Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yoserizal
"Penelitian ini ingin melihat bagaimana potensi museum perjuangan yang merupakan salah satu wadah pelestarian sejarah perjuangan bangsa dengan berbagai macam jenis koleksi yang dipamerkannya, berupaya mensosialisasikan nilai-nilai kejuangan kepada masyarakat agar ketahanan nasional meningkat. Untuk keperluan tersebut, studi kasus dilakukan di museum perjuangan TM Satria Mandala yang merupakan museum pusat milik TNI dengan koleksi yang cukup lengkap tentang sejarah perjuangan pada saat merebut, mempertahankan dan mengisi kernerdekaan.
Sosialisasi mencakup seluruh proses mempelajari nilai-nilai, sikap-sikap, pengetahuan, berbagai kelrampilan dan berbagai teknik yang dimiliki oleh masyarakat yang menyangkut kebudayaan. Menurut Leslie sosialisasi membina potensi biologis anak kedalam pola yang berfungsi yang disebut kepribadian manusia (Leslie, 1976: 11).
Pendidikan selaku proses enkulturasi dalam rangka nation building berarti proses melembagakan nilai-nilai baik yang berupa warisan teluhur, nilai-nilai kejuangan, maupun nilai-nilai ideologi negara. Sebagai totalitas keseluruhan nilai-nilai tersebut berkembang mewujudkan pada tingkat individual dan kolektif etos kebudayaan nasional. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa peran sejarah nasional secara positif akan menopang perkembangan etos kebangsaan itu. Kiranya tidak tepat ucapan bahwa nasionalisme tidak relevan lagi bagi generasi muda, bahkan sebaliknya untuk meningkatkan nation-building, nasionalisme kita perlu direvitalisasikan dalam segala dimensinya.
Nilai-nilai kejuangan adalah konsepsi tentang hal-hal yang dipandang paling bernilai dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang berakar secara emosional dalam jiwa bangsa Indonesia berkenaan dengan pengalaman sejarah perjuangannya, meliputi mental, tekad, jiwa dan semangat pengabdian serta disiplin yang tinggi dengan lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan/atau golongan. Dengan dernikian nilai-nilai kejuangan merupakan faktor yang mendasari setiap anggota masyarakat dalam hentuk sikap dan tindakan terpuji seperti ketaatan, disiplin, pengabdian terhadap bangsa dan negara.
Museum perjuangan TNI Satria Mandala sebagai museum perjuangan merupakan salah satu sarana yang diperlukan bagi pembinaan dan pelestarian jiwa serta semangat keprajuritan di kalangan TNI khususnya dan masyarakat umumnya, terutama generasi penerus perjuangan bangsa Disamping sebagai sarana untuk mengungkapkan kewaspadaan bangsa Indonesia dalam menghadapi bahaya ancaman yang bertentangan dengan Pancasila, museum juga merupakan sarana yang efektif untuk mewariskan nilai kejuangan '45. Melalui museum TNI, masyarakat dapat mengetahui proses pertumbuhan jiwa dan semangat keprajuritan bangsa Indonesia sebelum abad ke 20 secara berkesinambungan, sehingga akan lebih mudah memahami sejarah perjuangan TNI sebagai bagian integral dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Ketahanan nasional sebagai bahasa yang dialirkan melalui sistem nilai dan logika kebangsaan tidak lain adalah kondisi yang dinamis darn bangsa Indonesia sehingga pencapaiannya dapat diukur berdasarkan situasi yang berkembang saat itu. Oleh karenanya ketahanan nasional terwujud sesuai sasaran-sasaran pembangunan nasional yang dicapai. Kondisi dinamis bangsa ini harus mampu memancarkan efek tangkal dan Gaya tangkal terhadap setiap ancaman. Tetapi pada hakekatnya kemampuan itu hanya dapat menjadi nyata apabila setiap individu warga negara Indonesia bersedia mewujudkan. Jadi ketahanan nasional yang berkemampuan itu hanya akan terwujud apabila kesadaran semangat juang bangsa Indonesia tinggi. Oleh sebab itu ketahanan Nasional harus merupakan perpaduan aspek fisik materiil dengan non fisik spiritual.
