Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yusriati
Semarang: Balai Penelitian Aliran Kerohanian/Keagamaan Departemen Agama RI , 1994
297.65 YUS l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yusriati Yusuf
"Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI, 2012) menunjukkan persentase perempuan 15-19 tahun di pedesaan yang pernah melahirkan (13,7%) lebih tinggi dibanding di perkotaan (7,3%). Laporan LB3 KIA 2013 Puskesmas Cipaku melaporkan persalinan oleh tenaga kesehatan sebanyak 97 orang dan oleh dukun (paraji) sebanyak 52 orang. Cakupan persalinan dengan tenaga kesehatan sudah cukup baik (78,05% ), akan tetapi peran dukun dalam penolong persalinan khususnya pada ibu usia remaja masih cukup besar (20,5%).
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai praktik pemilihan penolong persalinan pada ibu usia remaja dengan desain penelitian Rapid Assessment Procedure (RAP). Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam kepada 3 ibu remaja yang bersalin pada tenaga kesehatan (2 bukan KTD dan 1 KTD); 4 ibu remaja yang melakukan persalinan dengan dukun (2 bukan KTD dan 2 KTD); 9 informan lain yang terdiri dari keluarga, bidan koordinator dan dukun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik pemilihan penolong persalinan dengan tenaga kesehatan didasari oleh perasaan aman ibu. Sementara pemilihan persalinan dengan dukun dilatarbelakangi oleh pengalaman keluarga dalam menggunakan jasa dukun (paraji). Selain itu kurangnya pengetahuan dikalangan remaja mengenai kehamilan, persalinan, dan komplikasi-komplikasi yang bisa timbul. Direkomendasikan kepada Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat perlu diupayakan peningkatan program advokasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi remaja serta penyebarluasan informasi secara merata.
......
The Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS, 2012) shown adolescents women 15-19 years who had given birth was 13.7% in the rural areas the percentage of is higher than in the urban areas was 7.3%. Based on monthly report of the LB3 KIA 2013 at Puskesmas Cipaku it was shown that there was 97 deliveries by the health workers and 52 people by the traditional birth attendant (paraji). The coverage of delivery by the health personal birth attendant was 78.05%, while the coverage of delivery by TBA among adolescent was 20.5%.
The aim of this study was to obtain information regarding the practice selection of birth attendants among adolescents. Design of this study was a Rapid Assessment Procedure (RAP). Data were collected through in-depth interviews to 3 adolescent mothers delivered attended by health workers (2 wanted and 1 unwanted pregnancy); 4 adolescent mothers delivered by TBA (2 wanted and 2 unwanted pregnancies); 9 other informants consisting of families, midwife coordinator and TBA's.
The results showed that the practice of selecting health personal birth attendant was primarily due to mother's feeling of safety. Mean while the selection of TBA as birth attendant was mainly based on the previous family experience in using the TBA services. In addition there was insufficient knowledge both of delivery and pregnancy and their complications among adolescents. The recommendation was made to the Department of Health and the local health center to increased advocacy and counseling programs on adolescent reproductive health and disseminate evenly by the Department of Health and the local Health Centre."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42480
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusriati Alifah
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh kinerja CSR dan tipe pengungkapan CSR terhadap biaya utang perusahaan, serta pengaruh moderasi pandemi Covid-19. Studi sebelumnya mengukur pengungkapan CSR secara umum, tanpa mempertimbangkan perbedaan tipe pengungkapan CSR berdasarkan motivasinya. Penelitian ini membedakan tipe pengungkapan CSR berdasarkan hard disclosure dan soft disclosure yang terkait dengan teori pengungkapan sukarela dan teori manajemen kesan. Dalam mengukur tipe pengungkapan CSR, penelitian ini mengacu pada Clarkson et al (2008) dengan melakukan kodifikasi item penelitian CSR. Menggunakan 600 sampel perusahaan tahun dari 2016 hingga 2020 pada ASEAN 5, hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja CSR terbukti mengurangi biaya utang. Tipe pengungkapan CSR hard mengurangi biaya hutang sesuai dengan teori pengungkapan sukarela, sementara CSR soft disclosure meningkatkan biaya hutang sesuai dengan teori manajemen kesan. Selain itu, pandemi dalam penelitian ini tidak terbukti memoderasi hubungan ketiganya, menunjukkan tidak ada perubahan penilaian kreditor atas kinerja dan tipe pengungkapan CSR dalam menentukan besaran biaya utang pada masa pandemi dan non pandemi. Akan tetapi, pada analisis tambahan dengan menggunakan sampel tahun 2019 dan 2020, regresi baik secara langsung maupun terpisah secara sub periode, menunjukkan hasil bahwa selama masa pandemi perusahaan dengan tipe pengungkapan soft dihargai dengan biaya utang yang lebih tinggi dibandingkan non pandemi. Hal ini mengimplikasikan bahwa kreditor lebih konservatif dalam menilai pengungkapan soft pada saat menentukan biaya utang.
.....This study aims to obtain empirical evidence regarding the effect of CSR performance and types of CSR use on the cost of corporate debt, as well as the moderating effect of the Covid-19 pandemic. Previous studies measure CSR in general, without considering the different types of CSR based on motivation. This study distinguishes the types of CSR use based on hard disclosure and soft disclosure which are related to the voluntary disclosure theory and impression management theory. In measuring the CSR disclosures types, this study refers to Clarkson et al (2008) by codifying CSR research items. Using a sample of 600 firm-year from 2016 to 2020 in ASEAN 5, the results show that CSR performance is proven to reduce the cost of debt. CSR hard disclosure reduces costs according to voluntary disclosure theory, while CSR soft disclosure increases the cost of debt according to impression management theory. In addition, the pandemic in this study was not proven to moderate the relationship between the three, indicating there was no change in the performance and CSR disclosure’s types in determining the amount of cost of debt during the pandemic and non-pandemic periods. However, in an additional analysis with the 2019 and 2020 samples, the regressions both directly and separately by sub-periods, show that during the pandemic period companies with returns that are rewarded with higher costs of debt than non-pandemic. This implies that creditors are more conservative in assessing soft disclosures when determining the cost of debt."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library