Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wisnu Wardana
"Karir harus direncanakan. Karir adalah strategi. Membahas karir berarti mempersiapkan kehidupan. Perencanaan karir berguna bagi seseorang untuk menyelidiki minat, motivasi, mengembangkan kemampuan pribadi, meningkatkan ketrampilan, mengubah perilaku, mampu memasarkan diri sendiri, meningkatkan pengalaman kerja, menetapkan tujuan realistis, membangun relasi, menghimpun informasi dan membuat pilihan atas karirnya.
Masalah terbatasnya lapangan kerja, kesulitan mencari kerja sudah menjadi masalah nasional. Ada beberapa faktor seseorang kesulitan mendapat kerja, antara lain faktor ketidakseimbangan ekonomi dan industri nasional, terbatasnya lowongan kerja dengan jumlah pencari kerja, rendahnya mutu belajar dan kualitas lulusan sekolah, minimnya ketrampilan pencari kerja, serta faktor ketidaksiapan diri pribadi. Para pencari kerja tidak memiliki perencanaan karir di masa depannya.
Sementara itu, banyak perusahaan kesulitan mencari prang yang ingin bekerja. Hal ini dicirikan dari banyaknya iklan lowongan kerja di media cetak/elektronik, acara career day dan berkembangnya lernbaga jasa penyedia tenaga kerja. Mencari orang yang bisa kerja sudah menjadi industri.
Melihat masalah sosial diatas maka dibuat penelitian pengaruh perencanaan karir dan perilaku mencari kerja terhadap hasil pencarian kerja. Penelitian ini harus bisa menjawab pertanyaan: (1) Apakah ada pengaruh antara perencanaan karir terhadap hasil pencarian kerja? (2) Apakah ada pengaruh antara perilaku mencari kerja terhadap hasil pencarian kerja? (3) Apakah ada pengaruh antara perencanaan karir dan perilaku mencari kerja terhadap hasil pencarian kerja?
Penelitian ini replikasi dari penelitian Stephen A Stumpf & Stephen M Colarelli dari New York University di tahun 1981, dengan beberapa penyesuaian mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Untuk menjawab permasalahan, Stumpf melakukan penelitian eksperimen quasi longitudinal terhadap mahasiswa akhir pasca sarjana administrasi bisnis. Tahun 2005, penelitian ini dilakukan lagi secara deskriptif terhadap perorangan yang telah diterima kerja, apakah mereka memiliki perencanaan karir dan perilaku mencari kerja. Obyek penelitian adalah perusahaan customer goods multinational PT FFI, populasi penelitian adalah seluruh karyawan PT FFI dan sampel penelitian adalah karyawan PT FFI yang dinyatakan baru diterima bekerja periode tertentu atau mampu menjawab pertanyaan kilas balik tentang rencana karirnya.
Kerangka pemikiran penelitian ini meliputi pengintegrasian konsep dan teori perencanaan karir, perilaku mencari kerja dan hasil pencarian kerja menjadi suatu model analisis. Perencanaan karir membahas konsep self assessment, membuat perencanaan, penyesuaian lingkungan, perubahan nilai/ orientasi kerja, mencari sumberinformasi karir, career feedback, self development dan Result oriented.
Perilaku mencari kerja membahas konsep mencari lowongan kerja, mengirim lamaran, mempelajari menulis lamaran, mempelajari menulis resume, mempelajari menulis soal tes, mempelajari menjawab wawancara, menjaga kesehatan & Berdoa. Hasil pencarian kerja membahas konsep mendapat panggilan tes seleksi, mendapat panggilan wawancara, mengikuti tes kesehatan, menerima gaji, mendapatkan lingkungan kerja yang sesuai dan mendapatkan pekerjaan sesuai minat.
Berdasarkan konsep diatas maka dibuat variable independent yakni perencanaan karir dan perilaku mencari kerja dan variable dependen yakni hasil pencarian kerja. Setiap variable dibuat indikator untuk menghasilkan 52 pernyataan dalam kuesioner. Dad 44 kuesioner yang kembali pengolahan data dilakukan melalui analisis linier berganda, uji statistic regresi menggunakan software SPSS versi 10.
