Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kowloon Hong Kong: Polytechnic , 1986
004 ASS i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hongkong: Hongkong Polytechnic International, 2011
R 729 URB
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Mahdalena
"Diabetic foot problem in Indonesia remains a big problem and still needs an optimum concern. Foot care education is one of efforts that must be performed to
prevent foot problem among diabetes mellitus patients. This study aimed to analyze effectivity of foot care education program in improving knowledge, self-efficacy
and foot care behavior of diabetes patients in Banjarbaru. This study was quasi experimental with prepost test as conducted at primary health care in
Banjarbaru in 2013. Foot care education program was provided to intervention group. Samples were 48 patients (32 persons in intervension group and 16 persons
in control group) using purposive sampling technique. Variables measured were knowledge, self-efficacy and foot care behavior of diabetes mellitus patients.
Intervension provided on respondents was in form of health education concerning foot care for twice. Every variable was measured twice before and after
intervension. Knowledge test was measured using Diabetic Foot Care Knowledge Questionnaire, self-efficacy was measured by using Foot Care Confident
Scale Self-Efficacy and foot care behavior was assessed using Behavior Foot Care Questionnaire. Data analysis used Manova. Results showed significant differences
on knowledge level (p value = 0.001), self-efficacy (p value = 0.000) and foot care behavior (p value = 0.000) before and after intervension.
Masalah kaki diabetik di Indonesia masih merupakan masalah besar dan masih memerlukan perhatian yang optimal. Edukasi perawatan kaki adalah salah
satu upaya yang harus dilakukan dalam mencegah masalah kaki untuk pasien diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas program
pendidikan perawatan kaki dalam meningkatkan pengetahuan, efikasi diri, dan perilaku perawatan kaki pasien diabetes di wilayah Banjarbaru. Jenis
penelitian yang digunakan adalah quasi experimental dengan prepost test, dilakukan di puskesmas wilayah Banjarbaru tahun 2013. Kelompok intervensi
diberikan program pendidikan perawatan kaki. Sampel berjumlah 48 pasien (32 orang kelompok intervensi dan 16 orang kelompok kontrol) menggunakan
teknik purposive sampling. Variabel yang diukur adalah pengetahuan, efikasi diri, dan perilaku perawatan kaki pasien diabetes melitus. Perlakuan yang
diberikan pada responden berupa pendidikan kesehatan tentang perawatan kaki sebanyak dua kali. Setiap variabel diukur dua kali sebelum dan setelah intervensi.
Uji pengetahuan diukur menggunakan Diabetic Foot Care Knowledge Questionnaire, efikasi diri diukur menggunakan Foot Care Confident Scale
Self-Efficacy, dan perilaku perawatan kaki dinilai menggunakan Behavior Foot Care Questionnaire. Analisis data menggunakan Manova. Hasil penelitian menunjukkan
perbedaan yang signifikan pada tingkat pengetahuan (nilai p = 0,001), efikasi diri (nilai p = 0,000) dan perilaku perawatan kaki (nilai p = 0,000) sebelum
dan setelah intervensi."
Banjarmasin health polytechnic ministry of health, banjarmasin, indonesia, 2016
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pneumonia is one of very important global health problems among toddlers, especially in developing countries. Nowadays, pneumonia is one of largest causes of child mortality, especially in newborn period. In Aceh Province, pneumonia disease is the eighth of 25 biggest diseases found at primary health care with 112 cases, while pneumonia among outpatient sufferers in Aceh reached 434 cases (29.03%).This study aimed to determine factors related to incidence of pneumonia toddlers in Lambatee Village, Darul Kamal Subdistrict, Aceh Besar District.
This study was analytical descriptive using cross-sectional design. Samples of study were mothers and toddlers amounted to 48 people. Data were collected on August 3rd - 14th, 2015 by interview, observation. Multivariate analysis used logistic regression. Results of study showed that the factor physical condition of house sanitation influenced to trend among toddlers suffering from pneumonia with p value 0.01< 0.05, the highest OR score 6.431 and 95% CI = 1.559 - 26.532. In conclusion, physical condition of house sanitation had six times risk of causing trend of pneumonia incidence among toddlers in Lambatee Village, Darul Kamal Subdistrict, Aceh Besar District."
