Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Dalam tulisan ini, dipaparkan hasil pengembangan system klasifikasi bentuk lengkung gigi berbasis algoritma propagasi balik jaringan saraf tiruan. Sejumlah fitur bentuk lengkung gigi dipilih sebagai input jaringan saraf tiruan berdasarkan hasil pengujian secara statistik terhadap variabel bentuk lengkung gigi. Piranti lunak dikembangkan terdiri dari sejumlah fitur yang digunakan untuk pengujian dan pelatihan JST, serta pengenalan bentuk lengkung berdasarkan parameter input yang diberikan oleh peng-guna. Eksperimen dilakukan terhadap data numerik hasil ekstraksi citra digital model cetakan lengkung gigi rahang atas sejumlah 190 orang pasien yang diambil secara acak. Citra lengkung gigi diperoleh dengan melakukan pemindaian terhadap model cetakan lengkung gigi tiga dimensi (3D) pasien ortodonti disejumlah klinik di Jakarta. Hasil uji coba menunjukkan bahwa 76,3158% berhasil diklasifikasikan dengan benar oleh sistem berbasis JST tersebut. Ke depannya sistem akan dikembangkan lebih optimal sehingga dapat digunakan untuk mendukung perawatan ortodonti.
Abstract
In this paper, dental arch form classification system using back propagation algorithm is proposed. Some features of dental arch are selected for neural network input based on statistical analysis to dependent variables of dental arch. The system contains some features for training and testing the neural network, and for recognizing the arch form based on input parameters. The experiment uses randomly selected data set contains 190 numerical data of upper dental arch that are extracted from dental model images. The images were obtained by scanning the original 3D dental models of Indonesian patient that were collected from some orthodontic clinics in Jakarta. This experimental result shows that 76,3158% of correctness in classifying the arch form can be reached by neural network system. The system can be applied for supporting the orthodontic treatment.
Universitas Kristen Petra Surabaya, 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Gunawan
Abstrak :
Efek slip yang terjadi pada dinding akibat lapisan zat penolak air dapat mengurangi kerugian jatuh tekanan. Dengan melapisi dinding silinder putar pada bagian dalam koaksial viskometer slip akan terjadi. Tujuan penelitian untuk membuktikan berkurangnya hambatan aliran (torsi) pada silinder dan koefisien kecepatan slip akibat pelapisan zat penolak air pada dinding. Zat teflon dan wax (lilin) digunakan untuk melapisi permukaan dinding. Sudut kontak butiran air dengan dinding yang dilapisi teflon dan wax masing-masing sekitar 110º dan 130º. Rasio jari-jari silinder dalam dan silinder luar adalah 0,932 dan 0,676. Larutan glicerin dengan konsentrasi 60%, 70% dan 80% wt sebagai fluida uji. Pengurangan hambatan maksimum yang terjadi yaitu 12% untuk larutan glicerin 80% wt pada rasio jari-jari 0,932. Analisa perhitungan dari koefisien momen dibandingkan dengan nilai koefisien momen dari percobaan menunjukkan kesesuaian.
Abstract
Slip effect which occurs at the wall due to the layer of water repellent wall can reduce the pressure drop. The highly water repellent wall coating on the inside coaxial viscometer slip will be occur. The aim of experiment is proving drag reducing of the torque on the cylinder and the coefficient of velocity slip due to the water repellent coating on the wall. Teflon and wax materials are used to coat the surface of the wall. Contact angle of water droplets with a Teflon-coated walls and waxed each of about 110º and 130º into flat surface. The ratio of the radius of inner cylinder and outer cylinder are 0.932 and 0.676. Glycerin solution with concentration 60%, 70% and 80% wt used the test fluid. The maximum drag reduction occurred is 12% for 80% wt glycerin solution at the 0.932 ratio of the radius. The calculation analysis of the moment coefficient fit with experimental data.
