Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vincentia Irmayanti Meliono
Abstrak :
Dengan dirintisnya jalur-jalur pelayaran ke Nan yang yaitu ke negara-negara di wilayah Asia Tenggara, oleh Laksamana Zheng Ho, perdagangan menjadi ramai. Hasil kerajinan dari Cina seperti porselin dan sutera bermunculan di Asia Tenggara. Sebaliknya hasil-hasil pertanian dan rempah-rempah dari Asia Tenggara mulai dikenal di Cina (Yayasan Klenteng Sam Po Kong, 1986:9). Dengan demikian terjadilah pertukaran kebudayaan antara Cina dengan negara-negara yang dikunjunginya. Pertukangan, kerajinan tangan, tenun dan pertambangan mulai diperkenalkan pada rakyat setempat. Perdagangan di antara kedua belah pihak pun mulai terjalin. Sebagai duta persahabatan, Zheng Ho selalu membawa berbagai macam barang berharga untuk para raja negeri yang dikunjunginya. Lonceng Cakra Donya yang sekarang tersimpan di Musium Banda Aceh adalah hadiah Laksamana Zeng Ho kepada raja Samudera Pasai pada tahun 1419. Untuk jelasnya jalur pelayaran Laksamana Zheng Ho dapat dilihat pada gambar 4. Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan pokok penelitian yang telah dilaksanakan adalah untuk: (1) menemukan hubungan internal dan eksternal antara ceritera-ceritera lisan (misalnya mite) tersebut degan ritual yang dilakukan oleh masyarakat pendukungnya. (2) mencari struktur-struktur yang terdapat pada ceritera-ceritera lisan (mite) tersebut. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini bersifat eksploratif dan deskriptif. Penelitian eksploratif ini bertujuan untuk memperdalam pengetahuan mengenai suatu gejala tertentu atau mendapatkan ide-ide baru mengenai gejala itu, sehingga dapat merumuskan masalahnya secara lebih terperinci (Koentjaraningrat,1985:29). Berkaitan dengan sifat eksploratif, maka penelitian ini merupakan studi kasus yaitu menggunakan suatu pendekatan yang bertujuan untuk mempertahankan keutuhan (wholeness) dari obyek yang diteliti. Dengan demikian maka data yang dikumpulkan, dipelajari dari suatu keseluruhan secara holistik atau terintegrasi. Segala aspek dari tingkah laku sosial dan proses-proses yang berhubungan dengannya dipelajari dalam konteks sosialnya (Vredenbregt , 1978 : 38-39; Koentjaraningrat,1985:30). Penelitian ini juga bersifat deskriptif, karena penelitian ini memberi gambaran yang secermat mungkin mengenai suatu keadaan, gejala atau kelompok tertentu (Koentjaraningrat,19B5:3B). Gambaran yang akan diberikan di sini ialah tentang mite-mite dalam suatu kelompok masyarakat tertentu dan ritual yang diselenggarakan. Untuk mengetahui struktur mite, maka data-data akan dikumpulkan, ditranskripsikan, diterjemahkan, dianalisis kemudian diinterpretasikan sesuai dengan sifat penelitian deskriptif. Data - data mengenai klenteng, tempat pemujaan dan ritual juga akan dikumpulkan, dianalisis dan diinterpretasikan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentia Irmayanti Meliono
Abstrak :
Kehidupan masyarakat Jawa selalu diwarnai oleh kchidupan simbolis. Unsur-Unsur simbolis itu sangatlah bcrperan terulanla di dalam kchidupan schari-hari. l)alam nicnjalani kchidupannya, nlasyarakal .Iawa iucngungkapkan perasaan clan perilakunya dengan mengkaitkannya pada hal-hal yang bcrsilat simbolis. Kebiasaan-kebiasaan yang t lakukannya seringkali dituangkan dalam henluk upacara-upacara_ 'Iak pelak lagi, dalam upacara-upacara tersebut unsur simbolis sangat berperan di dalamnya. Unsur-unsur simbolis itu berkaitan dengan pandangan hidup masyarakatnya. Oleh karenanya, unsur-unsur simbolis itu haruslah dihavati dan dipahami sehingga ungkapan Berta keinginan masyarakatnya dapat terkuak dan menjadi pedoman hidupnya. Upacara-upacara yang dilakukan old) masyarakat Jawa berkaitan dengan siklus kehidupan manusia, seperti kelahiran, perkawinan, dan kematian ataupun juga berkaitan dengan pekerjaan, mendirikan rumah, kenaikan pangkat, dan scbagainya. Salah sate tradisi Jawa yang dilaksanakan oleh masyarakatnya adalah upacara wiwuhanl atau
1998
D1645
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentia Irmayanti Meliono
Abstrak :
Kehidupan masyarakat Jawa seialu diwarnai oleh kehidupan simbolis. Unsur-unsur simbolis itu sangatlah berperan terutama di dalarn kehidupan sehari-hari. Dalam menjalani kehidupannya, masyarakat Jawa mengungkapkan perasaan dan perilakunya dengan mengkaitkannya pada hal-hal yang bersifat simbolis. Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukannya seringkali dituangkan dalam bentuk upacara-upacara. Tak pelak lagi, dalam upacara-upacara tersebut unsur simbolis sangat berperan di dalamnya. Unsur-unsur simbolis itu berkaitan dengan pandangan hidup masyarakatnya. OIeh karenanya, unsur-unsur simbolis itu haruslah dihayati dan dipahami sehingga ungkapan serta keinginan masyarakatnya dapat terkuak dan menjadi pedoman hidupnya. Upacara-upacara yang dilakukan oleh masyarakat Jawa berkaitan dengan siklus kehidupan manusia, seperti kelahiran, perkawinan, dan kematian ataupun juga berkaitan dengan pekerjaan, mendirikan rumah, kenaikan pangkat, dan sebagainya. Salah satu tradisi Jawa yang dilaksanakan oleh masvarakatnya adalah upacara wiwuhan atau upacara perkawinan. Dalam melaksanakan upacara tersebut, mempelai laki-laki dan perempuan menggunakan busana dan tata rias yang diperuntukkan pada upacara wiwahan serta melaksanakan upacara yang sarat dengan tata cara dan adat Jawa. 'I'ata cara tersebut berasal dari kalangan keraton ataupun raja-raja Jawa yang berkuasa di tanah Jawa. Dengan kata lain, kehidupan dan perilaku para bangsawan yang berada di dalam komunitas keraton menjadi salah satu sumber budaya Jawa. Untuk memahmi upacara wiwahan, baik mengenai tata busana, tata rias maupun langkah-langkah dari upacara yang ada di lingkungan istana, perlu dipahami juga latar belakang yang mendasarinya.
