Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wanny Rahardjo Wahyudi
"Penelitian ini membahas masalah pengelolaan air di bekas kota Majapahit, yang terletak di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Daerah tersebut merupakan kipas aluvial yang dikelilingi daerah gunung-gunung api dan sungai-sungai. Secara khusus ada dua hal yang dikaji dalam penelitian ini yaitu: latar belakang dibangunnya fasilitas-fasiltas air di Trowulan, sebagai kota Majapahit; masalah pengelolaan air di Trowulan.
Dalam kaitannya dengan masalah yang pertama, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fasilititas-fasilitas bangunan air di Trowulan terutama ditujukan untuk mengendalikan banjir dan luah erupsi vulkanik yang berasal dari daerah pegunungan yang terletak di sekitar daerah tersebut, yaitu Gunung Anjasmoro, Welirang dan Penanggungan. Penelitian ini juga memperlihatkan bahwa waduk-waduk, kanal-kanal dan kolam-kolam buatan di Trowulan sating berhubungan.
Memperhatikan waduk-waduk dan kanal-kanal yang saling berhubungan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa waduk-waduk dan kanal-kanal itu dibangun secara sistemik. Sebagai suatu sitem, ke lima waduk tersebut merupakan pagar penyerap yang mengurangi ancaman luah material vulkanik dari pangkal kipas aluvil Jatirejo ke kota Majapahit di trowulan. Bangunan-bangunan air tersebut dibuat dengan memperhatikan geomorfologi Trowulan secara umum maupun sifat aktivitas vulkaniknya.
Selain sebagai pengendali banjir dan luapan erupsi vulkanik, bangunan-bangunan air tersebut ternyata juga digunakan untuk irigasi yang mengairi sawah-sawah yang berada di sekitar kota majapahit. Data prasasti yang ditemukan disekitar Trowulan menunjukkan bahwa di sekitar kota Majapahit memang terdapat persawahan yang pengairannya telah dikelola dengan baik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wanny Rahardjo Wahyudi
"Sebagaimana diketahui masa prasejarah merupakan suatu masa di mana belum dikenalnya tulisan. Meskipun demikian keberadaan manusia dan kebudayaan pada masa tersebut dapat dikenali kembaii melalui artefak, ekofak, fitur (feature), dan situs, yang pada dasarnya merupakan sisa-sisa kegiatan manusia masa lalu. Namun sisa-sisa kegiatan manusia masa lalu terlebih masa prasejarah-yang sampai kepada kita boleh dikata tidak pernah lengkap. Hanya benda-benda yang tahan waktu saja. yang sampai kepada kita. Benda-benda tersebut umumnya terbuat dari batu dan logam. Jenis atau bentuk benda-benda tersebut juga sangat beragam, salah satunya berwujud arca, yang bisa ditemukan di berbagai situs prasejarah di Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wanny Rahardjo Wahyudi
"Menurut kata-katanya arkeologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang masa lalu. Masa lalu yang di_pelajari adalah masa lalu masyarakat manusia beserta kebudayaannya. Kehidupan manusia masa lalu tersebut dipelajari melalui sisa-sisa kegiatan atau peninggal_an yang pernah ber-peran pada masanya (e rsteric contex). Sisa kegiatan itu amat beraneka ragam ben_tuknya, dapat digolongkan menjadi artefak (artifact),fitur (feature), ekofak (ecofact), clan. sinus (site). Pada kenyataannya data arkeologi tersebut kini tidak lagi berada dalam konteks sistem, melain_kan telah berada dalam konteks arkeologis (archaeo_logical contex) atau sebagiaa besar telah terpendam di dalam tanah (Schiffer 1976:27--8) sehingga ter_lebih dahulu harus ditampakkan, diolah, kemudian di_tafsirkan agar dapat memberi penjelasan tentang berbagai aspek kehidupan manusia di masa lalu."
Depok: Universitas Indonesia, 1985
S12087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanny Rahardjo Wahyudi
"KESIMPULAN
Pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini berkenaan dengan usaha rekonstruksi perekonomian kuna di daerah aliran sungai Ciliwung, yang berdasarkan penelitian¬penelitian terdahulu -- baik yang berupa survei maupun ekskavasi -- diketahui mengandung peninggalan-peninggalan budaya masa lalu (situs-situs arkeologi) yang berasal dari tradisi prasejarah. Situs-situs tersebut adalah Kelapa Dua, Lenteng Agung, Tanjung Barat, Condet Balekambang. Kampung Kramat dan Pejaten.
