation Project showed that there was a significant difference in the amount of gastric residue between the intervention group and the control group (p = 0.017 and p = 0.137), there was no significant difference in body weight between the intervention group and the control group (30,000 ± 19,062 grams / KgBB / day and 23,540 ± 15,302 grams / KgBB / day). However, the weight gain of the intervention group was higher than that of the control group. Right lateral positioning after enteral feeding can be applied to reduce gastric residue and increase the weight gain of premature babies.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library