1998
D237
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentia Irmayanti Meliono
Abstrak :
Dalam pemikirannya yang bersumber pada teori gambar bahasa, Wittgenstein mengatakan bahwa proposisi adalah gambar realitas dan proposisi adalah model realitas yang dipikirkan (Tractatus). Supaya proposisi dapat menjadi gambar realitas haruslah mempunyai kesamaan antara gambar dan apa yang digambarkan. Kesamaan itu adalah kesamaan struktur. sedangkan struktur itu sendiri adalah susunan atau hubungan logis tertentu antar unsur (elemen-elemen yang membentuk sesuatu). STruktur itu disebut struktur logis atau bentuk logis (logical form). Jadi harus ada kesamaan bentuk logis antara gambar dan apa yang digambarkan. Dengan kata lain proposisi dapat menjadi gambar realitas karena adanya kesamaan bentuk logis atau karena adanya kesamaan bentuk logis tertentu antar unsur-unsur, baik yang membentuk proposisi dan membentuk realitas. Proposisi yang paling dasariah atau yang tak dapat dianalisa lebih lanjut adalah proposisi elementer yang menunjuk kepada suatu duduk perkara (state of affairs, Sachverhalt)...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S16073
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentia Irmayanti Meliono
Depok : Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
306.8 IRM s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentia Irmayanti Meliono
Jakarta: Yayasan Kota Kita, 2009
109 MEL f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentia Irmayanti Meliono
Bogor: Maharini Press, 1997
149.943 IRM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentia Irmayanti Meliono
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang dimensi etis (etika makanan/food ethics) terhadap pola perilaku makan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Pola makan seseorang ternyata dibentuk dari latar belakang budaya yang dimilikinya dengan berbagai perubahan sosial- budaya yang terjadi (gaya hidup, rekayasa bio-teknologi, ekpresi simbolik, masuknya ideologi). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perilaku makan seseorang berkaitan dengan dimensi etis dalam melihat tentang "yang baik" dan "buruk" pada proses pembuatan dan pemasaran makanan dan berdampak pada munculnya masyarakat konsumtif.
This research described that the ethical dimensions (food ethics) of the food's pattern of human beings is coming from their lifes. So, the food's pattern of human beings was also built and constructed from their culture with many social culture changes, for example, life style, bio-technology, symbolic expression, and ideologies. The results shows that the eating habitat has ethical dimensions about 'the good" and "the bad" in the processing and the marketing of food and making issues of the consumer society by implication.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentia Irmayanti Meliono
Abstrak :
This is about an ethics on care of nature and the surrounding environment. Man may have good or bad actions when they are challenged to appreciate, care, love, and watch on nature and its surrounding. Nature is understood ontologically, epistemologically, and axiologically. The three philosophical aspects, directly or indirectly, give a contribution to man in order to appreciate nature and its organisms. Learning about Deep Ecology needs to be developed and socialized through education where both human and nature rights may walk harmoniously.
Depok: Departemen kewilayaan FIB Universitas Indonesia, 2009
360 JETK 1:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentia Irmayanti Meliono
Abstrak :
The life of the Indonesian community that was plural and heterogeneous could cause and have an impact the view emergence that was positive or the negative towards that. The plurality and heterogeneity preferably should be not seen as two different poles but preferably that was responded to with the wise attitude. The phenomenon of Indonesia culture that was bipolar could be responded to with the human attitude through the studying process in understanding multiculturalism and education for the younger generation. Through multiculturalism and ethics consciousness, the person could learn to minimise the conflict that happened in Indonesia.
Depok: Departemen kewilayaan Fakultas ilmu Pengetahuan Budaya UI, 2009
360 JETK 1:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>