Berdasarkan analisis temuan-temuan yang terkandung pada situs-situs tersebut dapat dikenali beberapa kegiatan masyarakat masa lalu di daerah aliran sungai Ciliwung yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah pembuatan alat, pertanian, pengolahan makanan dan perdagangan.
Kegiatan ekonomi pada dasarnya merupakan cara manusia dalam memenuhi kebutuhanya, baik yang bersifat biologis maupun psikologis. Kegiatan yang dilakukan itu dimulai dengan pencarign bahan baku, diikuti dengan perilaku pembuatan (manufacture) dan pemakaian. Pada jenis barang konsumsi seperti makanan, setelah dilakukan penyiapan makanan maka barang tersebut selanjutnya dikonsumsi. Demikian pula kegiatan-kegiatan pembuatan alat, pertanian, pengolahan makanan dan perdagangan yang dilakukan oleh masyarakat penghuni situs-situs di daerah aliran sungai Ciliwung pada masa lalu pada hakekatnya merupakan cara untuk memenuhi kebutuhan mereka.
"
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanny Rahardjo Wahyudi
"ABSTRAK
"Tekstil" termasuk benda yanq tidak hahah melawan gigi waktu. artinva benda ini mudah sekali lapuk dan hancur termakan oleh zaman, sehinqqa secara fisik dalam
peninggalan arkeologis boleh dikatakan jarang atau belum pernah ditemukan sisa-sisa pemakaian benda ini. Akibatnya gambaran mengenai panggunaan pakaian dan tekstil pada mesa lampau menjadi samar-samar pula.
Dari penelitian ini diketahui ada beberapa indikalor penqqunaan tekstil dan pakaian pada masa prasejarah di Indonesia, yaitu motif-motif anyaman, berdiri dari motif anyam kepang, hiker, haqur, dan kain yang tercetak sebagai motif hias tembikar dari situs Gununq Wingko, dan situs Anyer; alat pemukul kulit kayu
yang ditemukan di beberapa situs di Kalilimantan dan Sulawesi.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wanny Rahardjo Wahyudi
"ABSTRAK
Walaupun sejak lama diketahui bahwa diwilayah DKI Jakarta banyak ditemukan Beliung Persegi, namun penelitian yang mendalam mengenai benda ini masih amat terbatas, dan terkesan hanya bersifat pengumpulan artefak belaka. Analisis terhadap artefak ini hanya dilakukan sepintas. Para peneliti terdahulu antara lain Hoop (1941) Geldern (1945) Heekeren (1972) dan Pramono (1985) baru mengulasnya secara tipologis.
Berdasarkan kenyataan itu, penelitian ini berupaya mengkaji aspek fungsi beliung persegi dari jejak pakainya. Dari analisis jejak pakai diketahui bahwa beliung persegi dari beberapa situs di Jakarta digunakan sebagai alat untuk aktivitas nembelah (cleaving), mengampak (adzing), serta aktivitas mengerat /mengatam (whittling).
"
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wanny Rahardjo Wahyudi
"ABSTRAK
Penelitian arkeologis yang pamah dilakukan di DKI Jakarta menunjukan bahwa
daerah ini penuh' dengan situs-situs yang sarat dengan sisa-sisa budaya rnanusia masa
lampau sejak dari masa prasejarah. Situs-situs itu umumnya berada di sepanjang aliran
sungai yang berasal di pedalaman Jawa Barat dan berrmuara di pantai utara Jawa Barat.
Salah satu sungai yang melewati wilayah DKI Jakarta adalah sungai Ciliwung. Penelitian ini
hanya akan mengaji 3 (tiga) buah situs yang berada pada daerah aiiran sungai Ciliwung
yang berada dalam wilayah administratif.fDKI Jakarta, yaitu situs Condet,! Balckambang dan
situa Kampung Kramat, kedua-duanya berada dalam wilayah administraiif Kecamatan
Kramat Jati (Jakarta Timur), dan situs Pejaten yang terletak di wilayah administratif
Kecamatan~Pasar Minggu (Jakarta Sclatan). Dari ketiga situs ini ditemukan sekitar 2500
pecahan tembikar. Banyaknya pecahan tembikar ditambah dengan kenyataan bahwa ketiga
situs itu terradapat di daerah aliran sungai yang berlokasi pada dataran wilayah yang kaya
akan tanah lempung, mendorong dilakukan penelitian ini yang berupaya menjawab apakah
manuai apmsejmahpemhuattembikarmaaalampauimmenggmnakantanahymg ada di
sekitar mereka untuk dijadikan bahan pokok tembikar, ataukah mereka mengunakan tanah
dari nm daerah befmulamnya.
