Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wisi Wilanda Syamsi
"

Kanker kolorektal merupakan penyebab kematian tertinggi kedua akibat kanker setelah kanker paru-paru. Pada tahun 2018 terdapat 1,8 juta kasus baru kanker kolorektal dan 892.000 mortalitas secara global. Sebagian besar kasus kanker kolorektal baru terdeteksi pada stadium lanjut. Hal ini dikarenakan mayoritas pasien tidak merasakan gejala yang serius pada fase awal (asimtomatik). Dari total kasus, sekitar 25% pasien kanker kolorektal diketahui telah mengalami metastasis pada diagnosis awal dan 60% lainnya setelah menjalani terapi, sehingga memerlukan pengobatan yang lebih serius dan spesifik. Salah satu jalur metastasis kanker kolorektal adalah melalui aliran darah. Proses pembentukan pembuluh darah baru atau angiogenesis dipicu oleh Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF). Interaksi antara VEGF-A dengan protein reseptor VEGFR-2 kinase menginisiasi proses angiogenesis yang dapat mempercepat penyebaran sel kanker. Beberapa senyawa telah berhasil dikembangkan untuk menghambat protein VEGFR-2 kinase, namun sebagian besar bersifat multi target dan menghasilkan berbagai efek samping. Pada penelitian ini, dilakukan studi in silico untuk menemukan inhibitor VEGFR-2 kinase terbarukan dengan selektivitas dan afinitas yang tinggi melalui perancangan obat berbasis fragmen. Simulasi penambatan molekul dilakukan berdasarkan struktur 3D VEGFR-2 kinase yang diperoleh dari Protein Data Bank (PDB ID: 1Y6A). Fitur farmakofor dirancang berdasarkan ligan standar Pazopanib dan 2-anilino-5-aryl-oxazole yang diambil dari basis data ChemSpider. Sebanyak 22.727 senyawa diambil dari pangkalan data PubChem dan dipilih 4 fragmen yang paling potensial untuk dilakukan penumbuhan fragmen. Selanjutnya, dari hasil penumbuhan fragmen dan simulasi penambatan molekul diperoleh 10 senyawa baru yang dinilai paling berpotensi menghambat protein VEGFR-2 kinase. Uji farmakologi dilakukan untuk mengetahui karakteristik fisikokimia dan toksisitas dari senyawa baru dengan menggunakan perangkat OSIRIS Data Warrior, SwissADME, pkCSM dan Toxtree. Berdasarkan interaksi molekular dan uji farmakologi diperoleh dua senyawa baru sebagai kandidat inhibitor VEGFR-2 kinase terbaik yaitu ligan 1070 dan ligan 1143.

 


Colorectal cancer is the second leading cause of cancer death after lung cancer. As of 2018, there are an estimated 1,8 new diagnoses and 892.000 mortalities worldwide. Most of colorectal cancer cases were identified at an advance stage. Approximately 25% of patients with colorectal cancer have developed metastases in early diagnoses and another 60% after undergoing therapy that requires more serious and specific treatment. Metastasis was caused by angiogenesis which mediated by Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF). Interaction between VEGF-A and receptor protein VEGFR-2 initiated the formation of new blood vessels that can accelerate the spread of cancer cells. Several compounds have been successfully developed to inhibit VEGFR-2 kinase, however most of them are multi target and result many side effects. In this research, in silico study was conducted to discover novel VEGFR-2 kinase inhibitor with high selectivity and affinity through fragment-based drug design. Molecular docking simulation was conducted based on 3D structure of VEGFR-2 kinase obtained from Protein Data Bank (PDB ID: 1Y6A). The standard ligands used in this research are pazopanib and 2-anilino-5-aryl-oxazole that acquired from ChemSpider databases. About 22.727 compounds were taken from PubChem database and 4 potential fragments were selected for fragment growing. From the result of fragment growing and molecular docking simulation, 10 new compounds that potential to inhibit VEGFR-2 kinase were obtained. Then pharmacological and toxicity tests are performed using OSIRIS Data Warrior, SwissADME, pkCSM and Toxtree. According to the molecular interaction and pharmacological tests, two new compounds are selected as the best candidate of VEGFR-2 kinase inhibitor that is ligand 1070 and ligand 1143.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisi Wilanda Syamsi
"ABSTRAK
Senyawa α-mangostin yang terkandung dalam ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana Linn.) diketahui memiliki sifat sitotoksik terhadap sel kanker. Isolasi senyawa mangostin dilakukan dengan pelarut etil asetat dan dihasilkan fraksi kaya mangostin sebagai bahan aktif untuk pelepasan terkendali pada sistem pencernaan. Sebelumnya telah dilakukan penelitian dengan berbagai variasi polimer. Dari penelitian tersebut, didapatkan bahwa penggunaan kitosan sebagai polimer penghantar α-mangostin dengan kombinasi sodium tripolifosfat menghasilkan efek penjeratan obat yang baik. Alginat sebagai agen penyalut mikropartikel berfungsi memperlambat proses pelepasan obat dari mikropartikel hingga mencapai organ target kolon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh pengaruh rasio α-mangostin dan alginat dari mikropartikel kitosan terhadap efisiensi pemuatan obat dan profil rilis. Variasi yang dilakukan adalah konsentrasi α-mangostin dan alginat dalam mikropartikel kitosan. Perbandingan kitosan dan α-mangostin yaitu 1:0,1, 1:0,2 dan 1:0,3. Sedangkan rasio alginat yang divariasikan yaitu 0,1, 0,25, 0,5 dan 0,75. Hasil yang didapatkan menunjukan bahwa efisiensi pemuatan obat dan rilis terbaik terdapat pada sediaan mikropartikel dengan rasio α-mangostin 0,1 dan alginat 0,25.

