Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yessy Warastuti
"Mineral zeolit memiliki sifat yang khas seperti memiliki kapasitas tukar
kation (KTK) yang tinggi dan sangat berpori, sehingga banyak dimanfaatkan sebagai
adsorben, penyaring molekul, katalis dan Iain-lain. Salah satu fungsi zeolit yaitu
sebagai adsorben, dapat diterapkan dalam bidang pertanian, yaitu untuk menahan
lebih lama unsur-unsur hara di dalam pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman, agar
tidak mudah hilang akibat proses pencucian oleh air tanah maupun air hujan. Di
dalam tanah terdapat material humat yang merupakan komponen dari humus . Secara
umum material humat dapat dibagi atas tiga fraksi utama yaitu asam humat, asam
fulvat, dan humin. Material humat dapat berinteraksi dengan zeolit seperti halnya
interaksi antara mineral Hat dengan material humat.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh asam humat terhadap
daya adsorpsi zeolit alam terhadap ion fosfat dari pupuk TSP dan ion kalium dari pupuk KCl. Kedua jenis pupuk tersebut merupakan pupuk yang banyak digunakan
oleh petani selain pupuk Urea. Zeolit alam yang digunakan adalah zeolit alam Bayah
dan Tasikmaiaya. Asam humat diperoleh dengan mengisolasi tanah gambut yang
berasal dari Palembang, Sumatera Selatan , dengan menggunakan campuran larutan
NaOH dan Na4P207 dengan perbandingan 1:1.
Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh basil bahwa daya adsorpsi
zeolit alam Bayah dan Tasikmaiaya yang diaktivasi lebih besar daripada zeolit yang
tidak diaktivasi. Kedua jenis zeolit dapat mengadsorpsi ion fosfat dari pupuk TSP,
sedangkan ion kalium dari pupuk KCl hanya dapat diadsorpsi oleh zeolit alam
Tasikmaiaya. Dengan adanya asam humat, daya adsorpsi kedua jenis zeolit terhadap
ion fosfat dan ion kalium mengalami peningkatan. Peningkatan daya adsorpsi ini
dikaitkan dengan mekanisme pertukaran kation antara asam humat-zeolit-ion kalium,
pada pupuk KCl dan penambahan asam humat pada pupuk TSP menyebabkan ion
fosfat terbebas dari fiksasi oleh senyawa A1 dan Fe sehingga dapat diadsorpsi secara
optimal oleh zeolit"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yessy Warastuti
"Terdapat beberapa metode untuk mengekstraksi hidroksiapatit dari tulang sapi. Dalam penelitian ini, tulang sapi diekstraksi dengan menggunakan metode alkalin hidrotermal menggunakan larutan NaOH pada suhu 100°C . Karakterisasi hidroksiapatit dengan spektrofotometer Fourier Transform Infrared (FTIR) menunjukkan puncak serapan dari vibrasi regang OH pada daerah 3570-3360 cm-1, serapan yang khas dari karbonat (CO32-) pada 1416 cm-1 dan 874 cm-1, kemudian serapan fosfat (PO43-) pada 1037 cm-1, 604 cm-1 dan 568 cm-1 Karakterisasi pola difraksi dengan XRD menunjukkan puncak difraksi karakteristik dari hidroksiapatit pada posisi 2θ 25.95°, 31.9°, 33.14° , 34.2° 40.05°, 46.83°, 49.59° dan 50.73°. Persentase rata-rata ekstrak hidroksiapatit yang diperoleh dengan metode alkalin hidrotermal adalah sebesar 68,809 ± 0,461. Membran komposit hidroksiapatit tulang sapi-khitosan-poli (vinil alkohol) disintesis dengan metode film casting dan penguapan pelarut.
Karakterisasi secara visual/tampilan fisik menunjukkan membran yang homogen dengan tingkat kelenturan yang bervariasi. Karakterisasi FTIR dan XRD pada sampel membran menunjukkan telah terbentuk komposit yang terdiri dari puncak serapan unsur penyusun yang diperkuat dengan tidak terbentuknya puncak serapan baru pada data FTIR maupun SEM. Analisis sifat mekanik membran menghasilkan membran dengan kekuatan tarik 4-11 MPa untuk kontrol dan 3-8,5 MPa untuk sampel dengan variasi komposisi, perpanjangan putus 90-340%, dan modulus Young sebesar 1- 9,5 MPa. Nilai modulus semakin bertambah dengan kenaikan dosis radiasi. Uji bioaktivitas in vitro dalam larutan SBF menghasilkan data pH larutan naik (8,4-8,6) pada minggu ke-1 dari semula 7,4.
Uji absorbsi air diperoleh sampai 600%, kehilangan berat membran terjadi pada minggu ke-1 dan ke-2 perendaman dengan kisaran 0,75-1,6% pada konsentrasi PVA 3% dan 5%. Pada perendaman minggu ke-3 dan seterusnya sampai minggu ke -12 terjadi penambahan berat membran maksimal 26%. Uji bioktivitas in vitro menunjukkan membran komposit hidroksiapatit-khitosan-poli (vinil alkohol) bersifat bioaktif karena terbentuk lapisan spherical/globular apatit pada permukaan membran dengan bertambahnya waktu perendaman dalam SBF.

There are several methods for extracting hydroxyapatite from bovine bones. In this study, bovine bone was extracted using alkaline hydrothermal method using NaOH solution at a temperature of 100oC. Characterization of hydroxyapatite with Fourier Transform Infrared Spectrophotometer (FTIR) shows the absorption peak of OH stretch vibration in the region 3570-3360 cm-1, absorption characteristic of carbonate (CO32-) in 1416 cm-1 and 874 cm-1, then the uptake of phosphate (PO43-) at 1037 cm-1, 604 cm -1 and 568 cm-1. Characterization by XRD diffraction pattern shows the characteristic diffraction peaks of hydroxyapatite in position 2θ 25.95°, 31.9°, 33.14°, 34.2° 40.05°, 46.83°, 49.59° and 50.73°. The average percentage of hydroxyapatite extract obtained by alkaline hydrothermal method amounted to 68.809 ± 0.461. Composite bovine bone hydroxyapatite-chitosan-poly (vinyl alcohol) membrane was synthesized by films casting and evaporation of solvent method. Visual/physical appearance of membrane showed a homogeneous membrane with various degree of flexibility.
FTIR and XRD characterization of the samples showed that composite membrane comprising absorption peaks constituent elements reinforced with the formation of a new absorption peak in the data FTIR and SEM. Analysis of the mechanical properties of the membrane produces a membrane with a tensile strength of 4-11 MPa for the control and 3 to 8.5 MPa for samples with variations in composition, 90-340% elongation at break, and Young's modulus of 1 to 9.5 MPa. Modulus value increases with increasing of radiation doses. Bioactivity test in vitro in the SBF solution to produce data pH rises (8.4 to 8.6) at week 1 of the original 7.4.
From water absorption result, it showes that membran has water absorption capacity up to 600%. Percentage weight loss of the membrane with PVA concentration of 3% and 5% occurs at 1 to 2 weeks immersion is 0.75 to 1.6%. At 3rd to 12 weeks of immertion time, there is an increasing weight of membrane up to 26%. In vitro bioactivity results show that hydroxyapatite-chitosan-poly(vinyl alcohol) composite membrane are bioactive as indicated by the formation of spherical / globular apatite on the surface of the membrane along with increasing immersion time in SBF."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library