Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Viola Henry
"Tren mode berkelanjutan mulai digemari oleh masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Jakarta. Selayaknya suatu tren, tren akan datang, pergi, dan digantikan dengan tren mode lainnya. Dengan menggunakan Teori Interaksionisme Simbolik oleh Mead, penelitian kualitatif ini akan membahas pemaknaan mode berkelanjutan pada pemilik pakaian berkelanjutan di Jakarta. Selain itu, penelitian ini juga melihat kriteria- kriteria yang dicari individu dalam memaknai mode berkelanjutan. Metode Interpretative Phenomenologycal Analysis akan digunakan oleh peneliti untuk mengeksplorasi refleksi yang dilakukan oleh pemilik pakaian berkelanjutan terkait mode berkelanjutan. Melalui pengumpulan data wawancara mendalam dengan tiga informan, penelitian ini menemukan bahwa pemaknaan mode berkelanjutan dihasilkan melalui pikiran, diri, dan masyarakat. Melalui aspek pikiran, individu memaknai mode berkelanjutan berdasarkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan selama proses produksi dan konsumsi (penggunaan) pakaian berkelanjutan. Selain itu, pikiran juga memaknai mode berkelanjutan sebagai status simbol. Pemaknaan akan mode berkelanjutan terbentuk berdasarkan konsep diri yang dipengaruhi oleh faktor gender, budaya, pendidikan, hubungan, dan pengalaman hidup. Pemaknaan akan mode berkelanjutan juga dipengaruhi oleh kelompok particular others, yaitu keluarga, serta kelompok generalized others, yaitu lingkaran pertemanan dan media.

Sustainable fashion trend is starting to be favored by the Indonesians, especially in Jakarta. As a trend, trends will come and go and be replaced by other fashion trends. Using Mead's Symbolic Interactionism Theory, this qualitative research will discuss the meaning of sustainable fashion for sustainable clothing owners in Jakarta. In addition, this study also looks at the criteria that individuals are looking for in interpreting sustainable fashion. The Interpretative Phenomenological Analysis method will be used by the researcher to explore the reflections made by sustainable clothing owners regarding sustainable fashion. Through in-depth interviews with three informants, this study found that the meaning of sustainable fashion is generated through the mind, self, and society. Through the aspect of the mind, individuals interpret sustainable fashion based on social, economic, and environmental aspects during the production and consumption (usage) of sustainable clothing. In addition, the mind also interprets sustainable fashion as a status symbol. Meaning of sustainable fashion is formed based on self-concept which is influenced by gender, culture, education, relationships, and life experiences of the informants. Meaning of sustainable fashion is also influenced by particular others, namely family, and generalized others, which are friends and media."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library