Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muthia Fitriana Hakim
Abstrak :
Kota Banjarmasin menerapkan kebijakan pengurangan penggunaan kantong plastik melalui Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 18 Tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektifitas kebijakan pengurangan penggunaan kantong plastik di Kota Banjarmasin. Hasil penelitian menunjukan  masih banyak masyarakat yang tidak menerapkan gaya hidup ramah lingkungan padahal cenderung mengetahui manfaat yang didapatkan jika mengurangi penggunaan plastik. Semakin tinggi pengetahuan masyarakat akan bahaya penggunaan kantong plastik maka hal ini berpengaruh pada gaya hidup ramah lingkungan. Berdasarkan pada hasil perhitungan evaluasi efektifitas kebijakan pada tahun 2018 sebesar 0,05 dan pada tahun 2022 sebesar 0,1. Hasilnya bahwa kebijakan tentang pengurangan penggunaan kantong plastik di Kota Banjarmasin belum efektif. Prioritas strategi yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk kebijakan pengurangan penggunaan kantong plastik strategi SO (Strength-Opportunity) dengan  meningkatkan dan melakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakay, pelaku usaha pada pasar tradisional, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran untuk berupaya mengurangi sampah plastik. ......Banjarmasin City implements a policy to reduce the use of plastic bags through Banjarmasin Mayor Regulation Number 18 of 2016. This study aims to evaluate the effectiveness of policies to reduce the use of plastic bags in Banjarmasin City. The results of the study show that there are still many people who do not adopt an environmentally friendly lifestyle even though they tend to know the benefits they get if they reduce their use of plastic. The higher the public's knowledge of the dangers of using plastic bags, this affects an environmentally friendly lifestyle. Based on the calculation results of evaluating the effectiveness of the policy in 2018 it was 0.05 and in 2022 it was 0.1. The result is that the policy on reducing the use of plastic bags in the City of Banjarmasin has not been effective. Strategic priorities that can be carried out by the government for policies to reduce the use of SO (Strength-Opportunity) plastic bags are by increasing and conducting outreach activities to the public, business actors in traditional markets, so that it is expected to increase awareness to reduce plastic waste.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusye Marthalia
Abstrak :
Sistem produksi linier pada industri telah memberikan ancaman serius bagi lingkungan, oleh karena itu, penting bagi dunia industri untuk mengadopsi prinsip ekonomi sirkular yang mencerminkan pola produksi berkelanjutan sebagai solusi transformatif dan korektif menuju pembangunan berkelanjutan. Transisi menuju ekonomi sirkular pada tingkat mikro menuju bisnis berkelanjutan membutuhkan perubahan fundamental pada kultur perusahaan, proses produksi serta penggunaan dan pemanfaatan sumber daya. Pada praktiknya secara umum, dunia usaha menghadapi banyak tantangan dan hambatan dalam mengadopsi ekonomi sirkular, terutama dalam mengatasi kompleksitas mengintegrasikan bisnis proses, rantai pasok dan kolaborasi antar pemangku kepentingan dengan strategi bisnis perusahaan. Tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah menganalisis dan mengevaluasi tata kelola transisi adopsi ekonomi sirkular pada tingkat mikro atau perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis berkelanjutan. Teori transisi sosioteknis digunakan sebagai kerangka penelitian untuk mengidentifikasi dimensi sosial (pemberdayaan interaksi manusia) dan aspek teknis yang berpengaruh konfigurasi teknologi, nilai tambah bisnis, dan peran aktor pada proses implementasi prinsip ekonomi sirkular dalam perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik adopsi ekonomi sirkular pada studi kasus perusahaan agroindustri didukung dengan adanya komitmen dari top-management dalam menjalankan manajemen transisi, dengan melibatkan seluruh para pemangku kepentingan kunci terutama para karyawan, melalui dukungan dan penciptaan ruang yang mefasilitasi  proses inovasi terbuka atas ide-ide para karyawan serta menerapkan strategi bisnis yang berfokus pada pengelolaan limbah dan pengelolaan sumber daya secara intensif pada operasional usaha, dengan menangkap peluang dalam penciptaan nilai tambah bagi bisnis sirkular perusahaan dan berkontribusi pada inovasi hijau. ......The linear production systems on industry have put serious pressure on the environment, therefore, it is important to change into sustainable production patterns as the transformative and corrective