Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Titi Sri Suyanti
"Stigma diri pada orang dengan HIV/AIDS merupakan suatu mekanisme bertahan hidup yang ditujukan untuk melindungi diri dari stigma eksternal. Stigma dan diskriminasi pada ODHA dapat berujung pada ketidaksetaraan dalam kehidupan sosial yang dapat mengakibatkan rendah diri, pikiran dan perilaku penolakan terhadap diagnosis yang berkorelasi terhadap terjadinya depresi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh terapi logo, terapi penerimaan komitmen dan psikoedukasi keluarga terhadap stigma diri dan depresi pada ibu rumah tangga dengan HIV/AIDS.
Desain penelitian yang digunakan adalah quasy-experiment pre test - post test design. Responden dalam penelitian ini dipilih dengan tehnik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga dengan HIV/AIDS sebanyak 60. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat, analisis kesetaraan dengan chi-square dan independent t test serta analisis hubungan dengan menggunakan paired t test.
Hasil penelitian menunjukkan penurunan secara bermakna stigma diri, depresi dan ketidakpatuhan pengobatan secara bermakna dan peningkatan secara bermakna pada makna hidup (p value < 0,05) setelah diberikan terapi logo, terapi penerimaan komitmen dan psikoedukasi keluarga. Semua ibu rumah tangga dengan HIV/AIDS mengalami stigma diri, depresi, ketidakpatuhan pengobatan dan makna hidup tidak optimal sebelum dilakukan intervensi. Kombinasi terapi logo, terapi penerimaan komitmen dan psikoedukasi keluarga direkomendasikan untuk diberikan sebagai paket terapi dalam penanganan stigma diri dan depresi pada ODHA.

Stigma itself on people with HIV / AIDS is a survival mechanism that is intended to protect themselves from external stigma. Stigma and discrimination against people living with HIV can lead to inequalities in social life which can lead to low self-esteem, thoughts and behaviors that correlate rejection of the diagnosis to the onset of depression. The purpose of this study was to know the effect of the logo therapy, therapy acceptance of commitments and family psycho-education on self stigma and depression housewives with HIV/AIDS.
The study design used is a pre-experiment quasy test-post test design. Respondents in this study were selected by purposive sampling technique. The sample in this study is a housewife with HIV/AIDS as much as 60. Analysis of the data in this study using univariate and bivariate analysis, equity analysis with chi-square and independent t test and correlation analysis using paired t test.
The results showed a significant reduction in the stigma of suicide, depression and treatment noncompliance significantly and increased significantly in the meaning of life (p value <0.05) after therapy is given logo, acceptance commitment therapy and family psychoeducation. All the housewives with HIV/AIDS are stigmatized suicide, depression, treatment of non-compliance and the meaning of life is not optimal before the intervention. Combination therapy logo, therapy acceptance of commitments and family psycho-education is recommended to be given as a treatment package to address stigma and depression in people living with HIV themselves.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46206
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Sri Suyanti
"Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain. Kesehatan jiwa menurut World Health Organization WHO yaitu kondisi sejahtera dimana individu menyadari kemampuan yang dimilikinya, dapat mengatasi stress dalam kehidupannya, dapat bekerja secara produktif dan mempunyai kontribusi dalam kehidupan bermasyarakat. Kesehatan jiwa merupakan suatu keadaan positif yang ditandai dengan adanya rasa tanggung jawab, menunjukkan kesadaran diri, mampu menunjukkan diri bebas dari rasa cemas dalam menghadapi masalah yang dihadapi sehari-hari.
Hasil penanganan kasus ini bertujuan untuk memberikan gambaran pelaksanaan terapi spesialis latihan ketrampilan sosial, psikoedukasi keluarga dan kelompok swabantu pada klien isolasi sosial dengan pendekatan teori M. King di RW 02 Kelurahan Ciparigi Bogor Utara. Penangaan kasus ini menggunakan pendekatan studi kasus tunggal, jumlah klien dalam studi ini adalah 7 orang dengan masalah isolasi sosial yang diberikan latihan ketrampilan sosial, psikoedukasi keluarga dan kelompok swabantu.
Hasil penanganan kasus ini adalah terjadi penurunan tanda dan gejala isolasi sosial terbesar pada aspek sosial yaitu 86,90 dan peningkatan kemampuan klien melakukan hubungan sosial sebesar 76,19 serta peningkatan kemampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan isolasi sosial sebesar 73,30. Penanganan kasus ini merekomendasikan agar klien mempertahankan hasil pelaksanaan terapi yang telah dicapai dengan cara melakukan komunikasi dengan lingkungan sekitar setiap hari, keluarga menerapkan latihan merawat klien sehingga dapat menjadi social support bagi klien serta kader kesehatan jiwa untuk terus melakukan pendampingan dan monitoring kemandirian klien dalam melakukan latihan ketrampilan sosial

Mental health is a condition that enables a person to develop optimally his her physical being, intelligence, and emotion. Human beings experience the same development in mental health. World Health Organization WHO defines mental health as a vigorous condition that enables each individual to be aware of his her capability, while being able to cope with stress in daily life, work productively, and contribute to their society. Mental health is a positive condition characterized by each individual through responsibility, showing self awareness, and having no fear to run their daily life.
The purpose of this case is to provide an overview of the implementation of the specific therapy with social skilled training, family psychoeducation, and aids from local self help groups on patients with social isolation problems on Kelurahan Ciparigi RW 02, Bogor Utara, using the approach theory of M. King. Seven patients were used in the single case study approach, with each individual having social isolation problems. Those patients were given a therapy with social skilled training, family psychoeducation, and self help groups.
The result of this case study showed significant outcome 86.90 decrease in social isolation symptoms, 76.19 increase in patients rsquo ability to interact socially, and 73.30 increase in family members who have to take care of their kin who have such problems. This case study suggests a few recommendations on how a patient could maintain the results of the therapy that has been achieved by communicating with the surrounding environment every day. Such as, a patient must not fully rely on family members rsquo care to be 100 percent but should use them as a support group. Patients should also follow treatment schedules on their own and should have the help of nurses and caregivers when absolutely needed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library