Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tifa Maulina
Abstrak :
Diabetes melitus adalah kelainan metabolik yang prevalensinya terus meningkat dari tahun ke tahun di setiap negara, dengan 80 penderitanya berada di negara berkembang termasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan obat antidiabetes oral pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok tahun 2017. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional dengan metode pengambilan data secara retrospektif. Studi dilakukan secara kuantitatif dengan metode Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose ATC/DDD dan kualitatif dengan menggunakan indikator DU 90 dan kesesuaian obat dengan Formularium Nasional untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat 2. Berdasarkan hasil penelitian secara kuantitatif, total penggunaan obat antidiabetes oral adalah sebanyak 198.972,83 DDD dengan obat yang paling banyak digunakan adalah gliklazid dengan nilai DDD sebesar 75.881,23 dan nilai DDD/1000 pasien/hari yaitu 22,55. Sedangkan secara kualitatif, Drug Utilization 90 disusun oleh empat jenis obat yaitu gliklazid, metformin, akarbose, dan glimepirid. Kesesuaian penggunaan obat antidiabetes oral dengan Formularium Nasional untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat 2 sebesar 100. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan obat antidiabetes oral di RSUD Kota Depok tahun 2017 telah sesuai dengan pedoman dan daftar obat pada Formularium Nasional, sehingga penggunaan obat yang rasional diharapkan dapat tercapai.
Diabetes mellitus is a metabolic disorder which prevalence continues to increase year by year in every country, with 80 of the sufferers are in developing countries including Indonesia. This study aims to evaluate the use of oral antidiabetic drugs in patients with type 2 diabetes mellitus in the Outpatient Installation of Depok Regional General Hospital in 2017. The study design used was cross sectional study with retrospective data retrieval method. The study was carried out quantitatively with the method of Anatomical Therapeutic Chemical Defined Daily Dose ATC DDD and qualitatively by using DU 90 indicator and drug suitability with National Formulary for Health Facility Level 2. Based on quantitative research result, the total use of oral antidiabetic medication was as much as 198,972.83 DDD with the most widely used drug was gliclazide with DDD value of 75,881.23 and DDD 1000 patient day value of 22,55. While qualitatively, Drug Utilization 90 composed by four types of drugs namely gliclazide, metformin, acarbose, and glimepiride. Compliance of oral antidiabetic drug use with National Formulary for Health Facilities Level 2 at 100. From the results of the study it can be concluded that the use of oral antidiabetic drugs in Depok City Hospital in 2017 has been in accordance with the guidelines and lists of drugs in the National Formulary, so that rational use of drugs is expected to be achieved.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tifa Maulina
Abstrak :
Seorang apoteker memegang peranan penting di Apotek, Puskesmas, maupun Rumah Sakit. Apoteker harus memenuhi Standar Kompetensi sebagai persyaratan untuk memasuki dunia kerja dan menjalani praktik profesi. Standar Kompetensi Apoteker Indonesia terdiri dari sepuluh poin Standar Kompetensi sebagai kemampuan yang diharapkan oleh Apoteker saat lulus dan masuk ke tempat praktik kerja profesi. Sebagai bekal dan pengalaman calon apoteker dalam memahami peran apoteker dan meningkatkan kompetensi, maka dilaksanakan Praktik Kerja Profesi Apoteker di Apotek Atrika, Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru, dan Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati selama Periode Bulan Januari hingga April 2019. Selama PKPA, diharapkan calon apoteker dapat memperluas wawasan, pemahaman, dan pengalaman untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di tempat praktik kerja profesi apoteker. ......A pharmacist holds an important role in pharmacy, community health center, and hospital. Pharmacists must have the Competency Standards as requirements for entering the workforce and undergoing professional practice. Indonesian Pharmacist Competency Standards consist of ten points of Competency Standards as an expected competencies by Pharmacists when graduated and enter professional work practices. As a preparation and experience of prospective pharmacists, understanding the role of pharmacists and increasing competence, Apothecary Professional Work Practices are implemented at Apotek Atrika, Kebayoran Baru District Community Health Center, and Fatmawati Central General Hospital during the January to April 2019. During PKPA, it is expected that pharmacist candidates can broaden the insight, understanding and experience to do pharmacy work in the pharmacist professional workplace.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library