Surabaya: Universitas Kristen Petra Surabaya, 2010
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Purna Irawan
Abstrak :
Socket merupakan bagian terpenting dalam pembuatan prosthesis. Kriteria bahan socket prosthesis antara lain kekuatan, ketahanan, ringan, kenyamanan dan biaya produksi yang rendah. Penelitian ini bertujuan menganalisis kekuatan komposit laminate berpenguat serat rami epoksi sebagai bahan alternatif socket prosthesis. Pengujian kekuatan mengacu standar ASTM D 3039/D 3039M uji tarik dan ASTM D 695 uji tekan. Serat rami yang digunakan berupa serat kontinyu jenis ramie 100 % Ne.14?S dengan matriks Epoxy Resin Bakelite EPR 174 dan Epoxy Hardener V-140. Sampel uji dibuat dengan metode hand lay-up. Hasil pengujian ditampilkan dalam berbentuk hubungan kekuatan tarik (σt), tekan (σc), modulus elastisitas (E) versus fraksi volume serat (Vf). Hasil pengujian akan dibandingkan dengan kekuatan beberapa bahan prosthesis yang diproduksi oleh Otto Bock. Modus kegagalan diamati dengan bantuan Scanning Electron Microscope (SEM). Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa komposit berpenguat rami epoksi berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan socket prosthesis pada Vf 40?50%. Kekuatan tarik dan spesific strength yang dihasilkan lebih tinggi dari beberapa bahan prosthesis termasuk fiberglass. Modus kegagalan yang terjadi adalah brittle failure (getas) pada Vf : 10-30%, debonding (ikatan lepas) dan delaminasi pada Vf : 40-50%.
Socket is the most important component in a prosthesis making. Performance criteria for prosthetic socket material include strength, durability, minimal weight, comfort, and minimal fabrication cost. This research attempts to analyze the strength of ramie fiber reinforced epoxy laminate composite as an alternative of socket prosthesis. The research based on ASTM D 3039/D 3039M for tensile strength and ASTM D 695 for compressive strength. The ramie fiber used was a continuous fiber 100 % Ne14'S, with Epoxy Resin Bakelite EPR 174 and Epoxy Hardener V-140. The sample test was created using a hand lay-up method. The result of this research is presented in a correlation of finsile strength (σt), compression strength (σc), elasticity modulus (E) versus fraction volume of fiber (Vf). The result is then being compared with some of the prosthesis material?s strength produced by Otto Bock. The analysis was completed with the mode of the failure observation by using Scanning Electron Microscope (SEM). The result concludes that the ramie fiber reinforced epoxy laminate composite is potentially developed further as a socket prosthesis material on Vf 40 ? 50 %. Tensile strength and specific strength that has been generated was higher than that of several materias for socket prosthesis, including fiberglass. The mode of the failure found were a brittle failure on Vf: 10-30%, debonding and delamination on Vf: 40-50%.
Surabaya: Universitas Kristen Petra Surabaya, 2009
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Betrianis
Abstrak :
Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah metode pengukuran efektivitas penggunaan suatu peralatan. OEE dikenal sebagai salah satu aplikasi progam Total Productive Maintenance (TPM). Kemampuan mengidentifikasikan secara jelas akar permasalahan dan faktor penyebabnya sehingga membuat usaha perbaikan menjadi terfokus merupakan faktor utama metode ini diaplikasikan secara menyeluruh oleh banyak perusahaan didunia. Saat ini proses manufaktur di Stamping Production Division sebuah industri otomotif memiliki permasalahan yang belum terungkap jelas. Hal tersebut mengakibatkan penggunaan peralatan yang ada belum optimal. Pengungkapan akar masalah dan faktor penyebabnya diperlukan sebelum perusahaan melakukan usaha perbaikan. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi kerugian peralatan (Equipment Losses) yang terjadi. Kemudian mengukur pencapaian nilai OEE satu lini produksi dalam satu periode dan melalui analisis pareto terhadap hasil pengukuran tersebut diperoleh akar permasalahan dan faktor penyebabnya yang secara jelas ditampilkan pada sebuah diagram sebab-akibat.
Overall Equipment Effectiveness (OEE) is an effectiveness measurement method of equipment utilization in the implementation of Total Productive Maintenance (TPM. The ability of identification in details toward main problem and the cause factors that makes the improvement efforts become more focused is the reason why this method applied comprehensively by all manufacturing companies around the world. Manufacturing process at Stamping Production Division an automotive isdustry still keeps some unrevealed problems. This condition makes the achievement of OEE figure below the target that means production equipments are not utilized optimally yet. The expression of main problem and the cause factors is needed before the company starts some improvement efforts. This research is started by understanding the equipment losses that existed in company. Then, measuring the achievement of OEE figure in one period and through the pareto analysis toward the measurement?s results, the main problem and the cause factors are obtained and clearly depicted in cause-and-effect diagram.