Aceh health polytechnic ministry of health, aceh, indonesia, 2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zainul Ikhwan
"Determine relation between environmental risk factors (physical, biological, chemical, socio-cultural, economic) and behavioral factors with filariasis incidence. The study was an analytic observational study conducted on May - September 2015 using case control design, which consisted of a total of case as many as 33 filariasis sufferers and a total of control as many as 65 non filariasis sufferers as taken by cluster sampling technique. Population of study was people in Bintan District. Data obtained were then analyzed by using chi square and logistic regression test. Results showed correlation of knowledge (p value= 0.045; OR = 1.365), wire-net use (p value = 0.048; OR = 1.381), stockyard (p value= 0.018; OR = 3.5), swamp (p value = 0.038; OR = 1.358), plantation/forest (p = 0.035; OR = 0.373) and mosquito-net use (p value = 0.036; OR = 1.417) as risk factor of filariasis incidence. In conclusion, variables most related to filariasis incidence in Bintan District are knowledge (OR = 6.154), mosquito-net use (OR = 3.861) and distance to swamp (OR = 3.668).

Tingkat mikrofilaria filariasis di Kabupaten Bintan masih tinggi, khususnya di Kecamatan Teluk Bintan, Teluk Sebong, dan Sri Kuala Lobam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor risiko lingkungan (faktor fisik, biologi, kimia, sosial budaya, ekonomi) dan faktor perilaku dengan kejadian filariasis. Jenis penelitian observasional analitik yang dilakukan pada Mei - September 2015 dengan desain kasus kontrol, yang terdiri dari jumlah kasus 33 orang penderita filariasis dan kontrol 65 orang bukan penderita filariasis dengan teknik cluster sampling. Populasi penelitian adalah masyarakat di Kabupaten Bintan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji kai kuadrat dan regresi logistik. Hasil menunjukkan adanya hubungan pengetahuan (nilai p = 0.045; OR = 1.365), kawat kasa (nilai p = 0.048; OR = 1.381), kandang ternak (nilai p = 0.018; OR = 3,5), rawa-rawa (nilai p = 0.038; OR = 1.358), perkebunan/hutan (nilai p = 0.035; OR = 0.373), dan penggunaan kelambu (nilai p = 0.036; OR = 1.417) sebagai faktor risiko kejadian filariasis. Sebagai kesimpulan, variabel yang paling berhubungan dengan kejadian filariasis di Kabupaten Bintan adalah pengetahuan (OR = 6.154), penggunaan kelambu (OR = 3.861) dan jarak dengan rawa-rawa (OR = 3.668)."
Tanjungpinang: Health Polytechnic of Tanjungpinang, Environmental Health Study Program, 2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rusmilawaty
"Free sex behavior among teenagers in Banjarmasin City is currently more worrying parents. Lack of sex education affects teenagers tend to commit premarital sexual intercourse that will cause unintended pregnancy and early marriage. Parent-child communication and exposure of both printed and electronic media are the way to reduce risky sexual behavior. This study aimed to determine correlation between communication of parents and sexual content intake with sexual behavior of teenagers at senior high schools (SHS) in Banjarmasin City. To reach the aim, analitic survey study with cross-sectional approach was conducted on July - October 2015 at two state SHS and one private SHS in Banjarmasin City. Subject was the second grade of SHS students from three SHS as taken with purposive sampling. Variables of study were teenage sexual behavior, communication of parents and sexual content intake measured using questionnaire. Test reliability was stated with cronbach alpha 0.746. Data obtained was analyzed using chi-square test and logistic regression test. Results showed that communication of parents and sexual content intake affected teenage sexual behavior, meanwhile age, sex and family structure did not affect teenage sexual behavior. A good communication of parents and low intake of sexual content may give a protection against risky sexual behavior among teenagers.