Dengan demikian dalam menentukan politik dan strategi, aspek kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan harus ditetapkan sebagai salah satu sasaran yang hendak dicapai dalam pelaksanaan pembangunan. Nampak Pula disini bahwa kesadaran akan nilai-nilai kejuangan telah mencapai pada tingkat politik dan strategi nasional dengan tujuan mewujudkan ketahanan nasional bangsa. Ketahanan nasional sekaligus merupakan strategi penangkalan bangsa Indonesia karena dapat memberi bobot kredibilitas dan kapabililas bagi menangkal ancaman lawan. Segala upaya tersebut kembali lagi pada kesadaran bangsa Indonesia sendiri untuk membela Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada penyusunan tesis ini diadakan penelitian, dengan jalan menyebarkan quesioner dengan 11 pertanyaan kepada 100 orang pengunjung museum TNI Satria Mandala. Penelitian ini dianalisa dengan memakai metode pooling. Hasil penelitian tnenunjukkan bahwa Museum Perjuangan TNI Satria Mandala belum mencapai hasil yang maksimal sebagai media sosialisasi nilai-nilai kejuangan, untuk itu pengelola museum perlu mengambil langkah-langkah perbaikan baik dalam pengelolaan. penataan, perawatan maupun informasi."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoserizal
"Predikat status swadana yang telah disandang sejak akhir tahun 1992 oleh Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo DKI Jakarta akan bergeser menjadi BUMD pada awal tahun 2005. Seiring dengan Keputusan Presiden Nomor 40 tahun 2001 mengenai kelembagaan rumah sakit BUMD, maka pengelolaan rumah sakit akan mengarah kepada operasional pelayanan secara mandiri dan otonom. Dengan adanya issue kemandirian, rumah sakit terus didorong untuk melakukan upaya pembenahan dan peningkatan kinerja di setiap unitnya. Untuk dapat mengukur kinerja pada setiap instalasi di rumah sakit, diperlukan suatu tolak ukur yang tidak hanya bertumpu pada kinerja aspek keuangan, tetapi juga non keuangan. Balanced Scorecard merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur secara seimbang aspek keuangan dan non keuangan, melalui 4 perspektif yaitu : keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pertumbuhan dan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan design metode penelitian deskriptif, yang bertujuan memotret kinerja instalasi rawat jalan pada kurun waktu tertentu. Untuk pengambilan data primer, dilakukan wawancara dan survey kepada pasien rawat jalan dan karyawan dengan sample masing-masing sebanyak 100 orang. Data sekunder diambil dari laporan keuangan dan protap rumah sakit.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa dari aspek keuangan, terjadi pertumbuhan tingkat pendapatan di instalasi rawat jalan seiring dengan peningkatan biayanya pada periode tahun 2001 - 2003. Dari aspek pelanggan diketahui bahwa tingkat kepuasan pasien dengan batas median adalah sebesar 97 %, pangsa pasar rawat jalan selama 3 tahun sebesar 29 %, dan retensi pelanggan meningkat dari tahun 2001 - 2003. dari aspek proses bisnis internal diketahui bahwa inovasi yang telah dilakukan terhadap pengembangan pelayanan rawat jalan, adalah dengan menambah pelayanan Medical Check Up (MCU). Rencana kedepan akan mengadakan kerjasama dengan perusahaan - perusahaan dalam pelayanan rawat jalan. Kinerja pelayanan yang dilihat dari angka indikator pelayanan menunjukan jumlah kunjungan pasien lama selama 3 tahun mengalami peningkatan. Jumlah komplain pasien belum tercatat dan layanan purna jual dilakukan sebatas keringanan pembayaran berupa pembayaran cicilan. Pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran diketahui kapabilitas karyawan dari tingkat kepuasan karyawan di instalasi rawat jalan 74 % Puas, retensi karyawan tinggi, turn over rendah. Kapabilitas informasi di instalasi rawat jalan dalam hal kecepatan penyebaran informasi dan sosialisasi informasi ke karyawan dirasakan masih kurang baik oleh karyawan.