solution towards sustainable development. The transition to Circular Economy (CE) at the micro level towards sustainable business needs afundamental change on business culture, production process and resources utilization. In general, CE implementation on business facing many challenges and obstacles, particularly in integrating the complexity of business processes, supply chains, and collaboration among stakeholders with the corporate business strategy. The purpose of this qualitative study is to analyze and evaluate the transition governance to the circular at micro level or corporate in achieving the sustainable business purpose. The socio-technical transition theory is being used as a research framework to identify the social dimension (empowerment of people’s interaction) and technical aspects than influence technological configurations, business added value and actor's role during the implementation of circular economy at company. The result of this study show that the practice of adopting a circular economy in the case agro-industrial company is supported by thecommitment of top-management in carrying out transition management, by involving all key stakeholders especiallyemployees, through supporting and creating ‘space’ that can facilitate an open innovation process for employees;ideas and implementing strategies that focus on waste management and intensive resource-management along their businessoperations, by capturing the opportunities of added-value creation for company's circular business and contribute to greeninnovation.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Prabawati
Abstrak :
Dari sekitar 4,8-12,7 juta metrik ton sampah plastik laut global yang dihasilkan tiap tahun, 60% beradal dari negara-negara Asia, seperti, China, Indonesia, Filipina, Thailand dan Vietnam. Masalah dalam penelitian ini komposisi sampah laut terdiri dari 59% plastik di pesisir utara Jakarta Sampah plastik membahayakan kesehatan lingkungan, dan makhluk hidup di dalamnya termasuk kesehatan manusia, sehingga diperlukan pengelolaan sampah plastik dengan pendekatan ekonomi sirkular untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Ekonomi sirkular menjadi pendekatan baru untuk pengelolaan sampah plastik, karena memberikan keuntungan finansial dan membuka peluang kerjasama antarmitra. Sayangnya, data para pihak yang terlibat dalam pengelolaan sampah plastik di Jakarta Pusat masih sangat minim. Tujuan penelitian adalah merancang konsep penguatan kemitraan dalam pengelolaan sampah plastik untuk mendukung ekonomi sirkular. Metode yang digunakan adalah abungan (mix method) dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan analitycal hierarchy process (AHP) guna menentukan bentuk kemitraan terbaik dan paling mungkin dijalankan di Jakarta Pusat. Hasil penelitian adalah skema kemitraan antara pemerintah dengan swasta adalah kemitraan terbaik untuk mengelola sampah plastik guna meningkatkan keuntungan secara ekonomi. Kesimpulan penelitian ini adalah pengelolaan sampah plastik di Kecamatan Kemayoran, Kota Administrasi Jakarta Pusat masih menggunakan kemitraan berdasarkan transaksi jual beli dan belum mengandalkan platform KSBB Persampahan untuk meningkatkan keuntungan finansial melalui jejaring kemitraan. ......The estimated 4.8-12.7 million metric tons of global marine plastic debris generated each year, 60% comes from Asian countries, such as China, Indonesia, the Philippines, Thailand and Vietnam. On the north coast of Jakarta, the composition of marine debris consists of 59% plastic. The circular economy is a new approach to plastic waste management, as it provides economic benefits and opens up opportunities for cooperation between partners. Unfortunately, data on the parties involved in plastic waste management in Central Jakarta is still very minimal. This study aims to design a strategy to strengthen partnerships, increase economic benefits and optimize the performance of circular economy-based waste management. A mixed method with a quantitative approach was used in this research. This research used analitycal hierarchy process (AHP) to determine the best and most feasible form of partnership in Central Jakarta. Plastic waste management in Kemayoran Sub-district, Central Jakarta Administrative City still uses partnerships based on buying and selling transactions and has not yet relied on the KSBB Persampahan platform to increase economic benefits through partnership networks. The results of this study show that a government-private partnership is the best scheme that can be implemented in Central Jakarta, as it allows for economic benefits and well-managed plastic waste.

Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana
Abstrak :
Walkability didefinisikan sebagai sejauh mana karakteristik lingkungan binaan dan penggunaan lahan mampu mendukung dan mendorong kegiatan berjalan kaki dengan menyediakan kenyamanan dan keamanan pejalan kaki, menghubungkan penduduk dengan berbagai tujuan dalam waktu dan usaha yang layak. Area Stasiun Bogor dan Terminal Baranangsiang adalah dua kawasan prioritas pengembangan di Kota Bogor yang memiliki karakteristik lingkungan lereng yang datar dan bergelombang. Masalah penelitian adalah tingginya ketergantungan pada kendaraan pribadi bermotor pada area tersebut. Tujuan penelitian adalah menganalisis kondisi jalur pejalan kaki (lingkungan binaan) di Kota Bogor, menganalisis perilaku perjalanan masyarakat Kota Bogor, menganalisis hubungan lingkungan binaan dan perilaku perjalanan masyarakat Kota Bogor, menyusun desain spasial lingkungan binaan untuk mewujudkan ramah pejalan kaki dan kota yang berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah metode gabungan berupa analisis deskriptif, analisis statistik, analisis spasial, dan metode PEQI (Pedestrian Environment Quality Index) untuk menilai kualitas trotoar. Hasil penelitian menunjukkan kualitas trotoar di wilayah penelitian terdiri dari empat subsegmen kualitas tinggi, sebelas subsegmen kualitas rata-rata, lima subsegmen kualitas minimal, dan satu subsegmen kualitas buruk. Tujuan berjalan kaki masyarakat Kota Bogor didominasi oleh tujuan rekreasional. Terdapat hubungan antara variabel kualitas fisik lingkungan binaan dan perilaku perjalanan masyarakat. Untuk dapat mewujudkan kota yang ramah pejalan kaki dan berkelanjutan, perlu memperhatikan kondisi fisik lingkungan dengan memperhatikan aksesibilitas, kenyamanan, kemanan, dan keselamatan dari jalur dan fasilitas pejalan kaki. Kesimpulan penting untuk mempertimbangkan aspek aksesibilitas, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan pejalan kaki untuk mewujudkan kota yang ramah pejalan kaki dan berkelanjutan. ......Walkability is a concept denoting the capacity of the built environment and land use attributes to facilitate and promote pedestrian activities through the provision of comfort and safety, as well as efficient connections between residents and diverse destinations. This study focuses on the areas of Stasiun Bogor and Terminal Baranangsiang in Bogor City, which have distinctive features of both flat and undulating slopes. The problem investigated herein pertains to the considerable reliance on private motor vehicles within these areas. The primary research objectives encompass an analysis of the pedestrian pathway conditions in Bogor City, an examination of the travel behavior of its residents, an exploration of the interrelation between the built environment and travel behavior of the residents, and the formulation of spatial designs aimed at promoting walkable and sustainable city. To achieve these objectives, a comprehensive approach was adopted, incorporating various methodological tools such as descriptive analysis, statistical analysis, spatial analysis, and the application of Pedestrian Environment Quality Index (PEQI) to evaluate pedestrian pathway quality. The research findings reveal that the study area's pedestrian pathways can be categorized into four segments with high-quality attributes, eleven segments with average quality, five segments with minimal quality, and one segment characterized by poor quality. The analysis of the walking purposes of Bogor City residents indicates a predominant focus on recreational activities. Additionally, a strongcorrelation exists between the physical quality variables of the built environment and the travel behavior associated with pedestrian mobility. Consequently, promoting a walkable and sustainable city necessitates a comprehensive consideration of the physical attributes of the environment, encompassing elements of accessibility, comfort, safety, and security of pedestrian pathways and facilities. In conclusion, the integration of various elements, including accessibility, comfort, safety, and security of pedestrians, is essential in achieving a walkable and sustainable city.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elrin Meivian Mongi
Abstrak :
