Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Zakiya Ulya Fawnia
"Mahasiswa memiliki aktivitas akademis dan beban tugas tinggi dan cenderung mengadopsi perilaku gaya hidup yang kurang baik, seperti diet tidak sehat, penurunan aktivitas fisik rutin, dan peningkatan aktivitas sedentari sehingga menyebabkan kualitas tidur buruk disertai gangguan tidur ringan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran diet, aktivitas fisik, dan kualitas tidur pada mahasiswa beserta hubungannya terhadap kualitas tidur menggunakan kuesioner Food Frequency Questionnaire, Global Physical Activity Questionnaire, dan Pittsburgh Sleep Quality Index dengan desain penelitian cross-sectional. Terdapat hubungan antara frekuensi diet mahasiswa dengan kualitas tidurnya (p < 0,05), sedangkan pada aktivitas fisik dan kualitas tidur tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan (p > 0,05). Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa memiliki kualitas tidur yang buruk, diet rendah serat, serta aktivitas fisik yang tidak rutin. Strategi diperlukan untuk meningkatkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi diet tinggi serat dan aktivitas fisik rutin setiap harinya serta meningkatkan kesadaran mengenai kualitas tidur untuk memenuhi kebutuhan dasar mahasiswa.
University students, burdened with high academic activities, often adopt unhealthy lifestyles, including poor diets and reduced physical activity, leading to compromised sleep quality. This cross-sectional study investigated the dietary habits, physical activity, and sleep quality of 378 students from 14 faculties at the University of Indonesia. Data were collected using the Food Frequency Questionnaire, Global Physical Activity Questionnaire, and Pittsburgh Sleep Quality Index. A significant correlation was found between dietary frequency and sleep quality (p < 0.05), while no significant link was observed between physical activity and sleep quality (p > 0.05). This study concluded that students have poor sleep quality, a low-fiber diet, and irregular performed physical activity. Strategies are needed to improve a healthy lifestyle by consuming a high-fiber diet, engaging in regular physical activity every day, and increasing awareness of the quality of sleep to meet the basic needs of students."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Zakiya Ulya Fawnia
"Hipertensi pulmonalis adalah kondisi hemodinamik yang ditandai dengan peningkatan tekanan arteri pulmonalis rata-rata (mPAP) lebih dari 20mmHg saat istirahat, yang dapat menyebabkan gagal jantung kanan, ventrikel takikardi, hingga syok kardiogenik. Penatalaksanaan awal pada pasien ventrikel takikardi dan syok kardiogenik meliputi pemeriksaan EKG, laboratorium, tirah baring, kolaborasi medikasi, kardioversi, dan stabilisasi hemodinamik. Hipertensi pulmonalis dapat menurunkan curah jantung dan memicu iskemia sistemik, menyebabkan gejala penurunan saturasi oksigen dan peningkatan laju pernapasan. Evaluasi dilakukan menggunakan pulse oximetry, perhitungan laju pernapasan selama satu menit, dan perasaan subjektif terhadap keluhan sesak klien. Karya ilmiah ini bertujuan menggambarkan asuhan keperawatan pada pasien syok kardiogenik, ventrikel takikardi, dan hipertensi pulmonalis dengan penerapan posisi semi fowler untuk memperbaiki oksigenasi dan menurunkan laju pernapasan. Metode yang digunakan berupa analisis asuhan keperawatan gawat darurat dan kritis. Implementasi perawatan jantung, oksigenasi, dan pemberian posisi semi fowler selama 4 hari menunjukkan peningkatan saturasi oksigen dan penurunan laju pernapasan. Posisi semi fowler direkomendasikan sebagai salah satu intervensi mandiri keperawatan untuk memperbaiki status oksigenasi pasien, bersama dengan intervensi lainnya.
Pulmonary hypertension is a hemodynamic condition characterized by an increase in mean pulmonary artery pressure (mPAP) greater than 20 mmHg at rest, which can lead to right heart failure, ventricular tachycardia, and cardiogenic shock. Initial management of patients with ventricular tachycardia and cardiogenic shock includes ECG examination, laboratory tests, bed rest, medication, cardioversion, and hemodynamic stabilization. Pulmonary hypertension can reduce cardiac output and trigger systemic ischemia, causing symptoms such as decreased oxygen saturation and increased respiratory rate. Evaluation is performed using pulse oximetry, respiratory rate calculation over one minute, and subjective assessment of the client’s dyspnea complaints. This study aims to describe nursing care for patients with cardiogenic shock, ventricular tachycardia, and pulmonary hypertension with the application of the semi-Fowler position to improve oxygenation and reduce respiratory rate. The method used is an analysis of emergency and critical nursing care. Implementation of cardiac care, oxygenation, and semi-Fowler positioning over four days showed improvements in oxygen saturation and reductions in respiratory rate. The semi-Fowler position is recommended as an independent nursing intervention to improve oxygenation status, in conjunction with other interventions. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library