Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dimas Yuwono Wicaksono
Abstrak :
Penerapan Total Quality Management perlu dikaji keberhasilannya, yaitu diukur dengan menggunakan Total Quality Index (TQI) yang dimodelkan oleh Tavana. Penilaian TQI dirunut dari aktual pelaksanaan manajemen kualitas suatu organisasi yang mempertimbangkan 8 faktor kritikal manajemen kualitas menurut Saraph dimana penilaian tersebut membandingkan TQI aktual dengan TQI ideal. Selisih dari nilai TQI aktual dengan TQI ideal diharapkan sekecil mungkin yang berarti penerapan TQM lebih baik di organisasi tersebut. Pengumpulan data menggunakan kuesioner terhadap sejumlah perusahaan manufaktur otomotif dan pangan dimana hasilnya penerapan TQMdi industri otomotif mempunyai nilai rata-rata gap lebih buruk dibandingkan dengan industri pangan. Secara statistik di dapat faktor Hubungan Karyawan saja yang memiliki perbedaan dalam penerapan TQM pada kedua sektor industri tersebut, sehingga dapat ditentukan strategi penerapannya dalam perbaikan kualitas. ......Implementation of Total Quality Management needs to be studied success, ie measured using Total Quality Index (TQI), which is modeled by Tavana. TQI traced assessment of the actual implementation of quality management of an organization that considers eight critical factors of quality management according to Saraph where the assessment comparing the actual TQI with ideal TQI. The difference from the value of the actual TQI with the ideal TQI expected as small as possible, which means better application of TQM in the organization. Collecting data using a questionnaire to automotive and food manufacturing companies where the results of TQM implementation in the automotive industry have an average value gap worse than the food industry. Statistically can be a factor in Employee Relations who has a difference in the application of TQM in both the industrial sector, so it can be determined strategy implementation in quality improvement.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44482
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuwono Wicaksono
Abstrak :
Listrik merupakan sebuah kebutuhan primer di zaman teknologi saat ini. Tak terkecuali di dalam dunia industri. Karena kebutuhan akan listrik yang memiliki ketahanan terhadap gangguan, maka diciptakanlah alat-alat yang mendukung hal tersebut agar system listrik tidak menganggu kegiatan produksi didunia industri. PT. Chevron Pacific Indonesia yang bergerak dibidang eksplorasi minyak bumi, sangat membutuhkan listrik dengan tingkat kehandalan yang tinggi. Pada tahun 2005, diadakan pembelian produk Static Transfer Switch (STS) untuk meningkatkan produksi minyak mereka. Hal ini diharapkan dapat menjadi solusi akan energy yang efisien dan tahan terhadap gangguan. Static Transfer Switch adalah sebuah alat elektronik yang dapat memindahkan secara cepat sumber tenaga listrik dari satu sumber ke sumber lainnya tanpa harus mematikan beban. Kecepatan waktu perpindahan dapat diartikan, jika satu sumber mati, maka STS mengalihkan sumber ke sumber cadangan dengan sangat cepat sehingga beban tidak dapat merasakan pengalihan tersebut. STS dapat melakukan transfer antara dua sumber dengan kecepatan kerja empat sampai 20 milidetik sehingga dapat digunakan untuk mengamankan beban dalam jumlah besar dan beberapa fasilitas lainnya dari gangguan singkat. Kedua buah sumber harus memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda, sehingga beban akan benar-benar tidak terganggu. ......Electricity is a primary need in this era of technology, including in the industrial sector. Therefore, to fulfill the demand of reliable electricity against disturbance; there is a necessity to create electrical devices which are designed to meet the required standards in the industrial sector in order to keep the production running. PT. Chevron Pacific Indonesia , a multinational energy company specifically specializes in the oil exploration, is one of the big industries in high needs. In 2005, this company applied the Static Transfer Switch (STS) so that the oil production would keep increasing. The STS is expected to be part of solution of efficient and resilient energy against disturbance. Static Transfer Switch is an electronic device that functions to switch the supply of electricity instantly from one source to other source without having to deactivate the connected load. The switching is such a rapid-timing process that the load would not even affected. STS can deal a transfer between two sources within only 4 to 20 milliseconds. This allows STS to safely protect even the massive load and other components from brief disturbance. One of the requirements to make the STS work in full capacity is that the both sources must have similar characteristics so that the load will not be greatly affected.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
R.03.08.163 Wic a
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuwono Wicaksono
Abstrak :
Listrik merupakan sebuah kebutuhan primer di zaman teknologi saat ini. Tak terkecuali di dalam dunia industri. Karena kebutuhan akan listrik yang memiliki ketahanan terhadap gangguan, maka diciptakanlah alat-alat yang mendukung hal tersebut agar system listrik tidak menganggu kegiatan produksi di dunia industri. PT. Chevron Pacific Indonesia yang bergerak dibidang eksplorasi minyak bumi, sangat membutuhkan listrik dengan tingkat kehandalan yang tinggi. Pada tahun 2005, diadakan pembelian produk Static Transfer Switch (STS) untuk meningkatkan produksi minyak mereka. Hal ini diharapkan dapat menjadi solusi akan energy yang efisien dan tahan terhadap gangguan. Static Transfer Switch adalah sebuah alat elektronik yang dapat memindahkan secara cepat sumber tenaga listrik dari satu sumber ke sumber lainnya tanpa harus mematikan beban. Kecepatan waktu perpindahan dapat diartikan, jika satu sumber mati, maka STS mengalihkan sumber ke sumber cadangan dengan sangat cepat sehingga beban tidak dapat merasakan pengalihan tersebut. STS dapat melakukan transfer antara dua sumber dengan kecepatan kerja empat sampai 20 milidetik sehingga dapat digunakan untuk mengamankan beban dalam jumlah besar dan beberapa fasilitas lainnya dari gangguan singkat. Kedua buah sumber harus memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda, sehingga beban akan benar-benar tidak terganggu. ......Electricity is a primary need in this era of technology, including in the industrial sector. Therefore, to fulfill the demand of reliable electricity against disturbance; there is a necessity to create electrical devices which are designed to meet the required standards in the industrial sector in order to keep the production running. PT. Chevron Pacific Indonesia , a multinational energy company specifically specializes in the oil exploration, is one of the big industries in high needs. In 2005, this company applied the Static Transfer Switch (STS) so that the oil production would keep increasing. The STS is expected to be part of solution of efficient and resilient energy against disturbance. Static Transfer Switch is an electronic device that functions to switch the supply of electricity instantly from one source to other source without having to deactivate the connected load. The switching is such a rapid-timing process that the load would not even affected. STS can deal a transfer between two sources within only 4 to 20 milliseconds. This allows STS to safely protect even the massive load and other components from brief disturbance. One of the requirements to make the STS work in full capacity is that the both sources must have similar characteristics so that the load will not be greatly affected.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51039
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library