Untuk memperolah jawaban atas pertanyaan tsfscbut, pcnclitian ini menggunakan
beberapa mctode kczja. Hal pertama yang dilakukan adalah mengenali kembali benmk-
bentuk asli pecahan tsmbikar. Untuk itu digunakan analisis khusus (specific anabvsis), yang
memusatkan pcngamatan pada unit-unit analisis terkeoil yang disebut atribut bentuk dermal
attribute). Hasil analisis bentuk juga dipcrbandingkan dengan bcntuk-bcntuk serupa yang
masih dibuat dan dipergunakan oleh beberapa kelompok masyarakat yang maaih sederhana.
Pembandingan ini diperlukan mengingat rekonstruksi bcntuk yang mengunakan peoahan-
pccahan tembikar tentunya mempunyai keterbatasan, arlinya belum tcntu kita bisa
mcmperoleh garnbaran tiga dimcnsional benda karma peoahan yang sampai kepada kita
sebagai data arkeologi itu terbatas sifatnya baik dalam scgi kuantitas maupun kualitas.
Langkah berikumya adalah menganalisia bahan tembikar, yang dalam hal ini dilakukan
dcngan bantuan laboraiorium, agar dapat disehxsuri unsur-unsur tanah Iiat yang
dipetgunakan sebagai bahan pokok tembikar. Haail analiais bahan ini kemudian
diperbandingkan dangan analisis tanah claerah alimn sungai Ciliwung. I-Iasil psmbandingan
ini menunjukkan bahwa tanah Iiat yang dipezgxmakan scbagai bahan pokok tembikar dari
situs-sims Condct Balekambang, Kampung Kramat, dan Pcjatsn mcnunjukkan kesamaan
dvngan chi geologic tanah di mana situs barada. Ini memmjukkan bahwa sumber tanah
yang dipakai olch pembuat tembikar pemukim ketiga situs tzrsebut bcrasal dari sckitar
mereka atau dengan kata lain: tembikar terscbut adalah produksi lokal. Kalaupun ketiga
sims itu bukan tempat pembuatan tcmbikar, maka tcmbikar dari kctiga sims penciitian ini
didalangkan dari tempat lain (mungkin sekali iempat-tempat yang juga bcrada pada dacrah
aliran sxmgai Ciliw1mg)dengan menggunakan sungai Ciliwung sebagai sarana transportasi.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wanny Rahardjo Wahyudi
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wanny Rahardjo Wahyudi
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wanny Rahardjo Wahyudi
"ABSTRAK
Penelitian ini berupaya menjelaskan situs-situs perbengkelan yang terdapat di Jakarta. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat dikenali adanya 5 buah situs perbengkelan di Jakarta, yang seluruhnya terletak di DAS Ciliwung. Kelima situs itu adalah Kelapa Dua (KDU), Tanjung Barat (TBA), Condet Balekambang (CON), Kampung Kramat (KKR), dan Pejaten (PEJ).
Dari ciri-ciri peninggalannya diketahui bahwa situs Kelapa Dua dan Kampung Kramat merupakan perbengkelan alat batu. Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap alat produksi dan limbah yang yang terdapat di situs Kelapa Dua dan Kampung Kramat, dapat diketahui bahwa kedua situs tersebut merupakan perbengkalan tempat melanjutkan proses pembuatan beliung.
Sementara itu situs-situs Tanjung Barat Condet Balekambang dan Pejaten adalah merupakan perbengkelan alat logam. Dari analisis terhadap jenis alat-slat pertukangan logam yang ditemukan tidak menunjukkan adanya kegiatan pembuatan logam melainkan penggarapan alat logam. Dengan demikian bahan baku logam sangat besar kemungkinannyu tidak dibuat di kempat itu, melainkan di datangkan dari tempat lain."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>