Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zahra Aulia Syahidah
Abstrak :
Indonesia tercatat memiliki jumlah penduduk sebesar 237.641.326 jiwa pada tahun 2010, menghasilkan timbulan sampah mencapai 38,5 juta ton/tahun dan akan terus meningkat 1-2% setiap tahunnya. Di sisi lain, terjadi ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan energi di Indonesia. Konsumsi energi final meningkat 5,6% per tahun, sementara cadangan minyak mentah turun sekitar 19%. Dengan kedua kondisi tersebut, mengubah sampah menjadi alternatif energi dapat menjadi pilihan yang efektif. Sampah plastik (14%) dan sampah kertas (9%) merupakan sampah anorganik dengan komposisi terbesar di Indonesia yang dapat dijadikan RPF. RPF merupakan bahan bakar padat yang terbuat dari sampah kertas dan sampah plastik sisa yang sulit di daur ulang. Pada pembakaran RPF dengan fluidized bed ini, dihasilkan energi dan gas buang seperti NOx, SO2, CO dan gas CO2. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh rasio komposisi bahan baku RPF terhadap emisi dan energi yang dihasilkan dengan teknologi FBC. Metode pengukuran emisi dilakukan dengan pengukuran langsung di lapangan dengan menggunakan alat pembacaan langsung. Nilai energi diperoleh berdasarkan pengujian di laboratorium dan model matematis. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa rasio komposisi bahan baku RPF memiliki pengaruh yang bervariasi; rendah, cukup kuat, kuat, dan sangat kuat terhadap konsentrasi emisi NOx, SO2, CO dan gas CO2, serta energi panas yang dihasilkan dari teknologi FBC. ......Total population in Indonesia was recorded at 237,641,326 people in 2010, resulting waste generation reached 38.5 million tons/year and will continue to increase 1-2% every year. On the other hand, there is an imbalance between supply and demand of energy in Indonesia. Final energy consumption increased 5.6% per year, while crude oil stocks decreased 19%. With both of these conditions, turning waste into energy alternatives can be an effective option. Plastic waste (14%) and paper waste (9%) are the biggest composition inorganic waste in Indonesia that can be used as RPF. RPF is a solid fuel made from waste paper and waste plastic that are difficult to recycle. RPF combustion with fluidized bed will produce the energy and flue gas such as NOx, SO2, CO and CO2 gas. The purpose of this study was to analyze the effect of RPF’s raw material composition ratio to emission and energy produced by FBC technology. Emission measurement method performed with direct measurements in the field using direct reading instruments. Energy values obtained by laboratory testing and mathematical models. The results showed that the ratio of RPF’s raw material composition has varied influences; poor, strong enough, strong, and very strong to the concentration of emissions NOx, SO2, CO and CO2, and the heat energy generated from FBC technology.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T38249
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Aulia Syahidah
Abstrak :
ABSTRAK
Unit Pengolahan Sampah (UPS) adalah implementasi dari sebuah cara pandang bahwa sampah merupakan sumber daya yang dapat diolah dan dikelola untuk memberikan manfaat yang besar. Namun, desain tata letak bangunan UPS yang kurang tepat dapat menyebabkan berkurangnya potensi UPS dalam memberikan nilai tambah dari sampah. Salah satunya adalah kurang tepatnya proporsi penyediaan ruang untuk setiap kegiatan di UPS. Untuk meningkatkan keefektifitasan pengelolaan sampah ini diperlukan perancangan ulang tata letak UPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2012, timbulan sampah rata-rata UPS Bojong Pondok Terong sebesar 6,881 m3/hari atau 1.346,643 kg/hari. Komposisi sampah terdiri dari 66,75% organik, 9,65% plastik, 9,36% pembalut wanita dan popok sekali pakai, 5,4% sachet makanan, 4,75% kertas, 2,83% kain, 0,69% kaca, 0,23% kaleng, 0,16% logam, 0,12% karet, 0,02% elektronik dan 0,01% kristal. Perancangan ulang tata letak bangunan UPS dilakukan berdasarkan jenis kegiatan yang dilakukan di UPS, jumlah timbulan sampah sebesar 6,881 m3/hari, serta luas bangunan 240 m2. Perancangan ulang ini meliputi perubahan proporsi pembagian ruang untuk setiap kegiatan di UPS yang disertai adanya batasan yang jelas antar ruang serta pengadaan beberapa fasilitas dan kelengkapan baru.
ABSTRACT
Material Recovery Facility (MRF) is an implementation of a paradigm that waste can be reprocessed and have added value. However, the design layout of the building that is not good enough can reduce the potential for MRF in providing added value from waste. One of them is bad precision of proportion on the provision of space for each activity in the MRF. Therefore, in order to improve the effectiveness of waste management, it is necessary to redesign the layout of the MRF. The results showed that in 2012, the average waste generation MRF Bojong Pondok Terong reached 6,881 m3/day or 1346.643 kg/day. Solid waste composition consisted of 66,75% organic, 9,65% plastic, 9,36% sanitary napkins and disposable diapers, 5,4% food sachet, 4,75% paper, 2,83% fabric, 0,69 % glass, 0,23% tin, 0,16% metal, 0,12% rubber, 0,02% electronic and 0,01% crystal. Redesigning the layout of the building MRF based on the type of activities that is done in MRF, the amount of waste generation that are 6.881 m3/day, and a building area of 240 m2. This redesigning includes changes in the proportion of the division of space for each activity in the MRF is accompanied by a clear boundary between space and also procurement of several new facilities and peripherals.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42795
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Aulia Syahidah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library