Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wirasmi Abimanyu
Abstrak :
Teks yang dipilih sebagal bahan analisa struktural adalah karya sastra berbentuk novel dengan judul tarot karangan Yasawidagdo, diterbitkan oleh Balai Pustaka. No_vel ini ditulis dengan huruf Java, berbahasa Jawa krama, terdiri dari dua jilid. Jilid T (81 halaman) diterbitkan oleh Balai Pustaka Weltevreden 1922, sedang jilid II (107 halaman) diterbitkan oleh Balai Pustaka Betawi Sentrem 1931. Sebetulnya novel Jarot ini tidak banyak dikenal orang. Walaupun begitu masih ada satu dua orang sarjana . yang mau menyinggungaya barang sedikit dalam buku-buku karangannya seperti J.J. Ras clan Suripan Sadi Hutorno. J.J. Ras (1979, halaman 14), menyinggung tentang novel Jarot sebagai berikut:
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S11468
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia Wardhani Abyanti
Abstrak :
ABSTRAK
Subyek skripsi ini mengungkapkan deskripsi dan re1e_vansi ajaran yang terkandung dalam Serat Wulang susunan Raden Mas Riya Jayadiningrat I (Jakarta: PN Balai Pustaka, 258 halaman, tahun 1951.) ini terdi.ri dari empat sub judul suluk (Suluk Marga Wirya, Suluk Jekrek, Suluk Mas Nganten,Suluk Candra).

Data deskripsi yaitu berdasarkan jumlah penggolongan dan kualitas ajaran tentang hubungan manusia dengan Tuhan; sesama manusia dan alam sekitar (flora, fauna ,dan benda); dengan mempertimbangkan unsur cerita maupun uraian yang terdapat dalam setiap suluknya.

Adapun untuk mengungkapkan relevansi suatu ajaran, yaitu berdasarkan jumlah rumusan dan kualitas ajaran yang tampil dari setiap data deskripsi, dengan mernpertimbangkan pola pemikiran Jawa, pola sebab akibat dan pengalaman hidup di sekitar penulis serta seminim mungkin perbedaan tafsiran antara penulis dengan pembaca.

