Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Priyambodo
"ABSTRAK
Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor baik itu roda dua maupun roda empat melanda hampir diseluruh wilayah kota dan kabupaten di Jawa Timur. Tren pertumbuhan kendaraan bermotor ini membawa dampak yang positif dan juga negative. Dampak negative adalah menyebabkan kemacetan, polusi udara, kecelakaan, dan tundaan-tundaan. Dampak positifnya adalah membantu mobilisasi barang, jasa, dan manusia, serta bisa meningkatkan PDRB suatu wilayah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepadatan atau jumlah kendaraan bermotor di kabupaten dan kota di Jawa Timur terhadap PDRB. Dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis regresi hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan jumlah kendaraan bermotor sedan, jeep, dan sepeda motor di kabupaten dan kota di Jawa Timur berpengaruh terhadap PDRB. Untuk itu kepada Pemerintah Provinsi jawa Timur direkomendasikan : pertama melarang kendaraan roda dua melintas di jalan-jalan protokol dan jalan utama dan segera merealisasikan sistem angkutan umum masal. Kedua melakukan rekayasa lalu lintas secara terus menerus dan berkesinambungan serta meminimalisir aspek-aspek yang bisa menurunkan nilai PDRB. ketiga mencari pendanaan lain dengan mengundang investor masuk atau dengan cara masyarakat dilibatkan dalam pembiayaan pembangunan jalan dengan menerapkan konsep road pricing. Keempat mendapatkan kembali dana yang 10 % dari pajak kendaraan bermotor untuk pembangunan dan pengembangan transportasi angkutan jalan."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, 2018
388 WPP 30:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abadi Dwi Saputra
"ABSTRAK
Salah satu rekomendasi yang disampaikan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dalam rangka meningkatkan bentuk tanggung jawab pengemudi bus dalam mengemudikan kendaraannya guna meningkatkan keselamatan dan keamanan penumpang, yaitu ditiadakannya keberadaan pintu pengemudi. Hal ini juga tertera pada Surat Edaran Dirjen Perhubungan Darat Tentang Peniadaan Pintu Keluar Bagi Pengemudi No.: AJ.403/4/14/DRJD/2007. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa faktor-faktor yang memempengaruhi tanggapan pengemudi terhadap kebijakan peniadaan pintu samping pengemudi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analisis regresi berganda. Hasil analisa menunjukkan bahwa koefisien regresi dari ketiga variabel independen bertanda negatif yang menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap dan motivasi yang baik akan diikuti menurunnya tanggapan pengemudi terhadap kebijakan peniadaan penggunaan pintu samping pengemudi pada bus."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, 2018
388 WPP 30:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Andika
"ABSTRAK
Transportasi angkutan umum memiliki peranan penting bagi kemajuan kehidupan suatu masyarakat daerah. Alat transportasi merupakan kunci utama dalam perkembangan perekonomian dan sebagai penunjang kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu completion jasa transportasi oleh pemerintah sangat diperlukan dengan tujuan untuk memiliki alat transportasi multimoda yang efektif dan efesien. Pertumbuhan angkutan barang di Pelabuhan Panjang Lampung beberapa dekade ini meningkat sehingga perlu dilakukan langkah-langkah untuk mengoptimasikan angkutan barang tersebut. Belum lama pemerintah memandang perlu untuk Mengoptimalkan PP No 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda yang mengawinkan undangundang subsektor Jalan, Perkeretaapian dan Laut. Peraturan pemerintah ini dikeluarkan untuk mendukung sistem logistik nasional. Pelabuhan Panjang menghubungan antar daerah. Maka sangat memungkinkan untuk mengoptimalisasikan pengiriman barang logistik. Melakukan optimasi biaya dan penyerahan tepat waktu sangat penting bagi perekonomian khususnya wilayah lampung sebagai gerbang pintu menuju sumatera. Pelabuhan panjang lampung memiliki peluang untuk menggunakan berbagai transportasitransportasitransportasi multimoda termasuk dapat menstabilkan tarif pengiriman logistik dan waktu yang diperlukan terjangkau cepat. Dengan di optimalkannya PP Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Angkutan Multimoda dalam pasal 27 tentang tarif angkutan multimoda, Tarif angkutan multimoda ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama antara badan usaha angkutan multimoda dan pengguna jasa angkutan multimoda secara tertulis. Pentingnya penambahan transportasitransportasitransportasi multimoda untuk pengiriman barang logisik dengan baik dan tepat akan memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai jenis, keadan, jumlah barang, berat dan volume barang, waktu dan tempat barang diterima oleh badan usaha angkutan mulimoda."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, 2018
