Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"In connection with the findings about the phenomenon about the concept of 'introduction' earlier showing that the 'teacher' and 'friend' that became the first to introduce computer and linked to the way in recognizing the computer (how formal and informal) earlier, this seems possible because in the neighborhood community Fishermans village Untia, District Biringkanaya Makassar City that is not really the "smell" of fishermen, but "everyday life" they tend affected by the characteristics of their environment, for example, be related to factors of economy activity of society based on data monograph is not only fishermen but many other types of occupations. So with the conditions of infra structure, based on existing monograph data do indicate that the village location of this research is inclined as the village is easily accessible to other areas. Thus the village is indeed tend to be very open to the influx of influences from outside the fishing village. In the context of the question, so the 'teachers' and friends' was indeed so it is possible to be' first-party 'who introduced computers to the community Fishermans Village. Then, the problems associated with computer knowledge, then in relation findings that most respondents knew about the component output of computer and component inputs a computer, and only knew in general to certain types have been related storage computers, various applications, and computer operating system, then theoretically in the perspective of Cognitive Psychology, presumably it describes the results of the seaside village of respondents about "how they learn, memorize and recall information regarding the existence of a computer". While the picture indicates the relative lack of good knowledge about computers involves Component Output Computer, Components Computer Input, Component Storage, Variety of Applications and Operating Systems earlier, would also have to do with factors characteristic seaside village before, particularly in relation to data showing fisherman The occupation is as a fishing village.
Berkaitan dengan temuan menyangkut fenomena konsep ?pengenalan? yang memperlihatkan bahwa ?guru? dan ?teman? itu menjadi pihak yang pertama kali memperkenalkan komputer dan terkait dengan cara dalam mengenal komputer (cara formal dan informal ) sebelumnya, tampaknya ini dimungkinkan terjadi karena di lingkungan masyarakat Desa Nelayan kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar itu memang tidak sepenuhnya ?berbau? nelayan, melainkan ?kehidupan sehari-hari? mereka itu bertendensi terpengaruh oleh karakteristik lingkungan mereka, misalnya terkait dengan faktor aktifitas ekonomi masyarakat yang berdasarkan data monografi memang bukan hanya nelayan melainkan banyak jenis okupasi lainnya. Begitu juga dengan kondisi infra struktur, berdasarkan data monografi yang ada memang mengindikasikan bahwa desa lokasi penelitian ini memang cenderung sebagai desa yang mudah diakses oleh daerah-daerah lain. Dengan demikian desa dimaksud memang cenderung sangat terbuka bagi masuknya pengaruh-pengaruh dari luar desa nelayan. Dalam konteks dimaksud, karenanya pihak ?guru dan teman? tadi memang jadi sangat dimungkinkan menjadi ?pihak pertama? yang memperkenalkan komputer kepada masyarakat Desa Nelayan. Kemudian, terkait dengan masalah pengetahuan komputer, maka dalam hubungan temuan bahwa umumnya responden tahu tentang komponen output komputer dan komponen input komputer, serta hanya tahu secara umum pada jenis-jenis
tertentu saja terkait storage komputer, ragam aplikasi, dan sistem operasi komputer, maka secara teoritis dalam perspektif Cognitive Psycholog , kiranya itu menggambarkan hasil responden desa pantai tentang ?bagaimana
mereka belajar, menghapal, dan mengingat kembali sebuah informasi menyangkut eksistensi komputer?. Sementara gambaran yang mengindikasikan relatif kurang baiknya pengetahuan responden tentang komputer menyangkut Komponen Output Komputer, Komponen Input Komputer, Komponen Storage, Ragam Aplikasi, dan Sistem Operasi tadi, kiranya ini juga ada hubungannya dengan faktor karakteristik desa pantai tadi, terutama dalam hubungannya dengan data yang memperlihatkan nelayan memang sebagai okupasi terbesar di desa nelayan."
Peneliti pada Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Irformatika Makassar, 2016
607 JSKM 20:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifuddin
"Based on phenomenon the media agenda about Cagub in South Sulawesi issues in the TRIBUN-TIMUR.COM, the study was questioned further of media agenda about Cagub in South Sulawesi issues. The study carried out on the basis of the assumption of Media Agenda Setting Theory, which is focused on components of the concept of Valence. The research method is content analysis in the tradition of Agenda Media. Recording unit that is all the news headlines on TRIBUN-TIMUR.COM edition Wednesday, March 23, 2016. Data were collected by two coder through its codingsheet that reliabelitas of 0.8 in Holsti standard. Results shows: 1) In its media agenda, the media organizations by the phenomenon of valence it does tend to show different ways of presenting the Cagub in Pilgub Sulsel 2018 issue. However, in a diversity of ways referred to media seen many are still not balanced and generally do not apply the principle of covering both sides in presentation of news; 2) In line with the conclusions of the first then causes many actors ideal that should emerge in media agenda be not raised in the presentation of issues Cagub in South Sulawesi gubernatorial election in 2018. Academically, then for similar research in the next period, should be simultaneously carried out on online media the other as a comparative material. While in practice, particularly in relation to the conclusion media "unbalanced" and "generally does not apply the principle of covering both sides in the presentation of news," then the consuming media content should make the results of this study as an input in addressing the mediacontent.
Berlatarbelakangkan fenomena peng-agenda-an isu Cagub dalam Pilgub Sulsel 2018 pada TRIBUN-TIMUR.COM edisi Rabu, 23 Maret 2016, penelitian ini mempertanyakan lebih jauh tentang pesoalan ?peng-agenda-an isu Cagub dimaksud. Telaah dilakukan dengan berbasiskan asumsi Media Agenda Setting Theory yang difokuskan pada komponen konsep Valence. Metode penelitian adalah content analysis dalam tradisi Agenda Media. Recording unitnya yaitu semua berita headline pada TRIBUN-TIMUR.COM edisi Rabu, 23 Maret 2016. Data dikumpulkan oleh dua coder melalui codingsheet yang reliabelitas-nya sebesar 0,8 dalam standard Holsti. Hasil penelitian mmenyimpulkan bahwa :1) Dalam pengagendaannya organisasi media menurut fenomena valence itu memang cenderung memperlihatkan beragam cara dalam menyajikan isu Cagub dalam Pilgub Sulsel 2018. Namun dalam keragaman cara dimaksud media terlihat masih banyak yang tidak seimbang dan umumnya tidak menerapkan prinsip cover both sides dalam penyajian beritanya; 2) Sejalan dengan kesimpulan pertama maka menyebabkan banyak aktor-aktor ideal yang seharusnya dimunculkan dalam pengagendaan menjadi tidak dimunculkan dalam penyajian isu Cagub dalam Pilgub Sulsel 2018. Secara akademis, maka untuk penelitian yang sejenis pada masa berikutnya, hendaknya secara bersamaan juga dilakukan pada media online lainnya sebagai bahan komparasi. Sementara secara praktis, terutama dalam kaitannya dengan kesimpulan bahwas media ?tidak berimbang? dan ?umumnya tidak menerapkan prinsip cover both sides dalam penyajian beritanya? , maka para pengkonsumsi isi media hendaknya menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan masukan dalam menyikapi isi media."
Peneliti pada Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Irformatika Makassar, 2016
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library