Perubahan iklim yang terjadi saat ini dikarenakan oleh aktifitas antropogenik dari penggunaan energi dan industri dalam mempengaruhi suhu dan iklim bumi. Perubahan suhu dan perubahan iklim yang terjadi di bumi dapat berdampak pada keempat dimensi yaitu ketersediaan, stabilitas, akses dan pemanfaatan ketahanan pangan. Ketersediaan produk perairan akan bervariasi melalui perubahan ekosistem, produksi, distribusi spesies dan habitat. Perubahan iklim yang terjadi saat ini disebabkan oleh aktivitas manusia dalam menggunakan energi dan industri yang berpengaruh pada suhu dan iklim Bumi. Perubahan tersebut dapat berdampak pada empat aspek penting dalam ketahanan pangan, yaitu ketersediaan, stabilitas, akses, dan pemanfaatan. Masalah dalam penelitian ini adalah penurunan produksi udang. Tujuan penelitian adalah Menganalisis pengaruh luas tambak, pengetahuan petambak, produksi udang, kualitas air tambak, luas mangrove terhadap produktivitas tambak; Menganalisis pengaruh nilai produktivitas tambak terhadap nilai total ekonomi udang dan nilai total ekonomi mangrove; Memformulasikan model wanamina udang vaname berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistem dinamik. Hasil dari penelitian ini adalah Nilai Total Ekonomi Mangrove yang di dapat secara ekonomi lebih menguntungkan daripada Nilai Total Ekonomi Udang. Kesimpulan penelitian ini adalah Konsep wanamina udang vaname merupakan budidaya perikanan berkelanjutan yang mengkuantifikasikan nilai manfaat mangrove menjadi nilai ekonomi. Bauran dari rehabilitasi mangrove dan budidaya kultivan menghasilkan nilai ekonomi yang dapat digunakan untuk mitigasi dampak perubahan iklim. ......The current climate change is caused by anthropogenic activities related to energy use and industrial processes, which affect the temperature and climate of the Earth. Changes in temperature and climate can impact the four dimensions of food security: availability, stability, access, and utilization. The availability of aquatic products will vary due to changes in ecosystems, species production, distribution, and habitat. The current climate change is caused by human activities in energy use and industry, which have an influence on the Earth's temperature and climate. These changes can have an impact on four crucial aspects of food security: availability, stability, access, and utilization. The problem addressed in this research is the decline in shrimp production. The research aims to analyze the influence of pond area, farmers' knowledge, shrimp production, pond water quality, and mangrove area on pond productivity; analyze the impact of pond productivity on the total economic value of shrimp and the total economic value of mangroves; and formulate a sustainable model for vannamei shrimp farming. The method used in this research is dynamic systems. The results of this research show that the Total Economic Value of mangroves is economically more beneficial than the Total Economic Value of shrimp. The conclusion of this research is that the concept of sustainable vannamei shrimp farming, known as "wanamina," quantifies the benefits of mangroves into economic value. The combination of mangrove rehabilitation and culturing practices generates economic value that can be used for mitigating the impacts of climate change.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dionisius Andhika Putra
Abstrak :
Mikroplastik (<5mm) merupakan hasil degradasi dari plastik akibat berbagai proses dinamika di lingkungan. Masalah dalam penelitian ini adalah keberadaan mikroplastik di DAS Ciujung yang berpotensi memberikan ancaman melalui toksisitas yang terkandung dalam senyawa kimianya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi karakter mikroplastik, membuat model distribusi mikroplastik, menilai perspektif sosial-ekonomi masyarakat terhadap mikroplastik, serta merekomendasikan upaya mitigasi mikroplastik. Metode yang digunakan adalah kombinasi antara analisis kimia, statistik, spasial, dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat mikroplastik dengan kelimpahan rata-rata 40,73 ± 8,29 partikel/l yang terdistribusi dari hulu sampai ke hilir dengan model parameterisasi difusi horizontal. Karakter yang umum dijumpai adalah bentuk fragmen dengan warna monokrom dan berjenis polietilena (PE) serta polipropilena (PP). Pengetahuan dan persepsi masyarakat terhadap mikroplastik berada dalam kategori buruk dan DAS Ciujung masih banyak dimanfaatkan dalam aktivitas ekonomi masyarakat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah merekomendasikan peraturan terkait mikroplastik sebagai alternatif mitigasi mikroplastik. ......Plastic degradation from several dynamic environmental processes results in microplastics (<5mm). This research's issue is the existence of microplastics in the Ciujung watershed, which could be dangerous due to the toxicity of its chemical constituents. This study aims to detect the characteristics of microplastics, develop a model for the distribution, assess people's socio-economic perspectives, and recommend microplastic mitigation strategies. Chemical, statistical, and spatial analysis, along with Analytical Hierarchy Process (AHP) are all combined in the procedure. The results demonstrate that microplastics were distributed from upstream to downstream employing a horizontal diffusion parameterization model, with an average abundance of 40.73 ± 8.29 particles/l. The most frequent characters are monochromatic color fragments of polyethylene (PE) and polypropylene (PP). Poor reflects the public's knowledge and perceptions of microplastic and the Ciujung Watershed is still widely used in locals economic activities. The research's findings suggest regulations governing microplastics as an alternative to microplastic mitigation.
