Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Winasti Rahma Diani
"Indonesia merupakan bangsa multikultural yang terdiri dari berbagai suku bangsa. Setiap daerah memiliki ciri khas dan tradisi masing-masing yang menjadi warisan kebudayaannya. Salah satu bentuk warisan kebudayaan itu adalah tradisi lisan. Semua tradisi lisan penting untuk dilestarikan sebagai warisan kebudayaan bangsa. Salah satu tradisi lisan asal Banten adalah Wayang Garing yang memiliki beberapa perbedaan jika dibandingkan dengan wayang pada umumnya. Perbedaan itu membuat Wayang Garing terlihat unik. Namun, tradisi lisan tersebut terancam punah karena saat ini hanya ada seorang dalang yang masih berusaha mempertahankannya. Tidak ada salah seorang pun dari keturunan sang dalang Wayang Garing yang berminat untuk mempertahankan atau mewarisi tradisi lisan tersebut, begitu juga dengan generasi muda dari tempat Wayang Garing berasal. Peran dan upaya pemerintah untuk melestarikan Wayang Garing juga tidak tampak dengan jelas atau terasa. Jika keadaan ini terus berlanjut, keberadaan Wayang Garing sebagai salah satu tradisi lisan asal Banten benar-benar berada di ambang kepunahan.

Indonesia is a multicultural nation which consist of hundreds ethnic groups. Each region has particular characteristics and their own traditions that become the culture heritage. One of the Indonesian’s culture heritage is oral tradition. All of the oral traditions are important to be conserved as nation culture heritage. One of the oral tradition from Banten is Wayang Garing which has some differences from other wayang or puppets tradition. The differences made Wayang Garing looks unique. But, that oral tradition is barely extinct because nowadays there is only one master or dalang who still trying to preserve Wayang Garing. Unfortunately, there is no one from his family members and people arround him who seems interested to preserve Wayang Garing. The government seems lacking in their role and efforts to preserve Wayang Garing. If this situation continues,
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Winasti Rahma Diani
"ABSTRAK
Pembelajaran bahasa asing yang memperhatikan dimensi interkultural bertujuan menjadikan pelajar sebagai penutur interkultural. Dengan menguasai kompetensi interkultural, pelajar diharapkan mahir menggunakan bahasa asing dan mampu menempatkan diri berdasarkan latar belakang budaya asal dan budaya yang dipelajarinya dalam situasi interkultural. Peneliti tertarik untuk melihat bagaimana pembelajaran interkultural dilakukan dalam kursus Bahasa Indonesia bagi Pelajar Asing BIPA tingkat pemula. Dalam penelitian ini, peneliti melihat pembelajaran interkultural melalui buku ajar, observasi kelas dan program budaya, serta asesmen yang digunakan di lembaga X. Dari hasil analisis, diketahui bahwa buku ajar memuat tema-tema pembelajaran interkultural untuk kebutuhan bertahan hidup pelajar tingkat pemula. Hasil observasi kelas pun menunjukkan pembelajaran interkultural dilaksanakan dengan baik. Namun, hasil observasi field trip yang merupakan bagian dari program budaya menunjukkan bahwa kegiatan tersebut tidak terintegrasi dengan pembelajaran bahasa. Terakhir, hasil analisis asesmen menunjukkan bahwa buku latihan dan tes yang digunakan belum memperhatikan aspek interkultural. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan untuk pembelajaran interkultural di kursus BIPA, khususnya tingkat pemula.
ABSTRACT
Foreign language teaching that promotes the intercultural dimension aims to make learners to be intercultural speakers. By mastering intercultural competencies, students are expected to master foreign languages and be able to position themselves based on the background of their origin culture and the culture they learn in intercultural situations. Researcher is interested in seeing how teaching intercultural competencies conducted in the course of Indonesian as a Foreign Language BIPA , especially at beginner level. In this study, the researcher looked at intercultural teaching through textbooks, classroom observations, cultural program, and assessments used in Institution X in a beginners course. The results of the analysis show that the textbooks used contain themes of intercultural learning for the survival needs of the novice students. The results of class observations also show that intercultural teaching was well executed. However, the result of the field trip observations that were part of the cultural program show that the activities were not integrated with language learning. In addition, the result of the assessment analysis also indicates that the exercise book and the test used have not considered the intercultural aspects. Therefore, this research is expected to provide input for intercultural teaching in BIPA courses, especially at beginner level."
2018
T51313
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library