Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudistira Aria Satyakusuma
"ABSTRAK
Proses flotasi adalah salah satu proses separasi yang digunakan secara luas saat ini, salah satunya pada industri tambang. Mineral tambang yang masih bercampur zat pengotor dimasukkan ke dalam kolom flotasi yang telah dicampur larutan kimia yang membuat mineral berharga menjadi hidrofobik dan zat pengotornya hidrofilik. Lalu mineral tambang yang hidrofobik akan menempel pada gelembung dan terangkat ke permukaan air sedangkan zat pengotornya akan mengendap di dasar kolom flotasi. Penelitian kinematika partikel kali ini akan menggunakan partikel yang diambil dari tambang yang sesungguhnya yaitu partikel tembaga dengan ukuran 38μm, 45μm, 53μm dan 75μm. Kinematika partikel yang dimaksud meliputi kecepatan terminal, bentuk partikel, dan lintasan partikel. Pengambilan data dilakukan dengan highspeedcamera dengan kecepatan 500fps. Dari penelitian didapatkan bahwa bentuk partikel yang paling dominan adalah oblate- subangular. Jarak Rc dengan probabilitas tumbukan dan pelekatan paling tinggi adalah Rc= 0. Partikel 38 μm memiliki probabilitas tumbukan paling rendah sedangkan partikel 75 μm adalah yang paling tinggi. Namun, Partikel 38 μm memiliki probabilitas pelekatan paling tinggi sedangkan probabilitas pelekatan 75 μm paling rendah. Untuk kecepatan terminal, tren menunjukkan bahwa kecepatan terminal meningkat seiring bertambahnya ukuran partikel.Diharapkan hasil eksperimen dan analisis ini dapat membantu perkembangan penelitian teknologi gelembung ke depannya.

ABSTRACT
Flotation Process is one of separation process which is widely used nowdays, mining industry is one of the examples. Mining minerals which is mixed with pollutant are fed to the flotation cell after some chemical process which caused the mixing turn into hydrophobic and hydrophylic. The mining mineral which turns into hydrophobic attach to the bubble and float to the surface while the pollutant which is hydrophobic drown to the cell bottom. This experiment use actual mining minerals, copper with 38μm, 45μm, 53μm and 75μm in size. Particle dynamics here mean to particle?s terminal velocity. Geometry, and it?s trajectory. Experiment?s data is obtained by highspeedcamera in 500fps. The experiment results show that oblate-subangular is the dominant geometry of the particles. Rc=0 distance is the most efficient distance. 38 μm has the highest attachment probability but the least collision probability while 75 μm has the opposite. For terminal velocity, trend shows that it will raise along with the particle?s size increase. We hope that these experiment results and the analyze can provide an information for the improvement of bubble technology."
[, ], 2015
S59838
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudistira Aria Satyakusuma
"Transfer pricing merupakan praktik yang lazim digunakan oleh multinational enterprises dalam kegiatan usahanya. Transfer pricing yang dilakukan oleh multinational enterprises memungkinkan terjadinya pengenaan pajak berganda. Untuk mendapatkan kepastian dalam metode transfer pricing yang dilakukannya maka advance pricing agreement dapat digunakan.
Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran mengenai penerapan advance pricing agreement di Indonesia dan faktor-faktor yang dihadapi oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam penerapan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis data kualitatif. Data kualitatif didapatkan melalui studi literatur dan wawancara mendalam.
Hasil penelitian ini adalah penerapan advance pricing agreement di Indonesia masih memiliki banyak kekurangan bila dibandingkan dengan Singapura, faktor-faktor penghambat penerapan advance pricing agreement di Indonesia dan saran agar Direktorat Jenderal Pajak sebagai otoritas pajak di Indonesia memperbaiki peraturan pelaksana advance pricing agreement dan mengatasi faktor-faktor penghambat penerapan advance pricing agreement di Indonesia.
......
Transfer pricing is a common practices used by multinational enterprises in their business activities. Transfer pricing used by multinational enterprises leads to possibility of double taxation. To get a certainty on their transfer pricing method, multinational enterprises can use advance pricing agreement.
This study aims to provide an overview of advance pricing agreement application in Indonesia and obstacles faced by Directorate General of Tax in its application. The method use was a qualitative study with qualitative data analysis. Qualitative data was obtained through study of literature and in-depth interviews.
The result of this study is advance pricing agreement application in Indonesia still have many inadequacy compared with Singapore, obstacle on advance pricing agreement application in Indonesia and suggestion so Directorate General of Tax as Indonesian tax authority can make improvement on advance pricing agreement regulation and how to overcome obstacles on advance pricing agreement implementation in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S54918
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library