Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tartila
Abstrak :
Latar belakang : COVID-19 telah menjadi suatu pandemik dan menyebabkan kematian cukup besar. Populasi anak dilaporkan kurang dari 5% dari seluruh kasus yang ada di tiap negara, namun tetap ada sebagian kecil yang mengalami gejala berat dan kritis dan berakhir pada kematian. Respons hiperinflamasi yang dikenal sebagai badai sitokin merupakan dasar terjadinya gejala berat pada COVID-19, dan temuan pada dewasa menunjukkan kadar IL-6 yang sangat dominan dan berkorelasi dengan luaran yang buruk. Ekstrapolasi hipotesis pada kasus dewasa belum dapat sepenuhnya menjelaskan kondisi berat dan kritis pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat profil klinis pasien anak yang mengalami sakit berat dan kritis, luaran serta kadar IL-6. Metode : Penelitian ini merupakan observasional kohort pada populasi anak sakit berat dan kritis yang masuk ke IGD dan PICU Kiara RSCM pada bulan Oktober 2020 hingga April 2021. Hasil : Sebanyak 80 kasus memenuhi subjek penelitian, dengan 21 kasus terkonfirmasi positif (kelompok kasus) dan 59 kasus negatif (kelompok kontrol). Pada kelompok kasus didapatkan terutama pada usia >10 tahun (9 subjek), disertai komorbiditas (20 subjek, terbanyak kelainan kelainan jantung bawaan), koinfeksi (10 subjek), mendapat imunosupresan (10 subjek), ARDS (13 subjek), renjatan (11 subjek), median skor PELOD-2 sebesar 3, serta luaran kematian pada 11 subjek. Median IL-6 pada kelompok kasus 30,3 pg/mL. Kadar IL-6 pada derajat berat COVID-19 bervariasi namun memiliki kecenderungan yang lebih tinggi pada kasus meninggal. Simpulan : Kelompok anak yang mengalami sakit berat dan kritis memiliki lebih banyak komorbiditas dan koinfeksi sehingga memengaruhi luaran serta kadar IL-6. Penilaian terhadap IL-6 sebagai prediktor kematian pada kasus anak sejalan dengan kasus dewasa, namun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk melihat trend perubahan IL-6. ......Background:. The population of children suffered from COVID-19 is reported to be less than 5% of all cases in every country. There is still a tiny proportion who experience severe and critical symptoms and end up in death. A hyperinflammatory response known as a cytokine storm is the basis of severe symptoms in COVID-19 and findings in adults suggest that IL-6 levels are highly predominant and correlate with poor outcomes. Extrapolation from adult cases has not fully explained the severe and critical condition in children. This study aims to evaluate the clinical profile, outcomes, and levels of IL-6 in severe and critically ill children. Methods: This study was an observational cohort of severe and critically ill children admitted to the emergency unit and PICU RSCM from October 2020 to April 2021. Results: Eighty subjects met the inclusion criteria, with 21 confirmed COVID-19 cases (case group) and 59 negative cases (control group). In the cases group, mostly age  >10 years old (9 subjects), with comorbidities (20 subjects, mostly were congenital heart defects), coinfection (10 subjects), ARDS (13 subjects), shock (11 subjects), receiving immunosuppressants (10 subjects), and the median PELOD-2 score was 3. There were death in 11 subjects. The median IL-6 in the case group was 30.3 pg/mL. IL-6 levels vary in the severity of COVID-19 and have a higher tendency in cases of death. Conclusion: The group of severely and critically ill children had more comorbidities and coinfections that affected the outcome and levels of IL-6. Assessment of IL-6 as a predictor of mortality in pediatric cases is in line with adult cases, but further research is needed.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mufidah Tartila
Abstrak :
Lanskap suatu wilayah selalu bersifat dinamis karena tidak terlepas dari aktivitas alam dan manusia yang terus berkembang seiring berjalannya waktu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perubahan lanskap sejak tahun 2010 hingga 2018 yang dikaitkan dengan kejadian bencana alam.Wilayah pesisir menjadi target kajian mengenai perubahan lanskap akibat bencana alam. Lokasi penelitian ini terletak di Kota Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi yang dikenal dengan kondisi geomorfologi yang bervariasi, juga dikenal dengan daerah yang telah banyak terjadi bencana alam meliputi banjir rob, banjir bandang, dan longsor. Pengolahan data dilakukan dengan aplikasi ArcGIS 10.4.1 dan ENVI 5.1, serta dilakukan verifikasi data dengan melaksanakan survei lapangan. Metode yang digunakan adalah analisis overlay yang dijelaskan secara spasial dan deskriptif. Lanskap Kota Pelabuhanratu didominasi oleh bentuk lahan lereng vulkanik dan penutup lahan vegetasi. Total luas wilayah yang mengalami perubahan lanskap akibat bencana adalah sebesar 4,08 km2 dari keseluruhan luas 91,90 km2, dan sebagian besar perubahan terdapat pada perbandingan luas penutup lahan.