Hasil pengolahan data menyimpulkan ada keterkaitan yang kuat antara Perencanaan Karir dan Perilaku Mencari Kerja terhadap Hasil Pencarian Kerja tetapi setiap variable memiliki hubungan yang rendah atau bisa berjalan sendiri-sendiri. Perencanaan Karir memiliki hubungan kuat dengan Hasil Pencarian Kerja sementara perilaku Mencari Kerja memiliki hubungan kurang kuat dengan Hasil Pencarian Kerja.
Hasil penelitian ini mirip dengan penelitian Stumpf & Colarelli tahun 1981 yang menyimpulkan pendidikan karir berhubungan positif dengan perilaku mencari kerja dan karir awal seseorang. Pencarian kerja yang sistematis secara signifikan berhubungan dengan rata-rata gaji yang diterima; sementara perilaku mencari kerja berhubungan dengan jumlah wawancara. Perilaku mencari kerja lainnya kurang berpengaruh terhadap hasil pencarian kerja.
Berdasarkan analisis dan kesimpulan, penelitian ini merekomendasikan hal-hal seperti (1) Karyawan harus memiliki perencanaan karir yang baik dan strategi bagaimana mencapai sukses karir dalam kehidupan. (2) Perusahaan harus mensosialisasikan ke sekolah-sekolah tentang pentingnya perencanaan karir bagi siswa. (3) Pencari kerja harus mengenali potensi diri, lingkungan dan mengembangkan kemampuan diri terus menerus apabila ingin diterima bekerja. (4) Sekolah-sekolah harus menyediakan bimbingan karir untuk siswanya. (5) Dilakukan penelitian lanjutan sejenis dengan jumlah sampel lebih banyak bersamaan dengan metode kualitatif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22627
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Wardana
"ABSTRAK
Penelitian ini dimotivasi oleh mesin multileaf collimator (MLC) yang berfungsi untuk mendistribusikan dosis-dosis radiasi yang dihimpun dalam matriks dosis pada pengembangan metode pengobatan kanker dengan radioterapi, yaitu Intensity Modulated Radiation Therapy (IMRT). MLC tidak bisa mengirimkan semua bentuk matriks dosis, sehingga perlu dilakukan suatu dekomposisi matriks agar MLC bisa mengirimkan dosis radiasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mencari cara mendekompsisikan matriks dosis yang dapat dikirim oleh MLC serta mengoptimalkan pendistribusian dosis radiasi. Algoritma Greedy dianggap sebagai algoritma yang paling optimal untuk mendekomposisikan matriks dosis menjadi matriks yang dapat didistribusikan oleh MLC. Akan tetapi ada kasus dimana Algoritma Greedy memberikan hasil yang kurang optimal, sehingga penulis mencoba untuk memodifikasi Algoritma Greedy yang menghasilkan dekomposisi yang lebih optimal.

ABSTRACT
This research was motivated by the multileaf collimator (MLC) machine, which serves to distribute the doses of radiation that is collected in the matrix dosage in the development of treating cancer methods with radiotherapy that is Intensity Modulated Radiation Therapy (IMRT). MLC cannot send all form of matrix dosage, so we need some matrix decomposition that MLC can transmit the radiation dose. Therefore, this study aimed to find the ways how to decompose matrix dosage that can be delivered by the MLC and optimize the distribution of radiation dose. Greedy algorithms are considered as the most optimal algorithm for decomposing the matrix into matrix dosage that can be distributed by the MLC. There are some cases where the Greedy algorithms provide the less optimal results. Thus in this research the algorithm is modified to obtain the more optimal result."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Wisnu Wardana
"ABSTRAK
Pengembangan Pelabuhan Sunda Kelapa memiliki banyak potensi sekaligus tantangan yang harus dihadapi mengingat fungsi dan lokasinya yang sangat penting untuk pengembangan Kota Jakarta. Pelabuhan Sunda Kelapa identik dengan nilai sejarah dan ekonomi yang ditandai dengan lokasinya yang berdekatan dengan kawasan sejarah Kota Tua sekaligus dulunya merupakan pelabuhan aktif yang digunakan pada masa penjajahan Belanda di Kota Batavia. Pelabuhan Sunda Kelapa juga sangat identik dengan banjir karena lokasinya yang sangat rawan terhadap banjir yang disebabkan oleh hujan, luapan dari sungai, maupun dari naiknya air laut. Dengan demikian Pelabuhan Sunda Kelapa memerlukan desain pengembangan kawasan sebagai wujud pengembangan pelabuhan yang dapat merespon terhadap potensi sejarah, ekonomi, dan kemungkinan banjir.

