Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Wahyu Heriyadi
Abstrak :
Kabupaten Ciamis merupakan daerah yang rawan bencana tsunami, BPBD Provinsi Jawa Barat dan BPBD Kabupaten Ciamis menyelenggarakan fasilitasi desa tangguh bencana di Desa Pangandaran dan Desa Panajung. Penelitian ini menganalisis lima aspek dari Twigg (2007) mengenai masyarakat tangguh bencana, yaitu: pemerintah, asesmen resiko, pendidikan dan pengetahuan, manajemen resiko dan pengurangan kerentanan, serta kesiapsiagaan dan respon bencana. Temuan penelitian menunjukkan bahwa lima aspek tersebut tidak sepenuhnya terlaksana karena adanya kesenjangan antara dokumen-dokumen perencanaan dan kebijakan desa. Selain itu, FKDM bentukan dari hasil fasilitasi tersebut intensitas kegiatannya semakin berkurang, sehingga upaya pemberdayaan masyarakat dalam mengurangi resiko bencana tidak dapat terlaksana.
Ciamis regency belongs to the riskiest tsunamy area so that BPBD of West Java and Ciamis organize to facilitate disaster resilient villages in Pangandaran and Pananjung. This research is trying to analyze Twigg's (2007) five aspects of disaster resilient community i.e., governance, risk assessment, knowledge and education, risk management and vulnerability reduction, disaster preparedness and response. The research found that not all of the five aspect implement due to the gap between document planning and local government policy. Additionally, the activity of FKDM which was formed through facilitating process is decreasing so that the community empowering can not be accomplished.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T42726
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Wahyu Heriyadi
Abstrak :
Kabupaten Ciamis merupakan daerah yang rawan bencana tsunami, BPBD
Provinsi Jawa Barat dan BPBD Kabupaten Ciamis menyelenggarakan fasilitasi
desa tangguh bencana di Desa Pangandaran dan Desa Panajung. Penelitian ini
menganalisis lima aspek dari Twigg (2007) mengenai masyarakat tangguh
bencana, yaitu: pemerintah, asesmen resiko, pendidikan dan pengetahuan,
manajemen resiko dan pengurangan kerentanan, serta kesiapsiagaan dan respon
bencana. Temuan penelitian menunjukkan bahwa lima aspek tersebut tidak
sepenuhnya terlaksana karena adanya kesenjangan antara dokumen-dokumen
perencanaan dan kebijakan desa. Selain itu, FKDM bentukan dari hasil fasilitasi
tersebut intensitas kegiatannya semakin berkurang, sehingga upaya pemberdayaan
masyarakat dalam mengurangi resiko bencana tidak dapat terlaksana.
......Ciamis regency belongs to the riskiest tsunamy area so that BPBD of West Java
and Ciamis organize to facilitate disaster resilient villages in Pangandaran and
Pananjung. This research is trying to analyze Twigg's (2007) five aspects of
disaster resilient community i.e., governance, risk assessment, knowledge and
education, risk management and vulnerability reduction, disaster preparedness and
response. The research found that not all of the five aspect implement due to the
gap between document planning and local government policy. Additionally, the
activity of FKDM which was formed through facilitating process is decreasing so
that the community empowering can not be accomplished.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T42726
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library