Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yetti Farichati
Abstrak :
Masaiah disolusi. zat. aktif obat dalam sediaan: padat oral banyak mendapat perhatian mengingat bahwa laju disolusi obat memegang peranan yang penting daiwa merainaikan " bi6avajlabjljtas dan bioekivalensi " obat secara in vitro. Banyak metoda yang telah dilakukan dalam usaha menin katkan laju disolusi dan obat, khususnya yang mernpunyai k larutan yang rendah dalam air atau cairan lambung... Dari sekian banyak metoda-metoda, kami memilih untuk me mat pengaruh polisorbat. 80, dioktil sodium sulfo suksinat dan glismn terhadap laju disolusi piroksikam dan kioramfe - nikol.. Metoda yang kami lakukan dalam penelitian mi adaiah metoda kristalisasi, metodapenambahan langsung dan metoda granulasi basah. Adapun uji laju disolusi dilakukan dengan metoda It basket ' pada kecepatan rotasi 100 rpm, sebagai m dia disolusi digunakan HC1 0,1 N, pada temperatur 37°C 0,5°C. Sampel diambil pada menit ke 5, 10 1, 15, 20 9, 25, 30, £4.5 dan 60 setelah percobaari dimulaTL. Jumlah obat yang me - larut dalam media disolusi ditentukan dengan spektrofoto meter u.v. pada panjang gelombang maksimumnya, dimana untuk piroksikam pada A 334 nm, dan kloramfenikol pada A 278 mm diban.dingkan terhadap larutan standar pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh adanya.. polisorbat 80 pada piroksikam balk dengan metoda kristalisasi dengan kadar 2,5 % atau metoda granulasi basah dan pencampuran langsung dengan kadar 2,0 % meningkatkan laju disolusinya, demikian pula metoda granulasi basah .glisin kadar 2,,0 %. Metoda kristalisasi kioramfenikol dalam larutan polisorbat 80 2 9 5 % maupun polisorbat 80, diokthl sodium sulfo suksi- 'nat dan glisin dengan kadar 17,5 % baik dengan metoda pencampuran langsung maupun metoda granulasi basah tidak meningkatkan laju disolusi kioramfenikol. ......The problems in drug dissolution of solid, oral dosage forms draw a. lot.. att.jxtion. because drug dissolution rate plays important role in.predicting H bioavailabilty and bioequivalent it of drug in vitro. Many methods have been done to increase the drug dissolution rate, especially for those which have slight solubility in water or gastric liquid Amoung those me thods, we chose to observe the effect of the addition of polysorbate 80, dioctyl sodium sulfo succinate and glycine in the increating the dissolution rate of piroxicam and chioramphenicol. The methods carried out in the experiment were crystallization method, direct mixing method and wet granula - tion method. Observation of the dissolution rate were done using the U basket's method 11 on the rotation rate of 100 rpm, withHC1 0,1 N as medium at temperature of 370 LOV5°C The sample were taken. on 5 th , 10tb , 15th , 20tb 1 25th 30th , kSth , and 60th minutes after the experiment had been started The amount of drug that disolved in the dissolu - tion medium were determined by using ultra violetspectrophotometer at their maximum wave lenght, that is at 1 334 nm for piroxicam, and 278 nm for chioramphenicol by cog paring to the standard solution the original drug which concentration had already been known. The experiment showed that the addition of 2,5 % solution of polysorbate 80 in the crystallization method of piroxicam or 2,0 % concentration in wet granulation m thod and direct mixing method could increase their dissolution rate, and also the addition of glycine 2,0 % and gave the same effect in wet granulation method. While in chloram.phenicol the existence of surfactants polysorbate 80 2,5 %, polysorbate 80, dioctyl sodium sulfa succinate and glycine 17,5 % couldn't increase the disso - lution rate in all three methods mentioned above
Depok: Universitas Indonesia, 1986
S31691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library