Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yoyok Dwi Setyo Pambudi
"Telah dibuat sistem dual reservoir (Duress), sistem ini bertujuan untuk mempelajari proses siklus pendingin sekunder pada reaktor PWR. Pengendali yang digunakan adalah Proporsional Integral (PI) dengan pertimbangan bahwa kendali PI telah digunakan pada kendali steam generator PLTN sesungguhnya. Kemudian juga diterapkan pengendali prediktif berbasis model untuk membandingkan hasil kendali PI dan prediktif. Pada kendali PI untuk mendapatkan parameter Kc dan Ti digunakan Ciancone correlation. Sedang pada kendali prediktif digunakan konsep projected desired trajectories (PDT).
Uji kendali yang dilakukan pada penelitian ini meliputi pengendalian SISO untuk hubungan tiap katup ke resevoir, pengendalian dua masukan dan dua keluaran, dan uji pengendalian terkoordinasi. Pengendalian tekoordinasi membuat skenario pengendalian level air seperti pada steam generator yaitu skenario pengendalian normal dan pengendalian saat terjadi kegagalan pada salah satu pompa. Hasil pengujian menunjukkan pengendali prediktif berbasis model yang diterapkan pada sistem dual reservoir mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan pengendali PI.

Dual reservoir system (DURESS) has been developed, the system aims to study the process of secondary cooling cycles in PWR reactors. The controller used is Proportional Integral (PI) with the consideration that PI control has been used in actual control of the nuclear power plant steam generator. Then also applied the model-based predictive control to compare the results of PI control and input. In PI control, to obtain the parameters Kc and Ti are used Ciancone correlation. While predictive control uses the projected desired trajectories (PDT) concept.
Control tests conducted in the study include SISO control for each valve to reservoir relationship, control of two inputs and two outputs, and coordinated control test. Coordinated Control created scenarios such as controlling water levels in steam generators of normal controls and control scenario during a failed pump. Test results show that model-based predictive control applied to the dualreservoir system is able to produce better performance than PI controller.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T30208
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yoyok Dwi Setyo Pambudi
"ABSTRAK
Logam transisi oksida (MxOy,M = Co, Fe, Cu, Zn) menarik untuk dijadikan
material baru sebagai anoda baterai ion lithium karena secara umum mempunyai
kapasitas spesifik lebih besar dari material grafit. Diantara logam logam transisi tersebut
ZnO mempunyai kelebihan karena mempunyai kapasitas teoritis yang yang tinggi sekitar
978 mAh/g atau setara tiga kali dari grafit seperti yang dipakai pada baterai ion lithium
dewasa ini. Kelebihan lain dari ZnO adalah tidak beracun, ketersediaannya banyak dan
murah dalam preparasi. Selain itu ZnO mempunyai band gap yang lebar (3,37 eV pada
suhu kamar), mobilitas elektron tinggi (100 cm2/Vs) dan ikatan energi yang besar (60
meV) sehingga yang telah banyak digunakan di banyak aplikasi seperti semikonduktor,
bahan konduktor transparan, biosensor dan bahan anoda dari baterai lithium-ion. Secara
khusus, struktur nano ZnO telah menarik banyak perhatian karena sifat unik dan
kemungkinan penerapannya di bidang yang luas. Tetapi penerapan material ZnO sebagai
anoda baterai ion lithium juga mempunyai kelemahan karena terjadinya ekspansi volume
selama proses charge dan discharge yang akan menyebabkan kerusakan material anoda
tersebut dan berakibat pada turunnya kapasitas baterai. Maka dilakukan pengendalian
morfologi terhadap struktur ZnO dalam bentuk microrods yang ditumbuhkan pada
substrat tembaga (Cu foils) dengan menggunakan metode kimia basah atau chemical bath
deposition (CBD) pada suhu rendah. Parameter yang diamati adalah keseragaman,
densitas dan diameter ZnO microrods hingga didapatkan kondisi optimum untuk
pertumbuhan ZnO. Efek annealing temperatur pada pertumbuhan ZnO microrods dan
kristalisasi selanjutnya diteliti. Ukuran, keselarasan dan keseragaman ZnO microrods
dievaluasi dengan pemindaian mikroskop elektron (SEM dan HRSEM), sedangkan untuk
analisis struktural dilakukan dengan teknik X-ray difraksi (XRD). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa suhu anil berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan
microrods ZnO. Dengan melalui sejumlah pengujian terhadap struktur dan morfologi di
dapatkan bahwa parameter eksperimental yang baik dicapai dengan menggunakan 3
(tiga) lapisan benih, anil pada suhu 150oC dalam waktu 10 menit anil, memberikan
diameter rata-rata 218 nm, ukuran kristal 50,16 nm dan densitas 5,05 microrods μm2.