Perilaku seks bebas di kalangan remaja Kota Banjarmasin belakangan ini semakin mengkhawatirkan para orangtua. Kurangnya pendidikan seksologi berdampak para remaja cenderung melakukan hubungan seksual pranikah yang akan berakibat pada kehamilan yang tidak diinginkan dan pernikahan dini. Komunikasi orangtua-anak dan paparan media baik media cetak maupun elektronik merupakan cara untuk mengurangi perilaku seksual berisiko. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan komunikasi orangtua dan asupan muatan seksual dengan perilaku seksual remaja sekolah menengah atas (SMA) di Kota Banjarmasin. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian survei analitik dengan pendekatan potong lintang dilakukan pada bulan Juli - Oktober 2015 di dua sekolah negeri dan satu sekolah swasta di Kota Banjarmasin. Subjek penelitian adalah siswa SMA kelas XI dari tiga SMA yang diambil secara purporsive sampling. Variabel penelitian adalah perilaku seksual remaja, komunikasi orangtua, dan asupan muatan seksual diukur menggunakan kuesioner. Reliabilitas uji dinyatakan dengan cronbach alpha 0,746. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji kai kuadrat dan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi orangtua dan asupan muatan seksual memengaruhi perilaku seksual remaja sedangkan usia, jenis kelamin, dan struktur keluarga tidak memengaruhi perilaku seksual remaja. Komunikasi orangtua yang baik dan asupan muatan seksual yang rendah dapat memberikan proteksi terhadap perilaku seksual berisiko pada remaja."
Banjarmasin: Midwifery Department Banjarmasin Health Polytechnic of Health Ministry, 2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Khair
"Pengomposan dengan cacing tanah merupakan proses pembuatan kompos dengan melibatkan organisme makro cacing tanah. Kerja sama antara cacing tanah dengan mikroorganisme dapat memberi dampak pada proses penguraian yang dilakukan oleh mikroorganisme tersebut dibantu dengan keberadaan cacing tanah. Oleh karena bahan-bahan yang akan diurai oleh mikroorganisme telah diurai lebih dahulu oleh cacing, maka kerja mikroorganisme lebih efektif dan lebih cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan cacing tanah terhadap lama waktu pengomposan sampah organik dari rumah tangga dengan menggunakan desain penelitian eksperimen. Objek penelitian adalah seluruh sampah organik dari rumah tangga yang diambil secara acak pada satu rumah tangga. Variabel penelitian adalah lama waktu pengomposan yang diukur setelah penambahan cacing tanah dan proses pengomposan selesai. Alat yang digunakan dalam penelitian berupa meteran, kalender, higrometer, dan penciuman (organoleptik). Analisis statistik menggunakan uji beda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal, kesetaraan varians, dan tidak ada perbedaan antara lamanya waktu pengomposan dengan menggunakan atau tanpa menggunakan cacing tanah. Disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara penggunaan cacing tanah dan lamanya waktu pengomposan sampah organik rumah tangga.
......Composting with earthworms is composting process by involving earth-macroorganism. Cooperation between earthworms and microorganisms may impact on decomposition process done by the microorganisms as assisted by the existence of earthworms. Because any materials to be decomposed by microorganisms had been decomposed by earthworms earlier, microorganisms would work more effectively and quickly. This study aimed to determine effects of using earthworms toward household organic waste composting length of time by using experimental design of study. The object of study was all organic waste taken randomly from one household. Variable of study was composting length of time measured after addition of earthworms and composting process completed. Tools used in this study were measuring tape, calendar, hygrometer and smelling sensory (organoleptic). Statistical analysis used differ test. Results of study showed data was normally distributed, equality of variance and no difference found between composting length of time with or without using earthworms. In conclusion, there is no relation found between the use of earthworms and the household organic waste length of time."
Banjarmasin: Polytechnic of health of banjarmasin, environmental health department, 2015
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Sari
"Continuity of breastfeeding process when mothers return to work is a serious issue that immediately must be followed up, so that exclusive breastfeeding
program within the first six months can be achieved. Beside providing many benefits for babies, breastfeeding is also beneficial for mothers and entrepreneurs.
This study aimed to determine relation of working mothers to exclusive breastfeeding. This study used was cross-sectional design with secondary data
of Indonesia Demographic and Health Survey 2012 with samples as many as 1,193 mothers aged 15 – 49 years who had 0 – 5-month-old babies. Based
on multivariate analysis, working mothers could decrease opportunity of exclusive breastfeeding in which mother who worked all the time were 1.54 times
more likely not to give exclusive breastfeeding than mothers who did not work after controlled by maternal age at childbirth, household wealth index, and antenatal
care frequency (p = 0.038; 95% CI = 1.0 to 2.3). Fulltime working mothers are twofold more likely to not be able to give exclusive breasfedding than
unemployed mothers after being controlled by counfounder variable.