Jakarta: Sekolah Kajian dan Stratejik Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lalu Muhammad Aby Dujana
Abstrak :
Berkembangnya industri menyebabkan timbulnya dampak negatif pada lingkungan, salah satunya adalah kerusakan alam. Salah satu penyebab dampak negatif tersebut dikarenakan terdapat perilaku yang tidak peduli akan lingkungan seperti pemilahan sampah yang tidak tepat, pengelolaan limbah B3 yang tidak sesuai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan lingkungan, sikap peduli lingkungan, perilaku peduli lingkungan karyawan PT. X, tujuan selanjutnya yaitu menguji hubungan pengetahuan lingkungan, sikap peduli lingkungan, perilaku peduli lingkungan karyawan PT. X, dan untuk mengembangkan strategi peningkatan perilaku peduli lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode gabungan antara kualitatif dan kuantitatif. Hasil dari penelitian ini ditemukan adanya hubungan yang sangat rendah antara pengetahuan lingkungan, sikap peduli lingkungan, perilaku peduli lingkungan karyawan PT. X. Berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan maka didapatkan strategi untuk peningkatan perilaku peduli lingkungan yaitu meliputi; penetapan perilaku peduli lingkungan yang spesifik, pembuatan infrastruktur, pelaksanaan pelatihan, pelaksanaan program-program lingkungan secara berkelanjutan, program punishment dan reward yang konsisten. ......Industrial development has had detrimental impacts on environmental, including environmental damage. One contributing factor to these negative impacts is the lack of environmental concern, such as improper waste sorting and inadequate hazardous waste management. Therefore, this study aims to determine the levels of environmental knowledge, pro-environmental attitudes, and pro-environmental behavior among employees at PT. X. This study also aims to examine the correlations between these variables and develop strategies to promote pro-environmental behavior. A combination of qualitative and quantitative methods was employed to achieve these objectives. The results showed a significantly weak correlation between environmental knowledge, pro-environmental attitudes, and pro-environmental behavior among PT. X employees. Based on the SWOT analysis, strategies for enhancing pro-environmental behavior include establishing specific pro-environmental behavior, infrastructure development, and implementing training, as well as sustainable environmental, punishment, and reward programs.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Muthi'ah Rezkiyanti Ridwan
Abstrak :
Limbah plastik yang sulit terurai menyebabkan permasalahan tumpukan sampah di lingkungan, namun, penggunaan plastik selama masa pandemi tidak dapat terhindari. Masalah dalam penelitian ini adalah peningkatan limbah plastik kemasan take-away produk makanan dan minuman saat masa Pandemi Covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kesadaran lingkungan masyarakat dengan menggunakan analisis variabel pengetahuan, sikap, dan perilaku, serta hubungan ketiga variabel terhadap aktivitas pembelian minuman kemasan yang menggunakan produk plastik sekali pakai. Metode yang digunakan adalah survey terhadap 268 orang sampel. Metode  analisis adalah distribusi frekuensi serta analisis statistik regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat, mayoritas responden sebesar 55,6% memiliki kesadaran lingkungan yang baik. Berdasarkan analisis regresi logistik, variabel perilaku secara signifikan memengaruhi aktivitas masyarakat dalam penggunaan plastik pada pembelian minuman kemasan. Kesimpulan penelitian ini peminimalan penggunaan plastik dapat dicapai dengan pengubahan perilaku masyarakat dengan menggabungkan peningkatan kesadaran lingkungan pada masyarakat dengan implementasi aturan lingkungan dari pemerintah. ......Plastic waste nature which is difficult to decompose causes high amount of its garbage in the environtment. However, the use of plastic during pandemic cannot be avoided. Problems occur when there was a surge of demand of take-away food product resulting an increase in food and beverage packaging waste throughout Covid-19 pandemic. The objectives are to analyze public’s environmental awareness regarding plastic packaging waste through variables knowledge, attitude, and behavior and its relationship to public activity in plastic use in beverage purchases products. Methods used are frequency distribution and logistic regression analysis, on total 268 respondents. Results showed about 55.6% have good environmental awareness. Logistic regression analysis show plastic use behavior significantly affects the activity of plastic use in beverage products during Covid-19 pandemic. The conclusion is minimizing the use of single-use plastic could be achieved by changing people’s behavior, which could be attained by combining increasing environmental awarenss in the community and implementing environmental regulations from government.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadeak, Erpina Santi Meliana
