Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 340 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wicaksono
Abstrak :
IMF merupakan organisasi internasional yang tujuan utamanya adalah menjaga kurs mata uang dunia agar tidak mengalami gejolak yang dapat mengganggu perdagangan internasional. Syarat utama yang diajukan lembaga ini untuk memulihkan perekonomian suatu negara yang sedang mengalami krisis adalah liberalisasi ekonomi. Akan tetapi dalam kasus Indonesia, pemerintah Indonesia cenderung untuk tidak melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan oleh lembaga ini. Atas dasar ini maka pokok permasalahan di dalam tesis ini adalah mengapa pemerintah Orde Baru tidak serius untuk melaksanakan syarat-syarat yang diajukan IMF.

Penelitian di dalam tesis ini bertujuan untuk melihat bagaimana interaksi antara negara dengan organisasi internasional. Sejumlah teori yang digunakan sebagai alat bantu analisa dalam tesis ini difokuskan pada interdependensi, organisasi internasional dan kepentingan nasional suatu negara. Teori-teori tersebut pada intinya mengemukakan bahwa ada dua kepentingan yang berbeda di dalam hubungan interdependensi, yaitu kepentingan organisasi internasional dan kepentingan nasional suatu negara. Organisasi intemasional berkepentingan agar hubungan antar negara yang saling tergantung antara satu dan lainnya tidak menjadi rusak karena adanya pelanggaran terhadap ketentuan yang telah disepakati. Namun demikian, dalam hubungan interdependensi peran organisasi internasional dipandang perlu karena tanpa adanya lembaga ini, setiap negara akan dengan mudah melanggar peraturan yang telah disepakati. Akan tetapi di sisi lain setiap negara memiliki kepentingannya sendiri yang harus dipertahankan dan diperjuangkan. Dalam konteks ini, tuntutan IMF kepada pemerintah Indonesia untuk meliberalisasikan perekonomiannya merupakan variabel penyebab dari sikap pemerintah yang menolak untuk melaksanakan tuntutan tersebut.

Penolakan ini disebabkan oleh karena tuntutan tersebut bertentangan dengan kepentingan nasional Indonesia, yaitu pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik.

Dari berbagai fakta yang dianalisa, dapat ditarik kesimpulan bahwa liberalisasi ekonomi menyebabkan turunnya pertumbuhan ekonomi dan mengganggu stabilitas politik. Pertumbuhan ekonomi ditujukan tidak saja untuk mensejahterakan seluruh masyarakat, tetapi yang lebih penting di dalam pertumbuhan ekonomi tersebut terdapat kepentingan lainnya yaitu menciptakan stabilitas politik, dengan cara membagi-bagikan hasil dari pertumbuhan itu yang kepada bagian-bagian utama dari elit politik.

Artinya melalui pertumbuhan ekonomi, pemerintah berusaha untuk menjaga kesetiaan dari para pendukung utamanya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wicaksono
Abstrak :
Sampai saat penelitian ini selesai ditulis, di Indonesia belum ada penelitian tentang parut hasil operasi labioplasti yang membandingkan antara pemakaian jahitan dengan benang absorbable polyglactin 910 yang diangkat 1 minggu pasca operasi, dengan jahitan dengan benang yang sama yang dibiarkan lepas sendiri (diserap). Perlakuan benang yang dibiarkan lepas sendiri telah dipraktekkan untuk efisiensi pada kegiatan-kegiatan operasi labioplasti masal yang bersifat sosial, untuk mengantisipasi pasien-pasien yang tidak bisa mendapatkan pertolongan pengangkatan jahitan. Metodenya: dibuat 2 golongan sampel pada pasien-pasien sumbing bibir satu sisi lengkap secara acak, yaitu golongan benang absorbable yang diangkat 1 minggu pasca operasi labioplasti, dan golongan benang absorbable yang tidak diangkat. Dilakukan operasi labioplasti di suatu Klinik Bedah, oleh satu operator, jahitan kulit menggunakan benang Vicryl ukuran 6-0, cutting, simple