Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Armyn Nurdin
"Pembangunan di Indonesia yang cepat disertai meningkatnya jumlah kendaraan dan mobilitas penduduk yang tinggi menyebabkan secara proporsional meningkatnya angka kesakitan dan kematian akibat kecelakaan lalu lintas. Jenis kendaraan sepeda motor dan kejadian cedera kepala berat pada pengemudi sepeda motor merupakan hal yang penting dalam kejadian kecelakaan lalu lintas dimana penggunaan helm pengaman berhubungan dengan kejadian cedera kepala pada pengemudi sepeda motor tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya daya lindung pemakaian helm, sebagai informasi yang penting bagi pemerintah dalam menunjang kebijaksanaan-kebijaksanaan yang ditempuh dalam upaya mengurangi akibat yang ditimbulkan oleh kecelakaan lalu lintas.
Penelitian dengan desain kasus kontrol ini dilaksanakan pada bagian Unit Gawat Darurat Bedah R.S. dr. Soetomo dan R.S. Islam Surabaya, sebagai sampel adalah seluruh pengemudi sepeda motor dalam wilayah Kodya Surabaya yang mengalami kecelakaan lalu lintas antara tanggal 1 Mei 1990 sampai 31 Juli 1990 yang berkunjung kelokasi penelitian." Out come" adalah cedera kepala berat ( kasus ) dan cedera kepala ringan ( kontrol ), pemakaian helm sebagai variabel utama, sedangkan lawan tabrakan, jenis tabrakan, jumlah penumpang, kebiasaan minum alkohol, rem kendaraan, pemilikan SIM C, umur dan jenis kelamin sebagai variabel "confounder".
Diperoleh sampel 356 terdiri atas 114 kasus dan 242 kontrol. Dengan program Epi Info dari analisis tabel silang diperoleh Odds ratio untuk helm standard 0,24 ( 95 % CI = 0,11 - 0,53 ) dan OR untuk helm bukan standard 0,70 ( 95 % CI = 0,26 - 1,89 ). Resiko atribut dalam kelompok exposed untuk helm standard 76 per 100 dan untuk helm bukan standard 30 per 100. Dari analisis stratifikasi pada strata jenis kelamin diperoleh OR untuk pria 0,35 ( 95% C1= 0,15 - 0,83 ) dan OR untuk' wanita = 0,09 (95% CI = 0,00 - 0,85) Bila tabrakan dengan kendaraan bermotor diperoleh OR = 0,48 (95% CI = 1,17 -- 1,37) dan bila bukan kendaraan bermotor OR = 0,16 (95% CI = 0,03 - 0,70 ).
Strata pada variabel lain tidak menunjukkan perbedaan efek yang bermakna. Pada penilaian "confounding", variabel yang merupakan "confounder" ialah jumlah penumpang, lawan tabrakan, SIM C, rem dan jenis kelamin. Dari hasil analisis regresi logistik ganda diperoleh Odds ratio "adjusted" untuk efek penggunaan helm terhadap cedera kepala setelah dikontrol dengan variabel " confounder " sebesar 0, 37 ( 95 % CI = 0,15.- 0,84 ). Pemakaian helm memberikan daya lindung yang cukup besar terutama pemakaian helm standar, sehingga kami menyarankan agar kebijaksanaan pemakaian helm tetap dilanjutkan dan helm yang digunakan adalah helm standar."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1990
T4891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Armyn Nurdin
"Epidemiologi malaria di desa Salubarana dan Kadaila, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia telah diteliti selama bulan Juli sampai December 2002 untuk mendapatkan data dasar yang berkaitan dengan faktor parasit, vektor, inang, dan lingkungan. Survei malariometrik bulanan selama kurun waktu 6 bulan menemukan suatu prevalensi malaria yang relatif tinggi di Kadaila dibandingkan dengan Salubarana. Kadaila terutama dihuni oleh transmigran dari Jawa, Bali, Lombok dan dari kabupaten lain di Sulawesi Selatan, sedangkan Salubarana dihuni oleh penduduk asli suku Mandar. Pada analisis 1.113 apusan darah yang diperoleh dari individu-individu yang dilibatkan secara acak pada survei ini ditemukan 59 positif malaria, terdiri dari Plasmodium falciparum dan P. vivax. Kedua spesies tersebut mendominasi apusan darah yang diperiksa dan kadang-kadang ditemukan sebagai infeksi campuran. Anopheles barbirostris dikonfirmasi sebagai vektor malaria pada kedua desa, sedangkan 7 spesies lainnya An. barbumbrosus, An. parangensis, An. vagus, An. crawfordi, An. pseudobarbirostris, An. tessellatus dan An. subpictus harus pula dipertimbangkan sebagai vektor. Di kedua desa, An. barbirostris mendominasi dan pada umumnya vektor ini menggunakan genangan air di sungai dan tanah sebagai tempat perindukan serta memiliki kebiasaan istirahat di dalam dan di luar rumah. Temuan-temuan ini dapat digunakan untuk penyusunan suatu program penanggulangan malaria yang berbasis bukti di daerah tersebut. (Med J Indones 2003; 12: 252-8)

Malaria epidemiology in Salubarana and Kadaila villages, Mamuju District, South Sulawesi Province, Indonesia was studied from July-December 2002 to obtain baseline data related to the parasite, mosquito vector, human host, and environmental factors. Monthly malariometric surveys conducted during the six- month period revealed a relatively high prevalence of malaria in Kadaila in comparison to Salubarana. Kadaila was mainly inhabited by migrants from Java, Bali, Lombok, and from other districts of South Sulawesi. Salubarana, on the other hand, was inhabited mainly by indigenous Mandarese. Analysis of 1,113 blood smears taken from individuals randomly involved in the survey revealed 59 positive samples, consisting of Plasmodium falciparum or P. vivax. These two species predominated the samples examined and were occasionally found as mixed infection. Anopheles barbirostris was confirmed as a vector for malaria in this area whereas 7 other species An. barbumbrosus, An. parangensis, An. vagus, An. crawfordi, An. pseudobarbirostris, An. Tessellatus, and An. subpictus should be considered as potential vectors. The first mentioned species predominated, using mainly riverbeds and ground pools as breeding places with a habit of indoor or outdoor resting. These findings could be useful for establishing evidence-based malaria control program in the area. (Med J Indones 2003; 12: 252-8)"
2003
MJIN-12-4-OctDec2003-252
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library