Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syarifuddin
"Abstrak
Beton adalah hasil campuran yang diperoleh dengan cara mencampurkan semen Portland, air dan agregat (halus dan kasar) serta bahan tambah, yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia tambahan. Beton digunakan sebagai struktur dalam konstruksi bangunan dapat dimanfaatkan untuk banyak hal. Seperti untuk struktur beton digunakan untuk bangunan pondasi, kolom, balok, pelat atau pelat cangkang. Semen sebagai perekat banyak type/jenis semen namun yang dijual (dipasarkan) ada semen yang disebut semen OPC (ordinary Portland Cement) dalam kemasannya disebut type I dan semen PPC (Portland Puzzoland cement). Penelitian ini, adalah membandingkan dan mengetahui mutu atau kualitas beton dengan menggunakan Semen PPC sebagai penganti dari semen type I. Dari hasil pengujian dengan membuat benda uji kubus dengan ukuran 15 x 15 x 15 cm dibuat 20 buah dengan umur uji 7, 14, 21,dan 28 hari serta masing-masing umur lima buah. Perlakuan pembuatan benda uji sama antara pengunaan semen type 1 dan semen PPC. Pelaksanaan pengujian dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan, beton dibuat dengan menggunakan berat dari masing-masing bahan sesuai rencana, selanjutnya bahan tersebut diaduk dengan molen, setelah adukan merata dituang kedalam cetakan kubus 15 x 15 x 15 cm dan dipadatkan dengan rojokan menggunakan tongkat besi sampai merata, lalu diratakan dan di catat tanggal pembuatannya, setelah benda uji dibuat berumur 24 jam cetakan dibuka dan direndam dalam bak perendaman, sehari sebelum pelaksanaan pengujian sesuai dengan umur yang diinginkan benda uji dikeluarkan dari bak perendaman selanjutnya diuji kuat tekan dengan dengan alat tes kuat tekan, selanjutnya hasilnya diolah sesuai dengan jenis semen yang direncanakan. dihitung kuat tekan beton sesuai umur dan di hitung kuat tekan rata-rata sesuai umur benda uji. Hasil pengujian untuk umur 7, 14, 21, dan 28 hari semen type I 140 kg/cm, 180 kg/cm2, 186 kg/cm2, dan 175 kg/cm2, sedang semen PPC 139 kg/cm2, 171 k/cm2, 168 kg/cm2, dan 148 kg/cm2. Dari hasil pengujian serta pengolahan data maka dapat disimpulkan semen type 1 lebih tinggi dengan umur 7, 14, 21, dan 28 hari , yaitu 0,71 % , 3,9 %, 9,8%, dan 15,43 % kualitasnya dari semen PPC."
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2018
338 PLMD 21:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifuddin
Jakarta: Konsorsium Reformasi Hukum Nasional, 2006
345.023 23 SYA b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifuddin
"Latar Belakang : Pneumokoniosis terjadi hampir diseluruh dunia dan merupakan masalah yang mengancam para pekerja semen. Beberapa kelainan serologis dapat ditemukan pada pasien pnemokoniosis. Kadar KL-6 serum meningkat pada pekerja yang terpajan silika sehingga  dapat dijadikan penanda hayati untuk diagnosis awal penyakit paru kerja tetapi penelitian ini belum pernah dilakukan di Indonesia
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan cara pemilihan sampel secara consecutive sampling pada bulan april – mei 2018. Jumlah total subjek sebanyak 77 subjek terdiri dari 60 subjek penelitian dan 17 subjek kontrol. Pemeriksaan kadar KL-6 serum menggunakan metode ELISA. Subjek penelitian merupakan pekerja semen pada area produksi dan bahan mentah.
Hasil    : Pada penelitian ini didapatkan hasil dengan karakteristik total subjek laki-laki 100% dan rerata umur 42,5 tahun, subjek termuda 21 tahun dan subjek tertua 55 tahun. Riwayat merokok  ditemukan terbanyak bukan perokok 38 subjek (63,3%), diikuti perokok sebanyak 15 subjek (25%), dan bekas perokok sebanyak 7 subjek (11,6%).Tingkat pendidikan sedang 47 subjek (78,3) pendidikan tinggi sebanyak 7 subjek (11,6%)  dan pendidikan rendah sebanyak 6 subjek (10%). Lama pajanan < 10 tahun sebanyak 13 subjek (21,6%) dan lama pajanan> 10 tahun sebanyak 47 subjek (78,3%). Penggunaan alat pelindung diri kategori terbanyak kategori sedang sebanyak 50 subjek (83,3%), kategori baik sebanyak 7 subjek (11,6%) dan kategori buruk sebanyak 3 subjek (5%). Rerata kadar KL-6 serum pada kelompok subjek penelitian atau kelompok terpajan sebesar 473,13 U /ml dan rerata kadar KL-6 serum pada kelompok kontrol sebesar 344,13 U/ml.Perbedaan kadar KL-6 serum pada kelompok terpajan dan kelompok control tidak berbeda bermakna secara statistic dengan nilai p = 0,329.