interrupting, teknik operasi labioplasti modifikasi dari Millard. Follow-up 1 minggu pasca operasi. Pada golongan benang yang diangkat dilakukan pengangkatan jahitan, sementara golongan benang yang tidak diangkat dibiarkan saja. Kepada orang tua pasien diberitahukan Cara merawat luka. Penilaian dilakukan pada saat pasien datang lagi untuk operasi palatoplasti, dilakukan dokumentasi foto pada parutnya, serta anamnesis orang tua pasien. Foto-foto tersebut secara acak dinilai oleh 6 orang penilai. Penilaian parut menggunakan sistirn skoring VAS (Visual Analogue Score) dan PASS (Photographic Assessment Scar Scale) dari Beausang, yang diadaptasi menjadi kriteria penilaian 'baik-sedang-buruk'. Uji analisis dengan tabel 2x3 dengan Chi Square Tests, dibantu software SPSS v10.05, p-value < 0,05 dianggap bermakna. Terdapat 43 orang pasien, usia 1 sampai 12 tahun, golongan benang yang diangkat 20 orang (46,51%) dan golongan benang yang tidak diangkat 23 orang (53,49%). Penilaian parut dengan skor VAS didapatkan kriteria parut `buruk' pada golongan benang yang tidak diangkat Iebih besar persentasenya dibanding golongan benang yang diangkat (21,74% berbanding 10%). Penilaian parut dengan skor PASS didapatkan kriteria parut 'buruk' pada golongan benang yang tidak diangkat lebih besar persentasenya dibanding golongan benang yang diangkat (7,25% berbanding 0,83%). Kesimpulannya, parut pada kulit pasca labioplasti, jahitan kulit menggunakan benang absorbable polyglactin 910 yang tidak diangkatldibiarkan lepas sendiri, lebih buruk daripada parut pada golongan benang tersebut yang diangkat. Sehingga disarankan pada kegiatan operasi labioplasti masal sosial, meskipun menggunakan benang absorbable pada jahitan kulit sebaiknya jahitan tersebut diangkat pasca operasi.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wicaksono
Abstrak :
Providing health services is one of the obligation for a company. This obligation is arrange by PP Rl No.14 year 1993 section 2. PT. X is a manufacture company focus in packaging. For several years this company provide health services by participating in JAMSOSTEK program, Rom evaluation results which were conducted to the employees of PT. X was found that the employees is unsatisfied towards the services given by JAMSOSTEK program so they rarely uses those services. While PT. X are still paying considerably expensive monthly fee. Therefore the company feel that paying this fee has become useless because the employees is not using this Services optimally. Therefore the company is intend to build a health clinic inside the company, to facilitate health services for PT. X employees. ln this research, author try to design an operational system for the clinic. This design of the operational system is limited to type of services, patient flow procedure, and layout design. In the process of designing kind of services, author use a Quality Function Development (QFD) Methods. By using this method, the author try to gather all of the customer requirement for the clinics. After all of the customer requirements for the clinics are gathered, technical response were created to fulfill their requirements. In designing procedure and layout for the clinic, the author conduct field study to one of prominent hospital at the south Jakarta area. Using this data, patient tlow procedure and layout design for the clinic were created. From processing and analyzing the data, author has identiied that there are ll type of services that the company clinic will provide. For the procedure. The author have create an illustration in form of flowchart which describe patient flow in the clinic, as for the layout of the clinic, author has created layout design for area the size of 23 by 23 meters.