Surabaya: Universitas Kristen Petra Surabaya, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chairunissa Nindita
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran kantor akuntan publik, yang diukur melalui jumlah rekan, jumlah auditor, jumlah klien dan jumlah pendapatan kantor akuntan publik terhadap kualitas audit yang diukur dengan akrual diskresioner dan opini audit going concern. Sampel penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006?2008 dengan observasi sebanyak 348 perusahaan. Metode regresi berganda dan regresi logistik digunakan untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian secara keseluruhan, untuk semua sampel maupun untuk sub sampel perusahaan yang diaudit KAP Big 4 dan sub sampel perusahaan yang diaudit KAP non Big 4, menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara ukuran kantor akuntan publik dengan kualitas audit. Ukuran KAP yang besar tidak selalu menghasilkan kualitas audit yang tinggi. Kualitas audit KAP besar dan kecil dapat dianggap cukup seragam.
This study aims to examine the effect of public accounting firm size, measured by number of partners, number of auditor staffs, number of clients, and public accounting firm?s revenue, on audit quality (measured by the accruals quality and going concern audit opinion). Samples are manufacturing firms listed in Indonesia Stock Exchange for the year 2006?2008 with total observations of 348 firm-years. Multiple regression and logistic regression is used for hypotheses testing. The results show that for the entire samples as well as for two sub samples, the sub-samples of firms audited by Big 4 and sub-samples of firms audited by Non-Big 4, there are no significant effect of public accounting firm size on audit quality. Large accounting firms does not always produce high quality audit. Thus, audit quality of large and small accounting firms can be considered fairly uniform.
Universitas Kristen Petra Surabaya, 2012
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fajri Vidian
Abstrak :
Proses gasifikasi pada updraft gasifier menghasilkan jumlah tar yang lebih besar dibandingkan dengan type gasifier yang lain. Untuk mengurangi tar pada updraft gasifier maka dilakukan resirkulasi gas pirolisa ke daerah pembakaran dan pengeluaran gas dari daerah reduksi. Resirkulasi gas pirolisa ke daerah pembakaran dapat dilakukan dengan menggunakan ejektor. Ejektor adalah peralatan yang di gunakan mendorong aliran fluida sekunder oleh perpindahan momentum dan energi dari aliran primer berkecepatan tinggi (jet). Metode penelitian yang dilakukan adalah simulasi isothermal 3D menggunakan CFD dan eksperi-mental aliran resirkulasi pada updrat gasifier menggunakan ejektor. Simulasi dan eksperi-mental dilakukan dengan kecepatan aliran udara pada ejektor di jaga kosntan 0.6 m/s dengan memvariasikan posisi arah gerakan keluaran nozel ejektor. Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi posisi keluaran nozel dari ejektor yang optimum untuk menghasilkan kecepatan aliran resirkulasi yang maksimum pada updraft gasifier menggunakan ejector melalui simulasi dan eksperimental. Hasil simulasi dan eksperimental memperlihatkan perubahan posisi keluaran nozel ke arah sumbu x negatif dari titik nol akan memberikan peningkatan kecepatan aliran resirkulasi dimana posisi optimum terjadi pada keluaran nozel -3 cm s/d -4 cm dari titik nol (arah sumbu x negatif).
Gasification process at updraft gasifier produces greater amount of tar than other type of gasifier. To reduce tar at updraft gasifier, the pirolysis gas will be re-circulated to combustion zone and to exhaust gas from reduction zone. Recirculation of pirolysis gas to combustion zone can be carried out by using ejector. Ejector is an equipment used to inject the secondary fluid flow by the movement of momentum and energy from high speed primary flow (jet). The research conducted with isothermal 3D simulation using CFD and experimental investigation of recirculation flow using ejector at updraft gasifier. Ejector velocity for simulation and experimentation is constant at 0.6 m/s. Ejector?s nozzle exit position (NXP) direction will be varied. The goal of this research is to obtain information of optimal nozzle exit position for producing maximum velocity of gas recirculation. The result of simulation and experiment shows that the change of nozzle exit position direction to ? x axis from zero point, it will give maximum velocity of gas recirculation flow with the optimum position of nozzle exit position at the range of -3 to -4 cm from zero point.