Kesimpulan : Perbedaan antara kadar KL-6 serum kelompok terpajan disbanding kelompok kontrol tidak berbeda bermakna secara statisti

Background   : Pneumoconiosis occurs almost all over the world and is a problem that threatens cement workers. Some serological abnormalities can be found in pneumonia patients. Serum KL-6 levels increase in workers exposed to silica so that it can be used as a biological marker for early diagnosis of occupational lung disease but this study has never been done in Indonesia
Method: This study was a cross-sectional study by consecutive sampling in April-May 2018. The total number of subjects was 77 subjects consisting of 60 research subjects and 17 control subjects. Examination of serum KL-6 levels using the ELISA method. Research subjects were cement workers in the production area and raw materials.
Results: In this study, the results were obtained with the characteristics of the total male subjects 100% and the average age of 42.5 years, the youngest subject was 21 years old and the oldest subject was 55 years old. History of smoking was found in the majority of nonsmokers 38 subjects (63.3%), followed by smokers as many as 15 subjects (25%), and former smokers as many as 7 subjects (11.6%). Education level was 47 subjects (78.3) higher education as many as 7 subjects (11.6%) and low education as many as 6 subjects (10%). The duration of exposure <10 years was 13 subjects (21.6%) and the duration of exposure> 10 years was 47 subjects (78.3%). The use of personal protective equipment is the most moderate category as many as 50 subjects (83.3%), the good category is 7 subjects (11.6%) and the bad category is 3 subjects (5%). The mean serum KL-6 level in the research subject group or the exposed group was 473.13 U / ml and the average serum KL-6 level in the control group was 344.13 U / ml. The difference in serum KL-6 level in the exposed group and the control group no statistically significant difference with a value of p = 0.329.
Conclusion: The difference between serum KL-6 levels in the exposed group compared to the control group was not statistically significant
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifuddin
Yogyakarta: Absolute Media, 2018
418.071 SYA c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifuddin
"Fokus skripsi ini adalah perancangan dan pengembangan sistem informasi rekam medis berbasis web menggunakan bahasa pemrograman php dan database MySQL yang bertujuan untuk menyimpan data rekam medis yang berisi identitas pasien, keluhan pasien, pemeriksaan fisik, diagnosa (ICD-10), dan tindakan medis (ICD-9 CM Volume 3) yang diberikan oleh petugas klinik pada suatu sarana pelayanan kesehatan. Sistem ini juga dilengkapi dengan identifikasi pasien menggunakan tag Radio frequency Identification (RFID) untuk mengakses data rekam medis seorang pasien.
Dari hasil pengujian dan analisa diperoleh kesimpulan bahwa sistem informasi rekam medis dan sistem identifikasi pasien berbasis web berjalan dengan baik pada konfigurasi sistem perangkat keras dengan komputer server, modul serial to ethernet converter dan RFID Reader, serta komputer client yang terhubung pada Local Area Network.

Focus of this research are design and develop web based medical record information system using php language programming and MySQL database that the function are to saving medical record data which contains patient identity, patient complaint, physical checkup, diagnosis (ICD-10), and medical procedure (ICD-9 CM Volume 3) that gived by clinic officer in a health service. This system also completed by patient identification using Radio frequency Identification (RFID) tag for accessing a patient medical record data.
From testing and analysis result got a conclucion that web based medical record information system and patient identification system can working properly on hardware system configuration with server computer, serial to ethernet converter and RFID Reader, and also client computer that connected on Local Area Network.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51426
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifuddin
"Based on phenomenon the media agenda about Cagub in South Sulawesi issues in the TRIBUN-TIMUR.COM, the study was questioned further of media agenda about Cagub in South Sulawesi issues. The study carried out on the basis of the assumption of Media Agenda Setting Theory, which is focused on components of the concept of Valence. The research method is content analysis in the tradition of Agenda Media. Recording unit that is all the news headlines on TRIBUN-TIMUR.COM edition Wednesday, March 23, 2016. Data were collected by two coder through its codingsheet that reliabelitas of 0.8 in Holsti standard. Results shows: 1) In its media agenda, the media organizations by the phenomenon of valence it does tend to show different ways of presenting the Cagub in Pilgub Sulsel 2018 issue. However, in a diversity of ways referred to media seen many are still not balanced and generally do not apply the principle of covering both sides in presentation of news; 2) In line with the conclusions of the first then causes many actors ideal that should emerge in media agenda be not raised in the presentation of issues Cagub in South Sulawesi gubernatorial election in 2018. Academically, then for similar research in the next period, should be simultaneously carried out on online media the other as a comparative material. While in practice, particularly in relation to the conclusion media "unbalanced" and "generally does not apply the principle of covering both sides in the presentation of news," then the consuming media content should make the results of this study as an input in addressing the mediacontent.