388 WPP 30:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Prasetya Anggrahini
"ABSTRAK
Sebagai wilayah kepulauan, Maluku membutuhkan angkutan laut maupun angkutan penyeberangan sebagai sarana pergerakan orang dan barang. Kondisi gelombang laut yang ada di wilayah Maluku sangat bervariatif, bahkan cenderung ekstrem membutuhkan pelayanan kapal yang berukuran besar seperti kapal pelni. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konektivitas angkutan laut di wilayah Maluku dan bagaimana upaya peningkatannya. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konektivitas angkutan laut dan penyeberangan di wilayah Maluku sudah cukup bagus. Nilai konektivitas terendah terletak di Kabupaten Buru, Kabupaten Buru Selatan dan Kabupaten Seram Bagian Barat. Konektivitas wilayah Maluku dapat ditingkatkan melalui pelayanan kapal pelni. Dari ketiga Kabupaten yang memiliki nilai konektivitas rendah, Kabupaten Seram Bagian Barat yang belum dilayani kapal pelni. Pelabuhan Amahai di Maluku Tengah dan Piru di Kabupaten Seram bagian barat memungkinkan untuk disinggahi kapal pelni. Konektivitas wilayah Maluku dapat ditingkatkan dengan menghubungkan wilayah yang rendah nilai konektivitasnya dengan wilayah yang dapat disandari kapal pelni yang dilanjutkan dengan pelayanan kapal-kapal kecil sebagai feeder dari kapal pelni dan kapal perintis, sehingga wilayah Maluku bisa terlayani dengan tetap dan teratur."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, 2018
388 WPP 30:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Windra Priatna Humang
"ABSTRAK
Pelabuhan Tanjung Ringgit sebagai salah satu pelabuhan yang diprediksi menjadi pelabuhan andalan di kawasan timur Sulawesi Selatan (Perairan Teluk Bone) yang diharapkan mampu mengantisipasi pergerakan arus bongkar muat (B/M) barang di wilayah hinterland-nya. Permasalahan pelayanan jaringan jalan dalam rangka distribusi barang dari pelabuhan ke hinterland atau sebaliknya terkadang menghambat proses/ kinerja operasional pelabuhan. Salah satunya adalah lamanya waktu tunggu kapal di pelabuhan akibat menunggu kendaraan angkut. Pengumpulan data dilakukan secara primer melalui wawancara atau pengamatan lapangan. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis IPA dan CSI, berdasarkan indikator Sistranas KM. 49 Tahun 2005 Tentang Sistem Transportasi Nasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja jaringan prasarana akses pelabuhan ke wilayah hinterland yang dianggap baik yaitu indikator keselamatan, mudah, tarif terjangkau dan aksesibilitas. Sementara indikator yang berkinerja rendah dan menjadi prioritas untuk ditingkatkan yaitu kapasitas, efisien, teratur, nyaman dan tepat waktu untuk kinerja jaringan pelayanan yang dianggap baik yaitu meliputi keselamatan, aman dan lancar dan cepat. Sedangkan yang perlu mendapatkan prioritas perbaikan kinerja yaitu keterpaduan, kapasitas, aksesibilitas, tepat waktu, nyaman dan teratur."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, 2018
388 WPP 30:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Soegeng Hardjono
"ABSTRAK
Saat ini, Angkatan Laut Indonesia sedang memperkuat armada kapal perang dengan pembangunan jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) 60M. Kemampuan operasional KCR 60M tergantung pada ketinggian gelombang perairan Indonesia. Untuk itu perlu dilakukan kajian penentuan tinggi gelombang maksimum yang bisa dilalui oleh KCR 60M dan penentuan panjang KCR minimum untuk mengatasi gelombang ekstrim tertinggi dengan metode statistik dan formula pendekatan. Hasil analisa menunjukkan bahwa KCR 60M dapat beroperasi pada tinggi gelombang hingga maksimum 4,73m. Secara umum tinggi gelombang perairan Indonesia rata-rata dibawah 4,73 m, sehingga KCR 60M dapat beroperasi di sepanjang tahun terkecuali pada bulan Desember dan Januari di wilayah utara berbatasan dengan Laut Cina Selatan karena pengaruh angin moonsun Asia. Keberadaan tinggi gelombang ekstrim > 4,73m karena angin moonsun Asia menyebabkan KCR 60M tidak dapat beroperasi baik di wilayah Utara maupun Selatan Equator serta perairan Antar-Pulau. Sehingga KCR 60M tidak dapat juga beroperasi di seluruh wilayah Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) mulai dari Lantamal I (Medan) hingga Lantamal XIV (Sorong). Berdasarkan hasil analisa tinggi gelombang ekstrim rata-rata mencapai 5,1m dan panjang KCR yang mampu beroperasi di ketinggian tersebut minimum sekitar 70 m."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, 2018
388 WPP 30:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library