Kesimpulannya, yaitu dalam Serat Wulang ini terdapat 55 rumusan ajaran (yang dibagi untuk 8 macam sasaran kepada siapa ajaran tersebut ditujukan), di mana ke 55 rumusan ajaran tersebut, keseluruhannya masih relevan dengan kehidupan masa kini.
1990
S11377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sukesi Adiwimarta
Abstrak :
Serat Asmara supi tjatjahipun wonten 2 idji, ingkang salajengipun kula tjireni mawi I. Naskah A ; II Naskah B. Serat asmara Supi punika klebet serat2 waosan pesantren , dados isinipun sakedik2 nggepok bab agami Islam.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1954
S11389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Naskah ini bernama Udayana-carita, berupa naskah salinan, suatu unicum tak ada lainnja, milik Prof.Dr.R.M.Ng.Porbatjaraka.berisikan tentang : Raja Udayana
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1956
S11320
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Serat Menak tentang cerita warna warni raja-raja Timur Tengah pada waktu perang Uhud (623)
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1957
S11317
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina
Abstrak :
Karya sastra berupa naskah atau manuskrip, sebagai peninggalan budaya lama Indonesia merupakan dokumen bangsa warisan budaya yang sangat diperlukan sebagai sumber penelitian dalam rangka penggalian, pelestarian, dan pengembangan kebudayaan Indonesia. menurut Haryati Subadio dalam Lembar Sastra, hal. 1 bahwa dari peninggalan tertulis beberapa naskah itu dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai nilai-nilai tata hidup dan budaya dalam masyarakat bangsa yang bersangkutan. Naskah Jawa sebagai salah satu peninggalan tertulis yang banyak tersimpan diberbagai perpustakaan, baik di dalam maupun di luar negri, memiliki jumlah yang paling besar dibandingkan dengan naskah dari daerah lain. naskah-naskah tersebut kini telah mendapat penanganan khusus, baik dalam bentuk perawatan maupun pengungkapan isi yang dilakukan para ahli dalam dan luar negri. ada beberapa ahli yang telah berhasil menyusun catalog dan menggolong-golongkan jenis naskah jawa berdasarkan sudut pandang yang berlainan. salah satu diantaranya adalah pigeaud, yang menelompokkan menjadi : 1. religi dan Etika, didalamnya termasuk naskah-naskah yang mengambil unsure-unsur hindhuisme, Budhisme, Islam, Kristen, ramalan, magi, dan sastra wulang, 2. Sejarah dean Mitologi, 3. Belle-Letters, dan 4. Hukum, Foklor, Kesenian, dan Kemanusiaan (1967 : 2) Berdasarkan pembagian tersebut di atas, penulis mencoba mengungkapkan naskah jawa yang tergolong dalam kelompok pertama, berupa karya sastra wulang jenis suluk 1. Karya sastra ini dihasilkan setelah agama islam dating dan berkembang di pulau jawa. Kesusastraan suluk menurut Simuh, adalah jenis kesusastraan jawa yang mengumgkapkan perpaduan (Sinkretisme) antara ajaran mistik 2 islam dengan tradisi kejawen warisan jawa-hindhu. 3. Menurut Pigeaud kesusastraan suluk diperkirakan timbul pada abad ke-16. Mengenai pemunculannya, pesisiran yang tumbuh di sekitar lingkungan pesantren, yang terutama banyak menghasilkan sastra ini adalah kesultanan Cirebon. Dalam perkembangan selanjutnya kemudian di serap, digubah, dan dikembangkan menjadi sastra yang amat halus di pusat-pusat kesultanan cirebon. Disamping itu harun dalam konsepsi tenteng manusia dalam kebatinan jawa juga menjelaskan bahwa islam yang datang tersebut adalah agama islam yang terpengaruh tasawuf 5 Persia dan mistik India yang terbukti dengan ditemukannya dokumen-dokumen di Aceh yang berasal dari abad ke-16 (Hadiwijono, 1983 : 55). A. H. John (Dalam Koentjaraningrat).
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11686
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atiatun Masruroh Alkiromah
Abstrak :
ABSTRAK Dalam penulisan skripsi ini penulis tertarik untuk mengambil obyek penelitian pada naskah babad. Selain memiliki banyak infor_masi yang dapat diambil, menurut Ekadjati (1078) naskah jenis ini juga memiliki sifat ganda, yaitu mengandung unsur sastra dan unsur sejarah. Naskah babad yang kemudian dipilih adalah naskah yang dapat dikategorikan dalam babad kecil atau sering juga disebut seba_gai babad lokal, yaitu BABAD BANYUMAS. Karena dengan penelitian terhadap babad- babad lokal akan sangat berguna untuk dapat memahami terhadap kebudayaan dan sejarah daerah tersebut, yang pada akhirnya juga akan sangat membantu pemahaman terhadap sejarah dan kebudayaan Indonesia secaraa keseluruhan. Hal pertama yang di lakukan adalah mengumpulkan naskah naskah yang memiliki judul yang sama. Ini dilakukan dengan cara melihat pada katalog-katalog yang ada ataaupun mendatangi /melacak beberapa perpusakaan seperti Perpustakaan Nasional, Perpustakaan FSUI (Jakarta) dan Perpustakaan Sonobudoyo (Yogyakarta). Dari naskah-_naskah yang dapat dikumpulkan itu kemudian diperbandingkan, dengan melihat kekuatan dan kelemahan masing-masing naskah. Dengan malakukan perbandingan itu akhirnya bisa didapat metode yang sesuai untuk penelitian, dalam hal ini yang penulis pakai adalah metode landasan. Setelah itu juga menentukan edisi yang digunakan dalam penyuntingaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyajikan suatu edisi teks yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
1995
S11733
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambaryatun
Abstrak :
Skripsi yang berjudul Pertentangan Ajaran Cabang Kiri dan Ajaran Cabang Kanan, Dalam Serat Paramayoga ini diajukan untuk melengkapi persyaraan mencapai gelar Sarjana Sastra pada Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Penelaahan sastra dengan memakai karya sastra lama yang berjudul Serat Paramayoga karangan R. Ng. Ranggawarsita, dengan memakai pendekatan intrinsik ini adalah bertujuan untuk mengungkapkan ajaran-ajaran yang terdapat dalam teks tersebut, lewat tokoh-tokohnya. Dalam mencapai tujuan tersebut, tentu saja tidak dilupakan mendeskripsikan niat penulis, sebeb bagaimanapun penulis selaku pencipta tidak boleh ditinggalkan begitu saja. Seperti yang telah disebutkan di atas pembahasan mengenai tokoh di sini hanya merupakan langkah awal untuk penelaahan ajaran-ajaran yang ada. Dari hasil klasifikasi mengenai tokoh bisa digolongkan menjadi dua yaitu tokoh cabang kiri dan tokoh cabang kanan. Begitupun ajaran yang dibawanya kemudian disebut ajaran cabang kiri dan ajaran cabang kanan. Ajaran cabang kiri dibawakan oleh para dewa, sedangkan ajaran cabang kanan dibawakan oleh para Nabi. Ajaran cabang kiri dan ajaran cabang kanan ini masing-masing masih bisa ditinjau dari dua tahap.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhira Aranyati
Abstrak :
Bahasa Jawa adalah bahasa ibu orang-orang Jawa yang tinggal di propinsi Jawa Tengah , Jawa Timur dan di propinsi lain di Indonesia yng ada pemukiman orang Jawa. Di luar Indonesia, negara Suriname pemakaian bahasa Jawa.Seperti bahasa lain masing-masing bahasa mempunyai dialek geografis.
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S11700
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mamlahatun Buduroh
Abstrak :
ABSTRAK
Masyarakat Jawa merupakan kelompok sosial yang memiliki ciri-ciri paternalistik serta memegang teguh nilai-nilai agama yang diwariskan oleh para leluhurnya---Religius. Pada setiap kegiatan yang dilakukan mereka tidak meninggalkan ritual-ritual yang dianggap sebagai bentuk doa untuk meminta keselamatan kepada Tuhan. Dengan kata lain mereka telah memiliki nilai-nilai yang tertuju kepada Tuhan yang telah menjadi prinsip hi.dupnya. Hai tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Jawa begitu rnrens berhubungan dengan Tuhan.