Berlatarbelakangkan fenomena peng-agenda-an isu Cagub dalam Pilgub Sulsel 2018 pada TRIBUN-TIMUR.COM edisi Rabu, 23 Maret 2016, penelitian ini mempertanyakan lebih jauh tentang pesoalan ?peng-agenda-an isu Cagub dimaksud. Telaah dilakukan dengan berbasiskan asumsi Media Agenda Setting Theory yang difokuskan pada komponen konsep Valence. Metode penelitian adalah content analysis dalam tradisi Agenda Media. Recording unitnya yaitu semua berita headline pada TRIBUN-TIMUR.COM edisi Rabu, 23 Maret 2016. Data dikumpulkan oleh dua coder melalui codingsheet yang reliabelitas-nya sebesar 0,8 dalam standard Holsti. Hasil penelitian mmenyimpulkan bahwa :1) Dalam pengagendaannya organisasi media menurut fenomena valence itu memang cenderung memperlihatkan beragam cara dalam menyajikan isu Cagub dalam Pilgub Sulsel 2018. Namun dalam keragaman cara dimaksud media terlihat masih banyak yang tidak seimbang dan umumnya tidak menerapkan prinsip cover both sides dalam penyajian beritanya; 2) Sejalan dengan kesimpulan pertama maka menyebabkan banyak aktor-aktor ideal yang seharusnya dimunculkan dalam pengagendaan menjadi tidak dimunculkan dalam penyajian isu Cagub dalam Pilgub Sulsel 2018. Secara akademis, maka untuk penelitian yang sejenis pada masa berikutnya, hendaknya secara bersamaan juga dilakukan pada media online lainnya sebagai bahan komparasi. Sementara secara praktis, terutama dalam kaitannya dengan kesimpulan bahwas media ?tidak berimbang? dan ?umumnya tidak menerapkan prinsip cover both sides dalam penyajian beritanya? , maka para pengkonsumsi isi media hendaknya menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan masukan dalam menyikapi isi media."
Peneliti pada Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Irformatika Makassar, 2016
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifuddin
Bandung: Alumni, 2013
346.048 SYA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifuddin
"ABSTRAK
Mortar adalah campuran antara semen dengan pasir, mortar. Mortar digunakan sebagai bahan untuk pemasangan dinding, plesteran dan pondasi batukali atau pondasi lainnya. Semen sebagai perekat banyak type/jenis semen namun yang dijual (dipasarkan) adalagi semen yang disebut semen OPC (Ordinary Portland Cement) dalam kemasannya disebut type I, semen PCC ( Portland Composite Cement), semen PPC (Portland Puzzoland cement). Pembuatannya adalah membuat benda uji kubus mortar berukuran 5 cm x 5 cm x 5 cm dibuat 20 benda uji dari masing-masing type/jenis semen tersebut dengan perbandingan 1 banding 3 dan f.a.s 0,6 tetap. Pelaksanaan pengujian di laboratorium teknik sipil Politeknik Negeri Medan. Benda Uji tersebut di cetak sesuai dengan prosedur menggunakan acuan SNI 03 6825 2002 pelaksanaan di laboratorium teknik sipil, Setelah benda uji cukup umur 28 hari, di lakukan uji kuat tekan mortar masing masing uji dengan menggunakan alat test kuat tekan beton. Hasilnya diolah, rata rata dari masing masing variasi dicari standard deviasinya untuk menghitung kuat tekan karakteristik mutu mortarnya. Hasil dari pengujian kuat tekan karakteristik untuk semen type I 17 6,03 kg/cm2. Dari hasil pengujian dapat diambil kesimpulan yaitu untuk type semen PCC lebih baik kuat tekan karakteristik dibandingkan dari semen type OPC I, dan semen PPC."
Medan: Polimedia Negeri Medan, 2018
338 PLMD 21:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifuddin
Yogyakarta: Phoenix Publisher, 2019
428.2 SYA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifuddin
"Di Kota Pontianak, hidup bahasa remaja yang unik. Keunikan terwujud dengan adanya pengubahan-pengubahan sehingga diperoleh bentuk-bentuk yang terasa asing bagi kelompok usia lain. Dalam kaitan itu, kajian ini bertujuan mendeskripsi keunikan bahasa remaja itu. Kajian ini bersifat (struktural) diakronis. Jadi, selain mengkaji struktur demi diperolehnya kaidah, juga dikaji perihal waktu sebagai faktor penyebab. Kajian ini dilaksanakan dengan metode wawancara. Penerapan wawancara ditindaklanjuti dengan teknik catat. Berdasarkan kajian, keunikan bahasa remaja di Kota Pontianak dapat dirumuskan sebagai berikut. Dalam kaitan dengan waktu penggunaan, bahasa remaja di Kota Pontianak dikelompokkan menjadi (a) kurun 8090-an, (b) kurun akhir 90awal 2000-an, dan (c) awal 2000-an sampai dengan sekarang. Berdasarkan ada tidaknya peranti pendukung, dikelompokkan menjadi (a) tanpa peranti teknologi komunikasi dan (b) didukung peranti teknologi komunikasi."
Yogyakarta: Balai Bahasa Propinsi daerah Istimewa Yogyakarta, 2010
407 WID 38:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>