Menyediakan jaminan kesehatan bagi tenaga kerja merupakan salah satu kewajiban bagi perusahaan. Kewajiban ini diatur oleh PP RI No. 14 Tahun 1993 pasal 2. PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di industri packaging. Selama beberapa tahuu terakhir perusahaan menyediakan jaminan kesehatan tersebut dengan ikut serta dalam program JAMSOSTEK. Dari hasil evaluasi yang dilakukan kepada karyawan PT X diketahui bahwa para karyawan merasa kurang puas terhadap pelayanan yang di berikan oleh pogram JAMSOSTEK sehingga mereka jarang menggunakan fasilitas tersebut. Sementara itu PT X tetap membayar iuran bulanan yang cukup besar. Oleh karena itu perusahaan merasa bahwa pembayaran iuran tersebut menjadi sia-sia karena para karyawanpun tidak menggunakan fasilitas tersebut secara optimal. Untuk itu perusahaan berniat untuk membuat sebuah klinik di dalam perusahaanmlntuk memfasilitasi jaminan kesehatan bagi karyawan PT X. Dalam penelitian ini, penyusun mencoba melakukan pendesainan sistem operasional dari kllnik yang akan di buat oleh PT.X. Sistem operasional yang di buat hanya sebatas pada jasa pelayanan klinik, prosedur alur pasien di dalam klinik, dan pengaturan tata letak. Dalam perancangan jasa pelayanan klinik, penyusun menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Dengan rnenggunakan rnetode ini penyusun mencoba menangkap harapan dari karyawan terhadap pelayanan kesehatan yang akan di buat. Setelah diperoleh harapan karyawan maka disusun respon teknis dari klinik untuk memenuhi keinginan tersebut. Untuk perancangan prosedur dan layout penyusun melakukan Studi banding dengan Salah satu rumah sakit temama di bilangan Jakarta Selatan. Dengan data tersebut disusunlah prosedur aliran pasien dan tata letak klinik. Dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh hasil bahwasanya ada 11 jasa pelayanan yang akan diberikan oleh klinik perusahaan. Untuk prosedur, penyusun telah membuat sebuah ilustrasi dalam bentuk diagram alir yang menggambarkan aliran pasien di dalam klinik Sedangkan untuk tata letak klinik, penyusun telah membuat gambar layout dengan kebutuhan luas area sebesar 15 meter x 15 meter.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S50238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Wicaksono
Abstrak :
Tesis ini menguraikan tentang pelaksanaan Penegakan Hukum Terhadap Orang Asing Oleh Satuan Pengawasan Orang Asing Polda Metro Jaya. Permasalahan dalam tesis ini difokuskan pada pelaksanaan penegakan hukum terhadap orang asing Polda Metro Jaya, yang diwarnai adanya penyimpangan oleh anggota satuan pengawasan orang asing Polda Metro Jaya. Untuk pengumpulan data menggunakan metode kualitatif. Polri selaku alat negara penegak hukum berkewajiban memelihara dan meningkatkan tertib hukum yang dapat dilaksanakan melalui kegiatan penindakan terhadap setiap pelanggaran hukum dan menjaga tegaknya hukum yaitu agar tidak terjadi pelanggaran hukum. Penegakan hukum yang dilakukan oleh Polri tidak hanya berlaku untuk warga negara Indonesia saja, tetapi juga berlaku terhadap orang asing yang berada di Indonesia. Instansi yang berwenang melakukan penegakan hukum terhadap orang asing adalah Imigrasi dan Polri (Satuan Pengawasan Orang Asing Polda Metro Jaya) untuk tingkat Polda Metro Jaya. Penegakan hukum terhadap orang asing ada dua macam yaitu tindakan yustisial dan tindakan keimigrasian. Tindakan yustisial prosesnya seperti proses penyidikan, untuk diajukan ke sidang pengadilan, sedangkan tindakan keimigrasian adalah tindakan administratif dalam bidang keimigrasian di luar proses peradilan. Dari kedua macam penegakan hukum terhadap orang asing, yang digunakan oleh Satuan pengawasan orang asing Polda Metro Jaya