Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
Siahaan, Sudirman
"
ABSTRAKKegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah di daerah terdepan, terluar, tertinggal, dan perbatasan (3TP) pada umumnya belum tersentuh teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Hal ini karena sekolah belum memiliki sumber tenaga listrik, sumber belajarnya terbatas, dan guru yang memiliki kemampuan memanfaatkan TIK dalam pembelajaran juga terbatas. Metode pembelajaran yang diterapkan guru masih yang bersifat konvensional. Pada tahun 2015, perintisan penerapan model pembelajaran terintegrasi dimulai dengan memilih 10 sekolah (5 SD dan 5 SMP) yang tersebar di 5 provinsi. Masalah yang menjadi fokus pembahasan di dalam tulisan ini adalah bagaimana sekolah-sekolah di daerah 3TP yang kondisinya serba terbatas dapat memulai penerapan model pembelajaran terintegrasi TIK. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana para guru di sekolah-sekolah daerah 3TP melaksanakan perintisan penerapan model pembelajaran terintegrasi TIK. Kesimpulan hasil kajian adalah bahwa guru terlebih dahulu mempelajari dan memetakan konten pembelajaran digital yang tersedia dan yang dicari sendiri, mengintegrasikannya ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mempersiapkan peserta didik untuk mempelajari konten yang akan dibahas di kelas, menerapkan model pembelajaran terintegrasi TIK, dan akhirnya melakukan evaluasi keterlaksanaan model pembelajaran sebagai upaya guru menyempurnakan model."
Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, KEMENDIKBUD, 2018
TEKNODIK 22:2 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Innayah
"
ABSTRAKTujuan penulisan artikel ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang perluasan akses terhadap layanan pendidikan di daerah perbatasan, (2) menggambarkan keberadaan atau kondisi stasiun radio di wilayah perbatasan, dan (3) menjelaskan model siaran pendidikan di wilayah perbatasan. Metode yang digunakan adalah studi dokumentasi terhadap kondisi layanan pendidikan di perbatasan, Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai Lembaga Penyiaran Publik (LPP), dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) di wilayah perbatasan. Hasil kajian/ telaah mengungkapkan bahwa (1) pemerintah telah melakukan perluasan akses layanan pendidikan di wilayah perbatasan yang antara lain berupa pembangunan sarana-prasarana sekolah, asrama, dan pengiriman tenaga pengajar, (2) LPP RRI, dan KPID telah menyelenggarakan siaran di wilayah perbatasan di 12 provinsi, dan (3) model siaran radio pendidikan di wilayah perbatasan dilakukan dalam bentuk kerjasama kemitraan antara Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan dan Kebudayaan Yogyakarta (BPMRPKKemendikbud) dengan stasiun radio, baik Lembaga Penyiaran Publik (LPP), Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL), Lembaga Penyiaran Publik Swasta (LPS) maupun Radio Komunitas (Rakom)."
Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, KEMENDIKBUD, 2018
371 TEKNODIK 22:2 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Innayah
"
ABSTRAKTujuan penulisan artikel ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang perluasan akses terhadap layanan pendidikan di daerah perbatasan, (2) menggambarkan keberadaan atau kondisi stasiun radio di wilayah perbatasan, dan (3) menjelaskan model siaran pendidikan di wilayah perbatasan. Metode yang digunakan adalah studi dokumentasi terhadap kondisi layanan pendidikan di perbatasan, Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai Lembaga Penyiaran Publik (LPP), dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) di wilayah perbatasan. Hasil kajian/ telaah mengungkapkan bahwa (1) pemerintah telah melakukan perluasan akses layanan pendidikan di wilayah perbatasan yang antara lain berupa pembangunan sarana-prasarana sekolah, asrama, dan pengiriman tenaga pengajar, (2) LPP RRI, dan KPID telah menyelenggarakan siaran di wilayah perbatasan di 12 provinsi, dan (3) model siaran radio pendidikan di wilayah perbatasan dilakukan dalam bentuk kerjasama kemitraan antara Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan dan Kebudayaan Yogyakarta (BPMRPKKemendikbud) dengan stasiun radio, baik Lembaga Penyiaran Publik (LPP), Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL), Lembaga Penyiaran Publik Swasta (LPS) maupun Radio Komunitas (Rakom)."
Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, KEMENDIKBUD, 2018
371 TEKNODIK 22:2 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Innayah
"
ABSTRAKTujuan penulisan artikel ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang perluasan akses terhadap layanan pendidikan di daerah perbatasan, (2) menggambarkan keberadaan atau kondisi stasiun radio di wilayah perbatasan, dan (3) menjelaskan model siaran pendidikan di wilayah perbatasan. Metode yang digunakan adalah studi dokumentasi terhadap kondisi layanan pendidikan di perbatasan, Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai Lembaga Penyiaran Publik (LPP), dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) di wilayah perbatasan. Hasil kajian/ telaah mengungkapkan bahwa (1) pemerintah telah melakukan perluasan akses layanan pendidikan di wilayah perbatasan yang antara lain berupa pembangunan sarana-prasarana sekolah, asrama, dan pengiriman tenaga pengajar, (2) LPP RRI, dan KPID telah menyelenggarakan siaran di wilayah perbatasan di 12 provinsi, dan (3) model siaran radio pendidikan di wilayah perbatasan dilakukan dalam bentuk kerjasama kemitraan antara Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan dan Kebudayaan Yogyakarta (BPMRPKKemendikbud) dengan stasiun radio, baik Lembaga Penyiaran Publik (LPP), Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL), Lembaga Penyiaran Publik Swasta (LPS) maupun Radio Komunitas (Rakom)."
Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, KEMENDIKBUD, 2018
TEKNODIK 22:2 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Innayah
"
ABSTRAKTujuan penulisan artikel ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang perluasan akses terhadap layanan pendidikan di daerah perbatasan, (2) menggambarkan keberadaan atau kondisi stasiun radio di wilayah perbatasan, dan (3) menjelaskan model siaran pendidikan di wilayah perbatasan. Metode yang digunakan adalah studi dokumentasi terhadap kondisi layanan pendidikan di perbatasan, Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai Lembaga Penyiaran Publik (LPP), dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) di wilayah perbatasan. Hasil kajian/ telaah mengungkapkan bahwa (1) pemerintah telah melakukan perluasan akses layanan pendidikan di wilayah perbatasan yang antara lain berupa pembangunan sarana-prasarana sekolah, asrama, dan pengiriman tenaga pengajar, (2) LPP RRI, dan KPID telah menyelenggarakan siaran di wilayah perbatasan di 12 provinsi, dan (3) model siaran radio pendidikan di wilayah perbatasan dilakukan dalam bentuk kerjasama kemitraan antara Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan dan Kebudayaan Yogyakarta (BPMRPKKemendikbud) dengan stasiun radio, baik Lembaga Penyiaran Publik (LPP), Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL), Lembaga Penyiaran Publik Swasta (LPS) maupun Radio Komunitas (Rakom)."
Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, KEMENDIKBUD, 2018
371 TEKNODIK 22:2 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Nopi Melani
"
ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan efektivitas belajar siswa melalui suatu program simulasi, yaitu Easy Java Simulation (EJS). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada tahun akademik 2015/2016 di SMA Cakra Buana dengan jumlah responden sebanyak 20 siswa kelas MIPA. Pada penelitian ini, siswa memanfaatkan program Easy Java Simulation untuk meningkatkan efektivitas dalam belajar fisika pada pokok pembahasan lensa. Siswa mempelajari simulasi lensa secara visual di komputer dengan bantuan tools program Easy Java Simulation di mana program ini membantu siswa dalam pengembangan pokok bahasan lensa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus ke II rata-rata siswa yang aktif meningkat menjadi sebesar 67.5% dan yang tidak aktif sebesar 26.3%. Dengan demikian, pemanfaatan program EJS dapat meningkatkan efektivitas belajar siswa."
Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, KEMENDIKBUD, 2018
371 TEKNODIK 22:2 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Sitti Hajrah
"
ABSTRAKHasil belajar Matematika siswa Indonesia yang diukur secara internasional melalui TIMSS masih sangat rendah.Sikap siswa sangat dipengaruhi oleh menarik-tidaknya kegiatan pembelajaran di kelas. Salah satu hal yang menarik siswa adalah ketersediaan media pembelajaran. Dalam kaitan ini, peneliti mencoba mencari hubungan antara sikap siswa dengan media pembelajaran di sekolah. Data yang digunakan adalah data TIMSS 2011 yang berupa data hasil angket kuesioner yang terdiri dari 25 pertanyaan tentang sikap dan 5 pertanyaan tentang media. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta TIMSS 2011 untuk mata pelajaran Matematika yang berjumlah 5795 orang siswa kelas VIII perwakilan dari seluruh Indonesia. Sikap belajar Matematika yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kesukaan siswa terhadap Matematika, sikap menghargai Matematika, serta kepercayaan diri siswa terhadap kemampuan matematikanya dan kegunaannya untuk kehidupannya dan masa depannya. Hasil analisis menunjukkan adanya korelasi positif dan signifikan antara perasaan senang atau suka belajar Matematika, sikap menghargai pelajaran Matematika dan gurunya, serta rasa percaya diri terhadap kemampuannya dan kegunaan Matematika dengan media pembelajaran (komputer, perangkat lunak komputer, dan media audio visual). Untuk media kalkulator, hanya berkorelasi pada sebagian kecil dari item yang ditanyakan. Hal yang menarik dari penelitian ini adalah bahwa media yang digunakan guru sangat berhubungan dengan sikap siswa dalam belajar Matematika dan memahami kegunaan Matematika untuk kehidupannya dan masa depannya."
Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, KEMENDIKBUD, 2018
371 TEKNODIK 22:2 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Muzanip Alperi
"
ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana realitas kemandirian belajar siswa sekolah menengah pertama (SMP), menjelaskan peran bahan ajar digital sigil untuk kemandirian belajar anak SMP, dan merancang tahapan pembuatan bahan ajar digital sigil. Metode penelitian adalah dengan menggunakan kajian pustaka. Kajian pustaka yang digunakan adalah literatur berupa buku, hasil hasil penelitian yang terkait dengan buku digital sigil. Teori teori dikaitkan dengan pembahasan permasalahan yang terjadi untuk menemukan solusinya. Hasil kajian ini menyatakan kemandirian belajar siswa SMP masih rendah sehingga perlu suatu media yang disenangi siswa yang membangkitkan kemandirian belajar. Penggunaan bahan ajar digital Sigil yang dirancang berbentuk modul dengan fungsi dan kelebihannya, dapat membuat siswa tertarik belajar dan berperan untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa SMP. Tahapan pengembangan bahan ajar (modul) digital Sigil adalah analisis, rancangan, uji coba dan pengembangan, penerapan dan penyempurnaan, evaluasi dan revisi, terakhir penggunaan sesuai sasaran."
Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, KEMENDIKBUD, 2019
371 TEKNODIK 23:2 (2019)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Supandri
"
AbstrakUniversal Service Obligation (USO) merupakan program gratis penyedia jasa berbasis WiFi dari pemerintah pusat sebagai ruang pelayanan publik untuk teknologi internet (interconnection networking). Program ini merupakan program kerja sama antara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Tujuannya adalah memfasilitasi sekolah sekolah di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) memanfaatkan perangkat TIK dan sarana pendukungnya untuk kepentingan pembelajaran dan komunikasi. Diharapkan guru dan peserta didik dapat memanfaatkannya seoptimal mungkin untuk mengakses konten pembelajaran melalui berbagai sumber sehingga kegiatan pembelajaran menjadi menarik dan sekaligus menantang. Tulisan ini merupakan studi kasus yang dilaksanakan di SMPN 2 Sakra Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Masalah yang menjadi fokus penelitian adalah mengenai pemanfaatan fasilitas TIK bantuan USO untuk pembelajaran, baik yang berkaitan dengan pelaksanaan, dampak, tantangan, dan peluang pengembangannya. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana perangat TIK bantuan USO sudah dimanfaatkan untuk pembelajaran. Metoda yang digunakan untuk mendapatkan data dan informasi adalah wawancara, observasi (pengamatan), dan dokumentasi. Data dan informasi yang telah dikumpulkan dianalisis dan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa belum semua guru dan peserta didik memanfaatkan perangkat TIK bantuan USO yang tersedia di sekolah untuk pembelajaran."
Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, KEMENDIKBUD, 2019
371 TEKNODIK 23:1 (2019)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Acep Saepul Rahmat
"
ABSTRAKGames Book merupakan salah satu media pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajarkan materi pelajaran kepada siswa melalui permainan. Permainan terselip di dalam sebuah buku yang berisikan variasi permainan yang memungkinkan siswa tertarik dan mengikutinya. Games Book memberikan alternatif baru dalam membelajarkan siswa secara aktif dan kolaboratif untuk meningkatkan minat dan aktivitas baca, khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Berdasarkan penelitian di kelas V SD Negeri Karamatjaya, media Games Book ternyata memberikan rangsangan positif terhadap aktivitas dan minat baca siswa terutama pada materi pelajaran tentang unsur unsur intrinsik cerita. Berdasarkan data yang dikumpulkan, kualitatif dan kuantitatif, didapatkan data rata-rata pengaruh perlakuan pemanfaatan media games book terhadap minat dan aktivitas baca siswa secara signifikan, yakni dari rata-rata 62,24% menjadi 90,81%. Merujuk pada data tersebut, tampaklah adanya peningkatan aktivitas dan minat baca, siswa lebih kritis, mandiri, dan mampu membangun interaksi dan kerjasama dengan siswa lain."
Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, KEMENDIKBUD, 2018
TEKNODIK 22:2 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library