Berpangkal dari hal tersebut, penelitian ini saya ajukan untuk mengetahui bagaimana masyarakat Jawa menjalin hubungan dengan Tuhan. Berasal darimanakah konsep-konsep yang melandasi adanya pola hubungan tersebut. Kemudian disebut apakah pola-pola tersebut dalam terminologi ilmiah.

Untuk itu saya melakukan penelitian dengan menelaah basil kebudayaan masyarakat Jawa yang berupa karya sastra, yaitu teks Wedatarna dan Wulangreh. Melalui kajian terhadap kedua teks tersebut saya menelusuri bagaimana prinsip hidup manusia Jawa dalam memahami keberadaan Tuhan.

Manusia Jawa sangat menyadari posisi hidupnya atas Tuhan. Oleh karena itu menjadi tujuan hidupnya untuk selalu bersikap yang seharusnya terhadap Tuhan. Sikapsikap tersebut dilakukannya sebagai upaya untuk dapat menempati kedudukan sempurna di hadapan Tuhan. Hal-hal tersebut dapat diperoleh manusia jika melakukan ajaran-ajaran yang berupa nilai-nilai yang dianjurkan oieh para leluhurnya, seperti yang tertuang dalam teks Wedatama dan Wulangreh.

Dengan penelilian kualitatif yang saya lakukan ini dapat diketahui bahwa masyarakat Jawa memiliki konsep hidup yang berasal dari nilai-nilai yang telah diwariskan melalui karya sastra, yang berupa pola-pola dasar dalam berhubungan dengan Tuhan. Pola-pola tersebut berupa uraian deskriptif yang menunjukkan bagaimana kedudukan dan fungsi irianusia Jawa atas Tuhan. Perilaku-perilaku yang harus diwujudkan oleh manusia terhadap Tuhan serta irnplikasinya bagi kehidupan manusia itu sendiri terhadap lingkungan sekitarnya. Pola hubungan itulah yang saya sebut sebagai etika ketuhanan dalam masyarakat kebudayaan Jawa.
2001
S11373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>