selama periode 2 tahun terakhir adalah tindakan keimigrasian, karena prosesnya mudah tidak memerlukan banyak waktu, tenaga dan pikiran. Tindakan yustisial selama periode dua tahun terakhir baru satu kali, itupun ditangani oleh anggota yang baru direkrut, diluar satuan pengawasan orang asing, yang memiliki kemampuan dan pengalaman dalam penyidikan. Disamping kedua macam penegakan hukum, satuan pengawasan orang asing Polda Metro Jaya juga melakukan tindakan lain, diluar kedua ketentuan yang berlaku tersebut. Hal ini memungkinkan karena adanya kewenangan diskresi yang dimiliki oleh Polri. Dengan kewenangan diskresi inilah, terkadang satuan pengawasan orang asing Polda Metro Jaya tidak melakukan penegakan hukum terhadap orang asing yang terbukti melakukan tindak pidana keimigrasian, dan dalam prakteknya terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh anggota satuan pengawasan orang asing Polda Metro Jaya. Penyimpangan yang dilakukan oleh anggota satuan pengawasan orang asing Polda Metro Jaya terkesan diijinkan dan ada toleransi dari sesama anggota dan pimpinan, selama penyimpangan yang terjadi tidak membahayakan kelompok atau organisasi satuan pengawasan orang asing Polda Metro Jaya. Disamping itu karena sebagian dari hasil penyimpangan tersebut digunakan untuk menunjang pelaksanaan tugas. Salah satu cara untuk mencegah maraknya penyimpangan yang terjadi di tubuh Polri adalah dengan cara melakukan resosialisasi dan reinternalisasi doktrin-doktrin Polri, etika profesi yang merupakan pedoman bagi seluruh insan Polri dalam melaksanakan tugas-tugas kepolisian, disamping itu juga meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang dilakukan secara terprogram dan berkesinambungan, sehingga akan dapat membentuk insan Polri yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sadar akan status dan peranannya sebagai insan Rastra Sewakotama. Bila setiap insan Polri telah memiliki iman dan taqwa yang kuat, niscaya penyimpangan di tubuh Polri umumnya dan khususnya di satuan pengawasan orang asing bisa ditiadakan atau minimal berkurang dan secara bertahap bisa ditiadakan. Untuk meningkatkan profesionalisme anggota satuan pengawasan orang asing Polda Metro Jaya, maka yang dilakukan adalah meningkatkan kemampuan dan ketrampilan penyidikan dengan mengikutsertakan anggota dalam pendidikan kejuruan reserse dan intelijen serta melakukan pelatihan-pelatihan secara rutin dan berlanjut. Namun yang lebih penting dari semuanya adalah adanya kehendak dalam diri daripada individu untuk mau dan mampu melaksanakan tugas secara profesional demi meningkatkan citra Polri dalam mengabdikan diri kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T9743
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Arif Wicaksono
Abstrak :
Peneliti dr. Jenny Bashirudin SpTHT, dan Moch.Arif Wicaksono SSi. Objek penelitian Supir Bajaj dan kendaraannya. Tempat Penelitian RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jalan sekitar Jalan Diponegoro, Jalan Salemba Raya, Jalan Raden Saleh dan Jalan Cikini Raya serta gedung Pasca Sarjana Program Studi Opto Elektroteknika dan Aplikasi Laser Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Perkembangan teknologi komputer yang semakin pesat, membuat manusia menjadi sangat terbantu dalam menyelesaikan perhitungan-perhitungan yang cukup sulit jika dilakukan dengan cara manual. Salah satu contoh adalah pemanfaatan komputer dalam menyelesaikan masalah DSP (Digital Signal Processing).

Tanpa bantuan komputer, masalah ini akan sulit diselesaikan. Dari pencuplikan, filtering sampai pada pembuatan spektrum komputer sangat berperan penting, tentunya semua ini juga harus didukung oleh Algoritma yang efisien dan efektif.

