Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Agenda setting memprediksikan bahwa agenda media memengaruhi agenda publik, sementara agenda publik itu sendiri akhirnya memengaruhi agenda kebijakan. Media berita tidak hanya memberi tahu apa yang harus dipikirkan khalayak; juga memberi tahu bagaimana khalayak mempertimbangkan hal itu. agenda media merupakan hasil pemrograman internal, iditorial, dan keputusan manajerial dan pengaruh-pengaruh luar dari sumber-sumber nonmedia seperti pihak-pihak yang berpengaruh secara sosial, sponsor-sponsor iklan, maupun pejabat pemerintah dan sebagainya.
Jakarta : Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Jakarta,
384 KOMAS
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Hernikawati
Abstrak :
Today, Information is an important asset for organization. The speed of internet access makes information easy to get, on the other side it cause a threat and vulnerability for the information. Therefore, information security becomes important. This study will find the relationship between risk perception and risk tolerance variable to Information security. Quantitative method is used to answer the research questions. Population of this study is civil officer (PNS) in Central Jakarta City Administration. Data analyze with SPSS to see the correlation. Result of this study is risk tolerance and risk perception affect to Information Security. The lower of risk perception, the higher information security for individu. Similarly, the lower risk tolerance, the higher information security for individu.

Informasi merupakan asset yang penting bagi organisasi saat ini. Dengan kecepatan akses internet menjadikan informasi mudah diperoleh, namun hal ini menimbulkan ancaman dan kerawanan terhadap informasi tersebut. Oleh karena itu keamanan informasi menjadi penting. Dalam penelitian ini akan dilihat hubungan antara variabel risk perception dan risk tolerance terhadap perilaku keamanan informasi. Metode kuantitatif digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Penelitian dilakukan dengan populasi PNS di Kota Administrasi Jakarta Pusat. Data dianalisis dengan bantuan SPSS untuk melihat korelasinya. Hasil dari penelitian ini adalah variabel Perilaku Keamanan Informasi dipengaruhi oleh variabel risk tolerance dan risk perception. Semakin rendah risk perception seseorang maka akan semakin tinggi Kemanan Informasi orang tersebut. Begitu pula semakin rendah risk tolerance seseorang maka akan semakin tinggi Kemanan Informasi orang tersebut.
Peneliti pada Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Jakarta, 2016
607 JSKM 20:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hasyim Ali Imran
Abstrak :
With the background of the lack of use of streaming tv phenomenon among the urban community, this study focused on the use of streaming tv problems among the urban community and the significance of the relationship between the variables of tv uses and the variable of urban communities characteristics. Based on the analysis of research findings concerning the use of television by the activities before, during and after, show that: 1) The use of television media streaming among individual urban communities it is still relatively minimal; 2) In relation to the use of streaming tv is, statistically tend to be no correlation with variable characteristics. Minor variables significantly correlated characteristics that only the variable Year of Birth By MDG?s Category (-.135 *). For the managers of private TV station which is already On Stream should make the results of this study as a mirror to re-evaluate its policy of Streaming TV. As well as company user service streaming television commercials, is also expected to make the results of this study as a mirror to re-evaluate its policy on the use of TV streaming as an advertising medium.

Dengan latar belakang fenomena minimnya penggunaan tv streaming di kalangan masyarakat perkotaan, KTI berupa hasil penelitian ini difokuskan pada permasalahan penggunaan tv streaming di kalangan masyarakat perkotaan dan signifikansi hubungan antara variabel penggunaan dengan variabel karakteristik masyarakat perkotaan. Berdasarkan hasil analisis terhadap temuan penelitian menyangkut penggunaan televisi menurut aktifitas sebelum, selama dan sesudah, menunjukkan bahwa : 1) Penggunaan media televisi streaming di kalangan individu masyarakat perkotaan itu saat ini masih relatif sangat minim; 2) Dalam kaitan penggunaan tv streaming dimaksud, secara statistik cenderung tidak ada korelasinya dengan variabel karakteristik. Variabel minor karakteristik yang berkorelasi secara signifikan yaitu hanya variabel Tahun Kelahiran Berdasarkan Kategori MDGs (-.135*). Bagi para pengelola stasiun TV Swasta yang sudah On Streaming hendaknya menjadikan hasil penelitian ini sebagai cermin untuk mengevaluasi ulang kebijakannya tentang TV Streaming. Begitu juga dengan perusahaan pengguna jasa iklan televisi streaming, diharapkan juga menjadikan hasil penelitian ini sebagai cermin untuk mengevaluasi ulang kebijakannya tentang penggunaan tv streaming sebagai media iklan.
Peneliti bidang media and network society pada Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Jakarta, 2016
607 JSKM 20:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Felix Tawaang
Abstrak :
This paper discusses about the phenomenon of mediation representation of political actors in media agenda. The focus is how and what issues the actor was mediated. Newspapers samples are Media Indonesia; Kompas; Rakyat Merdeka; and Republika. Data were collected through content analysis in the tradition of agenda setting. The findings show the communication process through media agenda by media organizations is based on the phenomenon showed a relatively complete communications process. Media seems trying to show who the communicator and who became a communicant in the communication process. Related to this, in the context of the political system, the political superstructure components communicator element is more dominant than communicators in infra component of the political structure. While the elements of the communicant, according the findings indicate that the component supra political structures that (the government) was also more than the infra component of the political structure (non-government). There are five types of predicate actors that were targeted communication by communicator earlier. However, it seems the level from the Ministry institutions to village became the most widely mediated editor. Academically, for the implementation of similar future studies should include a review of related phenomena involving the public agenda so that the relevance of the phenomenon of mediating between two actors can be known. Practically, the study's findings are expected to help increase media literacy among readers of the newspaper media.

