Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raniska Mitra Hapsari
"Tesis ini membahas tentang Sunshine Policy sebagai bentuk pendekatan pemerintah Korea Selatan untuk memperlunak perilaku Korea Utara. Penelitian tesis adalah penelitan kualitatif dengan menggunakan metode studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan secara halus (soft power) terkadang dapat menjadi senjata utama untuk mempengaruhi lawan. Hal ini terbukti dalam kasus Korea Selatan dan Korea Utara. Korea Selatan melancarkan Sunshine Policy sebagai bentuk pendekatan secara ekonomi dan kemanusiaan untuk memperlunak perilaku Korea Utara yang agresif. Sunshine Policy dinilai efektif pada masanya walaupun pada akhirnya kebijakan tersebut dihapus.

This thesis discusses the Sunshine Policy as a form of South Korean government's approach to soften North Korea's behavior. This thesis research is qualitative research using literature study. Results of this study concluded that soft approach (soft power) can sometimes be the main weapon to influence the opponent. This is evident in the case of South Korea and North Korea. South Korea launched the Sunshine Policy as a form of economic and humanitarian approach to soften the aggressive behavior of North Korea. Sunshine Policy is considered effective in that time although in the end the policy is removed."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T44804
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raniska Mitra Hapsari
"Penelitian ini memfokuskan untuk membahas salah satu judul lakon wayang, yaitu lakon Wahyu Purba Sejati. Penelitian ini akan mengkaji makna Wahyu Purba Sejati dalam konteks budaya Jawa. Teori yang digunakan adalah teori interpretasi. Lakon Wahyu Purba Sejati termasuk dalam jenis lakon yang berdasarkan pada judul lakon. Dalam lakon jenis wahyu, judul lakonlah yang menjadi inti cerita dari lakon tersebut, yaitu pemberian wahyu atau anugrah dari dewa kepada manusia (raja, pendeta, ksatria) tertentu karena manusia tersebut telah berhasil atau telah berjasa kepada dewa.
Dalam usaha untuk meraih keberhasilannya itu manusia melakukan berbagai macam cara untuk meraih perhatian para dewa dan cara-cara tersebut memiliki makna-makna tertentu (tekstual dan kontekstual). Wahyu Purba Sejati berwujud sukma dari Ramawijaya (purba) dan Laksmanawidagda (sejati dan wahdat). Wahyu purba menjelma kepada Kresna, wahyu sejati menjelma kepada Arjuna, dan wahyu wahdat menjelma kepada Baladewa.

This study discusses about the meaning of Wahyu Purba Sejati in Javanese culture. The focus of this study is to discuss one of the shadow puppet play, Wahyu Purba Sejati. This study will be reviewing the meaning of Wahyu Purba Sejati in Javanese culture context (textual and contextual). Interpretation theory used for this study. The Wahyu Purba Sejati play included in the type of play that is based on the title of the play. In wahyu play, title is the core of the story from the play, which is giving revelation from God to human (king, priest, knight) because human has been done or has good contribution to God.
In order to get its triumph, human did many ways to get God attention and the ways have particular meanings (textual and contextual). Wahyu Purba Sejati?s appearances are the spirit of Ramawijaya (purba) and Laksmanawidagda (sejati and wahdat). Purba revelation incarnated to Kresna, sejati revelation incarnated to Arjuna, and wahdat revelation incarnated to Baladewa.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42714
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library