Dalam penyelesaian mencari spektrum dari kendaraan Bajaj ini, dibuat sebuah aplikasi dengan memanfaatkan algoritma FFT (Fast Fourier Transform). Algoritma ini diyakini cepat sekali dalam mengubah domain waktu menjadi domain frekuensi. Dari hasil penelitian didapat bahwa spektrum kendaraan Bajaj mempunyai intensitas dominan pada frekuensi 4000 Hz.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T9961
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heksa Galuh Wicaksono
Abstrak :
Dengan semakin meningkatnya tuntutan kepada perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan untuk mampu mencetak sarjana-sarjana yang andal dalam bidangnya serta kompetisi antar perguruan tinggi untuk selalu memberikan servis yang baik kepada peserta didiknya dalam menghadapi gbbalisasi, makin banyak kegiatan yang sifatnya untuk merumuskan kembali visi misi dan pencapaian target dalam bisnis ini. Pada kasus Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. tercapai sebuah kesepakatan dalam perumusan Misi dan Visi serta Tujuan yang bekah melibatkan segenap elemen level manajamen untuk yang pertama kali dalam sejarahnya. Akan tetapi meskipun hal ini telah dilakukan, pelaksanaan kegiatan manajemen sehari-hari masih belum mampu secara optimal untuk mencerminkan aktualisasinya sebagai sebuah prioritas yang runut dan rinci dalam pengambilan kebijakan. Pada penelitian ini difokuskan untuk membuat sruktui organisasi sebagai landasan awal yang menentukan dalam proses system otorisasi manajamen yang rapi, mendeskripsikan prioritas strategi yang berorientasi terhadap masalah kualitas dengan kontrol yang menggunakan Metode Hoshin Kanri dan Hoshin Planning.
Follow with progressing to desire college as institution for successful in good scholarship and competition between college to give best service for student in global incline and so many works business to get vision, mission and objective. At ITN Malang case, not to long have formulation of Mission, Vision and Objective with participation all management level for the first time. Although that, Implementation of daily management still haven't optimal to realize actuality as systemic priority for policy. This research focused to make organization structure as based in best management information system, description strategic priority as oriented quality topic by control with Hoshin Kanri methode and Hoshin Planning software to accommodate database.
2000
T10132
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Wicaksono
Abstrak :
Keberhasilan suatu proyek ditentukan sejak awal pelaksanaan konstruksi itu berjalan Perencanaan adalah tahapan penting dari manajemen konstruksi, untuk menghasilkan suatu kegiatan yang dapat berjalan dengan baik dan untuk memonitor serta mengendalikan sehingga tercapai suatu pelaksanaan konstruksi yang tepat biaya proyek bangunan gedung adalah salah satu bidang dalam proyek konstruksi salah satu kriteria keberhasilan suatu proyek konstruksi dilihat dari intensitas keterlibatan tiap anggota tim pada suatu proyek, yang diantaranya adalah seorang manajer proyek pihak pemilik proyek. Seorang manajer proyek pihak pemilik proyek mempunyai tanggung jawab penuh atas semua hasil yang dicapai pada setiap tahapan proyek dari awal hingga selesainya masa konstruksi, Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui seberapa besar peranan manajer proyek pihak owner pada tahap perencanaan konstruksi dalarn meningkatkan kinerja biaya pelaksanaan proyek konstruksi. Dilihat dari besarnya tanggung jawab manajer proyek pihak pemilik proyek tersebut, maka dalam tesis ini dilakukan penelitian tentang intensitas. keterlibatan manajer proyek pihak pemilik proyek pada tahap perencanaan untuk meningkatkan