Ukuran kristalit terbesar (65,34 nm) diperoleh pada suhu anil pada suhu 100oC dan 10
menit waktu anil. Citra SEM dan HRSEM pada semua sampel yang diuji menunjukkan bahwa ZnO
microrods berhasil ditumbuhkan pada substat lembaran tembaga dengan diameter 200
900 nm. Hasil CV memperlihatkan bahwa kapasitas spesifik tertinggi sebesar didapatkan
oleh sampel ZnO150 dengan nilai kapasitas spesifik sebesar 811 mAh/gr untuk
discharge dan 773 mAh/gr untuk charge pada pengisian densitas arus 0.5 A/g
Sedangkan kapasitas spesifik terendah didapat pada sampel ZnO50 dengan nilai
kapasitas spesifik sebesar 572 mAh/gr untuk discharge dan 562 untuk charge. Sedangkan
untuk ketahanan siklus didapatkan oleh sampel ZnO100 dengan kapasitas retensi 94%
pada siklus ke 80 dan ZnO 150 dengan kapasitas retensi 82 %. Dari pengujian rate
capabilities, baterai ZnO memiliki kemampuan discharge dan charge dari 0,1 C hingga
2C. Hal ini menunjukkan bahwa telah tercapai tujuan penelitian yaitu sebagai
pengembangan awal anoda ZnO microrods sebagai anoda baterai ion lithium dengan
kapasitas spesifik yang tinggi.

ABSTRACT
Transition-metal oxides (MxOy, M = Co, Fe, Cu, Zn) are such an attractive new
materials for lithium ion battery anodes, as they generally have bigger specific capacity
than graphite materials. Among the transition metals, ZnO have an advantage of their
high theoretical capacity for about 978 mAh/g which are three times the equivalent of
graphite used in today's lithium ion batteries. Another advantage of ZnO is non-toxic. Its
availability is abundant and cheap in preparation. In addition, ZnO as a semiconductor
material has a wide band gap (3.37 eV at room temperature), high electron mobility (100
cm2/Vs) and large energy bonds (60 meV) so that it has been widely used in many
applications, including transparent conductors, biosensors and anode materials from
lithium-ion batteries. In particular, the ZnO nanostructure has attracted much attention
due to its unique nature and its possible application in a wide field. The various
nanostructures of ZnO have been synthesized using different approaches. In this work,
the liquid chemical deposition facile (CBD) of ZnO microrods on copper (Cu) foils was
studied. During synthesis, we control the uniformity, density and diameter of ZnO
microrods to determine the optimum conditions. The effects of temperature annealing on
the growth of ZnO microrods and crystallization were further investigated. The size,
alignment and uniformity of ZnO microrods were evaluated by scanning electron
microscopy (SEM), while for structural analysis performed by XRD technique. The
results showed that the annealing temperature significantly affected the growth of ZnO
microrods. We found excellent experimental parameters achieved by using 3 (three) seed
layers, annealing at 150 ° C within 10 minutes annealing, giving an average diameter of
218 nm, a crystal size of 53.29 nm and a density of 5.05 microrods / μm2. The largest
crystal size ( 65.34 nm) was obtained at annealing temperatures at 100 ° C and 10
minutes anneal time. The SEM and HRSEM images in all samples tested showed that
ZnO microrods were successfully grown on copper sheet substrates with diameters of
200-900 nm. The CV results show that the highest specific capacity is obtained by the
ZnO150 sample with a specific capacity value of 811 mAh/gr for discharge and 773
mAh/gr for charging the current density of 0.5 A/g. While the lowest specific capacity
was obtained in the ZnO50 sample with a specific capacity value of 572 mAh/gr for
discharge and 562 for charge. While for cycle resistance obtained by the sample ZnO100"
2018
D2579
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library