Bangunan Recreational Harbour Office merupakan salah satu bangunan yang diajukan dalam desain kawasan pengembangan Pelabuhan Sunda Kelapa yang menghadirkan bangunan kantor dengan bentuk bangunan kolonial yang dapat berfungsi sekaligus sebagai area rekreasi turis pelabuhan dan sebagai kantong air kawasan. Bangunan ini menjadi penting untuk memberikan edukasi mengenai gambaran perbedaan pelabuhan pada masa kolonial yang dibandingkan dengan pelabuhan masa kini. Bangunan ini akan memberikan gambaran bahwa pelabuhan masa kini tidak hanya erat terhadap nilai ekonomi seperti pelabuhan masa kolonial, namun juga terhadap nilai strategi untuk merespon terhadap kemungkinan adanya banjir pada kawasan sekitar.


ABSTRACT
The development of Sunda Kelapa Port has a lot of potential and challenge to be faced considering its function and location that is very important for the development of Jakarta. The port of Sunda Kelapa is identical with the historical and economic values characterized by its location adjacent to the historical area of the old City as well as the active port used during the Dutch colonial period in Batavia City. Sunda Kelapa Port is also very identical with flooding due to its location which is very prone to flooding caused by rain, overflow from the river, or from the rise of sea water. Thus, Sunda Kelapa Harbor requires the design of development of the area as a form of port development that can respond to the potential of history, economy, and possible flooding. Recreational Harbour Office Building is one of the buildings proposed in the design of the development area of Sunda Kelapa Port which presents an office building with the form of colonial building that can function as well as a tourist area of port tourists and as a water storage. This building became important to educate the differences of the harbor in the colonial period compared with the current port. This building will give an idea that todays port is not only closely related to economic value such as colonial era port, but also to the value of strategy to respond to the possibility of flooding in the surrounding area.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Wardana
"Minyak sawit kasar mengandung tokoferol dan tokotrienol yang merupakan senyawa dari vitamin E. Proses pemurnian minyak sawit menyebabkan tokoferol dan tokotrienol menghilang. Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan dan dapat menjadi produk samping industri sawit. Isomer dari tokoferol yang mempunyai aktivitas terbesar adalah α-tokoferol. Salah satu cara pemisahan α-tokoferol dari minyak sawit kasar adalah dengan ekstraksi cair-cair. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data kesetimbangan cair-cair sistem minyak sawit kasar + α-tokoferol + isopropanol serta melihat kinerja pelarut yang dipilih sehingga akan berguna untuk perancangan alat ekstraksi. Metode yang digunakan adalah mencampur dan mengendapkan larutan hingga mencapai keadaan yang setimbang kemudian dianalisis fraksi massa tiap komponen pada fase ekstrak dan rafinat untuk rasio massa pelarut yang berbeda-beda. Pada penelitian ini didapat data kesetimbangan cair-cair pada rasio massa minyak sawit kasar dibanding isopropanol sebesar 1:0,2; 1;0,4; dan 1:0,6. Kinerja pelarut isopropanol rendah sebab koefisien distribusi dari α-tokoferol yang terbesar yaitu 0,85 dan selektivitas pelarut yang terbesar yaitu 0,89 bernilai kurang dari 1. Ekstraksi cair-cair secara langsung untuk memisahkan α-tokoferol dari minyak sawit kasar sulit dilakukan karena banyaknya fraksi cair minyak sawit yang ada pada fase ekstrak.