Universitas Kristen Petra Surabaya; Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Suharno
Abstrak :
Umumnya kerusakan cetakan pada industri die casting disebabkan die soldering yang terjadi pada permukaan cetakan yang mengalami kontak langsung dengan logam cair pada temperatur tinggi. Hal ini dapat menyebabkan perlu diadakannya perbaikan atau penggantian cetakan sehingga menurunkan produktivitas. Untuk itu dilakukan penelitian mengenai pengaruh temperatur logam cair (melt) terhadap morfologi dan karakteristik lapisan intermetalik yaitu ketebalan dan kekerasan lapisan intermetalik yang terbentuk antara permukaan cetakan dan logam cair. Pada penelitian ini digunakan baja H13 as annealed sebagai material cetakan yang dicelup ke dalam paduan Al-7%Si pada temperatur 6800C, 7000C, 7200C dan Al-11%Si pada temperatur 6600C, 6800C, 7000C. Peningkatan temperatur logam cair akan meningkatkan laju difusi pertumbuhan lapisan intermetalik karena laju difusi atom-atom besi dan aluminium meningkat. Sehingga ketebalan dari lapisan intermetalik akan meningkat seiring dengan peningkatan temperatur logam cair. Oleh sebab itu, tinggiya temperatur logam cair mempermudahkan terjadinya die soldering.
The major mode which lead to die failure in die casting is die soldering caused by the intimate contact between alloy and die at high temperature. It leads to malfunctioning of die inserts that require replacement or repair, thus causing significant decrease in productivity. The effect of melt temperatures on morphology and characteristic of intermetallic layer such as thickness and hardness of intermetallic layer between die surface and aluminum has been studied. This experiment used as-annealed H13 tool steel as die material which dipped into Al-7%Si alloy at 6800C, 7000C, 7200C and Al-11%Si alloy at 6600C, 6800C, 7000C. High melt temperature favored the growth of intermetallic layer due tp the increasie of the diffusion.
Surabaya; Depok: Universitas Kristen Petra Surabaya; Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Penggunaan paduan aluminium AA 333 sebagai komponen otomotif semakin berkembang bersamaan dengan semakin berkembangnya keinginan untuk mengurangi berat dari komponen yang digunakan. Namun paduan aluminium AA 333 as-cast masih memiliki sifat mekanis yang rendah sehingga diperlukan proses lain untuk meningkatkan kekerasannya, salah satunya melalui proses perlakuan panas. Proses perlakuan panas yang dipilih dalam penelitian ini adalah proses perlakuan panas T6 (artificial aging), yang meliputi tahapan: solution treatment pada temperatur 525°C selama 8 jam, quenching dan proses aging. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variasi waktu aging (temperatur 180°C), yaitu 25 menit, 1 jam, 5 jam, 8 jam dan 16 jam dan variasi temperatur aging (waktu aging 5 jam), yaitu 110°C, 150°C, 180°C, 200°C, 250°C. Dari penelitian ini diharapkan dapat diketahui pengaruh dari variasi tersebut terhadap perubahan struktur mikro dan nilai kekerasan paduan aluminium AA 333. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aging temperatur 180°C menyebabkan peningkatan kekerasan dari tiap fase: matrik α-Al, silikon primer, eutektik Al-Al2Cu dan Al15(Fe,Mn)3Si2 dan menyebabkan peningkatan kekerasan paduan aluminium AA 333, dari kondisi as-cast, asquench, dan waktu aging 25 menit, 1 jam, 5 jam, 8 jam dan 16 jam. Hasil penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa proses aging selama 5 jam juga menyebabkan peningkatan kekerasan dari tiap fase. Waktu aging (pada temperatur 180°C) selama 8 jam dan temperatur aging (selama 5 jam) pada 180°C merupakan waktu yang paling optimum untuk memperoleh kombinasi yang terbaik dari distribusi fase, yang tersebar merata dalam matrik kaya Al, dan ukuran dari masing-masing fase sehingga menghasilkan nilai kekerasan yang tertinggi.
Surabaya; Depok: Universitas Kristen Petra Surabaya; Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Isti Surjandari Prajitno
Abstrak :
Tingginya volume sampah yang dihasilkan baik oleh industri maupun masyarakat merupakan permasalahan umum yang dijumpai di hampir semua kota, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Disamping dipengaruhi oleh daya beli masyarakat, permasalahan tingginya volume sampah juga dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan penduduk. Permasalahan ini semakin dipersulit dengan terbatasnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang tersedia. Untuk itu diperlukan suatu alternatif pengelolaan sampah yang dapat menurunkan tingkat penumpukan sampah di TPA. Dalam penelitian ini dilakukan analisis pengelolaan sampah untuk mengurangi beban penumpukan sampah di TPA dengan menggunakan simulasi berdasarkan pendekatan sistem dinamis. Hasil simulasi selanjutnya akan digunakan untuk melihat kelayakan dari setiap alternatif pengelolaan sampah berdasarkan perhitungan Cost-Benefit ratio (B/C), sedangkan untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap alternatif pengolahan sampah (dilihat dari aspek sosial, ekonomi, lingkungan dan teknologi), maka dilakukan pula proses pembobotan dengan Analytic Hierarchy Process (AHP). Sebagai studi kasus dipilih TPA Bantar Gebang yang berfungsi untuk menampung sampah yang dihasilkan oleh DKI Jakarta. Dengan menggunakan simulasi didapatkan proyeksi sampah yang dihasilkan dan akan dibuang ke TPA Bantar Gebang untuk berbagai skenario hingga tahun 2025. Berdasarkan hasil analisa, baik dengan sistem dinamis maupun dengan Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Benefit-Cost ratio (B/C), maka sebaiknya pengelolaan sampah di DKI dilakukan secara bertahap, pertama adalah dengan pengomposan dan kemudian dengan incenerator.
The high volume of waste generated by both industry and society is a common problem found in almost all cities, especially in big cities like Jakarta. It is influenced by purchasing power and level of population growth. This problem become worse with the limited landfill (TPA) which are available. Therefore, it is required for an alternative waste management that can reduce waste level in TPA. The objective of this study is to analyze waste management that can reduce the waste level in TPA using simulation based on dynamic system. Simulation results will then be used to look at the feasibility of each alternative waste management based on Cost-Benefit ratio (B/C), whereas to determine the public's perception of alternative waste treatment (in terms of social, economic, environmental and technological aspects), a weighting process will be done using the Analytic Hierarchy Process (AHP). TPA Bantar Gebang which serves to accommodate waste generated in Jakarta was chosen as a case study. Using simulation, projection of waste disposed to TPA Bantar Gebang for different scenarios to the year 2025 were obtained. Based on the dynamic simulation, AHP, and B/C analysis, the study shows that the waste management should be done in two stages, first is by composting and then with incenerator.
Universitas Kristen Petra Surabaya; Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Yuri M. Zagloel
Abstrak :
Untuk menghadapi persaingan, umumnya kalangan industri terus berupaya untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja. Dalam upaya peningkatan kinerja organisasi, keselarasan antara tujuan organisasi dengan tujuan setiap individu yang ada dalam organisasi merupakan hal yang penting. Penelitian di sebuah perusahaan minyak dan gas bumi ini bertujuan untuk menyelaraskan tujuan organisasi dengan tujuan individu dengan menggunakan pendekatan Total Performance Scorecard. Pendekatan ini mempunyai kekhasan yaitu menyelaraskan tujuan organisasi dengan tujuan individu yang tergambar dalam hubungan antara Organizational Balanced Scorecard, Scorecard Section dan rencana kinerja individu. Hubungan tersebut dapat menjadi rancangan strategi yang terintegrasi bagi perusahaan, yang dalam perumusannya melibatkan pihak departemen, seksi, serta seluruh karyawan yang berada didalamnya. Hal ini dapat meningkatkan kepastian bahwa para karyawan mengerti dan mendukung tujuan dari departemen dan seksi tempatnya bekerja, dimana mereka ikut terlibat dalam proses pembuatan dan pelaksanaan strategi tersebut.
The competition in industry is getting harder, where companies face changes in their environment. So that organization must increase their performance and show their ability to win the competition. This tight competition makes organization has to own innovation where employees grow according to change. In the effort of improving organization performance, it must be an harmony between organization and individual objectives. This research in the oil company Indonesia aims to harmonize it based on Total Performance Scorecard (TPS). This harmonization is done through several phases with the results of a communication among organizational Balance scorecard, scorecard section and Individual Performance plan. These things become a integrated strategic planning of the company. This integrated plan means in the process of planning, it involves departments, sections, and all employees. The advantages are to make sure all employees understand the objective of their departments and their sections, whereas they involve in the process and the implementation of the strategy.
Universitas Kristen Petra Surabaya; Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library