kinerja biaya penyelesaian proyek bangunan gedung di Jabotabek. Data-data primer dari penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuisioner ditambah wawancara langsung kepada manajer proyek pihak pemilik proyek dalam hal ini proyek yang ditangani adalah bangunan gedung yang berada di wilayah Jabotabek. Data-data tersebut di edit, ditabutasi, diolah dan di bobot kemudian dilakukan analisa korelasi, inter-korelasi, faktor dan regresi berganda serta dilakukan pengujian-pengujian dan validasi. Dua analisa statistik melalui program SPSS versi 9.0, diperoleh hasil bahwa variabel yang memberikan kontribusi atau korelasi positif terhadap peningkatan kinerja biaya proyek adalah kegiatan manajer proyek pihak pemilik proyek dalam menentukan pilihan organisasi proyek umum dan kontrak yang akan digunakan, kegiatan dalam menentukan dan membuat perkiraan biaya pelaksanaan proyek atau owner estimate. Dari hasil variabel penentu lam tambahan yang juga dapat memberikan kontribusi terhadap kinerja biaya proyek didapat dua variabel kegiatan yaitu identifikasi potensi kebutuhan proyek dan kegiatan memprediksi kendala proyek. Hubungan variabel intensitas keterlibatan manajer proyek pihak pemilik proyek terhadap peningkatan kinerja biaya proyek merupakan hubungan regresi non-linear.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T10154
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Bagus Wicaksono
Abstrak :
Ketel uap dalam penggunaannya untuk berbagai kebutuhan industri mengandung resiko bahaya yang memerlukan perhatian, karena menghasilkan uap panas, bertekanan dan dapat meledak. Kegiatan-kegiatan di dalam mengoperasikan ketel uap tersebut harus dipenuhi agar dalam pengoperasiannya berjalan lancar dan aman. Agar tahu seberapa besar resiko dari kegiatan-kegiatan pengoperasian ketel uap tersebut perlu dilakukan analisa resiko terhadap salah satu jenis ketel uap yang bila meledak akan menghasilkan ledakan yang hebat dibandingkan dengan jenis ketel uap lainnya, yaitu ketel uap silinder mendatar pipa api. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meadapatkan gambaran resiko dari kegiatan-kegiatan pengoperasian ketel uap pipa api di pabrik NSD PT. Unilever Indonesia Tbk - Cikarang - Bekasi dan di pabrik PT. Nestle Indonesia - Cikupa - Tangerang. Penelitian dilakukan dengsn pengamatan secara langsung di unit pengoperasian ketel uap. Sampel penelitian adalah kegiatan-kegiatan pengoperasian ketel uap. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan check list, diskusi dan wawancara langsung dan dari data-data sekunder. Analisa data terdiri dari analisa terhadap kegiatan-kegiatan sebelum pengoperasian ketel uap pipa api, terhadap kegiatan-kegiatan pada saat mulai pengoperasian ketel uap pipa api dan terhadap kegiatan-kegiatan selama pengoperasian ketel uap pipa api. Dari hasil analisa di dapat bahwa kegiatan-kegiatan pengoperasian ketel uap pipa api di kedua perusahan tersebut telah dilakukan secara baik dan benar, selain itu alat-alat perlengkapan termasuk alat-alat pengaman ketel uap pipa api di kedua perusahaan tersebut juga masih bekerja dengan baik, yang menjadikan kegiatan-kegiatan pengoperasian ketel uap pipa api di kedua perusahaan tersebut mempunyai tingkat resiko paling tinggi adalah pada tingkat substansial. Saran yang dapat diberikan adalah agar peneliti lain dapat melanjutkan penelitian ini dengan jenis ketel uap yang berbeda. Sebaiknya PT. Unilever Indonesia - Cikarang - Bekasi dan PT. Nestle Indonesia Cikupa - Tangerang - menugaskan para operator ketel uap hanya untuk melayani ketel uap saja. Kinerja terus ditingkatkan agar kegiatan-kegiatan pengoperasian ketel uap pipa api tetap mempunyai tingkat resiko yang rendah.