Crude palm oil contains tocopherols and tocotrienols which are the main compounds of vitamin E. In palm oil refining process tocopherols and tocotrienols is removed. The function of vitamin E is as an antioxidant and can be makes as side product of palm oil industry. Isomer of tocopherol that has the greatest activity is α-tocopherol. Liquid-liquid extraction is one of separation method that can be used for separation of α-tocopherol from crude palm oil. This study was conducted to obtain liquid-liquid equilibrium data for system of crude palm oil + α-tocopherol + isopropanol and to identificate performance of the selected solvent so it can be use for extractor design. The method used is mixing and settling the solution until it reach equilibrium state then analyzed the mass fraction of each component in extract and rafinat phase for different mass ratio of solvent. The liquid-liquid equilibrium data obtained is in mass ratio of crude palm oil to isopropanol at 1:0.2; 1:0.4; and 1:0.6. The performance of isopropanol is poor because the largest distribution coefficient of α-tocopherol is 0.85 and the largest solvent selectivity is 0.89 still below than unity. Using liquid-liquid extraction to directly separating α-tocopherol from crude palm oil is hard to do because a lot of liquid fraction of palm oil in extract phase."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Wardana
"ABSTRAK
Prinsip Mengenal Nasabah merupakan prinsip yang diterapkan Penyedia Jasa Keuangan untuk mengetahui identitas nasabah, memantau kegiatan transaksi nasabah termasuk pelaporan transaksi yang mencurigakan. Prinsip ini tidak hanya berguna untuk mendeteksi transaksi keuangan yang kemungkinan merupakan tindak pidana pencucian uang tetapi juga melindungi Penyedia Jasa keuangan dari berbagai risiko dalam berhubungan dengan nasabah atau counter-party. Pada UU No. 8 Tahun 2010, Prinsip Mengenal Nasabah ini berubah menjadi prinsip mengenali pengguna jasa yang dikenal sebagai Customer Due Dilligence (CDD) dan Enhanced Due Dilligence (EDD). CDD dan EDD dilakukan tidak hanya kepada calon nasabah tetapi juga kepada nasabah lama. Hasil penelitian menunjukkan praktek pencucian uang mempunyai akibat yang kompleks yaitu merongrong penyedia jasa keuangan, merugikan masyarakat, dan negara yang berdampak menghambat pembangunan nasional. Adapun perangkat hukum yang diterapkan berupa Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang, Peraturan Bank Indonesia, dan Peraturan Pasar Modal secara materi sudah cukup memadai, namun dalam pelaksanaannya belum berjalan efektif karena terdapat beberapa kendala baik di penyedia jasa keuangan sendiri yang belum optimal. Dalam perbandingan antara bank dan perusahaan efek pada penerapan prinsip mengenal nasabah dilihat dari pembukaan rekening terdapat perbedaan yang diantaranya berupa kewajiban pencantuman NPWP, kewajiban pengisian data pasangan, hubungan calon nasabah dengan perusahaan, sampai dengan penolakan nasabah. Kendala-kendala yang dihadapi yaitu masyarakat yang belum memahami dan menerima pemberlakuan penerapan Prinsip Mengenal Nasabah, dan adanya rasa kekhawatiran akan kehilangan nasabah apabila menerapkan Prinsip Mengenal Nasabah, adanya sikap kurang kooperatif dari pihak nasabah itu sendiri, dan belum tersosialisasikan dengan baik tentang adanya peraturan tentang Prinsip Mengenal Nasabah dalam masyarakat. Dalam hal ini perlunya Otoritas Jasa Keuangan yang merupakan otoritas tertinggi dalam lembaga keuangan di Indonesia untuk berperan aktif dalam memajukan perekonomian sekaligus melindungi dari kejahatan pencucian uang dan kejahatan lainnya.

