Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Izzah Aulia
"Keratosis Seboroik (KS) merupakan salah satu tumor jinak epidermis dengan faktor risiko utama pajanan matahari yang berlebihan. Selain pajanan matahari, defisiensi vitamin D diduga berperan pada patogenesis KS. Defisiensi vitamin D dapat disebabkan pajanan matahari yang kurang maupun kurangnya asupan vitamin D. Daerah pesisir memiliki karakteristik pajanan matahari yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang menilai hubungan kadar vitamin D (kalsidiol serum) pasien KS di daerah pesisir dengan pajanan matahari (sun index) dan asupan vitamin D. Penelitian ini bersifat deskriptif-analitik dengan desain potong lintang. Dilakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner sun index, food frequency questionnaire semikuantitatif vitamin D, pemeriksaan fisis dan dermoskopi untuk menilai ukuran terbesar lesi KS, serta pengukuran kadar kalsidiol serum pada 39 individu usia 19-59 tahun di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Median ukuran lesi KS adalah 2 mm; median nilai sun index adalah 3,95; median kadar kalsidiol serum sebesar 14,3 ng/ml, dan median asupan vitamin D adalah 4,3 mcg/hari. Tidak ditemukan korelasi yang bermakna antara sun index dan kadar kalsidiol dengan ukuran lesi KS, serta sun index dan asupan vitamin D dengan kadar kalsidiol pada masyarakat pesisir tersebut.

Seborrheic keratosis (SK) is a benign epidermal tumor with high sun exposure as a major risk factor. In addition, vitamin D deficiency is thought to play a role in the pathogenesis of SK. Vitamin D deficiency can be caused by insufficient sun exposure or a lack of vitamin D intake. Coastal areas are characterized by high sun exposure. Therefore, research assessing the relationship of vitamin D levels of SK patients living in a coastal area with sun exposure and vitamin D intake needs to be done. This is an analytic-descriptive cross-sectional study. We performed interview using sun index questionnaire; semi quantitative food frequency questionnaire for vitamin D; physical examination and dermoscopy to determine the largest diameter of SK lesions; and measurement of serum calcidiol levels in 39 individuals with 19-59 years age living in Cilincing District, North Jakarta. The Spearman correlation test was used to assess the relationship between variables. Median of the largest SK lesions size, sun index, serum calcidiol, and vitamin D intake were 2 mm, 3.95, 14.3 ng/ml, and 4.3 mcg/day, respectively. There were no significant correlations between sun index and calcidiol level with SK lesion size, as well as sun index and vitamin D intake with calcidiol level in this coastal population."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jhauharina Rizki Fadhilla
"Pelepasan perekat medis pada lanjut usia (lansia) berisiko tinggi menyebabkan medical adhesive-related skin injury (MARSI). Pemberian bahan topikal, NaCl 0,9%, vaselin album, dan alkohol 70%, dalam proses pelepasan diduga dapat mengurangi adhesi kulit dengan plester. Untuk mengetahui apakah penambahan bahan-bahan tersebut dalam prosedur pelepasan perekat medis berbahan dasar akrilat efektif mengurangi kejadian MARSI pada lansia, suatu uji klinis acak tersamar tunggal dilakukan pada penghuni sebuah panti werdha di Jakarta. Subjek yang dipilih berdasarkan kriteria penerimaan (usia 3 60 tahun) dan penolakan (tidak memiliki kelainan kulit, tidak menggunakan obat antiinflamasi, imunosupresan, antihistamin, atau tidak ada riwayat alergi terhadap plester dan bahan uji) serta bersedia berpartisipasi menjalani penempelan perekat medis akrilat pada empat lokasi di kedua tungkai atas sisi ekstensor. Sejumlah 75 orang subjek penelitian (SP) dengan 300 lokasi uji terpilih berdasarkan teknik convenience sampling dan mengikuti seluruh rangkaian prosedur hingga penelitian selesai. Pada hari ketiga, perekat dilepas dengan atau tanpa penambahan bahan topikal sesuai dengan kode randomisasi yang tidak diketahui oleh peneliti (blinding). Perubahan skor skin irritation scoring systems (SISS), nilai transepidermal water loss (TEWL), dan indeks eritema pada mexameter yang merupakan parameter MARSI diukur pada tiap-tiap lokasi uji. MARSI teramati pada 52% SP atau 20,7% lokasi perlakuan (26,7% NaCl 0,9%, 20% vaselin album, 17,3% alkohol 70%, dan 18,7% kontrol; p=0,501). Perubahan skor SISS dan indeks eritema antar kelompok tidak bermakna secara statistik. Perubahan nilai TEWL lebih kecil pada kelompok perlakuan NaCl 0,9% (1 g/m2/jam; p<0,001) dan vaselin album (1 g/m2/jam; p<0,001) dibandingkan kontrol. Disimpulkan bahwa penambahan bahan topikal dalam proses pelepasan perekat medis akrilat di hari ketiga pada kulit lansia tidak terbukti mengurangi kejadian MARSI. Tetapi, penambahan NaCl 0,9% dan vaselin album secara bermakna mengurangi kerusakan sawar kulit yang ditimbulkannya. Waktu pengamatan penelitian ini sangat pendek karena dilakukan dalam masa pandemi Covid-19 untuk membatasi interaksi dengan lansia sebagai populasi rentan. Penelitian lebih lanjut diperlukan karena MARSI umumnya terjadi setelah pemakaian jangka panjang dan berulang.

The removal of medical adhesives in the elderly risks causing medical adhesive-related skin injury (MARSI). Application of topical agents, 0.9% NaCl, vaseline album, or 70% alcohol, could possibly reduce adhesion between the skin and the tape. To determine if application of 0.9% NaCl, vaselin album, or 70% alcohol while removing medical adhesives was effective in reducing MARSI in geriatrics, a randomized, single- blind trial was conducted in a nursing home in Jakarta. Subjects were recruited based on inclusion (age 360 years old) and exclusion criteria (having no skin disorder, not taking anti-inflammatory drugs, immunosuppressants, or antihistamines, and not known allergy to adhesives and the topical agents). Seventy-five subjects gave consent to this study. Acrylic medical adhesives were applied on four areas on extensor thighs. On day three, they were removed with or without using the topical agents based on randomized allocation code unknown to the investigators. Changes in MARSI parameters, i.e. skin irritation scoring systems (SISS), transepidermal water loss (TEWL), and erythema index by mexameter were measured in each of trial area. MARSI was observed in 52% subjects or 20.7% areas (26.7% 0.9% NaCl, 20% vaselin album, 17.3% 70% alcohol, and 18.7% control; p=0,501). Change in SISS score and erythema index among experimental groups were not statistically significant. The change of TEWL value was significantly smaller in 0.9% NaCl group (1 g/m2/hour; p<0,001) and vaselin album (1 g/m2/hour; p<0,001) than control. We concluded that application of topical agents in aiding acrylic medical adhesive removal on day three in the elderly was not proven to reduce MARSI. However, the addition of 0.9% NaCl or vaselin album was shown to confer significantly less damage to the skin barrier. The observation time was very short due to Covid-19 pandemic to limit interaction with the elderly as vulnerable population. Further research is needed to confirm these preliminary findings before they can be generalized because MARSI prevention generally occurs after long-term use and repeated removal.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library