ABSTRACT
Alpha-mangostin compounds in mangosteen peel extract (Garcinia mangostana Linn.) are known has antitumour properties and cytotoxic against cancer cells. Isolation of mangostin compound was using ethyl acetate solvent and resulting the fraction of α-mangostin as an active compound for controlled release in the gastrointestinal system. Previous studies have been conducted with a variety of polymers. From these studies, it was found that the use of chitosan as a conductive polymer α-mangostin in combination with sodium tripolyphosphate produces a good effect of drug entrapment. Alginate microparticles as a coating agent has function to slow down the process of drug release from microparticles until achieve the targeted organ. This study aims to determine the further effect of of α-mangostin and alginate ratio loaded onto chitosan microparticles in efficiency of drug loading and release profiles. Variation is done by concentration of α-mangostin and alginate in chitosan microparticles. Comparison of chitosan and α-mangostin is 1:0,1, 1:0,2 and 1:0,3. Whereas concentration of alginate is 1:0,1, 1:0,25, 1:0,5 and 1:0,75. The results show that the optimum efficiency of drug loading and drug release is in the preparation of microparticles with α-mangostin ratio of 0,1 and 0,25 alginate.
"
2015
S58726
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisi Wilanda Syamsi
"Senyawa α-mangostin yang terkandung dalam ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana Linn.) diketahui memiliki sifat sitotoksik terhadap sel kanker. Isolasi senyawa mangostin dilakukan dengan pelarut etil asetat dan dihasilkan fraksi kaya mangostin sebagai bahan aktif untuk pelepasan terkendali pada sistem pencernaan. Sebelumnya telah dilakukan penelitian dengan berbagai variasi polimer. Dari penelitian tersebut, didapatkan bahwa penggunaan kitosan sebagai polimer penghantar α-mangostin dengan kombinasi sodium tripolifosfat menghasilkan efek penjeratan obat yang baik. Alginat sebagai agen penyalut mikropartikel berfungsi memperlambat proses pelepasan obat dari mikropartikel hingga mencapai organ target kolon.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh pengaruh rasio α-mangostin dan alginat dari mikropartikel kitosan terhadap efisiensi pemuatan obat dan profil rilis. Variasi yang dilakukan adalah konsentrasi α-mangostin dan alginat dalam mikropartikel kitosan. Perbandingan kitosan dan α-mangostin yaitu 1:0,1, 1:0,2 dan 1:0,3. Sedangkan rasio alginat yang divariasikan yaitu 0,1, 0,25, 0,5 dan 0,75. Hasil yang didapatkan menunjukan bahwa efisiensi pemuatan obat dan rilis terbaik terdapat pada sediaan mikropartikel dengan rasio α-mangostin 0,1 dan alginat 0,25.

Alpha-mangostin compounds in mangosteen peel extract (Garcinia mangostana Linn.) are known has antitumour properties and cytotoxic against cancer cells. Isolation of mangostin compound was using ethyl acetate solvent and resulting the fraction of α-mangostin as an active compound for controlled release in the gastrointestinal system. Previous studies have been conducted with a variety of polymers. From these studies, it was found that the use of chitosan as a conductive polymer α-mangostin in combination with sodium tripolyphosphate produces a good effect of drug entrapment. Alginate microparticles as a coating agent has function to slow down the process of drug release from microparticles until achieve the targeted organ.
This study aims to determine the further effect of of α-mangostin and alginate ratio loaded onto chitosan microparticles in efficiency of drug loading and release profiles. Variation is done by concentration of α-mangostin and alginate in chitosan microparticles. Comparison of chitosan and α-mangostin is 1:0,1, 1:0,2 and 1:0,3. Whereas concentration of alginate is 1:0,1, 1:0,25, 1:0,5 and 1:0,75. The results show that the optimum efficiency of drug loading and drug release is in the preparation of microparticles with α-mangostin ratio of 0,1 and 0,25 alginate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library