Risk Analysis of Fire Tube Boiler Operation at Non Soap Detergent Plant PT. Unilever Indonesia Tbk - Cikarang - Bekasi and at Plant of PT. Nestle Indonesia -Cikupa - TangerangThe usage of boilers in many industries is contains hazard risk that need a special treatment. They generate a pressure steam and can explode. The activities of boiler operation should be allowed in order -to operate smoothly. In order to know how big the risk of boiler operation activities, it need to be carried out risk analysis of one kind of boiler that could explode and cause big explosion. That is fire tube cylinder boiler. The aim of this research is to get risk description of boiler operation activities at NSD Plant PT. Unilever Indonesia Tbk - Cikarang - Bekasi and at Plant of PT. Nestle Indonesia - Cikupa - Tangerang. The research is carried out visually in boiler operation unit. Research samples are boiler operation activities. The data collection is carried out by check list, discussion, interview and secondary data. The data analysis is comprised of analysis on activities before operation, start operation and during operation for fire tube cylinder boiler. Based on results of analysis, it will be getting that the activities of boiler operation have been carried out appropriately. The accessories and safety devices of fire tube boiler in both companies have the highest risk -that is substantial level. The advice is the other research could continue this research with different type of boiler. The both companies assign boiler operator to operate boiler only. The performances keep to be developed in order to that activities of boiler operation have low risk level.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 10043
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Wicaksono
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang analisis data keandalan dan pemodelan pemeliharaan peralatan pada Pabrik Tabung LPG Pertamina UPMS III Jakarta. Pertama dilakukan identifikasi terhadap peralatan yang paling besar memberi kontribusi terhadap kegagalan dan downtime pabrik untuk dijadikan model, selanjutnya menganalisa efektifitas pemeliharaan pencegahan (PM) yang dikenakan pada peralatan tersebut. Teknik pemodelan dinamakan waktu tunda yang selanjutnya digunakan untuk menentukan interval PM yang optimal. Hasil analisis menunjukkan bahwa PM yang dilakukan saat ini pada alat terpilih kurang efektif dan interval PM harus diturunkan. This thesis deals with the reliability data analysis and modelling of equipment maintenance at LPG Bottle Factory of Pertamina UPMS III Jakarta. First thing done is to identil5i equipments that contribute to the highest failures and downtimes to be modeled, and than analyzed the effectiveness of preventive maintenance (PM) for the selected equipment. A modeling technique called the delay time is then used to determine the optimal PM intervals. The analysis showed that PM for the selected equipment is ineffective and the interval of PM should be decreased.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T10984
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Wicaksono
Abstrak :
Ketenagaan merupakan masalah yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, untuk itu kebutuhan tenaga perlulah menjadi perhatian dalam suatu perencanaan kesehatan khususnya perencanaan tenaga. Dikenal empat macam cara dalam menghitung ,kebutuhan tenaga, yaitu berdasarkan kebutuhan kesehatan, target pelayanan, permintaan pelayanan dan perbandingan terhadap populasi yang akan dilayani. Penelitian ini merupakan penghitungan kebutuhan tenaga melalui target pelayanan dan kemampuan pelayanan yang ada dengan melakukan work sampling serta memanfaatkan data kunjungan dan target kunjungan yang ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan tenaga yang ada pada saat ini pada umumnya telah bekerja melebihi yang telah ditetapkan, yaitu berkisar antara 0,1 - 1,5 FTE. Sedangkan untuk mencapai target yang telah ditetapkan, diperlukan penambahan tenaga pada unit unit kegiatan berkisar antara 0,1 - 12 FTE. Dari hasil penelitian disarankan untuk unit kegiatan yang kekurangan tenaga dibawah 1 FTE untuk memperbaiki sistim layanan guna meningkatkan produktivitas. Untuk yang kekurangan tenaga lebih dari 1 FTE perlu penambahan tenaga sesuai target yang ditetapkan. Unit-unit yang kelebihan tenaga perlu diperbantukan pada unit yang kekurangan tenaga. ......Nowadays, health manpower is a crucial problem in health care service in the hospital, for this reason, the need of health manpower is the point of interest in terms of health planning especially in manpower planning. It is known four methods of estimating the demand of health manpower, namely based on the health needs, service targets, health demands and manpower population ratios. The research is based on counting of manpower requirements through target of service and ability to give service by doing work sampling as well as using visiting data and target of visit. The result points out that the recent manpower generally have already worked over the limit value with average value of 0.1 to 1.5 FTE. While to achieve the target, it is needed the addition of manpower within the unit activity with range of 0.1 to 12 FTE. The results of research gives a recomendation that every unit activity in which a lack manpower under 1 FTE is needed tp improve the system of service for increasing productivity. And for those the lack of over 1 FTE it is needed the additional of manpower in line with the target set up. The unit activity in which is over of manpower is needed to channel some of them to the lack of unit.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>