Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manado, Universitas Sam Ratulangi
R 378.5984 Uni p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Sinolungan, A.E.
Manado: Toko Gunung Agung, 2001
155 Sin p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Manado Pusat Pengabdian pada Masyarakat UNSAT 1992,
378.19 Lap
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan dalam rangka mencari bahan kontrasepsi pria yang bersumber dari tanaman, khususnya daun kembang sepatu (Hibiscus rosea sinensis L). Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ekstrak daun kembang sepatu (Hibiscus rosea sinensis L) dapat menghambat proses spermatogenesis mencit strain ddy. Penelitian ini dilakukan pada tiga kelompok yang masing-masing terdiri dari delapan ekor mencit. Kelompok kontrol diberikan karboksimetil selulose (CMC) 1% dalam 0,5 ml aquabides, kelompok perlakuan I diberikan ekstrak daun kembang sepatu (Hibiscus rosea sinensis L), dosis 700 mg/kg BB ditambahkan CMC 1% dalam 0,5 ml aquabides dan kelompok perlakuan kedua diberikan ekstrak daun kembang sepatu (Hibiscus rosea sinensis L), dosis 800 mg/kg BB ditambahkan CMC 1% dalam 0,5 ml aquabides. Perlakuan ini diberikan selama 40 hari sesuai dengan siklus spermatogenesis. Setelah itu dilakukan pembuatan preparat histologis testis mencit, diikuti pengamatan preparat testis dengan mikroskop cahaya pembesaran 100x dan 400x untuk menghitung sel-sel spermatogenik. Terakhir, dilakukan pemotretan tubulus seminiferus ketiga kelompok yang terdiri dari sel-sel spermatogenik melalui mikroskop cahaya dengan pembesaran 100x dan 400x dengan memakai kamera Fuji dan film Fuji, ASA 200. Hasil menunjukkan perbedaan yang sangat bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan I dan II, yaitu terjadi penurunan jumlah sel-sel spermatogonia, spermatosit primer pakhiten dan spermatid pada kelompok perlakuan (P<0,01). Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun kembang sepatu (Hibiscus rosea sinensis L) menghambat proses spermatogenesis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan sebagai bahan kontrasepsi pria.
Abstract
This study was conducted in order to develop male contraception from plants, namely the "shoe flower" (Hibiscus rosea sinensis L) leaves. The objective of this study was to find out whether the extract of "shoe flower" leaves could inhibit the process of spermatogenesis on ddy strain mice. This research was performed in 3 groups and each group consisted of 8 mice. The control group was given 1% carboxy methyl cellulose (CMC) in 0.5 ml aquabides. The treatment group I was given the extract of "shoe flower" leaves 700 mg/kg BW and 1% CMC in 0.5 ml aquabides, and the second treatment group was given the extract of "shoe flower" leaves, 800 mg/kgBW and 1% CMC in 0.5 ml aquabides. The treatment were given for 40 days in accordance with the spermatogenesis cycle. Then, the production of histological slides of the mice testis and the observation of the slides using light microscope with magnification of 100x and 400x were done. Further, counting of the spermatogenic cells was done. At last the pictures of seminiferous tubulus cross-section of the three groups which consisted of spermatogenic cells were taken through light microscope with magnification of 100x and 400x using Fuji camera and Fuji film, 200 ASA. The results showed significant differences between the control, treatment I, and treament II group. There were decreased numbers of spermatogonia, pachyten primary spermatocytes and spermatids in treatment groups (P<0.01). The result of this study showed that the extract of "shoe flower" (Hibiscus rosea sinensis L) leaves, inhibited the process of spermatogenesis of ddy strain mice. It is hoped that the result of this study can be developed into a male contraception.
[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Universitas Sam Ratulangi, Manado. Fakultas Kedokteran], 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Umboh, Femy F.
Abstrak :
This study question about how Indonesian Citizenship Representation in signs on the preaching of the Red and White flag hoisting in Manado Post Online Edition August 2016 and discourse what is intended by the media through social reality of Indonesian citizenship. From the discussion, it can be argued that it is related to the first question in the context of citizenship, individual citizens through the media reprsentation by their social reality construction as individuals to be pitied; individual who loves the citizen even though in reality she was foreigns; informal individual citizen; encouraging individual media; and individuals create momentum Parliament revised Law on Citizenship. There are five discourse delivered media, namely that Gloria Natapraja Hamel individuals to be pitied because of their citizenship status is questioned by the committee of Paskibraka 2016 ; Gloria Natapraja Hamel is people who really love Indonesia eventhough she is a foreign.; Gloria Natapraja Hamel is an informal of Indonesia Citizen who can not participate as a member of the flag raisers heritage because she is a france.; media are very glad because Gloria rejoin and the case of Gloria as a momentum for arliament Revised Citizenship Act. Academically results of this study would be useful in complementing the existing literature. While in practice the results are expected to help consumers of media in an effort to improve media literacy.

Penelitian ini mempertanyakan bagaimana Representasi Kewarganegaraan Indonesia dalam tanda-tanda pada Pemberitaan tentang Pengibaran Bendera Merah Putih dalam Manado Post Online edisi Agustus 2016) dan Wacana apa yang hendak disampaikan media melalui realitas sosialnya tentang kewarganegaraan Indonesia. Dari hasil pembahasan dapat dikemukakan bahwa terkait pertanyaan pertama maka dalam kontek kewarganegaraan, Individu Warga negara direprsentasikan media melalui konstruksi ralitasnya sebagai individu yang patut dikasihani; individu yang lebih mencintai WNI meski dalam realitanya dia ber-WNA; individu WNI informal; individu yang menggembirakan media; dan individu membuat momentum DPR Revisi UU Kewarganegaraan. Ada lima wacana yang disampaikan media, yaitu bahwa Gloria Natapraja Hamel individu yang patut dikasihani karena status kewarganegaraannya dipermasalahkan panitia Paskibraka 2016.; Gloria Natapraja Hamel individu yang lebih mencintai WNI meski dalam realitanya dia ber-WNA.; Gloria Natapraja Hamel individu WNI informal yang tak bisa ikut menjadi anggota pengibar bendera pusaka karena ber-WNA Prancis.; media bergembira karena Gloria bergabung kembali dan Kasus Gloria Natapraja Hamel momentum DPR Revisi UU Kewarganegaraan. Secara akademis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam melengkapi literatur yang telah ada sebelumnya. Sementara secara praktis maka hasilnya diharapkan dapat membantu para konsumen media dalam upaya meningkatkan literacy media.
Peneliti Bidang Media Massa pada Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Manado, 2016
607 JSKM 20:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library