Keberlangsungan proses menyusui pada saat ibu kembali bekerja merupakan isu serius yang harus segera ditindaklanjuti agar program pemberian Air Susu
Ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan dapat tercapai. Selain memberikan banyak manfaat bagi bayi, ASI juga bermanfaat bagi ibu dan
pengusaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ibu bekerja terhadap pemberian ASI eksklusif. Desain penelitian yang digunakan adalah potong
lintang dengan data sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 dengan sampel berjumlah 1.193 ibu berusia 15 – 49 tahun
yang memiliki bayi berusia 0-5 bulan. Berdasarkan analisis multivariat, ibu bekerja dapat menurunkan peluang pemberian ASI eksklusif dimana ibu yang bekerja
sepanjang waktu lebih berisiko 1,54 kali untuk tidak memberikan ASI eksklusif dibandingkan ibu yang tidak bekerja setelah dikontrol oleh usia melahirkan
ibu, indeks kesejahteraan rumah tangga dan frekuensi pemeriksaan kehamilan (p = 0,038; CI 95% = 1,0 - 2,3). Ibu bekerja dua kali memiliki peluang untuk
tidak dapat memberikan ASI eksklusif daripada ibu yang tidak bekerja setelah dikontrol oleh variabel perancu."
Jakarta III health polytechnic ministry of health, department of midwifery, 2016
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"USE OF MEMBRANE EMULSION SPAN 80 AND TOPO IN URANIUM EXTRACTION AND STRIPPING. Membrane emulsion span 80 and TOPO used in uranium extraction and stripping has been done. The extraction was carried outby emulsion membrane H3PO4 in TOPO-Kerosene. The feed or external aqueous phase was uranium in HNO3. The emulgator span-80 was used to obtain a stable emulsion membrane system. The influence factors were percentage of TOPO-Kerosene, time extraction, molarity of external aqueous phase and molarity of internal aqueous. After the emulsion membrane was formed, the extractionand stripping process was performed. The ratio volume feed : volume membrane phase equal to 1 : 1 and volume of 5 % TOPO-Kerosene : Volume 3 M H3PO4 equal 1 : 1 were used. The relative good yield were obtained at concentration of TOPO in Kerosene and 3 M H3PO4 was 5 %, molarity of internal aqueous phase equal to 1 M, molarity of external aqueous phase 3 M H3PO4 and time extraction equalto 10 minutes with the speed of emulsification was 8000 rpm. At this condition the extraction efficiency of uranium obtained was 97.8 %, the stripping efficiency 52.56 %, and the total efficiency was 53.80 %.
PENGGUNAAN MEMBRAN EMULSI SPAN 80 DAN TOPO UNTUK EKSTRASI DAN STRIPPING URANIUM. Telah dilakukan penelitian membran emulsi span 80 dan TOPO yang digunakan untuk ekstraksi uranium. Extraksi dengan membran emulsi H3PO4 dalam TOPO-Kerosen. Larutan umpan untuk fasa air eksternal adalah uranium dalam asam nitrat. Untuk memperoleh sistem emulsi yang stabil dipakai emulgator Span 80. Parameter yang berpengaruh adalah persen TOPO-Kerosene, molaritas fasa air internal H3PO4, molaritas fasa air eksternal HNO3 dan waktu ekstraksi. Setelah diperoleh membran emulsi, kemudian dilakukan proses ekstraksi dan stripping, dengan rasio volume umpan : volume membran sebesar 1 : 1; volume 5% TOPO-Kerose : volume 3M H3PO4 sebesar 1 : 1. Hasil relatif lebih baik diperoleh pada konsen-trasi TOPO Kerosene: volume 3 M H3PO4 adalah 5 %, molaritas larutan fasa internal sebesar 1 M, molaritas larutan fasa eksternal adalah 3 M H3PO4 dan waktu ekstraksi sebesar 10 menit dengan kecepatan emulsi 8000 rpm. Pada kondisi ini diperoleh effisiensi ekstraksi uranium 97,8 %, efisiensi stripping 52,56 % dan efisiensi total adalah 53,8 %."
National Nuclear Energy Agency. Polytechnic Institute of Nuclear Technology ; National Nuclear Energy Agency ; Center For Science and Accelerator Technology, 2016
621 URANIA 22:3 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library