Abstrak :
Kondisi saat ini sebagian besar pedesaan di negara berkembang, termasuk Indonesia, belum terjangkau oleh layanan pengumpulan sampah formal. Akibatnya, praktik pembuangan dan pembakaran sampah secara liar lebih banyak terjadi di pedesaan yang menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan masyarakat. Permasalahan di hulu adalah timbulan sampah organik rumah tangga di pedesaan belum terolah dengan baik. Pedesaan membutuhkan solusi penanganan sampah rumah tangga melalui penerapan ekonomi sirkular dalam rangka urgensi pencapaian SDGs Desa. Upaya pengelolaan sampah dengan menjadikan sampah sebagai sumber daya, salah satunya dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi Black Soldier Fly (BSF). Tujuan penelitian adalah membangun model implementasi ekonomi sirkular berbasis masyarakat menggunakan teknologi BSF pada pengelolaan sampah rumah tangga di pedesaan. Penelitian ini menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) 19-3964-1994 untuk mengukur timbulan dan komposisi sampah rumah tangga; desain eksperimen pengolahan sampah menggunakan teknologi BSF skala komunal pada lahan seluas 40 m2 dengan sampel 100 rumah tangga; dan metode wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: desa memiliki ketersediaan sampah organik yang cukup (72,50%) dan sesuai untuk habitat BSF; pengaturan eksperimental pengolahan sampah dengan teknologi BSF skala komunal menghasilkan waktu pengembalian 13,1 bulan; terdapat kemauan dan kemampuan masyarakat desa untuk menggunakan teknologi BSF. Model dibangun berdasarkan hubungan antara kondisi lokal pedesaan, desain eksperimental pengolahan sampah organik rumah tangga menggunakan teknologi BSF pada skala komunal, dan tingkat keterlibatan masyarakat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kondisi lokal pedesaan dapat memfasilitasi penerapan ekonomi sirkular berbasis masyarakat melalui adopsi teknologi BSF dan model ini dapat menjadi solusi yang layak untuk mengelola sampah rumah tangga yang berasal dari pedesaan. ......The current condition is that most rural areas in developing countries, including Indonesia, are not yet reached by formal waste collection services. As a result, the practice of illegal waste disposal and burning is more common in rural areas which causes environmental and public health problems. The problem in the upstream is that household organic waste generation in rural areas has not been properly processed. Rural areas need solutions for handling household waste through the implementation of a circular economy in the framework of the urgency of achieving Village SDGs. Efforts to manage waste by turning waste into a resource, one of which can be done using Black Soldier Fly (BSF) technology. The research objective is to build a community-based circular economy implementation model using BSF technology for household waste management in rural areas. The research applies the Indonesian National Standard (INS) 19-3964-1994 to measure household waste generation and composition; experimental setup of waste processing using communal-scale BSF technology on 40 m2 land with a sample of 100 households; and interview method. The research results show that: the village has sufficient availability of organic waste (72.50%) and is suitable for BSF habitat; experimental setup of waste processing with communal-scale BSF technology yielded a payback period of 13.1 months; there is a willingness and ability of the village community to use BSF technology. The model was built based on the relationship between local rural conditions, experimental setups for household organic waste processing using BSF technology on a communal scale, and the level of community engagement. This research concludes that local rural conditions can facilitate the implementation of community-based circular economy through the adoption of BSF technology and this model can be a viable solution for managing household waste originating from rural sources.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library