Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Tiara Ayu Murti
"Di Indonesia, prevalens kelahiran prematur mencapai 14,2% hingga 15,5%, dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo mencatat angka hingga 38,5%. Komplikasi dari kelahiran prematur, seperti cedera otak, menjadi penyebab utama kematian neonatus. Pemeriksaan ultrasonografi kepala untuk mendeteksi cedera otak, tidak dapat dilakukan secara rutin pada fasilitas terbatas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu optimal pemeriksaan ultrasonografi kepala untuk mendeteksi germinal matrix-intraventricular hemorrhage (GM-IVH) pada bayi prematur usia gestasi kurang dari sama dengan 34 minggu.Penelitian ini menggunakan desain kohort prospektif di RSCM. Terdapat 140 subyek bayi prematur dengan usia gestasi kurang dari atau sama dengan 34 minggu yang dilakukan pemeriksaan ultrasonografi kepala sejak usia 0 hingga 10 hari atau hingga ditemukannya GM-IVH.Dari analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa angka kejadian GM IVH di RSCM mencapai 58,5% (82 dari 140 subyek). Waktu optimal pemeriksaan ultrasonografi kepala untuk mendeteksi GM IVH dengan persentase angka kejadian tertinggi yaitu 85,37% adalah pada hari kelima.Penelitian ini merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografi kepala setidaknya pada usia 5 hari setelah lahir agar dapat meningkatkan penanganan serta luaran yang baik untuk bayi prematur dengan usia gestasi kurang dari atau sama dengan 34 minggu.
In Indonesia, the prevalence of preterm birth ranges from 14.2% to 15.5%, with Cipto Mangunkusumo Hospital reporting rates as high as 38.5%. Complications associated with preterm birth, such as brain injury, are the leading causes of neonatal mortality. Cranial ultrasonography, a diagnostic tool for detecting brain injuries, is often not routinely available in resource-limited settings. This study aims to determine the optimal timing for cranial ultrasonography to detect germinal matrix-intraventricular hemorrhage (GM-IVH) in preterm infants with a gestational age of ≤34 weeks. A prospective cohort study was conducted at Cipto Mangunkusumo Hospital, involving 140 preterm infants with a gestational age of ≤34 weeks. Cranial ultrasonography was performed from day 0 to day 10 or until GM-IVH was detected. Analysis revealed that the incidence of GM-IVH at Cipto Mangunkusumo Hospital was 58.5% (82 out of 140 subjects). The optimal timing for cranial ultrasonography to detect GM-IVH, with the highest detection rate of 85.37%, was on the fifth day of life. This study recommends performing cranial ultrasonography at least on the fifth day of life to enhance management and outcomes for preterm infants with a gestational age of ≤34 weeks."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2025
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library