Paper ini membahas fenomena representasi mediasi aktor politik dalam pengagendaan media. Fokusnya pada bagaimana dan pada isu apa saja para aktor itu dimediasikan. Suratkabar sampelnya adalah Media Indonesia ; Kompas; Rakyat Merdeka; dan Republika. Data dikumpulkan melalui metode content analysis dalam tradisi agenda setting. Temuan memperlihatkan proses komunikasi melalui pengagendaan media oleh organisasi media berdasarkan fenomenanya memperlihat sebuah proses komunikasi yang relatif lengkap. Media tampak berupaya menunjukkan siapa yang menjadi komunikator dan siapa yang menjadi komunikan dalam suatu proses komunikasi itu. Terkait dengan ini, maka dalam konteks sistem politik, unsur komunikator komponen suprastruktur politik itu lebih dominan ketimbang komunikator dalam komponen infra struktur politik. Sementara pada unsur komunikan, sesuai temuan menunjukkan bahwa komponen supra sruktur politik (pemerintah) itu juga lebih banyak dari pada komponen infra struktur politik (non pemerintah) . Ada lima jenis predikat aktor yang menjadi sasaran komunikasi komunikator tadi. Namun demikian tampaknya predikat Lembaga pemerintah setingkat Kementerian s/d Kelurahan) menjadi paling banyak dimediasi redaksi. Secara akademik, untuk pelaksanaan penelitian yang sejenis ke depannya hendaknya menyertakan telaah terkait fenomena agenda publik agar relevansi menyangkut fenomena mediasi aktor di antara keduanya dapat diketahui. Secara praktis, temuan penelitian ini diharapkan dapat membantu peningkatan literasi media di kalangan pembaca media suratkabar.
Peneliti Bidang Studi Komunikasi dan Media pada Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Jakarta, 2016
607 JSKM 20:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Mudjiyanto
Abstrak :
The discussion paper focuses on issues ?Among Research Methods, Communication and the Internet; - Internet and Communication Channel in the Internet. The results show that the discussion related to the conduct of research with a quantitative approach based internet, tend descriptive nature only mere postscript results can not be generalized. This is the truth happens if a quantitative approach research is research that population-based web-account on the internet. But if a community-based Internet users, the results will differ by as previously assumed. In this regard, the process of sampling, among others, could be based on the population of members of society, such as members of the community population of voters in presidential elections, gubernatorial elections in DPT-owned or KPU / KPU-D. The second related problem, the internet has meant millions of computers around the world are mutually connectively. Web, e-mail, chat, and newsgroups are some things that individuals can do to communicate over the internet. The third issue, then with the support of development of Internet technology, the function of the Internet medium can increasingly work optimally. Channel communications in the Internet itself has a lot of variety. There are through websites; blog; social network sites, e-mail; chatt room; group discussion; status / wall. Of the two examples of communication studies conducted with Internet-based data, indicate that studies indicate communication phenomenon tends to be more advanced. In line with the indications still less his respect the academic world of the Internet as a data source basis for the implementation process of the research, in the future this attitude should be changed in order to further the development of communication studies in Indonesia.

Bahasan karya tulis ilmiah (KTI) difokuskan pada persoalan -Antara Metode Penelitian, Komunikasi dan Internet ; - Internet dan -Channel Komunikasi dalam Internet. Hasil bahasan menunjukkan bahwa terkait pelaksanaan penelitian dengan pendekatan kuantitatif berbasis internet, cenderung sifatnya hanya deskriptif belaka yang nota bene hasilnya tidak dapat digeneralisisasikan. Hal ini kebenarannya terjadi jika penelitian pendekatan kuantitatif yang dilakukan adalah penelitian yang populasinya berbasis web-akun di internet. Namun jika berbasis pada masyarakat pengguna internet, hasilnya akan berbeda dengan seperti yang diasumsikan sebelumnya. Dalam kaitan ini proses samplingnya antara lain bisa berbasiskan populasi anggota masyarakat tertentu, misalnya populasi anggota masyarakat calon pemilih dalam Pilpres, Pilgub atau Pilkada dalam DPT milik KPU/KPU-D. Terkait permasalahan kedua, internet berarti jutaan komputer di seluruh dunia yang saling berketersambungan. Web, e-mail, chat, dan newsgroups merupakan beberapa hal yang dapat dilakukan individu untuk berkomunikasi melalui internet. Persoalan ketiga, maka dengan dukungan perkembangan teknologi internet, fungsi medium internet dapat semakin bekerja maksimal. Channel komunikasi dalam internet sendiri memiliki banyak ragamnya. Ada yang melalui websites; blog; social network sites, e-mail; chatt room; group discussion; status/wall. Dari dua contoh studi komunikasi yang datanya dilakukan dengan berbasiskan internet, menunjukkan bahwa studi fenomena komunikasi berindikasi cenderung lebih advance. Sejalan dengan indikasi masih kurang respeknya dunia akademik terhadap internet sebagai basis sumber data bagi proses pelaksanaan penelitian maka ke depan sikap tersebut hendaknya harus diubah guna lebih berkembangnya studi-studi komunikasi di Indonesia.
Peneliti bidang media and network society pada Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Jakarta, 2016
607 JSKM 20:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library