Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Wulan Rahmawati
"Penelitian ini menguji efek penghambatan karsinogenesis sari buah merah (Pandanus conoideus Lam.) merek X dengan DMBA sebagai penginduksi tumor paru-paru. 110 tikus betina galur Sprague-Dawley dibagi secara acak dalam enam kelompok. Kelompok I, kontrol negatif, diberikan minyak wijen 1 ml; kelompok II, kontrol positif, diberikan dosis tunggal 7,12- dimetilbenz(a)antrasen (DMBA) (15 mg) dalam minyak wijen secara per oral, dan selanjutnya kedua kelompok hanya diberikan aquades. Kelompok III, kelompok preventif, diberikan bahan uji dosis 0,43 ml/200 g bb per hari dimulai dua minggu sebelum diinduksi dengan DMBA hingga akhir masa percobaan. Kelompok IV, V, dan VI, kelompok kuratif, diinduksi dengan DMBA dan diberikan bahan uji dengan variasi dosis berturut-turut, 0,21 ml/200 g bb, 0,43 ml/200 g bb, dan 0,86 ml/200 g bb per hari. Masa percobaan berlangsung selama 120 hari. Pengamatan penghambatan karsinogenesis paru-paru dilakukan dengan mengamati histologi paru-paru hewan uji. Pemberian sari buah merah merek X dosis 0,21 ml/200 g bb memperlihatkan penghambatan karsinogenesis paru-paru yang lebih baik dibandingkan kelompok dosis lainnya.

This study examined the carcinogenesis inhibition effect of buah merah (Pandanus conoideus Lam.) extract brand X on DMBA-induced rat lungs tumor. One hundred and ten female Sprague-Dawley rats randomly divided into 6 groups. Group I, negative control, received 1 ml sesame oil; group II, positive control, were given a single dose of 7,12-dimethylbenz(a)antrasen (DMBA) (15 mg) in 1 ml sesame oil by oral intubation, and both groups were received aquadest during the experiment period. Group III, preventive group, received 0.43 ml/200 g bw sample daily beginning two weeks before induced by DMBA until the experiment was terminated. Group IV, V, and VI, curative groups, were induced by DMBA and received 0.21 ml/200 g bw, 0.43 ml/200 g bw, and 0.86 ml/200 g bw sample daily, respectively. The experiment was terminated at day 120. The experiment of carcinogenesis inhibition was observed by lungs histology of tested animal. The result showed that buah merah extract brand X at 0.21 ml/200 g bw improved lungs carcinogenesis inhibition rather than others dose."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S32889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Rahmawati
"Menggunakan kerangka resource dependence theory, resource-based view theory dan teori keagenan, penelitian ini bertujuan untuk menguji implikasi dari koneksi politik, kualitas laporan keuangan dan manajemen risiko perusahaan terhadap biaya utang. Dengan mempertimbangkan pandemi COVID-19 sebagai external shock dan ingin meneliti dampak external shock tersebut terhadap variabel utama penelitian, maka sampel penelitian ini mencakup perusahaan sektor non-finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2021, yang terdiri dari periode pandemi COVID-19 (2020-2021) dan perekonomian normal (2015-2019). Berdasarkan hasil pengujian, penelitian ini menemukan beberapa hal sebagai berikut. Pertama, perusahaan dengan tingkat koneksi politik yang lebih kuat cenderung dikenakan biaya bunga yang lebih rendah, demikian pula halnya ketika perusahaan memiliki kualitas laporan keuangan yang lebih tinggi. Lebih lanjut, penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa keefektifan pengimplementasian manajemen risiko perusahaan berdampak terhadap rendahnya biaya utang yang dibebankan oleh pemberi pinjaman. Kedua, dengan mempertimbangkan peran koneksi politik, penelitian ini menemukan bahwa kualitas laporan keuangan tetap menjadi pertimbangan pemberi pinjaman ketika menentukan biaya utang walaupun perusahaan tersebut memiliki perikatan politik. Selanjutnya, penelitian ini juga menemukan bahwa pemberi pinjaman cenderung membebankan biaya utang yang lebih tinggi bagi perusahaan dengan skor manajemen risiko perusahaan yang tinggi dan memiliki tingkat koneksi politik yang lebih kuat. Ketiga, dengan mempertimbangkan peran moderasi COVID-19, penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa pengaruh negatif antara koneksi politik dan biaya utang serta manajemen risiko perusahaan dan biaya utang akan lebih kuat disaat periode pandemi dibandingkan periode perekonomian normal. Akan tetapi, penelitian ini menemukan bahwa pandemi COVID-19 memoderasi pengaruh negatif antara kualitas laporan keuangan dan biaya utang. Keempat, dengan mempertimbangkan interaksi koneksi politik dan pandemi COVID-19, penelitian ini menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan peran moderasi koneksi politik baik pada perekonomian normal maupun pada periode pandemi COVID-19. Terakhir, dengan menggunakan serangkaian uji sensitivitas, ditemukan bahwa hasil pengujian ini bersifat robust dan terbebas dari masalah endogenitas.

Using the resource dependence theory, resource-based view theory, and agency theory, this study examines the implications of political connections, financial reporting quality, and enterprise risk management on the cost of debt. By considering the COVID-19 pandemic as an external shock and wanting to examine the impact of this external shock on the main research variables, the sample of this study includes non-financial sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2015-2021 period, which consists of the COVID-19 pandemic period (2020-2021) and the normal economic period (2015-2019). Based on the test results, this study finds the following. First, firms with stronger political connections tend to incur lower costs of debt, which is also the case when firms have higher quality financial reporting. Furthermore, this study fails to prove that the effective implementation of corporate risk management impacts the lower cost of debt lenders charge. Second, considering the role of political connections, this study finds that the financial reporting quality remains a consideration for lenders when determining the cost of debt, even though the company has political ties. Furthermore, this study also finds that lenders tend to charge higher costs of debt for firms with high enterprise risk management scores and stronger political connections. Third, considering the moderating role of COVID-19, this study fails to prove that the negative effects between political connections and the cost of debt, as well as enterprise risk management and the cost of debt, will be stronger during the pandemic period than during normal economic periods. However, this study finds that the COVID-19 pandemic moderates the negative effect between financial reporting quality and the cost of debt. Fourth, by considering the interaction of political connections and the COVID-19 pandemic, this study finds no difference in the moderating role of political connections in both the normal economic period and the COVID-19 pandemic period. Finally, using a series of sensitivity tests, this study finds that the results are robust and free from endogeneity problems."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library