The concept of landscape is known to be always changing dynamically because of its attachment to natural and human activities that continue to grow over time. The purpose of this study is to identify landscape changes from 2010 to 2018 which are associated with natural disaster events. Coastal area is the study target on landscape changes due to natural disasters. The research took place in Pelabuhanratu District, Sukabumi Regency which is known for its varied geomorphological form and its natural disaster events occurance including coastal floods, flash floods, and landslides. The research data was proccessed using ArcGIS 10.4.1 and ENVI 5.1 softwares. Data verification was done by field surveys in the study area. The method of this study is an overlay analysis and explained in the term of spatial dan descriptive concept. The landscape of Pelabuhanratu District is dominated by volcanic landforms and vegetation cover. The total area experiencing landscape changes due to natural disasters is 4.08 km2 of the disrtict area of 91.90 km2 and major changes are involving alteration of land cover area.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Ihda Tartila
Abstrak :
Anak merupakan salah satu populasi yang terdampak dalam aspek kesehatan akibat infeksi coronavirus disease-19 (COVID-19). Meskipun angka kejadian COVID-19 pada populasi anak lebih kecil dibandingkan dengan populasi usia yang lebih tua, upaya pencegahan infeksi COVID-19 pada anak tetap perlu diperhatikan dan diusahakan. Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah meningkatkan daya tahan tubuh untuk dapat meminimalisir risiko infeksi pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi upaya orangtua meningkatkan daya tahan tubuh anak selama pandemi COVID-19 berdasarkan kebudayaan daerah Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan. Penelitian menggunakan kuesioner berisi 13 item pertanyaan yang dikembangkan berdasarkan teori Culture Care Diversity and Universality oleh Leininger. Penelitian dilaksanakan dengan metode pendekatan survei secara daring yang melibatkan 106 orangtua dengan menggunakan teknik pengambilan sampel jenis non-proportional quota sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat persamaan upaya (culture care universality) melalui pendekatan faktor kekerabatan (69,8%), sosial (49,1%), kebijakan dan peraturan yang berlaku (78,3 %), pengetahuan (85,8%), dan pemanfaatan tanaman obat keluarga (65,1 %), serta terdapat variasi budaya (culture care diversity) melalui pendekatan teknologi, agama dan falsafah hidup, gaya hidup, pemanfaatan sarana atau fasilitas kesehatan, serta jenis TOGA yang digunakan dalam praktik peningkatan daya tahan tubuh anak selama pandemi berdasarkan kebudayaan berbagai daerah. ......Children are one of the populations affected by health aspects due to infection with coronavirus disease-19 (COVID-19). Although the incidence of COVID-19 in the pediatric population is smaller than the older population, efforts to prevent COVID-19 infection in children still need to be considered and sought. One of the prevention efforts that can be done is to increase immunity to minimize the risk of infection in children. The research aims to identify the efforts of parents to increase their child's immunity during the COVID-19 pandemic based on the regional culture of West Sumatra, DKI Jakarta, West Java, East Kalimantan, and South Sulawesi. The study used a questionnaire containing 13 question items which were developed from the theory of Culture Care Diversity and Universality by Leininger. The research was conducted using an online survey approach involving 106 parents using a non-proportional quota sampling technique. The results showed that there were similarities in efforts (culture care universality) through the approach of kinship factors (69.8%), social (49.1%), applicable policies and regulations (78.3%), knowledge (85.8%), resistance and utilization of family medicinal plants (65.1% %), as well as the presence of culture through a variety of approaches to technology, religion and philosophy of life, lifestyle, utilization of health facilities or facilities, and type of TOGA used in the practice of increasing children’s immunity during pandemic based on regional culture.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Ihda Tartila
Abstrak :
Perawatan pasca operasi adalah perawatan yang diterima pasien sesudah dilakukan tindakan pembedahan, dimulai setelah prosedur pembedahan hingga selesainya masa rawat inap pasien di rumah sakit. Dua puluh empat jam pertama pasca operasi adalah periode awal pemulihan pasien setelah menjalani anestesi umum atau regional yang membutuhkan pemantauan dan perawatan khusus. Selama periode ini, perawat bertanggungjawab dalam perencanaan dan pelaksanaan perawatan pasca operasi. Salah satu peran penting perawat adalah sebagai edukator yang mengedukasi pasien agar memahami kondisi pasca operasi dan hal- hal yang harus diperhatikan untuk mencegah komplikasi serta mencapai derajat kesehatan yang optimal. Laporan kasus ini menganalisis implementasi edukasi perawatan post operasi pada 24 jam awal pasca operasi oleh perawat serta rekomendasi untuk mengoptimalkan implementasi. Penilaian implementasi dilakukan dengan observasi partisipatif dan wawancara. Hasil wawancara didapatkan dalam 24 jam periode awal pasca operasi 40% perawat melakukan edukasi. Hambatan yang ditemukan perawat dalam mengimplemetasikan edukasi pasca operasi pada periode awal adalah beban kerja dan keterbatasan sumber daya manusia. Pembuatan tools edukasi periode awal pasca operasi dapat membantu meningkatkan implementasi edukasi perawatan post operasi oleh perawat. ......Postoperative care is the care that patients receive after surgery, starting from post surgical procedure until the end of the patient's care in the hospital. First twenty-four hours post-operative is the initial period of recovery for a patient after anesthesia which requires special monitoring and care. During this period, the nurse is responsible for planning and implementing postoperative care. One of the important roles of nurses is as educators who educate patients to understand postoperative conditions and things that must be considered to prevent complications and achieve optimal health status. This case report analyzes the implementation of postoperative care education in the first 24 hours after surgery by nurses and recommendations for optimizing implementation. Implementation assessment was carried out by participatory observation and interviews. The results of the interviews were obtained within 24 hours of the initial postoperative period, 40% of nurses provided education. Obstacles found by nurses in implementing postoperative education in the early period were workload and limited human resources. Making educational tools for the early postoperative period can help improve the implementation of postoperative care education by nurses.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library