ABSTRACT
Know Your Customer Principles or abbreviated with KYC is one applied by Financial Service Provider to know customer(s) identity, to monitor customer(s) transaction activities including suspicious transaction report.This principle is not only benefit for detecting financial transaction from possible money laundry crime but also it protect Financial Service Provider from some risks connected with customer or counter-party. In Laws No. 8 of 2010, this Know Your Customer Principle had been changed as Customer Due Diligence (CDD) and Enhanced Due Diligence (EDD). Solely, both CDD and EDD had not been conducted only to customer prospective but also the old one. Research result had indicated that money laundry has complex risks, those are : undermining financial service provider as well as hurting public and state having impact to hamper national development. As to applied law instruments are: Laws on Money Laundry Crime as well as Bank Indonesia and Capital Market regulations both materially and adequately. But, its implementation had not been realized effectively, there are some obstacles either with such self financial service provider which had not implemented Principle of Know Your Customer optimally by considerations of possible customer(s) lost or even customer(s) who had not submitted data cooperatively. By comparison among bank and securities company in application of Know Your Customer Principle based on account opening there are discrepancies among them obligation of attaching Tax Clearance (NPWP), obligation of completing form of partner (husband/wife) through customer rejection. The faced obstacles are : community who had not understood and received enactment of Know Your Customer‟s Principles application, and apprehension feel will be leaven by customer when apply of Know Your Customer Principle, any uncooperative attitude of such self customer and regulation on Know Your Customer Principles had not been socialized to community kindly. In this case Financial Service Authority as the highest one in financial institution in actively, it should play role to develop economy and simultaneously to protect from money laundry and other crimes.."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T38895
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Wardana
"ABSTRAK
Liquefied Petroleum Gas (LPG) dengan kandungan utama propana dan butana berpotensi untuk menjadi sumber karbon dalam sintesis aligned carbon nanotubes (ACNT). Penelitian ini mempelajari pengaruh konsentrasi karbon dari LPG yang merupakan banyaknya jumlah mol karbon dalam volume gas keseluruhan dan waktu reaksi pada yield dan diameter CNT yang dihasilkan. Sintesis CNT menggunakan metode Floating Catalyst-Chemical Vapor Deposition (FC-CVD) dengan katalis ferrocene pada bola silika sebagai substrat. Karbon hasil sintesis tumbuh di substrat dan dinding reaktor kuarsa. Peningkatan konsentrasi karbon dari 0,017 M hingga 0,048 M mampu menghasilkan CNT pada substrat tetapi belum berbentuk ACNT. Yield yang dihasilkan memiliki kecenderungan untuk turun kemudian naik. Peningkatan konsentrasi karbon menurunkan diameter CNT dari 56 nm menjadi 41 nm. Penambahan waktu reaksi dari 40 menit menjadi 120 menit mampu meningkatkan yield dan memperbesar diameter CNT dari 41 nm menjadi 87 nm.

ABSTRACT
Liquefied Petroleum Gas (LPG) with propane and butane as the main components is potential to be carbon source in synthesis of aligned carbon nanotubes (ACNT). This research studies the influence of carbon concentration from LPG which is amount of the carbon moles in total volume of input gases and reaction time in yield and diameter of CNT produced. The synthesis of CNT using Floating Catalyst-Chemical Vapor Deposition (FC-CVD) method with ferrocene as catalysts on silica spheres as substrate. The carbons produced grow in substrate and quartz reactor?s wall. Increases carbon concentration from 0.017 M to 0.048 M is capable producing CNT on substrate but unformed ACNT. Yield produced has a tendency to down and then rise. Increases in carbon concentration reduce the diameter of CNT from 56 nm to 41 nm. Increases reaction time from 40 to 120 minutes is able to improve yield and increase diameter of CNT from 41 nm to 87 nm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41656
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover