Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1103 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1965
D1659
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prio Hartono
"ABSTRAK
Apakah jang dimaksudkan dengan watak? Sebelum saja mengemukakan pendapat saja sendiri tentang watak itu, baiklah kiranja terlobih dahulu saja mengemukakan pendapat para sardjana Barat mengenai hal tersebut.
Didalam buku Dr. H.C Ruske, "Inleiding in de karakterkunde'
halaman 16 dan seterusnja, depet kite batja sedjerah singkat daripada perumusan watak menurut para sardjana Barat. "
1965
D1156
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prio Hartono
"ABSTRAK
Apakah jang dimaksudkan dengan watak? Sebelum saja mengemukakan pendapat saja sendiri tentang watak itu, baiklah kiranja terlobih dahulu saja mengemukakan pendapat para sardjana Barat mengenai hal tersebut.
Didalam buku Dr. H.C Ruske, "Inleiding in de karakterkunde'
halaman 16 dan seterusnja, depet kite batja sedjerah singkat daripada perumusan watak menurut para sardjana Barat. "
1965
D1155
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prio Hartono
"ABSTRAK
Apakah jang dimaksudkan dengan watak? Sebelum saja mengemukakan pendapat saja sendiri tentang watak itu, baiklah kiranja terlobih dahulu saja mengemukakan pendapat para sardjana Barat mengenai hal tersebut.
Didalam buku Dr. H.C Ruske, "Inleiding in de karakterkunde'
halaman 16 dan seterusnja, depet kite batja sedjerah singkat daripada perumusan watak menurut para sardjana Barat. "
1965
D1013
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liaw, Yock Fang, 1936-
"Undang-undang Luhak Tiga Laras adalah salah satu naskah Undang2 Minangkabau jang berpuluh djumlahnja. Di Perpustakaan Museum di Djakarta sadja sadah terdapat 14 buah; di Perpuistakaan Universitas Leiden dinegeri Belanda 33 buah. Naskah2 ini kebanjakan berdjudul Undang2 Minangkabau. Ada djuga satu atau dua buah jang berdjudul Undang2 Tanah Datar, Undang2 Adat atau Undang2 Luhak Tiga Laras. Isi naskah2 ini pada garis besarnja sama sadja. Djika di_teliti, dengan segera kita akan mengetahui bahwa naskah2 ini biasanja terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama sering adalah Tambo Radja2 Minangkabau. Bagian kedua biasanja menguraikan Undang2 Adat Minangkabau. Sedangkan bagian ketiga adalah Hukum Adat ditindjau dari sudut sjarak atau Fikih. Tjerita dalam bagian pertama selalu dimulai dengan pen_tjiptaan dan tjerita Adam serta anak tjutjunja. DitjerItakan bahwa Adam mempunjai 99 orang anak, 49 orang wanita, 50 orang lelaki. Maka terdjadilah perkawinan antara anak Adam ini. Hanjalah anak Adam jang bungsu sekali tidak mempunjai istri. Maka dengan takdir Allah, anak Adam jang bungsu ini dilarikan malaikat kelangit awan gemawan. Anak Adam inilah jang kelak bernama Iskandar dan diberi gelar Zulkarnain, artinja bertanduk dua. Atas doa permintaan Adam, maka Allah menurunkan Iskandar kedunia untuk mendjadi radja bagi manusia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1965
S10999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munadi Patmadiwiria
"Dalam memperkembangkan dan memadjukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dan bahasa persatuan seluruh rakjat Indonesia, bahasa2 daerah jang kaja dengan perbendaharaan kata, dapat memberikan sumbangannja jang positif, terutama sumbangannja terhadap perbendaharaan kata bahasa Indonesia. Kontak ekonomi, social dan budaja dari dua masjarakat bahasa jang berbeda, akan menimbulkan proses bilingualisme. Dan prose situ akan terdjadi setjara lebih intensif dalam dua masjarakat bahasa jang hidup berdampingan dalam satu lingkungan daerah, seperti misalnya antara masjarakat bahasa Melaju dan masjarakat bahasa Sunda didaerah Tangerang. Persoalan bahasa erat bersangkut-paut dengan kehidupan masjarakat pemakainja, jang meliputi beraneka-ragam bidang-bidang kehidupan. Karena itu pula bidang2 kehidupan dapat memberikan sumbangannja bagi pertumbuhan dan perkembangan perbendaharaan kata chususnja dan bahasa Indonesia umumnja, sehingga bahasa Indonesia tidak sadja mendjadi bahasa nasional, tetapi djuga mempunjai daja kemampuan jang besar sebagai bahasa kebudajaan dan ilmijah jang bertaraf tinggi dan berkepribadian Indonesia, jang dapat memenuhi keperluannja disegala bidang. Untuk mentjapai hal itu, perlu kirannja disegala penelitian terhadap bidang-bidang kehidupan, bilingualisme dan polylingualisme di Indonesia ini dipergiat guna memperoleh hasil jang semaksimal-maksimalnja_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1965
S10997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tan, Ta Sen
"Memang harus kita akui bahwa dalam bidang ilmu jang biasanja disebut Indologi itu kita telah mewarisi sedjumlah besar hasil penelitian sardjana2 Barat umumnja dan sardjana2 Belanda chususnja. Hasil2 penelitian itu sudah barang tentu tidak mungkin terlepas daripada sjarat2 dan kondisi2 ekonomis-politis pada djaman jang bersangkutan; tegasnja hasil2 itu merupakan bagian tugas jang takterpisahkan dalam mendjalankan politik pendjadjahan djaman dahulu. Pada kenjataannja hasil2 penelitian para sardjana itupun telah dan mungkin akan terus memberikan pengabdiannja kepada politik dan system djaman jang lampau. Hal ini kadang-kadang diakui pula oleh sebagian sardjana Barat bahwa dengan penelitian itu mereka bermaksud untuk mempertahankan system jang mereka anut itu. Sebagai tjontoh misalnja apa jang dikatakan oleh G.J. Nieuwonhuis (1925, hlm. 12) pada djaman dua puluhan tentang politik bahasa Pemerintah Hindia-Belanda di Indonesia. Kiranja tidak ada bahasa lain jang lebih gambling daripada bahasanja. Dalam buku tersebut dia bermaksud mentjegah dan menghapuskan bahasa Melaju serta mengandjurkan supaja bahasa Belanda didjadikan bahasa pengantar di Indonesia, karena katanja: _Taal en cultuur verbreiding is de meest direete weg voor economische expansie_. (Hieuwenhuis: 1925, hlm. 12) Djustru adanja perbedaan pandangan dan pertentangan kepentingan, maka dalam menerima warisan sardjana2 Belanda itu kita harus ber-hati2 dan sangat kritis_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1965
S11084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Hosea N.
"Pada mulanya kurang lebih abad 7 di Jawa tengah terdapat dua keluarga ialah keluarga Sanjaya dan Cailendra yang memegang tampuk pemerintahan di Jawa Tengah. Kedua keluarga ini Sanjaya dan Cailendra ada kerja sama, tetapi didalam hal-hal tertentu saja. Sesudah itu kemudian pada pertengahan abad V11 Jawa tengah mengalami perubahan politik, karena banyak petunjuk-petunjuk yang membuktikan bahwa keluarga Sanjaya harus tunduk atau mengundurkan diri kedaerah yang mudah untuk dipertahankan terhadap keluarga raja-raja Cailendra yang datang dari luar Jawa. Berhubung dengan perubahan politik di Jawa Tengah pada pertengahan abad IX, muncullah nama Balaputradewa sebagai salah seorang anggota keluarga Cailendra yang berusaha merebut kekuasaan dari tangan keluarga Sanjaya, tetapi gagal dan melarikan diri ke Sumatra. Dan di Sumatra ia berhasil naik tahta didalam Kerajaan Sriwijaya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1965
S11979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Objek jang dipilih bagi karangan i1miah jang mendjadi pelengkapan udjian2 Sardjana pada. Djurusan Sedjarah Fakultis Sastra IInivorsitas In_donesia ialah, seperti nampak pada halaman djudul, sultan Emir El Muka minin Hamzah Nasarun Minallahi Shah atau sultan Hamzah dari Ternate jang hidup antara tahun2 1627 dan 1648. Namun samasekali bukanlah maksad penulis untuk menjusun suatu biografi, demikian pula bukan seluruh masa hidupnja jang disoroti. Djangkauan karangan ini hanjalah tindakan2 sultan Hamzah dalam bidang politik antara tnhun2 1628 dan 1648. Jang menarik perhatian pada sultan Hamzah ialah kenjataan bahwa hidupnja terpisah oleh suatu peristiwa penting sehingga seolah-olah ia hidup dalam dua djaman. Peristiwa panting itu ialah kedatangan Belanda di Ternate pada tahun 1607 jang mengakibatkan suatu hubungan persekutuan.antara kedua kekuasaan itu. Sangatlah menarik untuk mengetahui bagaimana sultan Hamzah mengatur. keradjaannja dalan kondisi politik jang berlainan dengan kondisi politik semasa mudanja. Ada suatu hal lain lagi jang menerik pada tokoh ini. Oleh penulis2 hikajat2 dari abad ke-19 Hamzah .rupanja tidak dikenal. Menurut ketera ngan dari Drs. A.D. Lapian jang pernah menbuat suatu survey di Ternate beberapa tahun jang lalu, pada masa inipun sultan Hamznh tidak mendapat tempat dalam tradisi2 rakjat. Selain hal2 jang mennrik itu, dari tindakan2 politik sultan.Hamzah kita dapat memperoleh bcberapa fakta jang sangat penting bagi penulisan sedjarah Indonesia pada umumnja. Apabila kiae tindjau historiografi kolonial maka sekurang-.kurangnja ada tiga orang jang pernah meuulis tentaug sultan Hamzah setjara pandjang lebar (Valeutyn, 1724, Hoores, 1890) maupun setjara sepintas lalu (Stapel, 1940). Adalah suatu keladjiman bahwa setiap sedjarawan terikat pada beberapa hal jang sudah terkandung dalam disiplin sedjarah itu _"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1965
S12255
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Jika ditinjau keadaan wanita di Tosari pada dewasa ini, menjadi jelas bahwa dinamuk, yang menjadi dalah satu sifat mesyarakat kita ini, tidaklah begitu saja lalu di Tosari. Sekian lama desa tersebut adalah ajem dan tentaram, tetapi pada waktu ini telah mengalami perubahan-perubahan yang tidak bisa siabaikan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1965
S12901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>