Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yan Adhitya
Abstrak :
Kecamatan Pasiraman yang berada di pantai selatan blitar merupakan daerah perbukitan yang umumnya disusun oleh batu gamoing. Kecamatan ini mempunyai aliran sungai bawah permukaan yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber air baku. Salah satu upaya pengembangan itu adalah pemetaan aliran Gua Rowo yang berupa sungai bawah permukaan dengan pengukuran geolistrik tomografi untuk mengetahui gambaran geologi bawah permukaan tentang jenis batuan, ketebalan,kedalaman, penyebaran air tanah secara lateral dan vertikal. Hasil pengukuran geolistrik tomografi menginterprestasikan bahwa nilai tahanan jenis anatara 5-15 m yang berwarna biru muda adalah air tanah. Nilai tahanan jenis yang lebih besar daripada 750 m yang berwarna cokelat sampai cokelat tua kehitaman adalah rongga atau gua di bawah permukaan. Arah aliran sungai bawah permukaan dari Gua Rowo ke umbul Tuk adalah utara-selatan, jarak antara Gua Rowo dan umbul Tuk sekitar 3 km dengan perbedaan ketinggian 20 m. Gua Rowo mempunyai ketinggian air +85 m dan Umbul Tuk +65 m di atas permukaan laut. Pemanfaatan air dapat dilakukan dengan memompa atau mencegat aliran sungai bawah permukaan dengan pengeboran dari hasil interpretasi pengukuran tomografi. Perlu adanya penelusuran gua untuk pemetaan langsung di lapangan berikut pengukuran debit airnya. Teknologi lain untuk mengetahui aliran sungai bawah permukaan adalah teknik perunutan (tracer technic) yang umumnya dilakukan dengan gabah, zat warna (rodamin) dan fosfor.
Bandung: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum, 2014
620 JSDA 10:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Adhitya
Abstrak :
Gunung Agung is a stratovolcano type of volcano which has a height of 3,142 masl and is located in Karangasem Regency, Bali Province. At the end of 2017, Mount Agung's volcanic activity increased until it finally erupted several times in October to December. The government has prepared refuge pockets at the foot of Mount Agung, in areas that are not directly affected by eruption. There are 19 drilling plan points that will be carried out to meet the raw water needs at the evacuation site. This paper presents the groundwater recharge potential including the distribution of water sources, Hydrogeological conditions and the magnitude of groundwater recharge potential at hillside of Mount Agung and the surrounding area. The method used in this study is a field survey, calculation of potential recharge, analysis and evaluation of hydrogeological conditions, distribution of water sources and calculation of potential groundwater recharge. Groundwater at the foot of Mount Agung has the potential to be utilized and developed mainly to cover raw water needs in several refugee locations, namely in the Districts of Sidemen, Abang and Karangasem. The result of the analysis is that the largest groundwater potential is in Kubu Sub-District, namely 97,560,207 m3 / year, with a position that is relatively susceptible to primary hazards and secondary to Mount Agung eruption. For locations that are relatively safe and reachable in the area, they are in Tianyar, Sukadana, Baturinggit, Kubu, and Tulamben Villages, all of which are on the coast of the sea. These results are expected to be used by local governments in an effort to deal with the provision of water from the impact of the eruption of Mount Agung.
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2019
627 JTHID 10:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library