Keempat perspektif kienerja keuangan, kinerja pelanggan, kinerja proses bisnis internal dan pertumbuhan pembelajaran pada instalasi rawat jalan Rumah Sakit Umum Pasar Rebo secara keseluruhan menunjukan nilai positif yang bagi kemajuan rumah sakit.

Pasar Rebo Jakarta District Hospital fund autonomy status which had been gained since 1992 will be changed to District Owned Enterprise in the beginning of 2005. In line with the presidential decree No.40 / 2001 concerning District Owned Hospital, then the hospital management will tend to be autonomy and independent service operation. In the raise of the independency issue, hospital has been urged to undertake the restructuring and the performance enhancement in each unit. In order to measure the performance of each hospital unit, it is need to have a benchmark which not only relies on the financial performance aspect but also non financial aspect. Balanced Scorecard is a tool which could be used to measure both financial and non financial aspects in balance through 4 perspectives; finance , customer, internal business process, and learning and growth. This study is using descriptive research methodology, which aimed to portrait the polyclinic performance during the specific period. Primary data was taken by interview and survey to the polyclinic patients and employees by sample 100 person respectively. Secondary data was taken from the hospital financial report and hospital manual procedures.
The result from this study pinpoints that from the financial aspect, there is a growth in the revenue in the polyclinic installation in line with the increase in its cost during the period of 2001-2003 , from the customers aspect, it is known that patient satisfaction degree with the median border of 97 %, polyclinic market share during 3 years is 28-29 %, and customers retention increase from the years 2001-2003. From the internal business process , it is discovered that the innovation had been done in term of the polyclinic development,The Medical Check Up service. The next plan is making cooperation with the company in polyclinic service. Service performance have seen from number of service indicator depict the old patient visit amount during 3 year experience of improvement The amount of Patients complaints had not yet been recorded and after sales service was done limited to the installment payment. From the learning and growth perspective , it was found that employee capability, from the employee satisfaction in the inpatient unit was 74 % satisfied, employee retention was high, low turn over. Information capability in the polyclinic unit in terms of the speed of information spread and informing the employees, need to be improved.
The four perspective performance consists of finance , customer, internal business process and learning and growth in the polyclinic unit of Pasar Rebo Jakarta District Hospital in general shows the positive value for development of the hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14173
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ersal Fahrul Yoserizal
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang pasokan produk anyaman pandan pada lembaga third party logistic 3PL di Kabupaten Kebumen. Tidak adanya pertimbangan mengenai kapasitas pasokan dan kualitas produk dalam pemenuhan permintaan menyebabkan banyaknya produk yang diapkir reject oleh konsumen. Penelitian ini dilakukan untuk memilih pemasok yang paling optimal untuk memenuhi permintaan dari konsumen menggunakan metode Analytical Hierarchy Process AHP . Dari pemilihan pemasok itu didapatkan sebelas pemasok sebagai pemasok anyaman pandan paling optimal. Hasil pemilihan pemasok itu kemudian dijadikan masukan data untuk menentukan jadwal pasokan produk menggunakan metode Integer Programming. Jadwal yang didapatkan menunjukkan bahwa pasokan produk harus dilakukan setiap hari dengan pemasok yang berbeda-beda. Biaya yang dibutuhkan untuk hasil penjadwalan tersebut sebesar Rp.111.851.500,00. Hasil penjadwalan ini dapat dijadikan referensi jadwal untuk 3PL yang ada di Kabupaten Kebumen.

ABSTRACT
This research discuss product supply of pandanus handycraft in Third Party Logistic 3PL in Kebumen Regency. No consideration with supply capacity to satisfy customer rsquo s demand cause the rejection product by the customers high. This research selects the most optimum suppliers to satisfy customers rsquo demand with Analytical Hierarchy Process AHP method. From the supplier selection, it is obtained eleven suppliers as the best suppliers. The result of the selection are used as data input for planning a product supply schedule with Integer Programming method. The obtained schedule shows that the product have to be supplied every day by different suppliers. The cost needed for it is Rp.111.851.500,00 . This scheduling result can be an option to be implemented by the 3PL in Kebumen Regency."
2017
S66952
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library