Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ufairah Hartanti
"ABSTRAK
Kabupaten Subang merupakan lumbung padi terbesar ketiga di Jawa Barat setelah Karawang dan Indramayu. Pada Tahun 2008 berhasil melakukan swasembada beras, namun saat ini pada tahun 2015 ketahanan pangan Kabupaten Subang terancam karena dialokasikan sebagai target perluasan pembangunan baik industri manufaktur, perumahan, dan lainnya. Kondisi tersebut terjadi karena tata letak kabupaten Subang yang strategis, berbatasan dengan daerah industri, serta dilintasi jalur Pantura dan Tol Cikopo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lokasi perubahan penggunaan tanah sawah dan kaitannya dengan ketahanan pangan. Penelitian ini dilakukan secara temporal yaitu tahun 2008 dan 2015. Variabel yang digunakan adalah kepadatan penduduk, jumlah penduduk, kebutuhan pangan, dan jumlah produksi padi. Analisis yang digunakan adalah analisis overlay antara peta penggunaan tanah tahun 2008 dan 2015 untuk mengetahui perubahan penggunaan tanah sawah, dan analisis statistik Pearson Product Moment untuk mengetahui pengaruh perubahan penggunaan tanah sawah terhadap ketahanan pangan. Hasil penelitiannya adalah Perubahan penggunaan tanah sawah menjadi wilayah terbangun di Kabupaten Subang mayoritas terjadi pada penggunaan tanah sawah irigasi dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi. Beberapa Kecamatan dengan perubahan penggunaan tanah sawah yang tinggi memiliki nilai ketahanan pangan yang rendah (kurang pangan). Semakin tinggi perubahan penggunaan tanah sawah menjadi wilayah terbangun, maka nilai ketahanan pangan akan semakin rendah.

ABSTRACT
Subang Regency is the third largest rice producers in West Java after Karawang and Indramayu. In 2008 successfully rice self-sufficiency, but this time in 2015 food security in Subang Regency is threatened because Subang is allocated as a target expansion of manufacturing, housing, and others. The condition occurs because Subang is in a srategic position like a bordering the industrial area, and crossed PANTURA line and CIKOPO Toll. The aims of this research is to find out where the change of agricultural land use occurs and the relation of food security. This research was carried out in temporal terms, namely in 2008 and 2015. The variables are population density, food needs, and rice production, The method of this research is overlay analysis between land use maps in 2008 and 2015 to assess changes in land use fields, and analysis Pearson Product Moment statistic to know the effect of changes of agricultural land use to food security. The result of this research is agricultural land use change into the constructed area in Subang occur in the type of land use irrigated ricefield with a high density population. Some of sub-district that the high level of agricultural land use chnage have the low value of food security (less food). The higher of agriculturalland use change into constructed area, the value of food security would be lower."
2016
S62954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ufairah Hartanti
"Hutan mangrove Blanakan memiliki daya tarik wisata seperti memiliki jenis mangrove dan fauna yang beranekaragam, tempat pelelangan ikan terpadu, penangkaran buaya, upacara Nadran dan Sisingaan. Berdasarkan data kunjungan wisatawan, jumlah wisatawan dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Hal ini dikhawatirkan akan menyebabkan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, daya dukung fisik kawasan wisata seperti membatasi jumlah maksimal pengunjung yang datang perlu diperhitungkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi kawasan ekowisata berdasarkan aspek biofisik, sosial, dan ekonomi; daya dukung fisik kawasan wisata; dan membuat strategi pengembangan ekowisata. Metode penelitian yang digunakan adalah mix method. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi biofisik ini ditinjau dari jenis-jenis mangrove yang didominasi oleh Avicennia marina, indeks keanekaragaman fauna mangrove masuk dalam kategori sedang, indeks vegetasi kerapatan mangrove lebat, kondisi amenitas yang masih harus diperbaiki, serta aksesibilitas yang kurang memadai dan perlu diperbaiki. Keberadaan kawasan ekowisata mangrove Blanakan menciptakan lapangan kerja baru untuk masyarakat Blanakan. Masyarakat banyak yang menggantungkan hidupnya di kawasan ekowisata ini dengan berperan sebagai penyedia jasa wisata, keamanan, kebersihan, penyelenggara budaya, dan penanaman mangrove. Indeks kepuasan pengunjung dalam kategori kurang puas. Berdasarkan analisis daya dukung fisik kawasan wisata, jumlah pengunjung yang datang belum melampaui batas daya dukung fisik kawasan wisata. Strategi pengembangan ekowisata adalah membuat program-program wisata, melibatkan masyarakat setempat di lokasi wisata, membuat dan memperbaiki sarana dan prasarana, memperbaiki aksesibilitas, mengadakan pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat di bidang ekowisata, membuat tata tertib wisata.

Blanakan mangrove forest has good tourist attractions such as having various types of mangroves and fauna, integrated fish auction sites, crocodile breeding, Nadran and Sisingaan ceremonies. Based on tourist visits data, the number of tourists from year to year has increased. This is feared to cause environmental damage. Therefore, to avoid further damage, efforts on limiting the physical carrying of tourist areas. This study aims to analyze the condition of the ecotourism area based on biophysical, social and economic aspects; physical carrying capacity of tourist areas and make a strategy for developing ecotourism. The method of the research is quantitative and qualitative methods. The result showed that the types of mangrove dominated by Avicennia marina, the index of mangrove fauna diversity was in the moderate category, vegetation induction of dense mangrove density, the facilities and infrastructures still had to be repaired, and inadequate accessibility and needed repairs. The existence of the Blanakan mangrove ecotourism area creates new jobs for the Blanakan community. Many people depend their lives on this ecotourism area by acting as a provider of tourism services, security, cleanliness, cultural organizers, and planting of mangroves. The visitor satisfaction index in the category was less satisfied. Based on the analysis of the physical carrying capacity of the tourist area, the number of visitors who come has not exceeded the physical carrying capacity of the tourist area. The strategy are make tourism programs, involve the local community in tourist sites, create and improve facilities and infrastructure, improve accessibility, provide guidance and training to the community in the field of ecotourism, make tourism rules."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
T53221
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library