Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vania Jelena Diella
"Profesi apoteker mempunyai peran penting dalam pekerjaan kefarmasian. Salah satu hal penting yang harus dilakukan untuk menjadi seorang apoteker profesional adalah berpartisipasi langsung dalam melakukan praktik kefarmasian. Oleh karena itu, calon apoteker dituntut untuk menjalani praktik profesi sebagai bekal dan pengalaman untuk memahami peran apoteker dan meningkatkan kompetensi sebelum memasuki dunia kerja. Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di PT Aventis Pharma periode Januari – Maret 2022 dan Apotek Kimia Farma Senen periode April 2022. Melalui proses PKPA di industri farmasi dan apotek, calon apoteker diharapkan mampu memperoleh wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang sesuai untuk melakukan pekerjaan kefarmasian.

Pharmacists have important role in pharmacy practice. One of important things that must be done to become a professional pharmacist is participate directly in the practice of pharmacy. Therefore, prospective pharmacists are required to undergo professional practice as a provision and experience to understand the role of pharmacists and increase competence before entering the world of work. The Professional Practice of Pharmacist is held at PT Aventis Pharma for the period January – March 2021 and Apotek Kimia Frama for the April 2021 period. Through the activities in the pharmaceutical industry, and pharmacy, prospective pharmacists are expected to be able to obtain appropriate insight, knowledge, skills, and experience to perform pharmaceutical practice."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Jelena Diella
"Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) dapat diobati dengan obat antiretroviral yang bekerja dengan menghentikan replikasi virus di dalam tubuh. Pengobatan antiretroviral (ARV) umumnya menggunakan kombinasi obat, salah satunya adalah lamivudin dan zidovudin. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam memperoleh metode analisis yang valid untuk lamivudin dan zidovudin sehingga pemastian kualitas metode dapat terlaksana dengan baik. Metode KCKT fase terbalik – detektor UV yang sederhana, akurat, dan reprodusibel dikembangkan dan divalidasi untuk melakukan analisis lamivudin dan zidovudin secara simultan. Analisis dilakukan menggunakan kolom C18 (YMC®150 mm x 3,0 mm; ukuran partikel 5 μm) dengan waktu total analisis adalah 20 menit. Fase gerak terdiri menggunakan dapar natrium dihidrogen fosfat 0,01 M pH 6 - metanol (80:20) dengan laju alir 0,7 mL/menit. Sampel dideteksi pada panjang gelombang 270 nm. Linearitas metode berada dalam kisaran konsentrasi 4,2-12,6 μg/mL untuk lamivudin dan 8,8-26,4 μg/mL untuk zidovudin dengan waktu retensi 7,413 menit dan 11,956 menit masing-masing untuk lamivudin dan zidovudin. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,9991 untuk kedua senyawa obat. Uji presisi menunjukkan nilai koefisien untuk lamivudin sebesar 0,35% dan untuk zidovudin 0,91%. Uji perolehan kembali (UPK) untuk lamivudin dan zidovudin masing-masing sebesar 101% dan 100,61%. Batas deteksi (LOD) dan batas kuantifikasi (LOQ) adalah 0,482 μg/mL dan 1,607 μg/mL untuk lamivudin dan 0,007 μg/mL dan 0,024 μg/mL untuk zidovudin. Metode ini memenuhi kriteria akurasi dan presisi sesuai dengan persyaratan yang diberikan oleh ICH (2005).

Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) is treated with antiretroviral drugs, which work by stopping the virus replicating in the body. Antiretroviral (ARV) treatment generally uses combination of drugs, including lamivudine and zidovudine. This study aims to provide convenience in obtaining valid analytical methods for lamivudine and zidovudine so that the quality assurance of the method can be carried out properly. A simple, accurate, and reproducible RP HPLC – UV detector method was developed and validated for simultaneous analysis of lamivudine and zidovudine. The analysis was performed on C18 (YMC ®150 mm x 3.0 mm; 5 μm particle size) column over a 20-minute run time. A mobile phase composed of 0,01 M sodium dihydrogen phosphate buffer pH 6 – methanol (80:20) at a flow rate 0.7 mL/min. Detection was made at 270 nm. The linearity of the method was found to be within the concentration range of 4.2-12.6 μg/mL for lamivudine and 8.8-26.4 μg/mL for zidovudine with retention times 7.413 minutes and 11.956 minutes for lamivudine and zidovudine, respectively. The correlation coefficient values were found to be 0.9991 for both drugs. Precession studies showed the coefficient of variation for lamivudine was 0.35% and for zidovudine was 0.91%. The percentage recoveries of lamivudine and zidovudine were found at 101% and 100.61%, respectively. The limit of detection (LOD) and limit of quantification (LOQ) were 0.482 μg/mL and 1.607 μg/mL for lamivudine and 0.007 μg/mL and 0.024 μg/mL for zidovudine. This method fulfilled the criteria of accuracy and precision according to the guidelines that were given by ICH (2005)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library