Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wanto Rivaie
Abstrak :
Studi ini, dimaksudkan untuk menganalisis permasalahan penelitian yang membahas tentang bagaimanakah otonomi ibu-ibu rumah tangga dalam pengambilan keputusan kegiatan sosial dan ekonomi dalam keluarga Jawa yang bekerja di pabrik teh "Dua Tang" Slawi ?. Secara menyeluruh permasalahan penelitian ini mencakup tentang bagaimanakah peran istri yang bekerja di pabrik teh itu, dalam mengambil keputusan tentang kegiatan sosial dan ekonomi keluarga ; apakah terdapat perbedaan otonomi antara mereka yang termasuk pekerja golongan bawah dan pekerja golongan menengah dalam mengambil keputusan seperti itu? dan bagaimana pula pengaruh golongan pekerjaan terhadap otonomi dalam pengambilan keputusan kegiatan sosial dan ekonomi keluarga ?. Hasil survei terhadap 48 responden yang terpilih sebagai populasi penelitian ini, ditemukan bahwa istri yang memiliki golongan pekerjaan bawah dan menengah sama-sama memiliki otonomi yang tinggi dalam pengambilan keputusan kegiatan sosial dan ekonomi keluarga. Sementara itu basil analisis Mann Withney ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang berarti di antara kedua golongan pekerja itu tentang otonomi mereka dalam mengambil keputusan. Demikian pula hasil hitung D. Somers menunjukkan pengaruh yang non signifikan antara variabel independen ( golongan pekerjaan, masa kerja, umur responden, tingkat pendidikan,jumlah penghasilan,jumlah anak dan pemilikan rumah ) dan variabel pengambilan keputusan ( Y ). Dari temuan ini penting untuk digaris bawahi bahwa sekalipun pengaruh golongan pekerjaan (X1-X7) terhadap pengambilan kepututusan keluarga (Y) terlihat kecil, namun otonomi ibu-ibu dalam mengambil keputusan adalah cukup tinggi. Hal ini dapat terjadi karena, pertama, di pabrik teh itu, belum terlihat adanya sistem renumerasi dan penilaian prestasi terhadap golongan pekerjaan secara obyektif. Kedua,adalah sistem bilateralitas keluarga Jawa, yang secara empirik belum dapat dibuktikan melalui penelitian ini. Secara umum, temuan penelitian ini dapat memberikan penjelasan, bahwa wanita kurang berperan dalam pengambilan keputusan,baik di dalam maupun di luar rumah tangga,karena norma-norma yang umum berlaku di masyarakat menyatakan bahwa suami sangat menentukan dalam pengambilan keputusan kegiatan sosial dan ekonomi keluarga, sebab suami adalah kepala keluarga dan pencari nafkah.
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanto Rivaie
Abstrak :
ABSTRACT.This research studies the local-based MDGs and ARG models of poverty eradication efforts in border areas in West Borneo. The aim is to map the psycho-social economic dimensions and identify the behavior of poverty-stricken groups. Poverty in border areas is getting higher compared to other areas since they are strategically and geographically different in characteristics. The purpose of the study is to improve the policy and budgeting system of poverty eradication programs. A qualitative approach is used through the concept of planning and developing. The result shows that the high income of some people does not reduce the number of poor family in border areas. Poor areas in Sambas District are spread in 164 locations, while its development is distributed among 6373 locations. The Gross Domestic Product of Sambas District is higher than two other districts, i.e. IDR 5,287,291.21 and its Per Capita Income is 163,773.00 per month. The profile of poor people: most of them work in agricultural sector, have low education, have improper house with no lavatory, and in average have four children.

ABSTRAK.Penelitian Model Millenium Development Goals (MDG?S) ini adalah untuk mengembangkan Anggaran Responsif Gender (ARG) Berbasis Lokal, yang merupakan upaya mengurangi kemiskinan daerah perbatasan. Tujuannya adalah membuat peta dimensi-dimensi psikososial ekonomi dan mengidentifikasi sikap perilaku kelompok miskin. Kemiskinan daerah perbatasan bergerak semakin tajam dibanding daerah lain, karena ia memiliki ciri-ciri yang bernilai strategis, dan berbeda secara geografis. Tujuan kajian ini adalah untuk memperbaiki kebijakan dan sistem pennganggaran.Pendekatan kualitatif digunakan melalui perencanaan, dan pengembangan. Hasil penelitian menunjukkan perolehan pendapatan yang tinggi pada sebagian masyarakat tidak mengurangi jumlah kelompok keluarga miskin. Daerah miskin di Kabupaten Sambas berjumlah 164 lokasi, dibanding 2 daerah lain, Sementara sebaran pembangunan sekitar 6373 tempat. PDB Kabupaten Sambas lebih tinggi dibanding 2 daerah yang lain yaitu sekitar Rp.5.287.291,21 dan pendapatan per kapita Rp.163.773,00 per bulan. Profil masyarakat miskin tersebut bekerja di sektor pertanian , berpendidikan rendah, rumah yang kurang layak huni, tidak ada toilet,sebagian besar beranak 4 orang.
Departement of Sosiology, FKIP, UniversitasTanjungpura, 2012
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library